Saturday, August 1, 2020

Kumpulan Cerita Dewasa Ngentot Tante Ku Sendiri Yang Sedang Asyik Masak Di Dapur


Kumpulan Cerita Dewasa - ini bermula saat aku masih duduk dikelas 3 smu. Oh ya Namaku Wawan, umurku sekarang 26 tahun. Ada sebuah cerita sex yang sampai saaat ini masih saja terus kukenang dan selalu kuingat. yaitu sebuah kejadian mesum dengan tanteku yang masih terus kuingat sampai saat ini.

Saat sma aku dititipkan kepada seorang tanteku. Tanteku ini cantik dan tubuhnya mulus aduhai bikin semua pria yang liat pasti pengen segera berhubungan tubuh dengannya.

Tanteku namanya Yuni, dia ini seorang Single parent dengan tiga orang anak; dua perempuan dan satu laki-laki. Suaminya sudah meninggal karena kecelakaan mobil. Suaminya ini memang seorang pembalap lokal yang tidak terkenal namanya. Dengan tiga orang anak dan umurnya yang sudah 37 tahun, tanteku ini masih saja kelihatan seksi. Tubuhnya terawat, karena dengan kondisi keuangannya yang mapan, tanteku secara teratur senam. Hasilnya, walaupun dengan tiga orang anak,
Tubuhnya tetap terawat dengan baik. Pantatnya besar dengan pinggul yang juga besar tapi pahanya selain putih dan mulus juga singset tanpa ada tumpukan lemak sedikitpun. Payudaranya lumayan besar, entah kira-kira berapa ukurannya akupun tidak tahu tapi yang jelas masih sekal tidak kendor layaknya seorang Ibu yang sudah melahirkan tiga orang anak.

Kejadiannya berawal pada saat yang tidak diduga sama sekali. Saat itu di rumah sedang tidak ada orang hanya ada tanteku yang sedang asyik memasak untuk hidangan makan siang, kebetulan hari itu jadwal mengajar tanteku hanya satu mata kuliah saja. Sepulang sekolah, aku menemukan tanteku didapur sedang asyik memasak. Dengan langkah gontai karena kecapekan, aku langsung menghampiri meja makan.

Tante Yun, belum siap yah makanannya? tanyaku kelaparan.
Belum Wan, sabar yah. Ini lo si Suti (pembantu tanteku) pulang tadi pagi, jadinya ya gini nih repot sendiri keluh tanteku

Di dahinya terlihat cucuran keringat, belum lagi tangannya yang belepotan dengan berbagai macam bumbu yang sedang diraciknya. Kelihatan sekali kalau tanteku tidak pernah kerja Sekeras ini. Walaupun begitu, entah kenapa terlihat sekali wajah tanteku semakin cantik. Saat itu dia hanya menggunakan daster pendek yang sebenarnya tidak ketat tapi karena bentuk pantat dan pinggulnya yang besar, daster itu jadi kelihatan agak ketat dan memetakan garis dari celana dalamnya kalau dia sedang membungkukkan badannya. Ah, seksi sekali pikirku kotor.

Wawan bantuin ya Tante? tawarku.
Boleh Wan, sini! ternyata tanteku tidak keberatan.

Tidak ada angin tidak ada hujan, belum sampai aku mendekat, entah karena apa tiba-tiba kran air di cucian piring copot dari pangkalnya. Otomatis air yang langsung dari tandon air yang penuh menyembur dengan derasnya mengenai tanteku yang kebetulan ada didepannya.
Aduh Wan, tolong.., gimana ini? tanteku dengan paniknya berusaha menutupi saluran air yang menyembur dengan tangannya.

Karena tubuh tanteku tidak terlalu tinggi, untuk mencapai saluran itu dia harus sedikit membungkuk. Terlihat sekali dasternya yang sudah basah kuyup itu sekali lagi memetakan pantatnya yang besar. Garis celana dalamnya kini terlihat lebih jelas.

Dengan tergesa-gesa, tanpa pikir-pikir lagi aku segera mendekat dan membantunya menutup saluran air itu dengan tanganku juga. Tanpa aku sadari ternyata posisi tubuhku saat itu seperti memeluk tubuhnya dari belakang. Bisa di bayangkan, tanpa sengaja juga kontolku mengenai belahan pantatnya yang sekal. Keadaan ini bertahan beberapa lama. Hingga menimbulkan sesuatu yang kotor dipikiranku.

Aduh Wan gimana ini? tanya tanteku tanpa bisa bergerak.
Duh gimana ya Tante, aku juga bingung. kataku mengulur waktu.

Saat itu, karena gesekan-gesekan yang berlebihan di kontolku, aku jadi tidak bisa menahan gairah untuk merasakan tubuhnya. Pelan-pelan aku melepas satu tanganku dari saluran air itu, pura-pura meraba-raba disekitar cucian piring, mencari sesuatu untuk menutup saluran air itu sementara. Tanpa sepengetahuannya aku justru melepas celanaku berikut juga celana dalamku. Memang agak susah tapi akhirnya aku berhasil dan dengan tetap pada posisi semula kini bagian bawahku sudah tidak tertutup apa-apa lagi.

Wah, nggak ada yang bisa buat nutup Tante. Sebentar Wawan carikan dulu yah
Kini niatku sudah tidak bisa ditahan lagi, pelan-pelan aku melepas peganganku di saluran air.
Pegang dulu Tante kataku sedikit terengah menahan gairah.
Yah, gih sana cepetan, Tante sudah pegal nih sungut tanteku.

Kemudian tanpa pikir panjang, secepat kilat aku menyingkap dasternya, kemudian secepat kilat juga berusaha untuk melorotkan celana dalamnya yang entah warnanya apa, karena sudah basah kuyup oleh air, warna aslinya jadi tersamar.

Ehh.. apa-apan ini Wan, jangan gitu dong!? tanpa sadar tanteku melepas pegangannya disaluran air untuk menahan tanganku yang masih berusaha melepaskan celana dalamnya. Air menyembur lagi.

Auhh.. ohh suara tanteku jadi tidak jelas karena mulutnya kemasukan air. Tanpa sadar juga tanteku berusaha untuk menutup saluran air dengan tangannya lagi, otomatis tanganku sudah tidak ada yang menahan lagi.

Kesempatan pikirku, dengan satu sentakan celana dalam tanteku melorot sampai diujung kakinya.
Auwch.. duh Wan jangan, aku ini tantemu, jangann.. Mohon tanteku.
Kepalang tanggung, aku langsung jongkok. Aku lalu menyibak pantatnya yang besar dan mencari liang senggamanya. Kudekatkan kepalaku, kujulurkan lidahku untuk mencapai vaginanya.

Auwchh.. Wan.. ahh.. jilatan pertamaku ternyata membuatnya bergetar tanpa bisa beranjak dari tempat semula, kalau bergerak air pasti akan menyembur lagi.


Lidahku semakin leluasa merasakan aroma dari vaginanya, semakin kedalam membuat tanteku bergetar hebat. Entah kenapa sudah tidak ada lagi bahasa tubuhnya yang menunjukkan penolakan, yang ada kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak keruan. Kecari klitorisnya, memang agak sulit, setelah dapat kuhisap habis, dua jariku juga ikut menusuk liang vaginanya. Tidak terkira jumlah lendir yang keluar, tak lama kemudian, terasa pantatnya bergetar hebat.

Ahh..hh Wann.. ahh aouhh.. dengan erangan keras, rupanya tanteku sudah mencapai orgasme. Tubuhnya langsung lunglai tapi tanpa melepas pengangannya dari saluran air.
Aduh aku belum apa-apa pikirku.

Langsung aku berdiri, kusiapkan senjataku yang sudah mengacung dengan keras. Dengan dua tanganku aku coba menyibakkan kedua belahan pantatnya sambil kudekatkan kontolku kevaginanya. Kudorongkan sedikit demi sedikit. Begitu sudah betul-betul tepat dimulut liang kenikmatannya, tanpa ba-bi-bu langsung kulesakkan dengan kasar.

Ahh sakit Wan.. pelan.. auh kepala tanteku langsung melonjak keatas, tanpa sengaja pegangannya di saluran air terlepas. Air menyembur dengan deras. Kepalang basah, begitu mungkin pikir tanteku karena selanjutnya dia hanya berpegangan dipinggiran cucian piring. Sudah tidak ada penolakan pikirku.

Kudiamkan sebentar kontolku yang sudah masuk hingga pangkalnya didalam vagina tanteku, ku nikmati benar-benar bagaimana ternyata vagina yang sudah mengeluarkan tiga orang manusia ini masih saja nikmat menggigit. Sensasi yang sangat luar biasa sekali. Pelan-pelan kutarik, kemudian kudorong lagi.

Oohh.. Wan enak, terus sayang..yang cepat aouhh.. ahh.. terus sayang pantatnya bergoyang melawan arah dari kocokanku.
Nah gitu Wan, ouhh.. ya gitu teruuss.. Pinta tanteku.
Aku terus mengocokkan kontolku dengan cepat. Sebentar kemudian tubuhnya mulai bergetar hebat.
Yang cepat Wan, Tante sudah mau keluar lagi.. ouhh.. terus kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak karuan.
Cepatt.. cepatt truss.. ouchh.. Tante kelluaarr.. aghh Orgasmenya telah sampai dibarengi dengan kepalanya yang melonjak naik, tangannya mencengkeram pinggiran cucian piring dengan erat.
Cabut dulu Wan.. Tante linuu.. pinta tanteku, karena merasakan aku yang masih mengocoknya dari belakang.
Akan wawan cabut, tapi janji nanti diteruskan ya Tante? kataku.
Iya, tapi sekarang dari depan aja yah janji tanteku.

