Saturday, September 12, 2020

Kumpulan Cerita Dewasa Keperawananku di renggut oleh anak geng motor


Kumpulan Cerita Dewasa - Awal keperawanan saya diambil oleh geng motor, perkenalkan nama saya Ninis (nama samaran) umur saya masih 16 Tahun,  ini cerita yang baru saya alami beberapa bulan lalu, pertama saya mendapatkan sms (bisa dibilang sms nyasar) saya berkenalan dengan Seifer salah satu geng motor.

Seifer pun sering sms tanya kabar ke aku, “hai gimana kabarnya Nin” aku
jawab “baik kak” dan semakin asik aku dibawa perkataan smsnya si Seifer,
selang beberpa hari dia ingin mengajak ketemuan sama aku, tapi bilang
nya Seifer sendiri aja tidak usah bawa teman, kemudian saya pun meng
iyakan ketemuan di salah satu mall di kawasan blok M,

Akhirnya pun kami saling bertemu, Seifer pun mengajak saya nonton Bioskop XXI dan makan di restoran, tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, akhirnya aku pun diantar pulang dengan motor scopynya yang sudah di modifikasi sedemikian rupanya terhilat keren motornya, ehh…disela perjalananya ternyata Seifer bukanya mengajak aku pulang ke rumah, malah dia membawa kedaerah Kemayoran kareana dia ingin memperkenalkan diriku kepada teman anggota geng motor lainnya.

Setelah sampai di sebuah rumah temannya yang saya ketahui di tempatin oleh Rahman tersebut saya melihat ada temannya yang berjumlah tujuh orang sudah menunggu. Mereka ada yang main kartu gaplek dan ada juga yang utak atik motor. Di situ saya berkenalan dengan para pria yang bernama Andre, Kautsar, Rahman sebagai pemilik rumah, Budi, Denis, Musa dan yang terakhir Barlen. Sampai akhirnya Rahman membawakan minuman Coca Cola dan memberikan minuman itu kepada Seifer.

Seifer memasukkan sejenis tablet berwarna putih kedalam minuman Coca Cola tersebut dan memberikan minuman tersebut kepada saya. Saya sempat menolak tetapi Seifer memaksakan saya untuk meminumnya. Dan dengan berat hati dan merasa tidak enak kepada Seifer dan teman temannya akhirnya saya meminum Coca Cola tersebut. Setelah saya meminum Coca Cola tersebut setengah jam kemudian badan saya merasa panas dan terasa merinding di sekujur tubuh saya. Seifer akhirnya membawa saya ke kamar yang di tempati Rahman tersebut.

Dan saya pun di baringkan di tempat tidur, Saya ingin melawan tetapi saya tidak bisa karena badan rasanya lemas. Seifer pun bilang kepada saya ” Tenang Ninis kamu sebentar lagi akan di ajarkan menjadi wanita dewasa”. Seifer pun mulai meraba setiap bagian tubuh saya di mulai dari membuka kancing seragam putih saya, berlanjut membuka bra putih yang saya kenakan. Saya pun tidak bisa berbuat apa apa lagi. Mulut Seifer pun mulai menjilati puting payudara saya yang katanya berbentuk kecil itu. Setelah Seifer puas menjilati puting payudara saya itu dia pun mulai membuka rok biru yang saya gunakan. Seifer mulai membuka kesamping celana dalam yang saya gunakan.

Seifer memanggil Musa untuk meminjam handphone Blackberrynya. Handphone tersebut akan di gunakan oleh seifer untuk memfoto vagina saya tersebut. Dia bilang ingin melihat seperti apa bentuk selaput dara itu. Bibir vagina saya di buka dengan bantuan jari jempol dan telunjuknya Denis. Seifer pun mengambil posisi di bawah saya dengan memfokuskan kamera handphone tersebut tepat ke bagian lubang vagina. Para pria yang ada di situ hanya diam saja dengan mata mereka fokus ke arah vagina saya yang telah di buka oleh Denis.

Setelah Seifer memfoto vagina saya dia pun menunjukkan hasil foto itu kepada saya dan teman temannya. Di foto itu saya lihat ada warna putih pas di dalam lubang vagina. Seifer bilang yang putih itu adalah selaput dara saya. Saya pun menangis kepada Seifer agar jangan di rusak selaput dara saya tersebut. Tetapi Seifer mengelus rambut saya dan menenangkan saya. Dia bilang “Tidak apa apa Ninis kamu pun lambat laun pasti vaginanya akan di masukin penis laki laki”.


Dengan perasaan takut saya pun tidak bisa berkata apa apa lagi. Akhirnya Seifer membuka celananya dan saya pun melihat penis pria secara langsung untuk pertama kalinya. Penis Seifer bentuknya besar, panjang, dan berurat. Dengan penuh nafsu Seifer pun mulai menggosokkan penisnnya tersebut ke Vagina saya.

Dengan penuh penyesalan, rasa takut, malu dan badan lemas saya pun hanya bisa pasrah sewaktu Seifer berusaha ingin memasukkan penisnya ke dalam lubang vagina. Sampai lima menit penis Seifer tidak bisa masuk akhirnya dia memanggil Rahman untuk di ambilkan body lotion. Rahman pun memberikan body lotion merek Vaseline tersebut kepada Seifer. Dengan tangannya Seifer mulai mengolesi Vaseline tersebut ke penisnya yang besar.

Setelah licin dia pun mulai berusaha memasukkan penisnya ke dalam liang vagina saya. Seifer pun mulai memasukkan penisnya dengan posisi saya di suruh dudukin penisnya. Setelah masuk dia pun langsung mendekap kepala saya sambil mengelus eluskan rambut saya tersebut dan juga mulai mencium bibir saya. Dengan perasaan campur aduk yang saya alami mulai dari rasa sakit di lubang vagina sampai melihat di seprai tempat tidur ada darah yang kata Seifer itu darah kegadisan saya. Setelah lima belas menit penis itu keluar masuk ke dalam lubang vagina akhirnya Seifer mulai merasa seperti bergetar. Seifer pun mulai mengeluarkan cairan berwarna putih dan beraroma amis tersebut kedalam liang vagina saya.

Setelah selesai Seifer pun bangkit dan saya pun sibuk memeriksa vagina saya tersebut. Saya buka bibir vagina saya dan saya melihat ada cairan berwarna putih meleleh keluar.Seifer pun masih sibuk membersihkan penisnya yang bekas sperma dan darah kegadisan saya tersebut dengan menggunakan celana dalam yang saya pakai. Seifer pun bangkit dari tempat tidur dan mengijinkan para teman temannya untuk mengentotin saya.

Dengan penuh kegembiraan mereka pun bersorak sorai senang. Sampai akhirnya Andre yang mengambil giliran kedua tersebut. Selama saya di entotin mereka pun memberikan semangat dengan kata kata kotor. Seperti yang di ucapkan oleh Kausar kepada temannya dengan kalimat “Entot ninis…. entot ninis…. entot… entot…” Kalimat yang di ucapkan Kautsar itu secara langsung memberikan dukungan semangat kepada teman temannya yang lagi masukkan penisnya ke dalam lubang vagina saya dan saya pun sangat merasa terhina atas ucapan Kautsar tersebut.

Seifer memberi pesan kepada teman temannya agar cairan sperma masing masing di masukin ke dalam lubang vagina saya saja. Dia nggak mau kalau sampai saya hamil dia yang akan bertanggung jawab. Seifer berkata “Masukin aja bro sperma lo pada ke dalam vaginanya ninis biar kalau dia hamil ninis nggak akan minta tanggung jawab ke gue dan juga itu kan bayi kita bersama”. Saya pun teringat kalau pada tanggal 22 maret 2014 belum menstruasi. Setelah semuanya dapat giliran saya merasa sangat capek melayani mereka. Saya pun melihat kondisi bibir vagina saya yang telah membesar dan berwarna merah terang dengan di dalamnya banyak cairan sperma dari pada cowok geng motor tersebut. Waktu telah menunjukkan pukul 9 malam dan saya pun di antar oleh Seifer pulang ke daerah blok M.

Setelah kejadian tersebut saya pun di angkat menjadi anggota cewek di geng motornya Seifer. Di situ saya di kerjakan sebagai pemuas nafsu para anggota yang telah selesai balapan. Sampai pada akhirnya di bulan april saya tidak mendapatkan menstruasi dan saya pun telah di nyatakan hamil melalui hasil test pack merek Sensitif karena akibat perbuatan mereka. Pada bulan juni mereka pun sepakat memberikan saya minuman Coca cola di sertai oleh buah nanas yang masih muda.

Setelah saya makan nanas muda itu rasanya asem dan perut saya terasa sakit sekali. Dalam hitungan jam dari lubang vagina saya keluar darah yang kata Seifer itu janin bayi yang telah saya kandung telah mati. Saya pun sangat kasihan terhadap janin bayi yang tidak berdosa itu. Tapi itu saya lakukan dengan sangat terpaksa sekali karena mereka tidak ada yang mau bertanggung jawab apa lagi mengakui janin bayi yang telah saya kandung.

Mereka pun sepakat untuk memberikan janin bayi yang berusia dua bulan itu kepada anjing peliharaannya Denis untuk di makan. Itu kisah yang saya alami dan sampai sekarang saya menyesal telah berkenalan dengan Seifer.

TAMAT

Kumpulan Cerita Dewasa Ngintipin tante kesepian yang lagi masturbasi


Kumpulan Cerita Dewasa - Pagi itu aku ada janji untuk menjaga rumah tanteku. Oh ya, tanteku ini orangnya cantik dengan wajah seperti artis sinetron, namanya Ninik. Tinggi badan 168, payudara 34, dan tubuh yang langsing. Sejak kembali dari Malang, aku sering main ke rumahnya. Hal ini aku lakukan atas permintaan tante Ninik, karena suaminya sering ditugaskan ke luar pulau.

Oh ya, tante Ninik mempunyai dua anak perempuan Dini dan Fifi. Dini sudah kelas 2 SMA dengan tubuh yang langsing, payudara 36B, dan tinggi 165. Sedangkan Fifi mempunyai tubuh agak bongsor untuk gadis SMP kelas 3, tinggi 168 dan payudara 36. Setiap aku berada di rumah tante Fifi aku merasa seperti berada di sebuah harem.

Tiga wanita cantik dan seksi yang suka memakai baju-baju transparan kalau di rumah. Kali ini aku akan ceritakan pengalamanku dengan tante Ninik di kamarnya ketika suaminya sedang tugas dinas luar pulau untuk 5 hari.

Hari Senin pagi, aku memacu motorku ke rumah tante Ninik. Setelah perjalanan 15 menit, aku sampai di rumahnya. Langsung aku parkir motor di teras rumah. Sepertinya Dini dan Fifi masih belum berangkat sekolah, begitu juga tante Ninik belum berangkat kerja.

“Met pagi semua” aku ucapkan sapaan seperti biasanya.
“Pagi, Mas Firman. Lho kok masih kusut wajahnya, pasti baru bangun ya?” Fifi membalas sapaanku.
“Iya nih kesiangan” aku jawab sekenanya sambil masuk ke ruang keluarga.
“Fir, kamu antar Dini dan Fifi ke sekolah ya. Tante belum mandi nih. Kunci mobil ada di tempat biasanya tuh.” Dari dapur tante menyuruh aku.
“OK Tante” jawabku singkat.

“Ayo duo cewek paling manja sedunia.” celetukku sambil masuk ke mobil. Iya lho, Dini dan Fifi memang cewek yang manja, kalau pergi selalu minta diantar.
“Daag Mas Firman, nanti pulangnya dijemput ya.” Lalu Dini menghilang dibalik pagar sekolahan.
Selesai sudah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke rumah tante Ninik.

Setelah parkir mobil aku langsung menuju meja makan, lalu mengambil porsi tukang dan melahapnya. Tante Ninik masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras. Lalu hening agak lama, setelah lebih kurang lima menit tidak terdengar gemericik air aku mulai curiga dan aku hentikan makanku.

Setelah menaruh piring di dapur. Aku menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku adalah lubang kunci yang memang sudah tidak ada kuncinya. Aku matikan lampu ruang tempatku berdiri, lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci.