Tubuhnya kemudian berbalik. Wajahnya sudah awut-awutan dan basah kuyup. Kemudian dia duduk diatas cucian piring sambil menghadapku. Aku mendekat, langsung kucari bibirnya dan kemudian kami berpagutan lama. Sambil kami berciuman, satu tangannya membimbing kontolku kearah liang vaginanya. Tanpa disuruh dua kali kudorongkan pantatku dibarengi dengan masuknya juga kontolku.

Ahh.. oohh.. erang tanteku, ciuman kami terlepas.
Kocokkan yang cepatt wann.. pinta tanteku sambil pahanya semakin dilebarkan.
Begini Tante.. Kataku sambil mengocokkan kontolku dengan cepat.
Gila kamu Wann.. kuaatt sekalii kamuu.. sambil satu tangannya menarik satu tanganku, kemudian ditaruhnya di bagian atas vaginanya. Aku tahu mau maksudnya.
Yahh yang ituu.. teruss Wann.. ohh enakk.. Wan teeruss.. rintih tanteku ketika sambil kontolku mengocok vaginanya tanganku juga memelintir klitorisnya.
Ohh Wan, Tante hampir sampai.. tubuhnya mulai bergetar agak keras.
Aku juga hampir sampai Tante.. ohh punya Tante eenakk.. aku mulai tidak bisa mengendalikan lagi, orgasmeku tinggal sebentar lagi.

Dikeluarin dimana Tante? tanyaku minta ijin.
Udah nggak usah mikirin itu, ayoo teruss.. didalemm jugaa nggakk Papa
Ayoo..Tante udah diujung nihh wann..
Ouhh.. enakk.. cepatt Wann.. yangg cepatt rintih tanteku.
Goyang Tante, kita barengan ajaa.. oghh orgasmeku sudah diujung.

Semakin kupercepat kocokanku, tanteku juga mengimbangi dengan menggoyang pantatnya. Sambil berpegangan pada belakang pantatnya, kukeluarkan air maniku.
Aku keluarr tantee.. aughh.. sambil kubenamkan dalam-dalam.

Tante juga Wann.. oughh akhh.. gilaa.. uenakknya.. erangnya sambil jemarinya mencengkeram bahuku.

Akhirnya kami berdua terkulai lemas. Kudiamkan dulu kontolku yang masih ada didalam vaginanya. Kulirik ada sedikit lelehan air mani yang keluar dari vaginanya. Seperti tersadar dari dosa, tanteku mendorong badanku.

Kamu nakal Wan, berani sekali kamu berbuat ini sungut tanteku.
Tapi Tante juga menikmatinya kan? belaku.

Tanpa berkata apa-apa, dia kemudian turun, meraih celana dalamnya kemudian berlalu kekamar mandi. Aku berusaha mengejarnya tapi dia sudah lebih dulu masuk kamar mandi kemudian menguncinya.

Tante air di tandon tadi sudah habis loh candaku dari luar kamar mandi tapi tidak ada balasan dari dalam.

TAMAT

Kumpulan Cerita Dewasa Darah Keperawanan Gadis Cantik Primadona Sekolahan


Kumpulan Cerita Dewasa - Hari telah senja awan mendung pun mulai menyelimuti kota metropolitan ini membuat suasana semakin gelap, di saat itu di sebuah SMU Negeri terkenal di kota itu nampak gadis-gadis membubarkan diri dari sebuah ruang aula olahraga. Mereka mengakhiri latihan rutin paduan suaranya. Tawa dan canda khas gadis-gadis SMU mengiringi mereka bubar, satu demi satu mereka keluar dari halaman sekolah yang telah gelap itu.

Sementara itu suara gunturpun terdengar pertanda hujan akan segera turun. Ada yang dijemput oleh orangtuanya, adapula yang membawa mobil pribadi, dan ada juga yang menggunakan angkutan umum. Aku sangatlah hafal dengan aktifitas anak-anak SMU ini, karena memang sudah hampir sebulan ini aku bekerja sebagai tukang cat disekolah ini. Usiaku memang sudah tidak muda lagi, saat ini aku berusia 48 tahun. Aku adalah seorang duda, istriku sudah lama minggat meninggalkanku setelah mengetahui aku tengah melakukan hubungan intim dengan keponakannya.

Reputasiku sebenarnya lebih banyak didunia hitam, dulu aku dikenal sebagai seorang germo yang aku sambi dengan berdagang ganja. Namun beberapa bulan yang lalu semua para wanita yang aku jajakan terkena razia dan kemudian bisnis ganjaku hancur setelah kurir yang biasa membawa ganja ditembak mati oleh aparat. Di sekolah ini aku tidaklah sendirian aku masuk bekerja dengan sahabatku yang bernama Charles yang seorang residivis kambuhan. Usianya tidak begitu jauh denganku yaitu 46 th, perawakannya tinggi besar rambutnya panjang dan kumal. Kami berdua sengaja hidup berpindah-pindah tempat.
Kami bukanlah pekerja tetap di sekolah ini, kami hanya mendapat order untuk mengerjakan pengecatan kusen-kusen pintu-pintu kelas di sekolah ini. Kami tidak dibayar mahal namun kami memiliki kebebasan untuk tinggal dilingkungan sekolah ini. Maklumlah kami adalah perantau yang hidup nomaden. Di antara gadis-gadis tadi, ada salah seorang yang paling menonjol. Aku sangatlah hafal dengannya. Karena memang dia cantik, lincah dan aktif dalam kegiatan sekolah, sehingga akupun sering melihat dia mondar-mandir di sekolahan ini.

Adinda Wulandari namanya. Postur tubuhnya mungil, wajahnya cantik dan imut-imut, kulitnya putih bersih serta wangi selalu, rambutnya ikal panjang sebahu dan selalu diikat model ekor kuda. Penampilannyapun modis sekali, seragam sekolah yang dikenakannya selalu berukuran ketat, rok seragam abu-abunya berpotongan sejengkal di atas lutut sehingga pahanya yang putih mulus itu terlihat, ukuran roknyapun ketat sekali membuat pantatnya yang sekal itu terlihat menonjol, sampai-sampai garis celana dalamnya pun terlihat jelas melintang menghiasi lekuk pantatnya, tak lupa kaos kaki putih selalu menutupi betisnya yang putih mulus itu.

Tidak bisa kupungkiri lagi aku tengah jatuh cinta kepadanya. Namun perasaan cintaku kepada Adinda lebih didominasi oleh nafsu sex semata. Gairahku memuncak apabila aku memandanginya atau berpapasan dengannya disaat aku tengah bekerja di sekolah ini. Ingin aku segera meyetubuhinya. Banyak sudah pelacur-pelacur kunikmati akan tetapi belum pernah aku menikmati gadis perawan muda yang cantik dan sexy seperti Adinda ini. Aku ingin mendapatkan kepuasan itu bersama dengan Adinda. Informasi demi informasi kukumpulkan dari orang-orang disekolah itu, dari penjaga sekolah, dari tukang parkir, dari karyawan sekoah.

Dari merekalah aku mengetahui nama gadis itu. Dan dari orang-orang itupun aku tahu bahwa Adinda adalah seorang siswi yang duduk di kelas 2, umurnya baru 16 tahun. Beberapa saat yang lalu dia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-16 di kantin sekolah ini bersama teman-temannya sekelas. Diapun termasuk siswi yang berprestasi, aktif dalam kegiatan paduan suara dan paskibra di sekolah ini. Dan yang informasi terakhir yang kudapat bahwa dia ternyata adalah salah seorang finalis foto model yang diselenggarakan oleh sebuah majalah khusus untuk remaja putri terkenal di Negeri ini dan bulan depan dia akan mengikuti seleksi tahap akhir.

Kini disaat sekolah telah sepi salah satu dari gadis-gadis anggota paduan suara tadi itu tengah merintih-rintih dihadapanku. Dia adalah gadis yang terakhir kalinya masih tersisa di dalam sekolah ini, yang sedang asyik bercanda ria dengan temannya melalui HP-nya, semetara yang lainnya telah meninggalkan halaman sekolah. Beberapa menit yang lalu melalui sebuah pergulatan yang tidak seimbang aku telah berhasil meringkusnya dengan mudah, kedua tangannya kuikat dengan kencang kebelakang tubuhnya, dan mulutnya kusumpal dengan kain gombal. Setelah itu kuseret tubuhnya ke bangsal olahraga yang berada di bagian belakang bangunan sekolah ini.

Tidak salah salah lagi gadis itu adalah Adinda, gadis cantik sang primadona sekolah ini yang telah lama kuincar. Aku sangat hafal dengan kebiasaannya yaitu menunggu jemputan supir orang tuanya di kala selesai latihan sore dan sang supir selalu terlambat datang setengah jam dari jam bubaran latihan. Sehingga dia paling akhir meninggalkan halaman sekolah. Kini dia meringkuk dihadapanku, dengan tangisannya yang teredam oleh kain gombal yang kusumpal di mulutnya. Sepertinya dia memohon-mohon sesuatu padaku tetapi apa peduliku, air matanya nampak mengalir deras membasahi wajahnya yang cantik itu.


Sesekali nampak dia meronta-ronta mencoba melepaskan ikatan tali tambang yang mengikat erat di kedua tangannya, namun sia-sia saja, aku telah mengikat erat dengan berbagai simpul. Posisinya kini bersujud di hadapanku, tangisannya kian lama kian memilukan, aku menyadari sepenuhnya bahwa dia kini tengah berada dalam rasa keputusasaan dan ketakutan yang teramat sangat di dalam dirinya. Kunyalakan sebatang rokok dan kunikmati isapan demi isapan rokok sambil kutatap tajam dan kupandangi tubuh gadis cantik itu, indah nian tubuhnya, kulitnya putih bersih, pantatnya sekal berisi.