Di depanku terpampang pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Ninik tanpa ada sehelai benang yang menutupi terlihat agak mengkilat akibat efek cahaya yang mengenai air di kulitnya. Ternyata tante Ninik sedang masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya bergantian kiri dan kanan.

Terdengar suara desahan lirih, “Hmm, ohh, arhh”.

Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke vagina. Rupanya tante Ninik ini sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air ke tubuhnya.

Aku langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Aku tepis pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek tante Ninik, membuatku tergila-gila. Aku jadi membayangkan tante Ninik berhubungan badan denganku.

“Lho Fir, kamu lagi apa tuh kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo kamu lagi ngebayangin siapa? Nanti aku bilang ke ibu kamu lho.” Tiba-tiba suara tante Ninik mengagetkan aku.
“Kamu ini pagi-pagi sudah begitu. Mbok ya nanti malam saja, kan enak ada lawannya.” Celetuk tante Ninik sambil masuk kamar.

Aku agak kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi aku menganggap itu cuma sekedar guyonan. Setelah tante Ninik berangkat kerja, aku sendirian di rumahnya yang sepi ini. Karena masih ngantuk aku ganti celanaku dengan sarung lalu masuk kamar tante dan langsung tidur.

“Hmm.. geli ah” Aku terbangun dan terkejut, karena tante Ninik sudah berbaring di sebelahku sambil tangannya memegang Mr. P dari luar sarung.
“Waduh, maafin tante ya. Tante bikin kamu terbangun.” Kata tante sambil dengan pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat Mr. P menegang 90%.
“Tante minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok, dengan alasan sakit. Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang.” Begitu alasan tante ketika aku tanya kenapa dia tidak masuk kerja.

“Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur tante, dan sarung kamu tersingkap sehingga celana dalam kamu terlihat. Tante jadi terangsang dan pingin pegang punya kamu. Hmm, gedhe juga ya Mr. P mu” Tante terus saja nyerocos untuk menjelaskan kelakuannya.

“Sudahlah tante, gak pa pa kok. Lagian Firman tahu kok kalau tante tadi pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku sekenanya.
“Lho, jadi kamu..” Tante kaget dengan mimik setengah marah.
“Iya, tadi Firman ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan?” agak takut juga aku kalau dia marah.

Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang 10 menit. Sepertinya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya.

Diikuti dengan lepasnya baju tipis putih, sehingga sekarang terpampang tubuh tante yang toples sedang membelakangiku. Aku tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang tonjolan Mr. P di sarungku. Bra warna hitam juga terlepas, lalu tante berbalik menghadap aku. Aku jadi salah tingkah.

“Aku tahu kamu sudah lama pingin menyentuh ini..” dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua bukit kembarnya.
“Emm.., nggak kok tante. Maafin Firman ya.” Aku semakin salah tingkah.
“Lho kok jadi munafik gitu, sejak kapan?” tanya tanteku dengan mimik keheranan.
“Maksud Firman, nggak salahkan kalau Firman pingin pegang ini..!” Sambil aku tarik bahu tante ke tempat tidur, sehingga tante terjatuh di atas tubuhku.
Langsung aku kecup payudaranya bergantian kiri dan kanan.


“Eh, nakal juga kamu ya.. ihh geli Fir.” tante Ninik merengek perlahan.
“Hmm..shh” tante semakin keras mendesah ketika tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya.

Rok yang menjadi penghalang, dengan cepatnya aku buka dan sekarang tinggal CD yang menutupi gundukan lembab. Sekarang posisi kami berbalik, aku berada di atas tubuh tante Ninik.

Tangan kiriku semakin berani meraba gundukan yang aku rasakan semakin lembab. Ciuman tetap kami lakukan dibarengi dengan rabaan di setiap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana dan berhenti di tonjolan yang keras.

“Hmm, boleh juga nih. Sepertinya lebih besar dari punyanya om kamu deh.” tante mengagumi Mr. P yang belum pernah dilihatnya.
“Ya sudah dibuka saja tante.” pintaku.
Lalu tante melepas celanaku, dan ketika tinggal CD yang menempel, tante terbelalak dan tersenyum.
“Wah, rupanya tante punya Mr. P lain yang lebih gedhe.” Gila tante Ninik ini, padahal Mr. P-ku belum besar maksimal karena terhalang CD.

Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan sampai akhirnya tanpa aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Dan aktifitas tante terhenti. Rupanya dia sudah berhasil melepas CD ku, dan sekarang sedang terperangah melihat Mr. P yang berdiri dengan bebas dan menunjukkan ukuran sebenarnya.

“Tante.. ngapain berhenti?” aku beranikan diri bertanya ke tante, dan rupanya ini mengagetkannya.
“Eh.. anu.. ini lho, punya kamu kok bisa segitu ya..?” agak tergagap juga tante merespon pertanyaanku.
“Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. bikin tante merinding” sambil tersenyum dia ngoceh lagi.
Tante masih terkesima dengan Mr. P-ku yang mempunyai panjang 14 cm dengan diameter 4 cm.

“Emangnya punya om gak segini? ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama Mr. P ku.” Aku ingin agar tante memulai ini secepatnya.
“Hmm, iya deh.” Lalu tante mulai menjilat ujung Mr. P.
Ada sensasi enak dan nikmat ketika lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung sampai pangkal Mr. P
“Ahh.. enak tante, terusin hh.” aku mulai meracau.

Lalu aku tarik kepala tante Ninik sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman lagi dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama tadi. Tanganku beraksi lagi, kali ini berusaha untuk melepas CD tante Ninik.

Akhirnya sambil menggigit-gigit kecil puting susunya, aku berhasil melepas penutup satu-satunya itu. Tiba-tiba, tante merubah posisi dengan duduk di atas dadaku. Sehingga terpampang jelas vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berbentuk segitiga.

“Ayo Fir, gantian kamu boleh melakukan apa saja terhadap ini.” Sambil tangan tante mengusap vaginanya.
“OK tante” aku langsung mengiyakan dan mulai mengecup vagina tante yang bersih.
“Shh.. ohh” tante mulai melenguh pelan ketika aku sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku.
“Hh.. mm.. enak Fir, terus Fir.. yaa.. shh” tante mulai berbicara tidak teratur.

Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Ninik. “Ahh..Fir..shh..Firr aku mau keluar.” tante mengerang dengan keras.

“Ahh..” erangan tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang.
Rupanya tante sudah mencapai puncak. Aku terus menghisap dengan kuat vaginanya, dan tante masih berkutat dengan perasaan enaknya.

“Hmm..kamu pintar Fir. Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?” dengan manja tante memeluk tubuhku.
“Ehh, gimana ya tante..” aku ngomgong sambil melirik ke Mr. P ku sendiri.
“Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya” tante sadar kalau Mr. P ku masih berdiri tegak dan belum puas.

Dipegangnya Mr. P ku sambil bibirnya mengecup dada dan perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok Mr. P. Setelah lebih kurang 15 menit tante berhenti mengocok.
“Fir, kok kamu belum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya.” tante heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari Mr.Pku.

Tante bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Aku tanggap dengan bahasa tubuh tante Ninik, lalu turun dari tempat tidur. Aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus. Bergantian kiri-kanan, sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot.

Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa nikmat yang aku berikan. Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya. Aku berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung Mr. P ke vaginanya dari atas ke bawah dengan pelan. PErlakuanku ini membuat tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan.

“Tante siap ya, aku mau masukin Mr. P” aku memberi peringatan ke tante.
“Cepetan Fir, ayo.. tante sudah gak tahan nih.” tante langsung memohon agar aku secepatnya memasukkan Mr. P.

Dengan pelan aku dorong Mr. P ke arah dalam vagina tante Ninik, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan aku dorong lagi hingga separuh Mr. P sekarang sudah tertancap di vaginanya. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat enak. Pembaca cobalah lakukan ini dan rasakan sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akan merasakan sebuah kenikmatan yang baru.

“Fir, kok rasanya nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh” tante berbicara sambil merasa keenakan.
“Ahh.. shh mm, tante ini cara Firman agar tante juga merasa enak” Aku membalas omongan tante.
Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong semua sisa Mr. P ke dalam vagina tante.
“Ahh..” kami berdua melenguh.

Kubiarkan sebentar tanpa ada gerakan, tetapi tante rupanya sudah tidak tahan. Perlahan dan semakin kencang dia menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Ninik ini masih kencang, pada saat aku menarik Mr. P bibir vaginanya ikut tertarik.

“Plok.. plok.. plokk” suara benturan pahaku dengan paha tante Ninik semakin menambah rangsangan.
Sepuluh menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras “Ahh.. Fir tante nyampai lagi”

Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua payudaranya. dengan Mr. P masih menancap dan dijepit Vagina yang berkedut dengan keras. Dengan posisi memangku tante Ninik, kami melanjutkan aksi. Lima belas menit kemudian aku mulai merasakan ada desakan panas di Mr. P.

“Tante, aku mau keluar nih, di mana?” aku bertanya ke tante.
“Di dalam aja Fir, tante juga mau lagi nih” sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun.

Urutan vaginanya yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol.

“Arghh.. tante aku nyampai”.
“Aku juga Fir.. ahh” tante juga meracau.

Aku terus semprotkan cairan hangat ke vagina tante. setelah delapan semprotan tante dan aku bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra.

“Fir, kamu hebat.” puji tante Ninik.
“Tante juga, vagina tante rapet sekali” aku balas memujinya.
“Fir, kamu mau kan nemani tante selama om pergi” pinta tante.
“Mau tante, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam?” aku balik bertanya.
“Gak apa-apa Fir, tante masih ikut KB. Jangan kuatir ya sayang” Tante membalas sambil tangannya mengelus dadaku.

Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih. Lalu kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi.

TAMAT

Kumpulan Cerita Dewasa Nikmatnya kuluman ayam kampus yang sexy di dalam mobil


Kumpulan Cerita Dewasa - Kisah ini bermula waktu gw beli hp BB,gw punya adik kelas anak akuntansi, awalnya hubungan gw ama dia biasa aja, ampe gw punya bb, gw add PIN dia, akhirnya gw sering curhat masalah cewek gw ama dia.

Sebut saja nama adik kelas gw ini Dita, jujur aja gw sange banget ngeliat dia, ngeliat cara dia berpakaian. Kalo di tongkrongan kampus, dia duduk suka keliatan belahan pantatnya. Suatu malem, gw BBMan ama dia, curhat2 gt, ternyata dia baru putus ama cowoknya,

“bang, gw baru putus ama cowok gw” kata dia

Kemudian gw dengan bijaksananya member nasihat agar dia tabah, Dan iseng iseng, gw nanya ama dita

“dit, tapi lo ga pernah ngapa2in kan ma cowok lo?” kata gw
“maksudnya bang? Tanya dita
“yaa kaya anak muda pacaran lah gimana” kata gw

Akhirnya Dita jelasin dia sering petting ama cowoknya, setiap ketemu cowoknya minta di sepongin. *disini pikiran nakal gw main, berarti dia nakal, daripada selama ini dia cuma bacol gw, akhirnya gw beranikan diri buat spik spik

Hari selasa, waktu itu dia lagi kuliah di gedung K lt.5, dan waktu itu gw BBMin dia, gw bilang gw baru putus *padahal mah speak doing alias boong *

Dan gw ngajak dia nonton, waktu itu gw ama dia nonton film di pelangi .. Pas nonton gw curi2 liat toket dia, maklum dia pake baju yg agak keliatan belahannya. Gw inget banget dia pake baju putih ketat banget, BH item tapi pake cardigan abu abu.

Selesai nonton gw berniat mau pulang, sesampai di mobil, di parkiran basement, dia curhat gitu tentang dia ama cowoknya *jujur aja gw bodo amat dia mau curhat, gw cuma pengen nikmatin toket ama memeknya* sambil dia curhat di nyenderin kepalanya di bahu gw.