Kunikmati rintihan dan tangis gadis cantik yang tengah dilanda ketakutan itu, bagai seseorang yang tengah menikmati alunan musik di dalam ruangan sepi. Suara tangisnya yang teredam itu memecahkan kesunyian bangsal olahraga di sekolah yang tua ini. Sesekali dia meronta-ronta mencoba melepaskan tali ikatan yang mengikat kedua tangannya itu. Lama kelamaan kulihat badannya mulai melemah, isak tangisnya tidak lagi sekeras tadi dan sekarang dia sudah tidak lagi meronta-ronta mungkin tenaganya telah habis setelah sekian lamanya menagis meraung-raung dengan mulutnya yang telah tersumbat.

Sepertinya di dalam hatinya dia menyesali, kenapa Heru supirnya selalu terlambat menjemputnya, kenapa tadi tidak menumpang Desy sahabat karibnya yang tadi mengajaknya pulang bareng, kenapa tadi tidak langsung keluar dari lingkungan sekolah di saat latihan usai, kenapa malah asyik melalui HP bercanda ria dengan Fifi sahabatnya. Yah, semua terlambat untuk disesali pikirnya, dan saat ini sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada dirinya.

“Beres Yon.., pintu pagar depan sudah gue tutup dan gembok”, terdengar suara dari seseorang yang tengah memasuki bangsal. Ternyata Charles dengan langkah agak gontai dia menutup pintu bangsal yang mulai gelap ini. “OK.. Sip, gue udah beresin nih anak, tinggal kita pake aja..”, ujarku kepada Charles sambil tersenyum. Kebetulan malam ini Pak Parijan sang penjaga sekolah beserta keluarganya yang tinggal di dalam lingkungan sekolah ini yaitu sedang pulang kampung, baru besok lusa mereka kembali ke sekolah ini.

Mereka langsung mempercayakan kepada kami untuk menjaga sekolah ini selama mereka pergi. Maka tinggallah kami berdua bersama dengan Adinda yang masih berada di dalam sekolah ini. Pintu gerbang sekolah telah kami rantai dan kami gembok sehingga orang-orang menyangka pastilah sudah tidak ada aktifitas atau orang lagi di dalam gedung ini. Pak Heru sang supir yang menjemput Adinda pastilah berpikiran bahwa Adinda telah pulang, setelah melihat keadaan sekolah itu.

Kupandang lagi tubuh Adinda yang lunglai itu, badannya bergetar karena rasa takutannya yang teramat sangat di dalam dirinya. Hujanpun mulai turun, ruangan di dalam bangsal semakin gelap gulita angin dinginpun bertiup masuk ke dalam bangsal itu, Charles menyalakan satu buah lampu TL yang persis diatas kami, sehingga cukup menerangi bagian disekitar kami saja. Kuhisap dalam-dalam rokokku dan setelah itu kumatikan. Mulailah kubuka bajuku satu per satu, hingga akhirnya aku telanjang bulat. Batang kemaluanku telah lama berereksi semenjak meringkus Adinda di teras sekolah tadi.

“Gue dulu ya..”, ujarku ke Charles. “Ok boss..”, balas Charles sambil kemudian berjalan meninggalkan aku keluar bangsal. Kudekati tubuh Adinda yang tergolek dilantai, kuraba-raba punggung gadis itu, kurasakan detak jantungnya yang berdebar keras, kemudian tanganku turun hingga bagian pantatnya yang sekal itu, kuusap-usap pantatnya dengan lembut, kurasakan kenyal dan empuknya pantat itu sambil sesekali kutepok-tepok. Badan Adinda kembali kurasakan bergetar, tangisnya kembali terdengar, sepertinya dia kembali memohon sesuatu, akan tetapi karena mulutnya masih tersumbat suaranyapun tidak jelas dan aku tidak memperdulikannya.

Dari daerah pantat tanganku turun ke bawah ke daerah lututnya dan kemudian menyelinap masuk ke dalam roknya serta naik ke atas ke bagian pahanya. Kurasakan lembut dan mulus sekali paha Adinda ini, kuusap-usap terus menuju keatas hingga kebagian pangkal pahanya yang masih ditutupi oleh celana dalam. Karena sudah tidak tahan lagi, kemudian aku posisikan tubuh Adinda kembali bersujud, dengan kepala menempel dilantai, dengan kedua tangannya masih terikat kebelakang. Aku singkapkan rok seragam abu-abu SMU-nya sampai sepinggang. “Waw indah nian.. Gadis ini” gunamku sambil melototi paha dan pantat sekal gadis ini.

Kemudian aku lucuti celana dalamnya yang berwarna putih itu, terlihatlah dua gundukan pantat sekal gadis ini yang putih bersih. Sementara Adinda terus menangis kini aku memposisikan diriku berlutut menghadap ke pantat gadis itu, kurentangkan kedua kakinya melebar sedikit. Dengan jari tengahku, aku coba meraba-raba selangkangan gadis ini. Disaat jari tengahku menempel pada bagian tubuhnya yang paling pribadi itu, tiba-tiba tubuh gadis ini mengejang. Mungkin saat ini pertama kali kemaluannya disentuh oleh tangan seorang lelaki.

Di saat kudapatkan bibir kemaluannya kemudian dengan jariku itu, aku korek-korek lobang kemaluannya. Dengan maksud agar keluar sedikit cairan kewanitaannya dari lobang kemaluannya itu. Tubuhnya seketika itu menggeliat-geliat disaat kukorek-korek lobang kemaluannya, suara desahan-desahanpun terdengar dari mulut Adinda, tidak lama kemudian kemaluannya mulai basah oleh cairan lendir yang dikeluarkan dari lobang vaginanya. Setelah itu dengan segera kucabut jari tengahku dan kubimbing batang kemaluanku denga tangan kiriku kearah bibir vagina Adinda. Pertama yang aku pakai adalah gaya anjing, ini adalah gaya favoritku.

Dan.. “Hmmpphh..”, terdengar rintihan dari mulut Adinda disaat kulesakkan batang kemaluanku kebibir vaginanya. Dengan sekuat tenaga aku mulai mendorong-dorong batang kemaluanku masuk kelobang kemaluannya. Rasanya sangat seret sekali, karena sempitnya lobang kemaluan gadis perawan ini. Aku berusaha terus melesakkan batang kemaluanku kelobang kemaluannya dengan dibantu oleh kedua tanganku yang mencengkram erat pinggulnya.

Kulihat badan Adinda mengejang, kepala mendongak keatas dan sesekali menggeliat-geliat. Aku tahu saat ini dia tengah merasakan sakit dan pedih yang tiada taranya. Keringat terus mengucur deras membasahi baju seragam sekolahnya, namun harum wangi parfumnya masih terus tercium, membuat segarnya aroma Adinda saat itu, rintihan-rintihan terdengar dari mulutnya yang masih tersumpal itu. Dan akhirnya setelah sekian lamanya aku terus melesakkan batang kemaluanku, kini bobol sudah lobang kemaluan Adinda. Aku telah berhasil menanamkan seluruh batang kemaluanku ke dalam lobang vaginanya.

Kurasakan kehangatan di sekujur batang kemaluanku, dinding vagina Adinda terasa berdenyut-denyut seperti mengurut-urut batang kemaluanku. Sejenak kudiamkan batang kemaluanku tertanam di dalam lobang vaginanya, kunikmati denyutan-demi denyutan dinding vagina Adinda yang mencengkram erat batang kemaluanku. Selanjutnya kurasakan seperti ada cairan mengucur mengalir membasahi batang kemaluanku dan kemudian meluber keluar menetes-netes.

Ah.. Ternyata itu darah, berarti aku telah merenggut keperawanan dari gadis cantik ini. 

TAMAT

Kumpulan Cerita Dewasa Seorang Pembantu Binal Yang Haus Sexs


Kumpulan Cerita Dewasa - Bi Edoh sdh cukup lama menjadi pembantu di rumah Tuan Sartono. Ini merupakan thn ketiga ia bekerja di sana. Bi Edoh merasa kerasan krn keluarga Tuan Sartono cukup baik memperlakukannya bahkan memberikan lebih dr apa yang diharapkan oleh seorang pembantu.

Bi Edoh sadar akan hal ini, terutama akan kebaikan Tuan Sartono, yang dianggapnya terlalu berlebihan. Namun ia tak begitu memikirkannya. Sepanjang hidupnya terjamin, iapun dapat menabung kelebihannya untuk jaminan hari tua. Perkara kelakuan Tuan Sartono yang selalu minta dilayani jika kebetulan istrinya tak ada di rumah, itu adalah perkara lain. Ia tak memperdulikannya bahkan ikut menikmati pula.

Walaupun orang kampung, Bi Edoh tergolong wanita yang menarik. Usianya tidak terlalu tua, sekitar 30 thnan. Penampilannya tidak seperti perempuan desa. Ia pandai merawat tubuhnya sehingga nampak masih sintal dan menggairahkan. Bahkan Tuan Sartono sangat tergila-gila melihat kedua payudaranya yang montok dan kenyal.

Kulitnya agak gelap namun terawat bersih dan halus. Soal wajah meski tidak tergolong cantik namun memiliki daya tarik tersendiri. Sensual! Begitu kata Tuan Sartono saat pertama kali mereka bercinta di belakang dapur suatu ketika. Dlm usianya yang tidak tergolong muda ini, Bi Edoh janda yang sdh lama ditinggal suami masih memiliki gairah yang tinggi krn ternyata selain berselingkuh dgn majikannya, ia pernah bercinta pula dgn Kang Muslih, Satpam penjaga rumah.

Perselingkuhan nya dgn Kang Muslih berawal ketika ia lama ditinggalkan oleh Tuan Sartono yang sedang pergi ke luar negeri selama sebulan penuh. Selama itu pula Bi Edoh merasa kesepian, tak ada lelaki yang mengisi kekosongannya. Apalg di saat itu udara malam terasa begitu menusuk tulang. Tak tahan oleh gairahnya yang meletup-letup, ia nekat menggoda Satpam itu untuk diajak ke atas ranjangnya di kamar belakang.

Malam itu, Bi Edoh kembali tak bsa tidur. Ia gelisah tak menentu. Bergulingan di atas ranjang. Tubuhnya menggigil saking tak tahannya menahan gelora gairah seksnya yang menggebu-gebu. Malam ini ia tak mungkin menantikan kehadiran Tuan Sartono dlm pelukannya krn istrinya ada di rumah. Perasaannya semakin gundah kala membayangkan saat itu Tuan Sartono tengah menggauli istrinya. Ia bayangkan istrinya itu pasti akan tersengal-sengal menghadapi gempuran Tuan Sartono yang memiliki ’senjata’ dahsyat. Bayangan batang Batang Rudal Tuan Sartono yang besar dan panjang itu serta keperkasaannya semakin membuat Bi Edoh nelangsa menahan nafsu syahwatnya sendiri.

Sebenarnya terpikir untuk memanggil Kang Muslih untuk menggantikannya namun ia tak berani selama majikannya ada di rumah. Kalau ketahuan hancur sdh akibatnya nasib mereka nantinya. Akhirnya Bi Edoh hanya bsa mengeluh sendiri di ranjang sampai tak terasa gairahnya terbawa tidur. Dlm mimpinya Bi Edoh merasakan gerayangan lembut ke sekujur tubuhnya. Ia menggeliat penuh kenikmatan atas sentuhan jemari kekar milik Tuan Sartono. Menggerayang melucuti kancing baju tidurnya hingga terbuka lebar, mempertontonkan kedua buah dadanya yang mengkal pdt berisi. Tanpa sadar Bi Edoh mengigau sambil membusungkan dadanya.

“Remas. . uugghh. . isep putingnya. . aduuhh enaknya. . ”Kedua tangan Bi Edoh memegang kepala itu dan membenamkannya ke dadanya. Tubuhnya menggeliat mengikuti jilatan di kedua putingnya. Bi Edoh terengah-engah saking menikmati sedotan dan remasan di kedua payudaranya, sampai-sampai ia terbangun dr mimpinya. Perlahan ia membuka kedua matanya sambil merasakan mimpinya masih terasa meski sdh terbangun. Setelah matanya terbuka, ia baru sadar bahwa ternyata ia tidak sedang mimpi. Ia menengok ke bawah dan ternyata ada seseorang tengah menggumuli bukit kembarnya dgn penuh nafsu .

Ia mengira Tuan Sartono yang sedang mencumbuinya. Dlm hati ia bersorak kegirangan sekaligus heran atas keberanian majikannya ini meski sang istri ada di rumah. Apa tidak takut kethan. Tiba-tiba ia sendiri yang merasa ketakutan. Bagaimana kalau istrinya datang? Bi Edoh langsung bangkit dan mendorong tubuh yang menindihnya dan hendak mengingatkan Tuan Sartono akan situasi yang tidak memungkinkan ini.

Namun blm sempat ucapan keluar, ia melihat ternyata orang itu bukan Tuan Sartono?! Yang lebih mengejutkannya lg ternyata orang itu tidak lain adalah Sartono, putra tunggal majikannya yang masih berumur 15 thnan!? “Den Sartono?!” pekiknya sambil menahan suaranya. “Den ngapain di kamar Bibi?” tanyanya lg kebingungan melihat wajah Sartono yang merah pdm. Mungkin krn birahi bercampur malu kethan kelakuan nakalnya. “Bi. . ngghh. . anu. . ma-maafin Sartono. . ” katanya dgn suara memelas. Kepalanya tertunduk tak berani menatap wajah Bi Edoh. “Tapi. . barusan nga. . ngapain?” tanyanya lg krn tak pernah menyangka anak majikannya berani berbuat seperti itu pdnya.

“Sartono. . ngghh. . tadinya mau minta tolong Bibi bikinin minuman. . ” katanya menjelaskan. “Tapi waktu liat Bibi lg tidur sambil menggeliat-geliat. . ngghh. . Sartono nggak tahan. . ” katanya kemudian. “Oohh. . Den Sartono. . itu nggak boleh. Nanti kalau kethan Papa Mama gimana?” Tanya Bi Edoh. “Sartono th itu salah. . tapi. . ngghh. . ” jawab Sartono ragu-ragu. “Tapi kenapa?” Tanya Bi Edoh penasaran“Sartono pengen kayak Kang Muslih. . ” jawabnya kemudian. Kepala Bi Edoh bagaikan disamber geledek mendengar ucapan Sartono. Berarti dia th perbuatannya dgn Satpam itu, kata hatinya panik.

Wah bagaimana ini?“Kenapa Den Sartono pengen itu?” tanyanya kemudian dgn lembut. “Sartono sering ngebayangin Bibi. . juga. . ngghh. . anu. . ”“Anu apa?” desak Bi Edoh makin penasaran. “Sartono suka ngintip. . Bibi lg mandi, ” akunya sambil melirik ke arah pakaian tidur Bi Edoh yang sdh terbuka lebar. Sartono melenguh panjang menyaksikan bukit kembar montok yang menggantung tegak di dada pengasuhnya itu. Bi Edoh dgn refleks merapikan bajunya untuk menutupi dadanya yang telanjang. Kurang ajar mata anak bau kencur ini, gerutu Bi Edoh dlm hati.

Nggak jauh beda dgn Bapaknya. “Boleh khan Bi?” kata Sartono kemudian. “Boleh apa?” sentak Bi Edoh mulai sewot. “Boleh itu. . ngghh. . anu. . kayak tadi. . ” pinta Sartono tanpa rasa bersalah seraya mendekati kembali Bi Edoh. “Den Sartono jgn kurang ajar begitu sama perempuan. . , ” katanya seraya mundur menjauhi anak itu. “Nggak boleh!”“Kok Kang Muslih boleh? Nanti Sartono bilangin lho. . ” kata Sartono mengancam. “Eh jgn! Nggak boleh bilang ke siapa-siapa. . ” kata Bi Edoh panik. “Kalau gitu boleh dong Sartono?”

Kurang ajar bener anak ini, berani-beraninya mengancam, makinya dlm hati. Tapi bagaimana kalau ia bilang-bilang sama orang lain. Oh Jgn. Jgn sampai! Bi Edoh berpikir keras bagaimana caranya agar anak ini dapat dikuasai agar tak cerita kepd yang lain. Bi Edoh lalu tersenyum kepd Sartono seraya meraih tangannya. “Den Sartono mau pegang ini?” katanya kemudian sambil menaruh tangan Sartono ke atas buah dadanya.

“Iya. . ii-iiya. . , ” katanya sambil menyeringai gembira. Sartono meremas kedua bukit kembar milik Bi Edoh dgn bebas dan sepuas-puasnya. “Gimana Den. . enak nggak?” Tanya Bi Edoh sambil melirik wajah anak itu. “Tampan juga anak ini, walau masih ingusan tapi ia tetap seorang lelaki juga”, pikir Bi Edoh. Bukankah tadi ia merindukan kehadiran seorang lelaki untuk memuaskan rasa dahaga yang demikian menggelegak? Mungkin saja anak ini tidak sesuai dgn apa yang diharapkan, tetapi dr pd tidak sama sekali?

Setelah berpikiran seperti itu, Bi Edoh menjadi penasaran. Ingin th bagaimana rasanya bercinta dgn anak di bawah umur. Tentunya masih polos, lugu dan perlu diajarkan. Mengingat ini hal Bi Edoh jadi terangsang. Keinginannya untuk bercinta semakin menggebu-gebu. Kalau saja lelaki ini adalah Tuan Sartono, tentunya sdh ia terkam sejak tadi dan menggumuli batang Batang Rudalnya untuk memuaskan nafsunya yang sdh ke ubun-ubun. Tapi tunggu dulu. Ia masih anak-anak. Jgn sampai ia kaget dan malah akan membuatnya ketakutan.


Lalu ia biarkan Sartono meremas-remas buah dadanya sesuka hati. Dadanya sengaja dibusungkan agar anak ini dapat melihat dgn jelas keindahan buah dadanya yang paling dibanggakan. Sartono mencoba memilin-milin putingnya sambil melirik ke wajah Bi Edoh yang nampak meringis seperti menahan sesuatu. “Sakit Bi?” tanyanya. “Nggak Den. Terus aja. Jgn berhenti. Ya begitu. . terus sambil diremas. . uugghh. . ”Sartono mengikuti semua perintah Bi Edoh.

Ia menikmati sekali remasannya. Begitu kenyal, montok dan oohh asyik sekali! Pikir Sartono dlm hati. Entah kenapa tiba-tiba ia ingin mencium buah dada itu dan mengemot putingnya seperti ketika ia masih bayi. Bi Edoh terperanjat akan perubahan ini sekaligus senang krn meski sedotan itu tidak semahir lelaki dewasa tapi cukup membuatnya terangsang hebat. Apalg tangan Sartono satunya lg sdh mulai berani mengelus-elus pahanya dan merambat naik di balik baju tidurnya.