Dan gw pun sedikit konak ? hehehehe

Gw lupa di parkiran basement banyak satpam yang suka mondar mandir, akhirnya gw cabut dari mal itu, gw naik tol, menuju bekasi, karena rumah gw ama dia di daerah bekasi, Dari mulai keluar mal ampe masuk tol dia terus nyenderin kepalanya di bahu gw

“gapapa kan bang gw pinjem bahu lo? Ga ada yg marah kan” Tanya dia
“gapapa lah dit, gw kan dah putus, lupa ya lo?” sambung gw

Akhirnya dia terus curhat, gw juga curhat, gw mulai colongan pegang2 tangan dia, elus2 rambut dia, Akhirnya gw sampe di depan rumahnya, salah satu komplek terbesar dan terelit lah di daerah bekasi, tuh komplek gede banget, dan satpamnya jarang mondar mandir *girang*

Tiba tiba dita bilang

“bang, makasih ya bang, gw boleh peluk lo ga bang?” Tanya dia
*dalam hati gw, silahkan dit lo peluk gw, lo pake gw, lo puasin gw* haha

Akhirnya gw ama dia pelukan, dan gw nekat buat nyium bibir gw. Asli gw deg deg an banget, untung si dita nanggepin ciuman gw, akhirnya gw ciuman lama ama dia. jujur gw sange berat, dan gw beraniin diri buat megang toketnya, sebenernya bukan megang, tapi ngelus halus. dan dia no respon, akhirnya gw nanya ama dia..


“gapapa dit?”
“gapapa bang, woles aja” kata dita

mungkin begini lah kalo cewek habis putus, masih labil *bijaksana ya gw, tapi tetep aja sange ga bisa di tahan bos*. akhirnya gw grepe toket dia lumayan lama, gw remes tuh toket sambil gw jilatin lehernya

“ahhh bangggg” desah dita
“dit , gw buka ya?” tanya gw
“ahh, heeh bang” jawab dita sambil ngedesah

akhirnya gw buka cardigan dia, dan kaos nya, wuhuuuu toketnya mulus sekali di balut BH bewarna hitam.. tanpa basa basi, gw menuju toketnya, tapi tiba tiba dita bilang

“bang, tapi jangan bilang siapa2 ya bang”
“woles dit, gila aja gw bilang2? jawab gw

akhirnya gw jilatin pentilnya yg udah tegang. sambil ngeliatin mukanya dita yg merem melek gw makin sange.

“ahhhhhh banh pelan pelannn bangg” desah dita

dan gw arahin tangan dita ke arah kontol gw. secara otomatis dita ngebuka resleting celana dry gw,hehe.. dengan berdiri tegak, kontol gw berada di alam terbuka *lebay*

“dit, kocokin dit” pinta gw
“heehhh” kata dita sambil ngedesah

akhirnya gw dikocokin ama dita, gw mulai ngedesah keenakkan, sambil jari jari tangan kiri gw bergentanyan di daerah pantat dia, karena dia pake baju kecil banget, jadi waktu dia kocokkin gw, bajunya keangkat dan keliatan belahan pantatnya. dita akhirnya nyepongin gw tanpa gw suruh,

“ahhh terus dit aah erhhh” kali ini gw yang ngedesah

tanpa sadar gw udah mau keluar,

“Dit, udahan dulu dit, gw udah mau keluar” pinta gw
“ya udah bang, jangan lama-lama, ga enak di depan rumah” kata dia

ya udah akhirnya dia kocokin gw sambil di sepong tuh kontol gw,

“CROT CROT CROT”

akhirnya gw keluarin peju peju gw di dalem mulut dia. dia pun buka pintu mobil dan ngebuang peju gw di jalan *hardcore juga nih cewek, kalo tiba-tiba ada yg liat gimana*

setelah beres2, gw nanya ke dita

“Dit , sorry yaa”
“Gapapa bang, yaelah woles aja kali bang, gw juga ga nolak kan” kata dita
“tapi tadi lo bilang ga enak di depan rumah, berarti kalo di tempat lain boleh dong,hehe” tanya gw nakal
“hahaha, ya udah bang, thank you bang ya” dita berusaha ga jawab, dan mengalihkan topik,haha

akhirnya si dita pulang, dan gw pun pulang, senang banget hari itu gw bisa nikmatin bacol gw di kampus

TAMAT

Kumpulan Cerita Dewasa Bercinta dengan tunangan teman sendiri


Kumpulan Cerita Dewasa - Namaku Erick, tentunya bukan nama asli dong ya. Aku tinggal di suatu kota yang kebetulan sering dijuluki sebagai kota kembang, pengalamanku ini terjadi mungkin kira- kira setahun yang lalu.

Sebut saja Indi (bukan nama sebenarnya), dia adalah tunangan temanku yang bernama Edi (bukan nama asli) yang tinggal di Jakarta, yang mana pada waktu itu Edi harus keluar kota untuk keperluan bisnisnya.

Oh ya, Edi ini punya adik laki-laki yang bernama Deni, dimana adiknya itu teman mainku juga. Kalau tidak salah, malam itu adalah malam minggu, kebetulan pada waktu itu aku lagi bersiap-siap untuk keluar.

Tiba-tiba telpon di rumahku berbunyi, ternyata dari Deni yang mau pinjam motorku untuk menjemput temannya di stasiun kereta api. Dia juga bilang nitip sebentar tunangan kakaknya, karena di rumah lagi tidak ada siapa-siapa. Aku tidak bisa menolak, lagi pula aku ingin tahu tunangan temanku itu seperti bagaimana rupanya.

Tidak lama kemudian Deni datang, karena rumahnya memang tidak begitu jauh dari rumahku dan langsung menuju ke kamarku. “Hei Rick..! Aku langsung pergi nih.. mana kuncinya..?” kata Deni. “Tuh.., di atas meja belajar.” kataku, padahal dalam hati aku kesal juga bisa batal deh acaraku. “Oh ya Rick.., kenalin nih tunangan kakakku.

Aku nitip sebentar ya, soalnya tadi di rumah nggak ada siapa-siapa, jadinya aku ajak dulu kesini. Bentar kok Rick.., ” kata Deni sambil tertawa kecil. “Erick.., ” kataku sambil menyodorkan tanganku. “Indi.., ” katanya sambil tersenyum. “Busyeett..! Senyumannya..!” kataku dalam hati.

Jantungku langsung berdebar- debar ketika berjabatan tangan dengannya. Bibirnya sensual sekali, kulitnya putih, payudaranya lumayan besar, matanya, hidungnya, pokoknya, wahh..! Akibatnya pikiran kotorku mulai keluar.

“Heh..! Kok malah bengong Rick..!” kata Deni sambil menepuk pundakku. “Eh.. oh.. kenapa Den..?” kaget juga aku. “Rick, aku pergi dulu ya..! Ooh ya Ndi.., kalo si Erick macem-macem, teriak aja..!” ucap Deni sambil langsung pergi. Indi hanya tersenyum saja. “Sialan lu Den..!” gerutuku dalam hati.

Seperginya Deni, aku jadi seperti orang bingung saja, serba salah dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Memang pada dasarnya aku ini sifatnya agak pemalu, tapi kupaksakan juga akhirnya. “Mo minum apa Ndi..?” kataku melepas rasa maluku. “Apa aja deh Rick. Asal jangan ngasih racun.” katanya sambil tersenyum. “Bisa juga bercanda nih cewek, aku kasih obat perangsang baru tau..!” kataku dalam hati sambil pergi untuk mengambil beberapa minuman kaleng di dalam kulkas.

Akhirnya kami mengobrol tidak menentu, sampai dia menceritakan kalau dia lagi kesal sekali sama Edi tunangannya itu, pasalnya dia itu sama sekali tidak tahu kalau Edi pergi keluar kota. Sudah jauh-jauh datang ke Bandung, nyatanya orang yang dituju lagi pergi, padahal sebelumnya Edi bilang bahwa dia tidak akan kemana-mana.

“Udah deh Ndi.., mungkin rencananya itu diluar dugaan.., jadi Kamu harus ngerti dong..!” kataku sok bijaksana. “Kalo sekali sih nggak apa Rick, tapi ini udah yang keberapa kalinya, Aku kadang suka curiga, jangan-jangan Dia punya cewek lain..!” ucap Indi dengan nada kesal.

“Heh.., jangan nuduh dulu Ndi, siapa tau dugaan Kamu salah, ” kataku. “Tau ah.., jadi bingung Aku Rick, udah deh, nggak usah ngomongin Dia lagi..!” potong Indi. “Terus mau ngomong apa nih..?” kataku polos. Indi tersenyum mendengar ucapanku.

“Kamu udah punya pacar Rick..?” tanya Indi. “Eh, belom.. nggak laku Ndi.. mana ada yang mau sama Aku..?” jawabku sedikit berbohong. “Ah bohong Kamu Rick..!” ucap Indi sambil mencubit lenganku. Seerr..! Tiba- tiba aliran darahku seperti melaju dengan cepat, otomatis adikku berdiri perlahan- lahan, aku jadi salah tingkah.

Sepertinya si Indi melihat perubahan yang terjadi pada diriku, aku langsung pura-pura mau mengambil minum lagi, karena memang minumanku sudah habis, tetapi dia langsung menarik tanganku.

“Ada apa Ndi..? Minumannya sudah habis juga..?” kataku pura-pura bodoh. “Rick, Kamu mau nolongin Aku..?” ucap Indi seperti memelas. “Iyaa.., ada apa Ndi..?” jawabku. “Aku.., Aku.. pengen bercinta Rick..?” pinta Indi. “Hah..!” kaget juga aku mendengarnya, bagai petir di siang hari, bayangkan saja, baru juga satu jam yang lalu kami berkenalan, tetapi dia sudah mengucapkan hal seperti itu kepadaku.

“Ka.., Kamu..?” ujarku terbata-bata. Belum juga kusempat meneruskan kata- kataku, telunjuknya langsung ditempelkan ke bibirku, kemudian dia membelai pipiku, kemudian dengan lembut dia juga mencium bibirku.

Aku hanya bisa diam saja mendapat perlakuan seperti itu. Walaupun ini mungkin bukan yang pertama kalinya bagiku, namun kalau yang seperti ini aku baru yang pertama kalinya merasakan dengan orang yang baru kukenal. Begitu lembut dia mencium bibirku, kemudian dia berbisik kepadaku,


“Aku pengen bercinta sama Kamu, Rick..! Puasin Aku Rick..!” Lalu dia mulai mencium telinganku, kemudian leherku, “Aahh..!” aku mendesah. Mendapat perlakuan seperti itu, gejolakku akhirnya bangkit juga. Begitu lembut sekali dia mencium sekitar leherku, kemudian dia kembali mencium bibirku, dijulurkan lidahnya menjalari rongga mulutku.

Akhirnya ciumannya kubalas juga, gelombang nafasnya mulai tidak beraturan. Cukup lama juga kami berciuman, kemudian kulepaskan ciumannya, kemudian kujilat telinganya, dan menelusuri lehernya yang putih bak pualam. Ia mendesah kenikmatan, “Aahh Rick..!”

Mendengar desahannya, aku semakin bernafsu, tanganku mulai menjalar ke belakang, ke dalam t- shirt-nya. Kemudian kuarahkan menuju ke pengait BH-nya, dengan sekali sentakan, pengait itu terlepas. Kemudian aku mencium bibirnya lagi, kali ini ciumannya sudah mulai agak beringas, mungkin karena nafsu yang sudah mencapai ubun- ubun, lidahku disedotnya sampai terasa sakit, tetapi sakitnya sakit nikmat.

“Rick.., buka dong bajunya..!” katanya manja. “Bukain dong Ndi.., ” kataku. Sambil menciumiku, Indi membuka satu persatu kancing kemeja, kemudian kaos dalamku, kemudian dia lemparkan ke samping tempat tidur.

Dia langsung mencium leherku, terus ke arah puting susuku. Aku hanya bisa mendesah karena nikmatnya, “Akhh.., Ndi.” Kemudian Indi mulai membuka sabukku dan celanaku dibukanya juga. Akhirnya tinggal celana dalam saja. Dia tersenyum ketika melihat kepala kemaluanku off set alias menyembul ke atas.

Indi melihat wajahku sebentar, kemudian dia cium kepala kemaluanku yang menyembul keluar itu. Dengan perlahan dia turunkan celana dalamku, kemudian dia lemparkan seenaknya. Dengan penuh nafsu dia mulai menjilati cairang bening yang keluar dari kemaluanku, rasanya nikmat sekali.