Perasaan Bi Edoh seraya melayang dgn cumbuan ini. Ia sdh tak sabar menunggu gerayangan tangan Sartono di balik roknya segera sampai ke pangkal pahanya. Tapi nampaknya tidak sampai-sampai. Akhirnya Bi Edoh mendorong tangan itu menyusup lebih dlm dan langsung menyentuh daerah paling sensitive. Bi Edoh memang tak pernah memakai pakaian dlm kalau sedang tidur. “Tidak bebas”, katanya. Sartono terperanjat begitu jemarinya menyentuh daerah yang terasa begitu hangat dan lembab. Hampir saja ia menarik lg tangannya kalau tidak ditahan oleh Bi Edoh. “Nggak apa-apa. . pegang aja. . pelan-pelan. . ya. . terus. . begitu. . ya. . teruusshh. . uggh Den enaak!”

Sartono semangat mendengar erangan Bi Edoh yang begitu merangsang. Sambil terus mengemot puting susunya, jemarinya mulai berani mempermainkan bibir kemaluan Bi Edoh. Terasa hangat dan sedikit basah. Dicoba-cobanya menusuk celah di antara bibir itu. Terdengar Bi Edoh melenguh. Sartono meneruskan tusukannya. Cairan yang mulai rembes di daerah itu membuat jari Sartono mudah melesak ke dlm dan terus semakin dlm. “Akhh. . Den masukin terusshh. . ya begitu. Oohh Den Sartono pinter!” desah Bi Edoh mulai meracau ucapannya saking hebatnya rangsangan ke sekujur tubuhnya. Sambil terus menyuruh Sartono berbuat ini dan itu. Tangan Bi Edoh mulai menggerayang ke tubuh Sartono.

Pertama-tama ia lucuti pakaian atasnya kemudian melepaskan ikat pinggangnnya dan langsung merogoh ke balik celana dlm anak itu. “Mmmpphh. . ”, desah Bi Edoh begitu merasakan batang Batang Rudal anak itu sdh keras seperti baja. Ia melirik ke bawah dan melihat batang Sartono mengacung tegang sekali. Boleh juga anak ini. Meski tidak sebesar bapaknya, tapi cukup besar untuk ukuran anak seumurnya. Tangan Bi Edoh mengocok perlahan batang itu. Sartono melenguh keenakan. “Oouhhgghh. . Bii. . uueeanaakkhh! ” pekik Sartono perlahan. Bi Edoh tersenyum senang melihatnya. Anak ini semakin menggemaskan saja.

Kepolosan dan keluGuennya membuat Bi Edoh semakin terangsang dan tak tahan menghadapi emotan bibirnya di puting susunya dan gerakan jemarinya di dlm liang mem*knya. Rasanya ia tak kuat menahan desakan hebat dr dlm dirinya. Tubuhnya bergetar. . lalu. . , Bi Edoh merasakan semburan hangat dr dlm dirinya berkali-kali. Ia sdh orgasme. Heran juga. Tak seperti biasanya ia secepat itu mencapai puncak kenikmatan. Entah kenapa. Mungkin krn dr tadi ia sdh terlanjur bernafsu ditambah pengalaman baru dgn anak di bawah umur, telah membuatnya cepat orgasme.

Sartono terperangah menyaksikan ekspresi wajah Bi Edoh yang nampak begitu menikmatinya. Guncangan tubuhnya membuat Sartono menghentikan gerakannya. Ia terpesona melihatnya. Ia takut malah membuat Bi Edoh kesakitan. “Bi? Bibi kenapa? Nggak apa-apa khan?” tanyanya demikian polos. “Nggak sayang. . Bibi justru sedang menikmati perbuatan Den Sartono, ” demikian kata Bi Edoh seraya menciumi wajah tampan anak itu. Dgn penuh nafsu, bibir Sartono dikulum, dijilati sementara kedua tangannya menggerayang ke sekujur tubuh anak muda ini.

Sartono senang melihat kegarangan Bi Edoh. Ia balas menyerang dgn meremas-remas kedua payudara pengasuhnya ini, lalu mempermainkan putingnya. “Aduh Den. . enak sekali. Den Sartono pinter. . uugghh!” erang Bi Edoh kenikmatan. Bi Edoh benar-benar menyukai anak ini. Ia ingin memberikan yang terbaik buat majikan mudanya ini. Ingin memberikan kenikmatan yang tak akan pernah ia lupakan. Ia yakin Sartono masih perjaka tulen.

Bi Edoh semakin terangsang membayangkan nikmatnya semburan cairan mani perjaka. Lalu ia mendorong tubuh Sartono hingga telentang lurus di ranjang dan mulai menciuminya dr atas hingga bawah. Lidahnya menyapu-nyapu di sekitar kemaluan Sartono. Melumat batang yang sdh tegak bagai besi tiang pancang dan megulumnya dgn penuh nafsu. Tubuh Sartono berguncang keras merasakan nikmatnya cumbuan yang begitu lihai.

Apalagi saat lidah Bi Edoh mempermainkan biji pelernya, kemudian melata-lata ke sekujur batang kemaluannya. Sartono merasakan bagian bawah perutnya berkedut-kedut akibat jilatan itu. Bahkan saking enaknya, Sartono merasa tak sanggup lg menahan desakan yang akan menyembur dr ujung moncong kemaluannya. Bi Edoh rupanya merasakan hal itu. Ia tak menginginkannya. Dgn cepat ia melepaskan kulumannya dan langsung memencet pangkal batang kemaluan Sartono sehingga tidak langsung menyembur.

“Akh Bi. . kenapa?” Tanya Sartono bingung krn barusan ia merasakan air maninya akan muncrat tapi tiba-tiba tidak jadi. “Nggak apa-apa. Tenang saja, Den. Biar tambah enak, ” jawabnya seraya naik ke atas tubuh Sartono. Dgn posisi jongkok dan kedua kaki mengangkang, Bi Edoh mengarahkan batang Batang Rudal Sartono persis ke arah liang memeknya. Perlahan-lahan tubuh Bi Edoh turun sambil memegang Batang Rudal Sartono yang sdh mulai masuk. “Uugghh. . enak nggak Den?”“Aduuhh. . Bi Edoh. . sedaapphh. . ! ” pekiknya.

Sartono merasakan batang Batang Rudalnya seperti disedot liang memek Bi Edoh. Terasa sekali kedutan-kedutannya. Ia lalu menggerakan pantatnya naik turun. Kontolnya bergerak cepat keluar masuk liang nikmat itu. Bi Edoh tak mau kalah. Pantatnya bergoyang ke kanan-kiri mengimbangi tusukan Batang Rudal Sartono. “Auugghh Deenn. . uueennaakk! ” jerit Bi Edoh seperti kesetanan. “Terus Den, jgn berhenti. Ya tusuk ke situ. . auughgg. . aakkhh. . ”Sartono mempercepat gerakannya krn mulai merasakan air maninya akan muncrat.

“Bi. . saya mau keluaarr. . ” Jeritnya. “Iya Den. . ayo. . keluarin aja. Bibi juga mau keluar. . ya terusshh. . oohh teruss. . ” katanya tersengal-sengal. Sartono mencoba bertahan sekuat tenaga dan terus menggenjot liang mem*k Bi Edoh dgn tusukan bertubi-tubi sampai akhirnya kewalahan menghadapi goyangan pinggul wanita berpengalaman ini. Badannya sampai terangkat ke atas dan sambil memeluk tubuh Bi Edoh erat-erat, Sartono menyemburkan cairan kentalnya berkali-kali. “Crot. . croott. . crott!”“Aaakkhh. . ” Bi Edoh juga mengalami orgasme.

Sekujur tubuhnya bergetar hebat dlm pelukan erat Sartono. “Ooohh. . Deenn. . hebat sekali. . ”Kedua insan yang tengah lupa daratan ini bergulingan di atas ranjang merasakan sisa-sisa akhir dr kenikmatan ini. Nafas mereka tersengal-sengal. Peluh membasahi seluruh tubuh mereka meski udara malam di luar cukup dingin. Nampak senyum Bi Edoh mengembang di bibirnya. Penuh dgn kepuasan. Ia melirik genit kepd Sartono. “Gimana Den. Enak khan?”“Iya Bi, enak sekali, ” jawab Sartono seraya memeluk Bi Edoh.

Tangannya mencolek nakal ke buah dada Bi Edoh yang menggelantung persis di depan mukanya. “Ih Aden nakal, ” katanya semakin genit. Tangan Bi Edoh kembali merayap ke arah batang Batang Rudal Sartono yang sdh lemas. Mengelus-elus perlahan hingga batang itu mulai memperlihatkan kembali kehidupannya.

“Bibi isep lg ya Den?”Sartono hanya bsa mengangguk dan kembali merasakan hangatnya mulut Bi Edoh ketika mengulum Batang Rudalnya. Mereka kembali bercumbu tanpa mengenal waktu dan baru berhenti ketika terdengar kokok ayam bersahutan. Sartono meninggalkan kamar Bi Edoh dgn tubuh lunglai. Habis sdh tenaganya krn bercinta semalaman.

Tapi nampak wajahnya berseri-seri krn malam itu ia sdh merasakan pengalaman yang luar biasa.

TAMAT

Kumpulan Cerita Dewasa Gairah Sex Bu Firdha, Guru Biologi Berjilbab Yang Alim


Kumpulan Cerita Dewasa - Hari itu aku berangkat mengajar pagi-pagi ke sekolah. Habis mau bagaimana lagi, tempat tinggalku agak jauh dari tempatku mengajar. O,ya aku mengajar di SMA negeri di kota X. Sekolah ini termasuk unggulan, namun bukan dalam hal akademisnya melainkan dalam hal ekskulnya.

Setiap pulang para siswa terlebih dahulu mengikuti ekskul hingga sore hari. Karena termasuk sekolah baru, guru yang mengajar umumnya masih muda. Mereka rata-rata tidak ada yang berumur lebih dari 30 tahun. Sedangkan aku sendiri termasuk guru senior karena yang pertama masuk sejak pertama kali sekolah ini didirikan (disamping umurku juga yang mendekati 40-an).

Jam 6 pagi aku sudah berada di ruangan guru. Disitu baru nampak beberapa pengajar yang sudah hadir bersamaan. Diantara mereka ada yang amat menarik perhatianku dari semenjak ia pertama kali bergabung bersama staf pengajar di sekolah ini. Namanya Firdhayanti biasa dipanggil oleh lingkungan sekolah Bu Firdha dan dia mengajar biologi. Selain mengajar biologi, dia juga menjadi pengurus UKS maklum sekolah kami masih baru 2 tahun berdiri jadinya minim SDM. Bagiku dia termasuk kategori perempuan yang manis, umurnya terpaut 15 tahun lebih muda dariku. Tingginya dibawah beberapa senti dariku dengan berat badan yang ideal.

Perempuan itu selalu berpenampilan rapi dengan secarik kain jilbab menghiasi kepalanya. Dia baru mulai mengajar sekitar 2 bulan yang lalu. Pagi itu Firdha datang memakai baju lengan panjang berwarna biru muda dipadu dengan rok panjang sewarna pula sedangkan jilbab yang dikenakanannya berwarna putih bermotifkan bunga, amat serasi. Sejujurnya, yang membuat aku begitu tertarik padanya diluar wajahnya yang manis menggemaskan itu tidak lain karena bentuk tubuhnya yang aduhai mengundang birahiku.

Pakaian yang dikenakannya selalu terlihat agak ketat entah disengaja atau tidak. Dan walaupun jilbab yang dikenakannya panjang selengan namun ukuran payudaranya yang montok selalu tersembul dari balik baju dan jilbabnya. Belum lagi kalau memperhatikan saat ia berjalan, pantatnya yang montok itu selalu bergoyang naik turun membuat selalu tidak konsen.

Akibat sering membayangkan Firdha jadinya aku sering berfantasi sedang menyetubuhinya dalam keadaan dia telanjang namun tetap mengenakan jilbabnya. Tentu merupakan hal yang menarik apabila wanita berjilbab namun tidak berbusana. Selama ini aku hanya bisa mengkhayal Firdha yang berjilbab telanjang di depanku. Memikirkan hal itu aku jadi sering merasa horny. Sampai-sampai aku bertekad untuk bisa melancarkan hasrat terpendam yang begitu menyiksa ini.

Pukul 1 siang dan bel pulang berbunyi dan aku masih berada di lingkungan sekolah ini sampai sore karena memang hari itu aku punya jadwal untuk mengajar les tambahan untuk anak kelas 2. mulai jam 2 siang hingga 4 sore.

Tak terasa sudah jam 4 sore. Semua murid les pulang, sedangkan aku masih ada di sekolah untuk membereskan perlengkap an mengajarku.

Aku berjalan menuju ruang guru untuk beres-beres pulang.
Sore hari itu sekolah yang tadinya ramai kini menjadi sepi.

kulihat nampak tas kepunyaan Firdha masih ada di ruangan. Nampaknya guru lainnya sudah pulang sedangkan dia masih di sekolah. Aku penasaran mencari tahu keberadaan perempuan cantik itu . Tapi sebelumnya aku ingin sekali cuci muka melepas kepenatan selama mengajar tadi. Segera aku menuju kamar mandi dekat ruang guru. Di sana hanya ada 2 kamar mandi satu untuk pria satu untuk wanita. Namun dindingnya tidak membatasi dengan sempurna, ada sekitar 30 cm celah di atas dinding yang membatasi kamar mandi itu.

Perlahan kubuka pintu kamar mandi khusus guru pria dan belum lagi kututup pintunya aku mendengar suara desahan pelan dari kamar mandi sebelah. Terkesima dengan suara yang aku dengar, segera kuberjingkat-jingkat menaiki bak mandi untuk mengintip ke kamar mandi sebelah. Saat mengintip aku terkejut bukan kepalang karena ternyata di sana kulihat Firdha, guru berjilbab yang mempunyai wajah manis nan menggemaskan itu sedang berjongkok tanpa mengenakan rok panjangnya. Terlihat roknya berada di gantungan kamar mandi. Saat itu dia memandangi gambar di ponselnya. Aku menduga dia tengah menonton blue film, karena terlihat dia tidak bisa mengendalikan diri dan menggosok-gosok vaginanya.

Tak kusangka walaupun berjilbab, Firdha terlihat sangat birahi. Kuabadikan masturbasi guru berjilbab tersebut dalam ponsel kameraku. Firdha tidak sampai mengerang, mungkin dia takut ketahuan apabila terdengar orang lain. Melihat ia sedang bermasturbasi membuat gairah birahi mulai menguasai pikiranku. Tak dinyana, kesempatan untuk melampiaskan hasratku padanya telah muncul dengan sendirinya.

Kira-kira 15 menit setelah Firdha guru biologi berjilbab yang “alim” itu baru keluar dari kamar mandi. Sekali lagi kulihat-lihat rekaman video dan foto hasil jepretanku tadi. Kulihat seeorang wanita manis berjilbab dengan tangan yang sedang asyik memainkan jemarinya di vaginanya. Kakinya terlihat putih dan mulus sekali. Ini menjadikan birahiku semakin meluap-luap. Segera aku bergegas menuju ruangan guru seraya menghampirinya yang sedang duduk. Kemudian dengan tanpa basa-basi kuelus-elus kepalanya yang berjilbab putih dengan motif bunganya. Dengan gerak refleks guru berjilbab itu terlompat dari duduknya.

“Astaga! Kurang ajar! Apaan sih maksud pak Dino!”, hardik Firdha yang terkaget-kaget dengan kelakuanku terhadapnya tadi dengan wajah memerah karena marah.
Tanpa banyak omong kutunjukkan fotonya saat bermasturbasi tadi, kulihat dia sangat shock.
“Dengar sayang, kalo kamu sampai berani menolak melayaniku, foto dan video ini akan kusebar luaskan”, ancamku seraya mendekatinya lalu mengelus-elus jilbabnya.
Dia hanya bisa terdiam tanpa kata-kata. Sekilas kemudian kujambak jilbabnya agar dia mengikutiku menuju ruang UKS. Sesampainya di sana pintu kukunci.
“Firdha meskipun kamu pakai jilbab ternyata libidonya tinggi juga yah?”, kataku sembari tersenyum penuh kemenangan.


Guru cantik berjilbab itu hanya bisa diam tertunduk sambil duduk di kursi. Air matanya hampir keluar. Kudekati ia seraya menjamah dan mengelus kepalanya yang berjilbab. “Sudahlah sayang kamu tidak usah banyak tingkah. Yang penting kamu tinggal ikut saja apa mauku semuanya pasti beres. Yakinlah kamu akan segera tahu apa bedanya main sendirian dengan main berpasangan”, ucapku lagi seraya menurunkan ritsluiting celanaku. Melihat hal itu wajah Firdha semakin tertunduk. Aku hanya bisa tertawa kecil melihat ia serasa tidak berdaya.

Setelah celanaku melorot seluruhnya kebawah segera kuperintah Firdha untuk menurunkan celana dalamku seraya memintanya untuk mulai mengoral penisku. Mulanya ia berontak namun karena ancamanku yang akan menyebarkan gambar dan video yang memalukan itu akhirnya dengan sangat terpaksa dia menurutiku karena takut gambarnya tersebar. Dari tempatnya duduk, sambil berdiri kuusap-usap kepalanya yang berjilbab itu saat mulut Firdha perlahan mulai memainkan penisku. Air matanya terlihat menetes membasahi jilbabnya.

Namun aku hanya tersenyum lebar penuh kemenangan sambil mengusap-usap jilbabnya. “Sshh…mmmhh…ennak sekallii sayaangg..”, desahku saat penisku keluar masuk mulutnya. “Mmmh…slurp…cupp..”, desah suara dan bunyi yang dari mulut guru berjilbab itu menahan birahi yang nampaknya mulai merasuki dirinya. Ya, sepertinya ia mulai terangsang karena saat ia sedang mengoralku tanganku yang satu lagi asik meremas-remas payudara montok miliknya dari luar busananya.

Sekitar 10 menit kemudian kurasakan gejolak yang tidak tertahankan di ujung penisku. Nampaknya aku tak mampu lagi menahan lebih lama dan, “Croot…croott”, spermaku keluar dengan deras. Karena kaget Firdha melepas hisapannya sehingga spermaku tidak hanya menodai wajah manisnya namun juga jilbabnya. Kulihat jilbabnya yang bermotif bunga kini bertambah dengan bercak-bercak spermaku. Namun aku belum puas. Kuperintahkan dia melepas semua bajunya namun tetap mamakai jilbabnya. Dan aku juga segera melepas bajuku.

Fantasiku melihat Firdha yang berjilbab namun tidak berbusana akhirnya terpenuhi” kataku dalam hati.

Kulihat dugaanku tidak salah, Firdha terlihat menantang walau telanjang tanpa melepas jilbabnya. Dadanya montok seolah minta untuk diemut. Segera kuraih dada kanannya dan kukulum dengan rakus.