Setelah puas menjilati, kemudian dia mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. “Okhh.. nikmat sekali, ” kataku dalam hati, sepertinya kemaluanku terasa disedot-sedot. Indi sangat menikmatinya, sekali- sekali dia gigit kemaluanku. “Auwww.., sakit dong Ndi..!” kataku sambil agak meringis. Indi seperti tidak mendengar ucapanku, dia masih tetap saja memaju- mundurkan kepalanya.

Mendapat perlakuannya, akhirnya aku tidak kuat juga, aku sudah tidak kuat lagi menahannya, “Ndi, Aku mau keluar.. akhh..!” Indi cuek saja, dia malah menyedot batang kemaluanku lebih keras lagi, hingga akhirnya, “Croott.. croott..!” Aku menyemburkan lahar panasku ke dalam mulut Indi.

Dia menelan semua cairan spermaku, terasa agak ngilu juga tetapi nikmat. Setelah cairannya benar-benar bersih, Indi kemudian berdiri, kemudian dia membuka semua pakaiannya sendiri, sampai akhirnya dia telanjang bulat.

Kemudian dia menghampiriku, menciumi bibirku. “Puasin Aku Rick..!” katanya sambil memeluk tubuhku, kemudian dia menuju tempat tidur. Sampai disana dia tidur telentang. Aku lalu mendekatinya, kutindih tubuhnya yang elok, kuciumi bibirnya, kemudian kujilati belakang telinga kirinya.

Dia mendesah keenakan, “Aahh..!” Mendengar desahannya, aku tambah bernafsu, kemudian lidahku mulai menjalar ke payudaranya. Kujilati putingnya yang sebelah kiri, sedangkan tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kiri, sambil kadang kupelintir putingnya. “Okkhh..! Erick sayang, terus Rick..! Okhh..!” desahnya mulai tidak menentu.

Puas dengan bukit kembarnya, badanku kugeser, kemudian kujilati pusarnya, jilatanku makin turun ke bawah. Kujilati sekitar pangkal pahanya, Indi mulai melenguh hebat, tangan kananku mulai mengelus bukit kemaluannya, lalu kumasukkan, mencari sesuatu yang mungkin kata orang itu adalah klitoris.

Indi semakin melenguh hebat, dia menggelinjang bak ikan yang kehabisan air. Kemudian aku mulai menjilati bibir kemaluannya, kukuakkan sedikit bibir kemaluannya, terlihat jelas sekali apa yang namanya klitoris, dengan agak sedikit menahan nafas, kusedot klitorisnya. “Aakkhh.. Rick.., ” Indi menjerit agak keras, rupanya dia sudah orgasme, karena aku merasakan cairan yang menyemprot hidungku, kaget juga aku. Mungkin ini pengalaman pertamaku menjilati kemaluan wanita, karena sebelumnya aku tidak pernah.

Aku masih saja menjilati dan menyedot klitorisnya. “Rick..! Masukin Rick..! Masukin..!” pinta dia dengan wajah memerah menahan nafsu. Aku yang dari tadi memang sudah menahan nafsu, lalu bangkit dan mengarahkan senjataku ke mulut kemaluannya, kugesek-gesekkan dulu di sekitar bibir kemaluannya. “Udah dong Rick..! Cepet masukin..!” katanya manja.

“Hmm.., rupanya ni cewek nggak sabaran banget.” kataku dalam hati. Kemudian kutarik tubuhnya ke bawah, sehingga kakinya menjuntai ke lantai, terlihat kemaluannya yang menyembul. Pahanya kulebarkan sedikit, kemudian kuarahkan kemaluanku ke arah liang senggama yang merah merekah. Perlahan tapi pasti kudorong tubuhku. “Bless..!” akhirnya kemaluanku terbenam di dalam liang kemaluan Indri.

“Aaakkhh Rick..!” desah Indi. Kaget juga dia karena sentakan kemaluanku yang langsung menerobos kemaluan Indi. Aku mulai mengerakkan tubuhku, makin lama makin cepat, kadang- kadang sambil meremas- remas kedua bukit kembarnya. Kemudian kubungkukkan badanku, lalu kuhisap puting susunya.

“Aakkhh.., teruss.., Sayangg..! Teruss..!” erang Indi sambil tangannya memegang kedua pipiku. Aku masih saja menggejot tubuhku, tiba- tiba tubuh Indi mengejang, “Aaakkhh.. Eriicckk..!” Ternyata Indi sudah mencapai puncaknya duluan. “Aku udah keluar duluan Sayang..!” kata Indi. “Aku masih lama Ndi.., ” kataku sambil masih menggenjot tubuhku.

Kemudian kuangkat tubuh Indi ke tengah tempat tidur, secara spontan, kaki Indi melingkar di pinggangku. Aku menggenjot tubuhku, diikuti goyangan pantat Indi. “Aakkhh Ndi.., punya Kamu enak sekali.” kataku memuji, Indi hanya tersenyum saja. Aku juga heran, kenapa aku bisa lama juga keluarnya.

Tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat, kami masih mengayuh bersama menuju puncak kenikmatan. Akhirnya aku tidak kuat juga menahan kenikmatan ini. “Aahh Ndi.., Aku hampir keluar.., ” kataku agak terbata-bata. “Aku juga Rick..! Kita keluarin sama- sama ya Sayang..!” kata Indi sambil menggoyang pantatnya yang bahenol itu.

Goyangan pantat Indi semakin liar. Aku pun tidak kalah sama halnya dengan Indi, frekuensi genjotanku makin kupercepat, sampai pada akhirnya, “Aaakkhh.., Ericckk..!” jerit Indi sambil menancapkan kukunya ke pundakku. “Aakhh, Indii.., Aku sayang Kamuu..!” erangku sambil mendekap tubuh Indi.

Kami terdiam beberap saat, dengan nafas yang tersenggal-senggal seperti pelari marathon. “Kamu hebat sekali Rick..!” puji Indi. “Kamu juga Ndi..!” pujiku juga setelah agak lama kami berpelukan.

Kemudian kami cepat- cepat memakai pakain kami kembali karena takut adik tunangannya Indi keburu datang.

TAMAT

Friday, September 11, 2020

Kumpulan Cerita Dewasa Awalnya dari media sosial akhir nya menginap di hotel


Kumpulan Cerita Dewasa - Suatu hari, aku online di salah satu channel chatting dengan seorang mahasiswi. Sebut saja namanya Ica (19 tahun), bukan nama sebenarnya. Dia adalah anak seorang pejabat di salah satu instansi di Jawa dan sedang menjalani kuliah di salah satu universitas favorite di kota M. Perkenalan ini berawal dari seringnya aku online barsama Ica.

Singkat cerita, suatu hari aku ada tugas dinas ke kota M dan iseng-iseng aku hubungi dia melalui nomor HP yang sudah dia berikan sebelumnya. Dan dengan senang hati dia mau ketemuan, asal dengan syarat dia bawa teman. Walhasil, aku ketemu dia di salah satu cafe di daerah kampus yang berada di pinggir kota.

“Hey.. Kamu Ica” sapaku.
“Hey, Dandy ya.. ” sambil menjawab Ica mengulurkan tangannya.
“Kenalin ini temanku Dony,” sambil mengenalkan temanku.
“Oh ya, kenalin juga ini temanku Rida,” kata Ica mengenalkan temannya.

Sepintas terlihat, Ica adalah sosok seorang gadis model. Karena bentuk tubuhnya sangat semampai dengan ciri 167/45. Sehingga tonjolan di dada maupun di pantatnya tidak begitu nampak sebagaimana gadis-gadis yang aku kenal. Lamunanku buyar saat Ica menawarkan menu yang mau dipesan.

“Dy, kamu mau makan apa?” tanya Ica.
“Mmm, anu.. Terserah deh” jawabku gugup.
“Kenapa say.. Kok nervous gitu?” tanyanya manja.

Wah dadaku berdetak keras saat dia panggil aku dengan kata “say.. ” tetapi aku cepat menguasai keadaan dan bersikap seperti nggak ada rasa GR dengan panggilan yang aku kira sangat romantis banget.

“Tidak kok, tidak apa-apa, aku ngikut aja,” jawabku datar.

Dari pertama kita ketemu di chatting, aku terbuka saja dengan status aku yang sudah married. Dan ternyata diluar dugaanku, Ica bisa menerima hal itu karena memang dia menyukai cowok yang lebih dewasa.

2 jam lamanya kami berempat, ngobrol apa aja yang bisa dibicarakan. Baik tentang kuliahnya, masalahnya Sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 21 kurang 1/4. Akhirnya aku menawarkan diri untuk mengantar balik ke kost-kostan.

“Ica, sudah malem nih, ayo aku anter balik” ajakku.
“Oke dah Mas Dandy,” jawab Ica singkat sambil bangkit dari duduknya.

Setelah aku bayar di kasir, aku bergegas menuju mobil starletku yang butut kedinginan diluar cafe.

“Dan, minggu depan aku mau ke Surabaya,” kata Ica.
“Oya, dalam rangka apa?” tanyaku.
“Mau ketemu kamu, kamu ada waktu kan?” jawabnya tersenyum.

Deg! jantungku terasa berhenti ketika Ica bilang seperti itu, aku langsung berusaha menguasai situasi.

“Ooo.. Pasti bisalah, asal kamu kabarin sehari sebelum datang,” pintaku.
“Oke deh, ntar aku hubungi kamu Mas” kata Ica.
“Terus, kamu mau dateng sama Rida atau sendirian?” tanyaku.
“Sendirilah Mas, masa iya sama temanku.. Kan nggak romantis?” jelas Ica.

Tanpa terasa sampailah di depan tempat kost Ica.

“Selamat malam,” kataku.
“Terima kasih ya Mas, sampai ketemu minggu depan,” Ica mengingatkan.

“Ok” jawabku singkat, dan setelah itu aku langsung tancap gas balik menuju ke Surabaya dengan perasaan yang masih bertanya-tanya dengan ucapan Ica yang sedikit romantis. Tetapi sebandel apapun aku, aku tetap memegang prinsip aku tentang virginitas seorang cewek. Buat aku jika seorang gadis itu masih virgin, aku tidak akan pernah mau Making Love karena sudah menjadi prinsip aku untuk tidak merusak masa depan seseorang.

6 hari sudah berselang setelah pertemuan pertama dengan Ica dan sesuai janji dia, Kamis siang Ica menelphone HP-ku. Ringtone dengan lagu dilema cellulerku berbunyi dan saat aku liat layarnya ternyata 081252xx (nomor Ica).

“Mas Dandy besok aku berangkat sepulang kuliah, bisa jemput nggak?” tanya Ica.
“Oke bisa, jam berapa?” balas aku bertanya.
“Mmungkin dari Surabaya jam 18.00″ jawab Ica.
“Lho emang kamu mau langsung balik?” selidik aku.
“Tidaklah Mas, aku kan ingin ditemanin Mas Dandy semalaman” jelasnya.

Alamak si Ica ini, bikin aku berpikir yang nggak-nggak.

“Oo gitu, oke sapa takut” tantang ku.
“Oke deh Mas, sampai besok” seiring kata itu HPnya langsung dimatikan.

Setelah telphone off, aku langsung hubungi salah satu hotel di Surabaya yang menjadi tempat favorite aku dan kebeetulan aku salah satu members di hotel tersebut. Sehingga setiap saat aku bisa booking room dengan posisi open.

Hari jum’at jam 18.00 tepat aku sudah nongkrong di jok mobilku. Diparkiran terminal Bungur Asih dan selang 5 menit cellulerku berbunyi, “Mas kamu dimana?” suara Ica.

“Aku sudah di parkiran terminal nih,” jelasku.
“Oke deh aku ke situ” jawab Ica.

Dengan perasaan deg-degan aku menunggu Ica nongol dari pintu keluar terminal, dan dari jauh aku lihat tubuh semampai yang agak kurusan berlenggak-lenggok seperti di catwalk. Setan bertanduk, meniup pikiranku sepanjang Ica menuju mobilku.

“Hey Mas Dandy, gimana khabarnya?” tanya Ica.
“Baik Ica” jawabku singkat.
“Sudah lama ya Mas Dandy tunggunya,” ia membuka percakapan.
“Belum kok Ica” jawabku singkat.