“Ohh…ah..ah…ah..”, walau kupaksa ternyata Firdha terdengar amat menikmatinya. Kulihat wajahnya di balik jilbab ketika sedang horny, hal itu segera membuat penisku kembali tegang. Lalu kubaringkan Firdha di ranjang yang berada dalam ruangan UKS dan kuserbu mulut guru berjilbab itu dengan nafsunya. Sembari menciuminya tangan kananku meremas buah dada montok miliknya itu sedangkan tanganku yang kiri mulai mengelus dan memainkan vaginanya. Sekitar 10 menit kulakukan hal itu. Kemudian kupandangi wajahnya yang cantik masih terbalut jilbab nampak sedang terangsang karena ulahku.

Terasa jemariku yang bermain di vaginanya mulai kebasahan akibat cairan kewanitaan yang keluar dari dalam. “Hmm…nampaknya dia benar-benar sudah terangsang” ujarku dalam hati. Sejurus kemudian kubalik tubuhnya seraya menunggingkan bokongnya yang sekal itu. Lalu kulebarkan kedua paha putih mulus guru berjilbab itu. Sembari mencengkeram pantatnya dengan tangan kananku, tangan kiriku membimbing penisku menyodok perlahan ke dalam belahan vagina Firdha.

“Ouhh…”, desahnya dengan tubuh bergetar kala kupenetrasi liang surgawi miliknya. Perlahan tapi pasti penisku masuk sesenti demi sesenti dan rasanya sempit sekali. Dan akhirnya setelah berjuang beberapa menit penisku bisa menembus dalam-dalam sampai menyentuh dinding rahim miliknya.

“UUhhhh..”, hela nafasku sembari melirik kebawah. Kulihat batang penisku tidak seluruhnya masuk tersisa sesenti. Dan yang tidak kusangka-sangka ternyata dari situ tidak terlihat adanya darah tanda keperawanan. “Hmm…Sepertinya Firdha sudah tidak lagi perawan”, ujar batinku namun tidak kupedulikan karena yang penting sekarang menuntaskan birahi yang selama ini kupendam padanya habis-habisan. Perlahan kugenjot tubuh sintal guru berjilbab ini seraya kedua tanganku mencengkram bongkahan pantatnya yang montok. Seperti joki yang memacu kuda. “Ohhh…nikmat sekali milikmu sayang…”, racauku seraya menggenjot penisku keluar masuk.

“Ouuhhh…uuuhh…ahhhh…ppakkk…dinnoo…”, balasnya mendesah penuh nikmat. Dari belakang dapat kulihat jelas kedua tangannya meremas-remas kasur menahan nikmat. Sedangkan kepalanya yang terbungkus jilbab menggeleng ke kanan dan ke kiri dengan wajahnya yang cantik nampak seperti terbuai oleh nikmatnya sodokanku dari belakang. “Plak…plakk…”, bunyi selangkanganku beradu dengan pantatnya yang sekal ini.

Sekitar 15 menit dapat kurasakan penisku sudah tidak dapat lagi menahan gejolak sperma yang akan keluar.

“Sayyanggh…akkkuuu…keluarr…nnih…!”, seruku yang akan klimaks. “Akkhh…ppakk…Dinn…”, sahut Firdha dengan wajah mendongak keatas yang ternyata juga akan mencapai puncak orgasmenya. “Ooohhh…”, desahku panjang saat kubenamkan penisku dalam-dalam bersamaan dengan keluarnya spermaku kedalam vaginanya. Setelah keluar semua. kuambil rok panjang biru milik guru jilbab ini untuk membersihkan penisku dan vaginanya dari cairan yang keluar baik dari milik kami berdua.

Setelah aku merasa kembali mendapatkan tenaga menggenjot Firdha, kuminta dia untuk berbaring telentang. Tanpa membuang waktu segera kuaduk-aduk vaginanya. Dia terlihat sangat menikmati permainanku ini. Puas dengan posisi itu, gantian aku yang telentang, kemudian kuminta dia menggenjot penisku dari atas. Jepitan vaginanya terasa nikmat sekali. Genjotannya yang liar membuatku tidak bisa bertahan lama. Tujuh menit kemudian aku memuncratkan spermaku di lubang kenikmatan Firdha. Terlihat wajahnya yang manis menunjukkan ekspresi kepuasan.

Sehabis itu kami ngobrol sebentar sambil memakai pakaian kami kembali. Dan dari situ muncul pengakuan kalau dulu Firdha pernah nge-seks dengan pacarnya sebelum pakai jilbab. Sebelum berpisah aku mendapatkan kesepakatan dengan guru berjilbab ini apabila aku berjanji tidak akan pernah menyebarkan foto dan video yang kuambil di kamar mandi tadi, dia bersedia berhubungan seks denganku lagi. Tentunya lain kali dengan menggunakan pengaman! Setelah memeluk dan melumat bibirnya yang manis itu kami segera keluar sekolah karena takut ketahuan orang lain.

Tak terasa hari hampir gelap kulihat Firdha segera menuju tempat parkir dan menutupi jilbabnya yang penuh sperma dengan helm sepeda motor, mungkin dia malu bila ketahuan ada sperma di jilbabnya. Akupun segera pulang dengan senyum kepuasan di wajah karena kutahu, mulai besok aku akan menjalani hari dengan penuh gairah birahi!

TAMAT

Friday, July 31, 2020

Kumpulan Cerita Dewasa Menikmati Tubuh Andini, Cewek Cantik Imut Primadona Sekolah


Kumpulan Cerita Dewasa - Perkenalkan namaku Fredo, aku punya pacar yang binal nya minta ampun sebut saja namanya Andini waktu SMP kami tidur pertama dan ngelakuin pertama bersama dengan Andini, makanya dia masih tetap menjadi pacarku sampai sekarang aku kuliah, kejadian ini terjadi di gudang sekolah saat aku masih kelas 3 SMP dan Andini kelas 2 SMP.

Beruntung sekali aku termasuk orang yang tajir dan wajahku yang ganteng, saat itu aku sekolah di SMP swasta Jakarta, banyak cewek yang ngejar diriku, tapi hanya sedikit cewek yang mau ajak aku tidur semua teman cewek mengecap aku sebagai playboy memang banyak cewek yang aku pacari saat disekolah.

Tapi ada salah satu cewek yang membuat aku pingin mencobanya namanya Andini yang cantik imut rambut agak pirang rambut sebahu sekilas memiliki wajah china dan yang paling aku suka adalah pantatnya serta payudaranya yang bagiku besar seperti payudara anak SMU.

Andini pangilan tuk cewek ini dan dia termasuk cewek yang nakal ato bisa dikatakan binal sekali di sekolah,ada aja dulu tingkahnya yang buat orang awam ato guru geleng pala pernah dia tari telanjang di kelas,ciumman di kelas.

Sampai sepongin ama fetting di wc sekolah nih cewek termasuk primadona sekolah aku banyak cowo yang mau ngajak dia jadian cuma tuk tidur ama dia tapi di tolak secara halus karena menurut dia,dia engga mau sembarang cowo yang masukin kontolnya ke memek dia.

Pas hari senin pagi seperti biasa aku ama dia berangkat dan engga biasanya aku terlambat ( aku kaga pernah terlambat sekalipun ) dan ternyata banyak siswa yang terlambat dan dari pada di hukum ,aku main di gudang sekolah sambil ngerokok di gudang sekolah ( aku sering ngerokok disitu ) dan digudang sekolah aku liat Andini lagi asyik baca buku,gila ni cewek baca bacaan novel cowo dewasa.

Dia baca sambil ngusap2x dadanya dan sesekali jarinya di masukkin ke memek,ahhh.ahhh.ahhh gitu kira2x desahan ya ni cewek lagi coli kali pikiran aku ,langsung aja aku buka pintu gudang sekola itu kontan dia kaget aku cuma terpana ngeliat memek dia yang di hiasi jembut yang lumayan tebal ehhh Fredo aku ngapain kamu kaget.

Aku kata dia terkejut sambil cepat – cepat ngerapiin celana dalamnya ahh engga,lagi ngapain kamu kata aku iya,coli ya kata aku nambahin ihhh. engga lagi baca aja kata dia seraya nunjukin majalah itu ke aku gila kamu mau engga jadi bokin aku kata aku bokin kamu? kata dia iya kata aku mendekat seraya mengelus memek Andini yang taunya udah basah itu ehmmm.mauuu kata Andini merem melek dan mundur serta memakai celana dalamnya lagi mau engga kamu tidur ama aku kata aku langsung ama kamu kata dia kaget.

Iya ama aku,abis ama siapa lagi kamu kan bokin aku kata aku nambahin engga ahhh takutt kata Andini takut,takut apaan kata aku takut hamil kata dia engga la,kalo hamil ya aku tanggung jawab kata aku bener mau tanggung jawab kata Andini senyum kapan mau ML ama aku kata Andini.

Disini aja entar siang abis anak2x ama guru balik kata aku seneng kegirangan entar sore jam 3 aja kata Andini tapi aku boleh minta duit engga,buat bayaran sekola aku nunggak 4 bulan nih kata Andini emang kamu belum bayaran sekolah gila kata aku bingung belon kan uangnya aku pake buat beli majalah ini kata Andini senyum

Iya nih kata aku seraya mengeluarkan 4 lembar seratus ribuan kembaliannya buat kamu aja gii kata aku aku tunggu kamu disini ya nanti kata aku bye sayang,tunggu aku ya kata Andini seraya mengecup aku dan kami masuk sekolah di pelajaran ke dua.