Tanpa panjang lebar, aku langsung menuju hotel yang sehari sebelumnya aku sudah booking. Dan parfum dengan aroma melati sangat megganggu birahi kelaki-lakianku. Setan bertanduk semakin aktif mengetuk pikiran kotorku untuk langsung bercinta dengannya.

Sesampai di hotel aku langsung minta kunci dan menuju kamar lantai 2 nomor 222.

“Lho Mas kenapa kok booking yang 2 bed?” tanya Ica.
“Lho memangnya kenapa?” aku berlagak bengong.
“Ica pengennya yang satu bed, supaya bisa berduaan,” jawab Ica polos.

Walaupun setan sudah pada meringis diatas kepalaku dan bilang, yes! tetapi aku berusaha cool di depan Ica dan sedikit berkata bijak bagaikan orang tua.

“Ica, kita tidak untuk macam-macamkan di kamar ini?” balasku bertanya.
“Ya sudah deh Mas, aku mau mandi dulu ya” jawab Ica kesal.

15 menit lamanya Ica mandi, akhirnya pintu kamar mandi terbuka dan begitu kagetnya aku, ketika Ica hanya mengenakan daster yang tipis tanpa menggunakan BH dan CD, sehingga nampak jelas sekali puting yang kecil menonjol di balik daster tipisnya. Tanpa melihat gelagat Ica yang semakin membuat detak jantungku semakin cepat, aku langsung ambil handuk dan mandi.

Malam semakin larut dan hampir 3 jam aku di dalam kamar berdua dengan Ica, detak jantungku semakin kencang tatkala Ica sesekali sengaja menyentuhkan tangannya di pundakku. Adik kecilku berontak dengan keras ingin keluar dari celanaku.

“Mas, malam ini kamu manis banget sih,” kata Ica memuji.
“Ah kamu bisa aja” jawabku agak gugup.

Karena pertanyaan itu disampaikan hanya dengan jarak 20 centi dari mukaku sehingga bau harum di wajahnya begitu menggelitik syaraf kelaki-lakianku.

“Mmm bagaimana.. ” belum selesai aku tanyakan sesuatu tiba-tiba tubuh kecil Ica sudah berada dipangkuanku. Sehingga memudahkan dia untuk mencium bibirku. Sedangkan posisiku sendiri sangat tidak menguntungkan untuk membalas ciuman Ica, karena posisi tanganku menopang tubuhku.

“Mmm.. Mas.. Aku suka kamu,” kata Ica sambil melanjutkan ciuman mautnya.

Aku tidak bisa menjawab sepatah kata apapun karena memang serang bibir tipis Ica menggelontor bibirku bertubi-tubi. Perlahan tapi pasti, aku mulai merubah posisiku untuk terlentang di ranjang sehingga tubuh mungil Ica dengan mudah naik diatas tubuhku.

Aku rasakan perutku mulai basah dengan cairan yang mulai menetes dari vagina Ica. Karena dari tadi dia sudah tidak memakai celana dalam sehingga saat duduk diperutku, aku merasakan betapa halus bulu-bulu di selangkangan gadis ini. Tanganku mulai membelai punggung dan tengkuk Ica, sehingga hal itu membuat birahi Ica mulai terkoyak.

Dari mulutku Ica mulai merambat kebawah, menjilati puntingku hingga membuat darah aku berdesir dengan kencang.

“Ica.. Geli sayang.. ” aku merintih.

Ica sepertinya semakin bernafsu mendengar rintihan aku, dan semakin berani saja gadis ini memainkan lidahnya disekitar perutku. Tubuhnya semakin kebawah dan sampailah wajah nya di atas selangkanganku, dengan satu gerakan saja, celana adidas yang aku kenakan langsung tertanggal.

“Mas.. Aku suka penis kamu.. Gila besar sekali” puji Ica dan setelah itu langsung saja mulutnya yang tipis mulai mendarat di batang kemaluanku.
“Oohh.. ” aku merintih dan mnggelinjang saat mulut Ica mulai melahap penisku yang sudah mulai mengencang. Sesekali tangan yang lentik mengocok batang kemaluanku.
“Aaow.. Sakit sayang” jeritku saat giginya mengenai kepala penisku.


Aku hanya menikmati jilatan, hisapan dan kuluman bibir Ica yang tipis sembari aku menengok kebawah melihat Ica yang lagi asyik mengoral penisku. Duh alamak, ini gadis kok jago banget oral sex nya. Awas ya aku balas nanti kalo gadis itu sudah puas menghisap penisku. Disaat aku membayangkan apa saja yang bakal aku lakukan dengan gadis kecil ini, tiba-tiba Ica bangkit dari selangkanganku dan berdiri.

“Mas. Ica sudah nggak tahan.. Aku masukin ya?” tanya Ica sambil melepas penisku dari mulutnya.
“Ica, Mas tidak mau, jika kamu masih virgin,” aku berusaha jelaskan masalah prinsipku tentang keperawanan seseorang.

“Mas, Ica ingin banget.. Ica sudah pernah lakukan kok sama pacarku” jelas Ica tidak mau kalah.
“Kamu serius..?’” tanyaku bingung.

“Percaya sama Ica Mas, aku sudah tidak virgin kok,” sambil berkata seperti itu, Ica langsung berdiri diatas tubuhku. Tangannya yang lentik memegang penisku yang berdiri kencang untuk diarahkan ke lubang vaginanya

Bless.., suara penisku mengoyak vagina Ica.

“Ughh, Mas..” kepala penisku langsung membuka lubang sempit di selangkangan Ica.
“Gila, enak sekali punya Mas.. aakkh” Ica menggerinjang sembari mulai berusaha memasukkan seluruh batang kemaluanku.

Aku merasakan lubang surgawi milik Ica sangat sempit sekali, sehingga aku merasakan sesuatu yang menjepit batang kemaluanku.

“Mas.. mentok nih, gila banget.. padahal belum masuk semua..” rintih Ica.
“Gila Mas punya kamu panjang.. Eenaak Mas” rintih Ica.

Beberapa kali Ica menggerakkan tubuhnya naik turun, tiba-tiba Ica mulai mempercepat pergerakkannya diatas tubuhku yang naik turun.

“Mass.. Icaa.. Mau.. Daapett.. Maass..” rintih Ica.

Karena memang penisku tidak bisa masuk seluruhnya (hanya menyisakan 2 cm saja), sambil bergerak naik turun tangan Ica berusaha menahan tubuhnya dia tas dadaku.

“Mas.. Aaampunn.. Akuu nggak tahan lagi..” rintih Ica.
“Mas.. Dandy.. Ica kee.. luuaarr..” bersamaan dengan rintihan panjang Ica sesuatu aku rasakan menyiram batang kemaluanku.

Sssurr.., cairan yang terasa banyak membasahi selangkan aku.

Tubuh Ica langsung terkulai lemas dengan permainan tadi sehingga dia terlentang sambil menutup mata, merasakan sisa-sisa kenikmatan yang sudah diraihnya. Tanpa memberi nafas sedikitpun, aku mulai membungkuk di atas dada gadis yang masih belia ini. Dengan sentuhan yang penuh perasaan, lidahku mulai memainkan puntingnya yang masih mengencang besar. Aku berusaha membangkitkan gairah Ica yang sudah mulai terkulai lemas.

“Mas.. Kamu hebat.. Ughh,” pujian Ica tidak sampai selesai karena gigiku yang nakal mulai menggigit punting Ica dengan mesra. Aku membiarkan kedua tangannya menggapai kepalaku yang sedang asyik menikmati puntingnya yang kencang. Maklum, Ica tergolong cewek yang tidak mempunyai payudara sehingga puntingnya lebih dominan.

Semakin lama, mulutku yang liar mulai membalas perlakukan Ica saat mencumbui aku sebelumnya. Sesekali tubuhnya yang kurus menggelinjang hebat saat aku mainkan pusar perutnya dengan lidahku, hal ini membuat kedua pahanya terbuka lebar.

Kesempatan itu tidak aku sia-siakan, wajahku langsung menangkap bongkahan daging dengan rambut yang begitu halus. Dengan satu kali gerakan, kedua tanganku sudah bisa mengunci kedua pahanya diatas pundakku.

“Mmas.. Gelii.. Ampun.. Ooohh,” Ica hanya bisa merintih saat klitorisnya aku mainkan dengan lidahku. Sesekali aku mencium bau wangi bekas cairan Ica yang sudah keluar saat permainan pertama.

Dan hal itu menambah birahiku untuk melumat habis seluruh cairan yang mulai meleleh kembali dari lubang kewanitaanya. Sesekali pinggul Ica yang mungil ikut terangkat keatas, mengikuti hisapan mulutku di selangkangannya. Beberapa saat kemudian..

“Mas.. Ammpun.. Aku mau keluar laagi.. Mmass” kedua tangan Ica membenamkan wajahku dalam-dalam diantara kedua pahanya. Bersamaan dengan itu pula cairan putih meleleh dengan deras dari ujung lubang kewanitaanya. Dengan sedikit liar, aku minum semua cairan yang keluar dan aku jilatin sampai bersih kembali tanpa ada cairan sedikitpun.

“Capek sayang.. ” tanyaku.
“Kamu benar-benar gila Mas.. Hebat banget kamu,” puji Ica.

Belum selesai dia memeujiku, aku langsung mengangkat tubuhnya yang langsing dan sedikit kurus. Sekali angkat tubuhnya langsung berhadapan dengan tubuhku, dengan cekatan penisku aku tancapkan ke lubang vagina Ica,

“Mmas.. Aduh.. Kamuu benar-benar nakal..,” kata Ica manja.

Kedua tangan Ica menggelayut dileherku sedangkan kedua kakinya mengunci pinggulku, sehingga hal ini memudahkan penisku menerobos masuk di lubang vaginanya.

“Slep.. Slep.. Slep.. ” terdengar penisku bergerak keluar masuk lubang Ica. Kedua tanganku menahan bongkahan pantat Ica yang tidak begitu besar, untuk memudahkan pergerakan keluar masuk penisku. Karena tubuh Ica yang ringan memudahkan aku untuk berhubungan sambil menggendong Ica.

Posisi ini aku pertahankan sampai, Ica orgasme yang ketiga kalinya.

“Mass.. Aku.. Keluar lagi.. ” sambil berkata demikian Ica berusaha mendekap tubuhku erat-erat sedangkan tubuhnya tidak bisa mendekat tubuhku karena memang terganjal penisku yang panjang.

Disaat tubuh Ica turun dari gendonganku, aku sedikit mendorong tubuhnya untuk menghadap ke dinding. Sambil aku bisikan kata yang mesra di telinganya

“Akan kuberikan semua kenikmatan malam ini” rayuku.
“Mass..” desah Ica.

Kaki Ica aku buka lebar, sehingga memudahkan aku untuk penetrasi melalui belakang.

Bless.., batang kemaluanku kembali menghunjam lubang Ica yang masih terengah-engah. Kedua tanganku memegang pinggul Ica dari balakang, sehingga memudahkan aku untuk bergerak maju mundur. Kedua tangan Ica menahan tubuhnya di dinding kamar.

“Mas.. Eennakk sekali.. ” rintih Ica.

“Kamu memang.. Jagonya Mas.. Uuuhh,” berkali-kali Ica merintah tetapi hal itu tidak menghentikan permainan aku yang semakin gila saja. Setelah puas dengan posisi seperti itu, dengan memeringkan tubuh Ica yang masih berdiri, aku angkat kakinya satu sehingga aku bisa memasukkan penisku dengan leluasa.

Crek.. Crek.. Crekk.., suara penisku yang sudah mulai dibasahi oleh cairan Ica yang begitu banyak meleleh, sampai menetes di pahaku.

“Mas.. Kamu.. Pandai sekali membuatku melayang.. Aaahh.. Uuuhh”
“Sayaang.. Aku.. Nggaa.. Tahann..” untuk yang kesekian kalinya lubang kewanitaan Ica mengucurkan cairan putih pekat dibatang kemaluanku.

Setelah aku puas, akhirnya aku membopong tubuh Ica dan meletakkan di pinggir ranjang. Kali ini aku melakuakn doggie style, aku semakin bergairah untuk bermain dengan beberapa variasi dalam bersetubuh.

“Hekk..” muka Ica dimasukan dalam-dalam diatas bantal ketika penisku menghujam kesekian kalinya.
“Oohh.. Ica.. Punya kamu asyik banget..” puji aku.

Sambil menggerakkan maju mundur tubuhku dibelakang tubuh Ica, aku melihat jelas kucuran keringat dari tubuh kami berdua. Sampai akhirnya Ica menjerit panjang dibarengi kedua tanganya meremas sprey hotel dengan kencang.

“Mass.. Aaammppunn..” gigi Ica menggigit bantal dengan kencang.
“Aku juga mau keluar sayang.. Ica..?” aku mendesah kenikmatan
“Ooo Ica.. Mau dikeluarin dimana.. aakhh,” aku bergerak semakin cepat memasukkan penisku.

“Di dalam aja sayang.. ” pinta Ica.
“Jangan aku nggak mau.. Cepet sayang aku sudah mau keluar nih..” desahku.
“Icaa.. Aaakhh” aku segera melepas penisku dari lubang vagina Ica dan dengan seketika membalikkan badannya hingga mulutnya pas didepan penisku.

Bagaikan di film-film BF yang pernah aku lihat, Ica langssung melumat habis penisku.

Crutt.. Crut.. Crut.., entah berapa kali semburan spermaku dalam mulut Ica, aku hanya merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Semburan demi semburan, Ica seperti tidak mempedulikan lagi. Gadis itu tetap mengocok, mengulum dan menghisap dalam-dalam penisku. Terlihat jelas spermamu menetes kelaur dicelah bibirnya yang mungil dan belum sampai jatuh, lidahnya berusaha menjilat kembali.

“Mmm.. Aku suka sekali sperma kamu Mas..” kata Ica sambil menelan seluruh spermaku yang sudah keluar.

Sambil menjilati sisa-sisa sperma yang masih menempel di batang kemaluanku,

“Ma kasih Mas.. Kamu memberikan apa yang selama ini aku impikan” kata Ica.
“Selama ini pacarku tidak pernah memberikan ini semua, asal dia sudah keluar ya sudah tanpa harus mikirin aku” jelas Ica.

Malam itu kami tidur berpelukkan sampai pagi dengan keadaan telanjang bulat, aku sudah tidak ingat lagi berapa kali memberikan kepuasan terhadap Ica. Akan tetapi yang membuat diriku bangga adalah, aku bisa memberikan kepuasan kepada pasanganku. Karena buat aku sex bukan milik pria seorang tetapi milik kedua pasangan yang melakukkannya.

Paginya Ica membangunkan aku tepat pukul 06.00
“Mas.. anter aku ke terminal ya, aku harus balik nih,” pinta Ica.
“Oke, yuk kita segera bersiap-siap” ajakku.
“Mas, kamu janji ya berikan aku seperti ini setiap aku mau,” kata Ica.
“Iya sayang, selama kamu mau.. Aku akan berikan” jawabku penuh harap.

Sambil berkata demikian kita berdua menuju kamar mandi untuk mandi bersama. Dan di kamar mandi, untuk sekali lagi kita melakukan hubungan sex yang sangat fantastis di bawah guyuran shower. Dan entah berapa kali Ica mereguk kenikmatan saat itu. Yang pasti hari itu begitu hebat permainan yang aku lakukan denagn Ica.

Setelah siap, aku check out dan meluncur kearah terminal Bungurasih.

“Kamu hati-hati Ica” sambil aku kecup keningnya.
“Terima kasih Mas buat permainan semalam dan tadi pagi” kata Ica berterima kasih.
“Kamu memang luar biasa Mas” puji Ica.

Akhirnya tubuh Ica yang semampai bergegas meninggalkan mobilku untuk menuju ke antrean bus menuju kota K. Lambaian tangannya berkali-kjali melambai seiring dengan tubuhnya yang hilang ditelan keramaian terminal.

TAMAT

Kumpulan Cerita Dewasa Mesum di bus waktu penumpang lain semua sudah tidur


Kumpulan Cerita Dewasa - Liburan semester tiba,seperti tahun sebelumnya aku memutuskan untuk berlibur dikota Malang,kebetulan disana sanak saudaraku tinggal. Aku sering,bahkan hampir setiap tahun liburan kesana dgn menggunakan Bus,kereta atau Pesawat.Tapi aku lebih sering memilih bus dan kereta karena lbh bsa menikmati perjalanan.

Suasana sangat ramai disalah satu terminal dijakarta timur,aku langsung naik kedalam bus Pa** Ke** yg telah siap menanti calon penumpangnya..Duduk dikursi deret ke enam dari depan..”hah..Cape juga..”keluhku..

Lumayan cape juga memang menggendong tas pundak yg berisikan pakaian dan keperluanku lainnya didalam tas.Sekitar 10menit aku duduk,kebetulan kursi bus tsb 1-2,sebelah kanan satu,sdgkan sebelah kiri untuk 2 orang(super eksekutif)!!

Aku duduk dibangku yg diperuntukan 2 orang..Tiba2 datang seorang ibu beserta 1 anaknya yg aku perkirakan berumur 15 tahunan,namun tubuhnya tinggi dan berisi,terutama dibagian pantatdan dadanya..Anak itu manis,putih dan memakai soft lens dimatanya.

“dik,titip anak saya ya??”ujar sang ibu..”oh iya bu!”ucapku kaget..Anak abg itupun duduk disebelahku.

10 menit berselang,bus akan segera berangkat,sekali lagi sang ibu berkata “adik,turun dimana?”..”diMa**ng bu.”ujarku..”oh sama,anak saya juga mw turun diMa** ,kalo gitu tolong dijagain ya anak saya?Maklum ini pertama kali dia pergi jauh sendirian..”lanjut sang ibu.

“beres bu,tenang aja..!”balasku dgn senyum.Ibu itupun segera turun dari bus setelah sblmnya mencium pipi kanan kiri anaknya,sambil memberikan wejangan2 buat anaknya.. Bus berangkat pukul 16.00 tepat meninggalkan terminal..Anak itu melambaikan tangan kepada ibunya yg berada diluar bus.

Setelah agak jauh dari terminal akupun membuka obrolan dgn abg itu..”nama kamu siapa?”…”mia..”jawabnya singkat..Terlihat senyum manis keluar dari wajahnya yg putih dan bersih,apalagi tatapnnya yg sedikit menggoda,aku yakin dia terbiasa berhadapn dgn laki2.

“knp nyokap lo ga ikut?”tanyaku.“ga,nyokap kerja..Gua lagi liburan sekolah,dari pd dijakarta terus..Sumpek..”jawab dia.“emang ga takut pergi sendirian?”tanyaku dgn sedikit meledeknya..”ah,cuek aja..Emg takut knapa?”ucap dia dgn santainya.
“eh,nama lo sapa?”tanya mia padaku..”gw boy..”jwbku.

Hampir 2 jam perjalanan,ngobrol ngalor ngidul sambil bercanda ga jelas,akupun mulai terbiasa dgn mia..Sampai pada akhirnya bus berhenti untuk istirahat disalah satu restauran di daerah jawabarat..

“mia,bawa dompet sama hape lo,jangan ditinggal di dalam tas..” “okey..”jwb mia sambil bergegas berdiri dari tempat duduknya.

Aku beranikan diri memegang tangannya sambil berjalan turun dari bus.Direstauran,kami kembali duduk disatu meja sambil makan bersama..Selesai makan,mia ijin mw kekamar kecil,begitu juga aku yg dari tadi nahan kencing..(sbnrnya ada toilet juga dibus,tp sempit dan takut ga da airny pkrku..).

Setelah kurang lebih 30menit,bus kembali melanjutkn perjalanan..Sedang aku dan mia makin akrab saja..Bahkan dia sudah berani bersandar dan memelukku dari samping!Waktu semakin malam,semakin gelap keadaan didalam bus,walau ada lampu kecil diatas tempat duduk,tapi aku lbh memilh tdk memanfaatkannya.

Semakin malam semakin dingin,ditambah udara AC yg menambah dingin didalam bus..
“lo kedinginan ga mia?”tanyaku..”iya dingin banget..”jwbnya.

“pake aja selimutnya..”aku mulai memasang selimut ditubuhnya,tanpa persetujuan dari dia..Setelah itu aku jg memakai selimut yg memang telah disediakan didalam bus.
Mia,menyandarkan kepalanya dipundaku,sambil tangannya yg ada dibalik selimut dilingkarkan dipinggangku..

“wah,ni anak kayanya manja..”pkrku dalam hati.

Tanpa berkatakata,akupun juga memeluk dia dari samping..Tubuh kami terasa hangat,walau udara didalam bus benar2 terasa dingin sblm kami berpelukan. Mia memejamkan matanya..

Rupanya dia tertidur,akupun coba memejamkan mataku walau dlm keadaan menggebu2 didlm hati,apalagi ‘adik kecilku’ mulai resah dibalik celana ketika dada mia yg lumayan gede menempel disamping tubuhku..Dgn goyangn bus saat berbelok kekanan atau kekiri,makin rapat saja dadanya ditubuhku. Tapi aku tahan,dan mencoba tidur..

Sekitar 30menitan aku coba tidur,akhrnya kebangun juga..Ga tenang bgt tidur dgn godaan yg membuat hasrat naik turun.Aku palingkan pandangan ke jalan,sambil menahan gejolak..Tiba2,”boy..”mia memanggil pelan..

“udah bangun??”jwbku.Tanpa menjawab pertanyaanku mia lsng mengencangkan dekapannya..“dingin bgt boy” kata mia..”lha kan udah pake selimut??”jwbku
“iya,tp masih kerasa dingin..Apalagi tanganku,dingin bgt..Aku masukin tangan aku kedalam baju kamu ya?” kaget mendengar permintaan mia yg diluar dugaanku itu..
“iya..Yaudah..”jwbku gugup..

Jujur aku ga kpkrn mcm2 malam itu,tp stlh mendengar kata2 mia itu aku lsg tambah bergejolak,malahan mulai berfikiran kotor deh. Mia memasukkan tanganku kedalam kausku,msh dalam keadaan berselimut..Seluruh tubuh kami tertutup selimut,hanya muka kami yg tdk tertutup.

Perlahan tangan mia bergerilya menyusup ke dalam kausku..Ketika berhasil masuk,perlahan lahan pula dia mulai membelai lembut seluruh tubuhku,mulai dari dada sampai perut..Kadang memainkan puting dadaku lembut..Wah,makin memuncak saja hasrat nafsuku mlm itu. Aku terdiam tanpa bcara apapa,sambil menikmati kelakuan nakal mia itu.. Mia tersenyum kecil memandang aku yg sedang ga karuan karna perbuatannya..

”kamu knapa boy?”
“ah.Anu,gapapa..”jwbku

aku menatap wajah mia,,hmm manis juga nih cewe,apalagi lesung pipinya tampak menambah manisnya wajah mia saat tersenyum. Tiba2..Makin gila ku dibuatnya ketika tangan mia yg tanpa komando masuk kedalam celana jinsku..(Waktu itu aku memakai jins sedengkul)..

Makin terbakar saja kepalaku,seakan ingin menerkam tubuh mia dan langsung ku perkosa..Tapi ga mungkin,keadaan bus yg tidak mungkin sulit untuk aku melakukan apa yg aku mau..Sebagian penumpang msh ada yg terjaga,mereka sedang menonton vcd yg diputar dibus.

“boy..Kamu ga pernah deket sama cewe ya?”tanya mia memecah kebisuan.
“pernh..”jwbku
“pernah ML?”tanya mia lagi..
“pernah sekali,tapi ga sampe slesai..Knp tnya itu?”jwbku heran.
“gapapa..Tanya aja!”kata mia.

Aku mulai berfikir,kalo mia adalah abg yg punya pengalaman dalam sex,mgkin dia pernah ngesex dgn pcrnya..Apalagi,belaian tangan mia yg lembut benar2 seperti ahlinya dlm memberikan rangsangan2 kepada laki2..Ga disangka tangan mia sampai didalam celanaku,bermain main diatas ‘adik kecilku’ yg masih tertutup celana dalam..Makin terasa membesar saja kontolku dipermainkan tangannya.

Tanpa basa basi,mia lsg melepaskan tangannya dari dalam celana,dan membuka ikat pinggangku serta resleting celanaku..Lalu sekonyong konyong tangannya masuk lg kedalam celana,kali ini tidak terpisahkan celana dalamku lagi..Benar benar menyentuh kontolku.

“mia,msh rame..Blum pada tidur..”aku kebingungan dgn kelakuan mia,makin gila aja kelakuan abg ini..
“gapapa,cuek..Kan ketutup selimut..!”jwb mia enteng membelai dan mengocok halus kontolku..

Aku diam,sambil menikmati permainan tangan mia yg lihai seperti sudah terbiasa melakukannya. Sekitar 30 menitan,aku mulai mencoba membiasakan diri dgn apa yg dilakukan tangan mia thd kontolku. Sambil ngobrol ga karuan,aku benar2 terhanyut dalam suasana yg penuh hasrat tsb..

Ternyata didalam pembicaraanku dgn mia,mia mengaku,kalau dia sudah ga perawan lagi..Pacarnya yg mengambil kesuciannya,dan sudah melakukan hubungan sex berulang kali sampai sekarang.. Mlm terus bertambah larut,ketika itu para penumpang lain satu persatu mulai terlelap!Hanya aku dan mia yg msh terjaga seakan akan ga kepengen sedetikpun melewatkan kebersamaan ini.

“boy,gw nyaman deket lo!”ujar mia melirih..”gw juga,lo dewasa,walaupun umur lo msh 15 tahun.”jwbku

lalu tanpa sadar kita sudah saling memandang,aku nekat mendekatkan wajahku ke wajahnya..Kucium bibir lembutnya sambil memejamkan mataku,begitupun juga mia yg pelan pelan memainkan lidahnya didalam mulutku..Sungguh sebuah saat yg indah buat aku,walau umurku 22 tahun waktu itu,serta mia yg 15 tahun tapi sikap serta perlakuannya mirip wanita dewasa yg lihai dalam membuai seorang laki2..


Sekitar 5 menit kami berciuman mesra,tanganku mulai nekat masuk kedalam kaus merah jambu mia,kubelai halus naik hingga ke BH yg berisikan bukit indah nan besar itu..Kuusap lembut,dan kusingkap BH keatas agar payudara indah mia dapat kusentuh dgn tanganku..

Oh,besar,lembut dan kenyal payudaranya..Apalagi putingnya yg berukuran lumayan besar untk ukuran gadis seumurnya..”hmm..!”mia mendesah lembut..”sshh..Terus boy..”semakin kecang dan keras aku rasakan payudara milik mia..

Sementara,tangannya mia masih setia mendekap dan mengocok lembut kontolku sejak tadi.. Semua itu kami lakukan dgn bebas karna tubuh kami msh tertutup selimut! “boy..Turunkan kebwah tangan lo..”pinta mia. Aku mengerti maksudnya,aku turunkan tangan kananku ke resleting clana jinsnya..Aku buka dan..Aku kaget,ternyata mia udah ga pakai Celana dalam lagi..

“lo ga pake celana dalam??”bisikku.
“hihi..Engga,gw copot waktu direstauran tadi!!”..Jwbnya cuek.
“niat banget lo..”kataku heran..
“bodo,gw udah nafsu waktu pertama kali ngliat lo boy,lo ganteng bgt!”..Jwbnya lagi.
Rupanya mia adlh tipe cewe yg agresif,bahkan bsa dibilang hyper jg dalam urusan sex..
“boy,copot celana lo ya,gw susah megangnya..”pinta mia..
“ntr ketauan orang2 ah..”jwbku ragu..
“engga deh,kan ketutup selimut..”

aku msh ragu,tapi bener juga sih orang2 ga bakal liat,krn emang tubuh kita ketutup rapat selimut..Lgpula orang2 juga pada tidur dan kita duduk dideret paling blakang,jd ga ada yg merhatiin kita. Aku turunkan celanaku sedengkul,kuperhatikan mia pun menurunkan celana jinsnya kebawah..

Lalu dia melepaskan tangannya dari kontolku,dan memutar tubuhnya membelakangiku.. Posisinya aku menghadap mia,dan mia membelakangiku..Badan dia agak condong kedepan,serta pinggulnya didekatkn ke aku.. “masukin boy..”pinta mia. Kaget dan bingung aku mendengar tantangan mia..”masukin apanya?”jwbku dgn bodohnya..”kontol kamu boy,cepet!”jwbnya santai..

Gila,nekat bener ni cewe pikir ku dalam hati..Tp kapan lagi punya pengalaman yg kaya gini..Pelan pelan aku arahkan juniorku ke dalam vaginanya,aku nyodok dia dari belakang.. Agak susah juga,karna bus yg terus goyang kekanan kadang kekiri.

Akhrnya..Ujung kontolku sampai juga dilubang vaginanya..Dan,masuk perlahan2 amblas ditelan vagina mia..Agak,sempit rasanya..”mmhh,aaahh..”desah mia yg agak tertahan karna takut kedengaran penumpang lain..

“boy,enak..Punya kmu lumayan gede,panjang pula,punya cowoku ga kaya bgini..”

mendengar kata2 mia itu aku makin bersemangat..Aku senderkan punggungku kejendela bus (aku duduk samping jendela)..Sambil diam menikmati vagina mia yg membuat kontolku berdenyut denyut..Sengaja kontolku ga dikeluar masukan,karna goyangn bus sudah membuat nikmat dan membantu permainan kita berdua.

Lama juga kita hanyut dalam goyangan bus,gelapnya suasana bus yg diselingi cahaya2 lampu mobil dari kaca jendela bus,benar2 suasana yg penuh kehangatan dan romantis wkt itu..(aku yakin penumpang lain lagi merasakan dinginnya AC menusuk tulang mereka!!)..

Tp tidak dgn kami,justru yg terasa hangat,damai dan nikmat..Sekitar setengah jam kita mengikuti irama goyangan bus,lalu tanpa melepaskan kontolku didalam vagina mia,aku mencoba menarik tubuhnya ke belakang,dan bersandar ditubuh aku..Kini posisi mia berada diatas tubuhku,tp tetap membelakangiku..

Aku mulai memainkan kontolku,aku keluar dan masukan kontolku didalam vaginanya..
“mmh..Boy..Uh..Goyang terus boy..Enak!” erang mia lirih..
“ssh..Iya,enak..Memek kamu enak mia..”kataku sambil terus menggoyangkan pinggulku..
Aku bener2 ga lagi memikirkan sekitar,aku yakin penumpang lain ga akan sadar apa yg kita lakukan dibelakang!!
“oh..Boy,terus!”..

Sambil aku goyangkan pinggulku,tangan kananku memainkan klitoris mia,serta tangan kiriku memainkan puting payudaranya yg telah mengencang dan mengacung keatas.. Makin mia ga tertahankan,dia terus bergeliat karna rangsangan yg aku berikan..Tp tetp kita mengatur dan berhati2 menjaga agar gerakan2 kita tidak membuat curiga penumpang lainnya!!

“boy,aku mw keluar..”erang mia lirih,bahkan sedikit membisik..”ssh..Ah,boy goyang terus..Ak..Aku keluar”..Mia akhrnya merasakan orgasmenya yg pertama..

Aku cuek dan terus kugoyang kontolku,sementara mia mengejang merasakan nikmat orgasmenya!! Aku hentikan goyanganku,melihat mia yg sedang mengatur nafasnya akupun tersenyum memandang tingkahnya yg bener2 sedang merasakan puncak kenikmatan..

Ga lama kemudian,setelah selesai menikmati orgasmenya,aku menyuruh mia untuk tidur telentang menghadap keatas,kepalanya bersantar ke tangan kursi,serta Kedua Kakinya ditekuk..Aku mengatur posisi selimut yg sudah berantakan,dan kututup lagi tubuh mia dgn selimut hingga kekakinya yg mengangkang..Aku mengatur posisi dudukku,pinggul aku mengarah ke selangkangan mia..Dan kembali kumasukan kontolku ke dalam vaginanya.

“blezz..”..Uh,kembali kontolku ditelan vagina mia..Aku goyangkan pelan pinggulku..
“aahh..Mm..Enak!”..Miapun tampak kembali larut dlm kenikmatan setelah tadi dya merasakan orgasme. “oh..Mm..”..

Kali ini,goyangan ku terasa lebih mantap,dan ****** terasa lebih basah,karna vagina mia sudah bener2 becek akibat orgasmenya tadi..Creek..Crek..! Tangan kiriku membelai dan memainkan klitorisnya..Terlihat mia menggigit bibir bawahnya,terkadang memainkan lidahny kebibirnya!!

Sekitar 15 menit,mia pun mulai tampak gusar,kelihatannya dia akan orgasme lagi..Bgtu juga aku yang mulai merasakan desiran nikmat mengalir didalam tubuhku,mengalir dari atas hingga kebawah..”boy,a..a..aku mw keluar lagi..”mulutnya bicara tp matanya terpejam..”aku juga mia..”jwbku berbisik.

“boy..Ga tahan..Mw keluar..!!”

aku mempercepat goyangan kontolku keluar masuk vagina mia,dan tanganku jg makin cepat mempermainkan klitorisnya walau tidak beraturan iramanya!!

“..Mia,aku mw keluar..”..Lirihku.
“sama..Aku juga..Keluarin bareng boy!!”

tiba2 tubuh mia kembali mengejang..Dan..”oouuhh..Aghh. .Enaak..”erang mia,ternyata orgasme keduanya telah sampai..

Kini giliranku..Sambil terus ku goyang kontolku terasa mulai berdenyut2 kontolku..
“keluarin dimana??”tanyaku lirih..”diluar boy!”jwb mia..

Dan seketika terasa ada yg mengalir menuju lubang kontolku,buru2 kukeluarkan dari dalam vagina mia,dan..Croot..Croot..,air maniku keluar menumpahi perut mia dan sebagian mengenai selimut..

“..Oouh..Mantap,enak bgt mia..”ujarku penuh kenikmatan..
Terasa kontolku masih berdenyut pelan dan basah karena tersiram muncratan cairan orgasme didalam vagina mia tadi.. Diam,lemas..Dan tanpa suara yg terjadi sekitar 5 menit.

Kemudian aku ambil tisu dari kantong jaketku untuk mengelap air maniku yg membasahi perut mia..Bayangkan,kita bermandi keringat diantara dinginnya udara AC didalam bus!! Mia bergegas duduk dan membetulkan pakaian dan celananya,begitu jga aku!! Kita kembali duduk dan berdekapan,lalu tdk terasa tertidur pulas karna kecapean.

Jam 5 pagi bus kembali istrht dan berhenti direstauran didaerah jawa timur..Seluruh penumpang turun,begitu jg aku dan mia..Kita lsg sarapan pagi dan minum kopi panas untk menghangatkan tubuh kita..Hehe,baru kita merasakan dinginnya udara pagi dikota Tuban yg letaknya dipinggr pantai tsb,padhal td mlm kita bermandikan keringat hanyut dlm kenikmatan!!

Lumayan pegel2 jg badan rasanya..Mgkn karna posisi waktu ngentot td mlm kurang nyaman jdnya rontok jg rasanya badan ini.Mia bergegas ketoilet untuk memakai celana dalam..Kemudian kembali bus berangkat menyelesaikan sisa perjalanannya.

Disisa perjalanan,kami habiskan untk bercanda dan bercerita..Terkadang diselingi gerakan nakal dari tangan mia yg menggoda kontolku. 3 setengah jam kemudian,bus hampir tiba di Kota Ma**ng..Aku sempatkan untk bertukar nomor hape.

Bus akhrnya sampai diterminal kota Ma**ng,tampak sepupu mia sudah menanti untk menjemputnya..Kita turun,dan saling berpisah,krn aku kembali melanjutkn perjalanan kerumah budeku..

TAMAT

Kumpulan Cerita Dewasa Pembantu semok yang bikin goyah kesetiaan pada istri


Kumpulan Cerita Dewasa - Hari ini seperti biasa aku perhatikan istriku sedang bersiap untuk berangkat kerja, sementara aku masih berbaring. Istriku memang harus selalu berangkat pagi, tidak seperti pekerjaanku yang tidak mengharuskan berangkat pagi. Tidak lama kemudian aku perhatikan dia berkata sesuatu, pamitan, dan perlahan meninggalkan rumah.

Sementara aku bersiap kembali untuk tidur, kembali kudengar suara orang mendekat ke arah pintu kamar. Tetapi langsung aku teringat pasti pembantu rumah tangga kami, Lia, yang memang mendapat perintah dari istriku untuk bersih-bersih rumah sepagi mungkin, sebelum mengerjakan yang lain.

Li ini baru berumur 17 tahun, dengan tinggi badan yang termasuk pendek namun bentuk tubuhnya sintal. Aku hanya perhatikan hal tersebut selama ini, dan tidak pernah berfikir macam-macam sebelumnya. Tidak berapa lama dari suara langkah yang kudengar tadi, Lia pun mulai tampak di pintu masuk, setelah mengetuk dan meminta izin sebentar, ia pun masuk sambil membawa sapu tanpa menunggu izin dariku. Baru pagi ini aku perhatikan pembantuku ini, not bad at all.

Karena aku selalu tidur hanya dengan bercelana dalam, maka aku pikir akan ganggu dia. Dengan masih pura-pura tidur, aku menggeliat ke samping hingga selimutku pun tersingkap. Sehingga bagian bawahku sudah tidak tertutup apapun, sementara karena bangun tidur dan belum sempat ke WC, kemaluanku sudah mengeras sejak tadi.

Dengan sedikit mengintip, Lia berkali-kali melirik kearah celana dalamku, yang didalamnya terdapat ‘Mr. Penny’ku yang sudah membesar dan mengeras. Namun aku perhatikan dia masih terus mengerjakan pekerjaannya sambil tidak menunjukkan perasaannya.

Setelah itu dia selesai dengan pekerjaannya dan keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti biasa aku lepas celana dalamku dan kupakai handuk lalu keluar mencari sesuatu untuk minum.

Kulihat Lia masih meneruskan pekerjaannya di ruang lain, aku rebahkan diriku di sofa depan TV ruang keluarga kami. Sejenak terlintas untuk membuat Lia lebih dalam menguasai ‘pelajarannya’. Lalu aku berfikir, kira-kira topik apa yang akan aku pakai, karena selama ini aku jarang sekali bicara dengan dia.

Sambil aku perhatikan Lia yang sedang sibuk, aku mengingat-ingat yang pernah istriku katakan soal dia. Akhirnya aku ingat bahwa dia memiliki masalah bau badan. Dengan tersenyum gembira aku panggil dia dan kuminta untuk berhenti melakukan aktivitasnya sebentar. Lia pun mendekat dan mengambil posisi duduk di bawah.

Duduknya sangat sopan, jadi tidak satupun celah untuk melihat ‘perangkatnya’. Aku mulai saja pembicaraanku dengannya, dengan menanyakan apakah benar dia mempunyai masalah BB. Dengan alasan tamu dan relasiku akan banyak yang datang aku memintannya untuk lebih perhatian dengan masalahnya.

Dia hanya mengiyakan permintaanku, dan mulai berani mengatakan satu dua hal. Semakin baik pikirku. Masih dengan topik yang sama, akupun mengajaknya ngobrol sejenak, dan mendapat respon yang baik.

Sementara dudukku dengan sengaja aku buat seolah tanpa sengaja, sehingga ‘Mr. Penny’ku yang hanya tertutup handuk akan terlihat sepenuhnya oleh Lia. Aku perhatikan matanya berkali-kali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku, yang secara tidak sengaja mulai bangun.

Lalu aku tanyakan apa boleh mencium BB-nya, sebuah pertanyaan yang cukup mengagetkannya, selain karena pertanyaan itu cukup berani, juga karena matanya yang sedang melirik ke ‘anu’ ku. Untuk menutupi rasa malunya, diapun hanya mengangguk membolehkan.

Aku minta dia untuk mendekat, dan dari jarak sekian centimeter, aku mencoba mencium BBnya. Akalku mulai berjalan, aku katakan tidak begitu jelas, maka dengan alasan pasti sumbernya dari ketiaknya, maka aku minta dia untuk menunjukkan ketiaknya.

Sejenak dia terdiam, mungkin dipikirnya, apakah ini harus atau tidak. Aku kembali menyadarkannya dengan memintanya kembali memperlihatkan ketiaknya. Melihat tatapannya aku mengerti bahwa dia tidak tahu apa yang harus dikerjakannya untuk memenuhi permintaanku.


Maka aku dengan cepat menuntunnya agar dia tidak bingung akan apa yang harus dilakukan. Dan aku katakan, naikkan saja baju kaosnya sehingga aku dapat memeriksa ketiaknya, dan aku katakan jangan malu, toh tidak ada siapapun di rumah.

Perlahan diangkatnya baju kaosnya dan akupun bersorak gembira. Perlahan kulit putih mulusnya mulai terlihat, dan lalu dadanya yang cukup besar tertutup BH sempit pun mulai terlihat. ‘Mr. Penny’ku langsung membesar dan mengeras penuh. Setelah ketiaknya terlihat, akupun memberi perhatian, kudekatkan hidungku terlihat bulu ketiaknya cukup lebat.

Setelah dekat aku hirup udara sekitar ketiak, baunya sangat merangsang, dan akupun semakin mendekatkan hidungku sehingga menyentuh bulu ketiaknya. Sedikit kaget, dia menjauh dan menurunkan bajunya. Lalu aku katakan bahwa dia harus memotong bulu ketiaknya jika ingin BBnya hilang. Dia mengangguk dan berjanji akan mencukurnya.

Sejenak aku perhatikan wajahnya yang tampak beda, merah padam. Aku heran kenapa, setelah aku perhatikan seksama, matanya sesekali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku. Ya ampun, handukku tersingkap dan ‘Mr. Penny’ku yang membesar dan memanjang, terpampang jelas di depan matanya. Pasti tersingkap sewaktu dia kaget tadi.

Lalu kuminta Lia kembali mendekat, dan aku katakan bahwa ini wajar terjadi, karena aku sedang berdekatan dengan perempuan, apalagi sedang melihat yang berada di dalam bajunya. Dengan malu dia tertunduk. Lalu aku lanjutkan, entah pikiran dari mana, tiba-tiba aku memuji badannya, aku katakan bahwa badannya bagus dan putih.

Aku juga mengatakan bahwa bibirnya bagus. Entah keberanian dari mana, aku bangun sambil memegang tangannya, dan memintanya berdiri berhadapan. Sejenak kami berpandangan, dan aku mulai mendekatkan bibirku pada bibirnya. Kami berciuman cukup lama dan sangat merangsang. Aku perhatikan dia begitu bernafsu, mungkin sudah sejak tadi pagi dia terangsang.

Tanganku yang sudah sejak tadi berada di dadanya, kuarahkan menuju tangannya, dan menariknya menuju sofa. Kutidurkan Lia dan menindihnya dari pinggul ke bawah, sementara tanganku berusaha membuka bajunya.

Beberapa saat nampaknya kesadaran Lia bangkit dan melakukan perlawanan, sehingga kuhentikan sambil membuka bajunya, dan aku kembali mencium bibirnya hingga lama sekali. Begitu Lia sudah kembali mendesah, perlahan tangan yang sejak tadi kugunakan untuk meremas dadanya, kuarahkan ke belakang untuk membuka kaitan BHnya. Hingga terpampanglah buah dadanya yang berukuran cukup besar dengan puting besar coklat muda.

Lumatan mulutku pada buah dadanya membuatnya sudah benar-benar terangsang, sehingga dengan mudah tanganku menuju ke arah ‘Veggy’nya yang masih bercelana dalam, sedang tanganku yang satunya membawa tangannya untuk memegang ‘Mr. Penny’ku. Secara otomatis tangannya meremas dan mulai naik turun pada ‘Mr. Penny’ku. Sementara aku sibuk menaikkan roknya hingga celana dalamnya terlihat seluruhnya.

Dan dengan menyibakkan celana dalamnya, ‘Veggy’nya yang basah dan sempit itupun sudah menjadi mainan bagi jari-jariku. Namun tidak berapa lama, kurasakan pahanya menjepit tanganku, dan tangannya memegang tanganku agar tidak bergerak dan tidak meninggalkan ‘Veggy’nya. Kusadari Lia mengalami orgasme yang pertama

Setelah mereda, kupeluk erat badannya dan berusaha tetap merangsangnya, dan benar saja, bebrapa saat kemudian, nampak dirinya sudah kembali bergairah, hanya saja kali ini lebih berani. Lia membuka celana dalamnya sendiri, lalu berusaha mencari dan memegang ‘Mr. Penny’ku.

Sementara secara bergantian bibir dan buah dadanya aku kulum. Dan dengan tanganku, ‘Veggy’nya kuelus-elus lagi mulai dari bulu-bulu halusnya, bibir ‘Veggy’nya, hingga ke dalam, dan daerah sekitar lubang pantatnya. Sensasinya pasti sungguh besar, sehingga tanpa sadar Lia menggelinjang-gelinjang keras. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan, bibirku pindah menuju bibirnya, sementara ‘Mr. Penny’ku ku dekatkan ke bibir ‘Veggy’nya, ku elus-elus sebentar, lalu aku mulai selipkan pada bibir ‘Veggy’ pembantuku ini.

Sudah seperti layaknya suami dan istri, kami seakan lupa dengan segalanya, Lia bahkan mengerang minta ‘Mr. Penny’ku segera masuk. Karena basahnya ‘Veggy’ Lia, dengan mudah ‘Mr. Penny’ku masuk sedikit demi sedikit. Sebagai wanita yang baru pertama kali berhubungan badan, terasa sekali otot ‘Veggy’ Lia menegang dan mempersulit ‘Mr. Penny’ku untuk masuk.

Dengan membuka pahanya lebih lebar dan mendiamkan sejenak ‘Mr. Penny’ku, terasa Lia agak rileks. Ketika itu, aku mulai memaju mundurkan ‘Mr. Penny’ku walau hanya bagian kepalanya saja. Namun sedikit demi sedikit ‘Mr. Penny’ku masuk dan akhirnya seluruh batangku masuk ke dalam ‘Veggy’nya. Setelah aku diamkan sejenak, aku mulai bergerak keluar dan masuk, dan sempat kulihat cairan berwarna merah muda, tanda keperawanannya telah kudapatkan.

Erangan nikmat kami berdua, terdengar sangat romantis saat itu. Lia belajar sangat cepat, dan ‘Veggy’nya terasa meremas-remas ‘Mr. Penny’ku dengan sangat lembut. Hingga belasan menit kami bersetubuh dengan gaya yang sama, karena ku pikir nanti saja mengajarkannya gaya lain.

‘Mr. Penny’ku sudan berdenyut-denyut tanda tak lama lagi aku akan ejakulasi. Aku tanyakan pada Lia, apakah dia juga sudah hampir orgasme. Lia mengangguk pelan sambil terrsenyum. Dengan aba-aba dari ku, aku mengajaknya untuk orgasme bersama. Lia semakin keras mengelinjang, hingga akhinya aku katakan kita keluar sama-sama.

Beberapa saat kemudian aku rasakan air maniku muncrat dengan derasnya didalam ‘Veggy’nya yang juga menegang karena orgasme. Lia memeluk badanku dengan erat, lupa bahwa aku adalah majikannya, dan akupun melupakan bahwa Lia adalah pembantuku, aku memeluk dan menciumnya dengan erat.

Dengan muka sedikit malu, Lia tetap tertidur disampingku di sofa tersebut. Kuperhatikan dengan lega tidak ada penyesalan di wajahnya, tetapi kulihat kepuasan. Aku katakan padanya bahwa permainannya sungguh hebat, dan mengajaknya untuk mengulang jika dia mau, dan dijawab dengan anggukkan kecil dan senyum.

Sejak saat itu, kami sering melakukan jika istriku sedang tidak ada. Di kamar tidurku, kamar tidurnya, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, dapur, garasi, bahkan dalam mobil.

TAMAT