Jam 3 sore guru ama murid di sekola aku pulang dan aku minta ijin ama mang diman,pinjem kunci sekola buat urusan sesuatu seraya masukkin 2 lembar seratus ribu ke kantong mang diman,aku liat sepi aku ke gudang sekolah yang letaknya agak sepi dan terbelakang di sekolah aku.

Ada Andini lagi nenggak minuman dingin. ayo mulai aja kata Andini ayo aja kata aku boleh,tapi jangan sangar ya kata Andini lalu aku melepas celana panjang dan celana dalam Andini kata lo siapa yang paling gede diantara cowok yang pernah kamu liat kata aku seraya menyorongkan kontol aku ehhh keliatanya sih lu udah putih panjang lagi kata Andini malu2x gila kamu buka donk baju luu kata aku dan Andini pun membuka baju serta celana abu2xnya dan jreeng telah berdiri di hadapan aku si Andini cewek seksi yang sudah telanjang bulat engga makai apa apa berdiri di depan aku wuihhh..bener..

Kata orang badan kamu kualitas nomer satu gi kata aku,aku lalu memeluk Andini dan mencium Andini serta meraba pantat Andini dari belakang dan ciumman aku turun ke leher dan tangan aku pindah ke depan dan aku langsung mengusap – ngusap memek Andini dengan tangan dan memasukkan jari tengah aku di memek Andini.

Ahh..sakiitt..tauuu..kata Andini terhentak lalu jari aku berganti bermain di bibir memek Andini dan aku mau Andini melakukan sesuatu dan aku mengghentikan tangan aku di memek Andini dan aku meminta Andini berdiri di depan selangkangan aku dan menyuruh melakukan blow job lalu dia segera melakukannya dan aku mengarahkan Andini ke depan kontol aku dan menyuruh memasukkan kontol aku ke mulut Andini dan mengangkat tangan Andini memegang pantat aku dan aku memaju – mundurkan kontol aku seperti menyetubuhi mulut mungil Andini dan dengan mulutnya Andini mengulum dan kontol aku di sedot sedot.

Kontol aku di kulum biji zakarnya di maju mundurkan kontol aku di mulut Andini yang mungil itu ,kontol aku kadang kadang di jepit diantara dada Andini yang bulat seksi tsb dan Andini menyedot kepala kontol aku dan sensasi yang di berikan Andini serta dadanya itu enak sekali dan aku tidak hentinya mengerang.

Dengan keras kedua tangan aku menjambak rambut Andini kedepan dan ke belakang sampai biji zakar aku menghantam muka Andini dengan keras eehhmmm .eenakghhhh. giii enakgghhh teruss.

Aku ngerasa kaya kesetrum listrik jutaan watt pas mulut imut Andini mengemut dan menyedot keras dan sesudah kontol aku mengkilat karena ludah Andini itu ,Andini berkata sayy.. .isepp memek Andiniii donk dan aku langsung ke bawah dan langsung mencium memek Andini baunya wangi merangsang itu dan aku langsung menjilat memek Andini seraya mengeluar mesukkan jari tengah aku ke memek Andini dan kadang2x kedalam anus Andini.

Aku sedot sedot clotoris Andini dan Andini pun tak hentinya mengerang trerus. Fredooo. sedottt memekkk Andiniiii kata Andini,aku makin gila menyedot dan mengeluar masukan jari aku ke memek dan anus Andini Fredooo memekkk Andiniiiikata Andini kenapa.

Memek Andiniii jawab aku seraya menekan nekan jari aku memek angggiii basahhh kata Andini Andini mauuu keluarrrrr. dan Andini mengejang dan menjambak rambut aku ke memeknya dan dia merasakan orgasme yang pertamanya sesudah itu aku berkata gi aku boleh kan masukin kontol aku ke sini sambil mengusap – usap kontolnya ke memek Andini boleh aja pelan2x ya kata Andini.

Seraya merem melek akibat perlakuan jari dan kontol aku di memek Andini lalu aku pelan – pelan masukin kepala kontol itu ke guanya Andini dan tidak bisa masuk meleset lalu aku lumurin tangan aku dengan ludah dan aku mencoba dan setelah setengah kontol itu masuk Andini memekik keras.

Acchhh ouww.. sakitt.. dii..pelan.. pelan..donk luu. jangan sangar gitu setelah kepala batang keras tersebut masuk kemudian aku mencium leher Andini dan sesudah Andini terangsang aku menghentakkan batang kontol aku sehingga masuk seluruhnya ke memek Andini dan Andini menjerit seraya memeluk punggung aku achhh.

Fredooo.. perihhh. jerit Andini setengah menangis tenang gii entar juga enak cuma sebentar kok sayy kata aku seraya mencium dan meremas dadanya supaya dia tenang lalu aku mulai bergerak maju mundur pelan sekali supaya Andini engga merasa sakit achhhohhh enakkkghhh. Fredooo.. enakk trusss.. Fredooookata Andini merem melek,mulut Andini tak hentinya meracau .

Enakkk Fredoooterusss racau Andini enakkk.apakata aku seraya mempercepat genjotan aku di dalam memek Andini kontollll Fredooo.. enakkk racauan Andini yang sudah tak beraturan itu dan aku bergerak sedikit cepat.

Andini seraya menaikan kakinya dan terus mengusap – usap pantat aku yang gerakannya semakin cepat dan aku hanya bergerak maju mundur seraya memegang dan mengelus – elus paha putih Andini dan sesekali menampar paha Andini seraya sesekali menyedot dada Andini yang membusung keras dan leher Andini yang wangi tsb.

Setelah 15 menit Andini di genjot oleh aku Andini merasakan sesuatu yang mau keluar dari liang memeknya achhh diiii. aku. mauuuu. jerit Andini mauuapakata aku memek Andinii keluarrr. keluarrr genjotttt. yangg. kerassss donkkkk sayyy kata Andini.

Aku segera mengeluar masukan kontol aku dengan cepat dan keras keluariinn.. aja.. giii.. biar memek kamu jepit.. kontoll Fredooo kata aku seraya menaikkan lagi tempo genjotan di memek Andini dan Andini yang sudah tidak tahan itupun menjerit tak kala menahan orgasmenya Andini.

Sayangg.. Fredoooo dan Andinipun merasakan orgasme keduanya dan tubuh Andini pun mengejang dan otomatis menjambak rambut aku kebelakang dan kedua kakinya naik dan menjepit pinggang aku sesudah itu langsung melemas dan jatuh di atas kardus di sampingnya dua.. kosong sayang..

Kata aku say kita coba dogie style yu kata aku seraya membalik tubuh Andini ke posisi seperti orang merangkak,lalu dengan cepat aku menusuk Andini dari belakang dan bleesssshhh kontol aku yang panjang dan putih itu masuk lagi ke memek Andini dari belakang lalu aku mulai kerja lagi keluar masuk memek Andini.

Andini hanya merem melek dan mengoyangkan kepalanya kekanan dan kiri dan sesekali juga mengoyang anusnya kekiri dan kekanan sesuatu ketika aku bergerak dengan cepat dan kasar sekali sampai bunyi anus Andini yang bersentuhan dengan perut aku berbunyi nyaring dan badan Andini tesodok – sodok dan terguncang – guncang dan buah dada Andini yang besar itu beranyun – anyun dan desahan Andini bertambah nyaring dan gerakan anus Andini semakin erotis.

Aku terus menyodok memek aku dengan gerakan yang sangat cepat dan setelah 10 menit berdogie style dengan Andini akhirnya aku menyerah dan merasa pertahanan aku akan jebol dan aku mengenjot Andini dengan cepat.

Sesuatu ketika aku menancapkan kontolnya di memek aku dan meremas dada Andini dengan keras dan tiba – tiba aku berteriak kepada Andini seraya menancapkan batang kontol ke memek Andini yang sekali jadi sehingga Andini pun memekik dan kepalanya mendongak keatas seraya melepas kontol aku di mulutnya ituachhhh.jerit Andiniaccchhhh. giii aku mauu. keluarrrghhhh terimaaa. nihhhh.


Pejuuuuuh aku mengerang dan tangannya berganti meremas buah anus Andini dengan kencang dan pada saat itu pula aku mengeluarkan spermanya yang jumlahnya banyak itu di dalam memek Andini enakk..enakkk memek kamu enakkk kata aku seraya sedikit bergerak keluar masuk lagi di memek Andini tuk merasakan sedikit kenikmatan lagi sampai muncratan sperma terakhir kontol aku dan mencabut kontol aku dan menyuruh Andini membersihkan kontol aku dengan lidahnya dan sesudahnya aku yang kecapaian duduk di kotak di samping tubuh Andini yang mengkilat akibat keringat itu lalu aku mau mendekati Andini lagi ,dan meminta sekali lagi tapi yag ini lain,

Aku dari dulu pengen nyoba yang namanya anal seks dan banget – banget pengen nyobain anus si Andini yang semok dan padat itu lalu dengan sedikit diolesi vaseline punya Andini aku lumuri batang aku yang mengeras lagi.

Anus Andini dan aku mulai penetrasi dengan kontol keras aku ke dalam anus Andini achhh. Fredo sakiiitttt. sakiittt. rintih Andini pas kepala kontol aku memaksa masuk ke anus Andini yang kecil tsb gilagiiipantat kamu enakghhh.. seraya bergerak maju mundur pelan – pelan 5 menit waktu yang di butuhkan tuk kontol aku masuk seluruhnya gila.

Kamu pantat.. memang. cocok disodomi gii kata aku lalu dengan semangat aku gerakin kontol aku keluar masuk anus Andini dengan cepat sambil mengusap buah pantat Andini dan juga kadang kadang seraya tangan kanan aku menjambak rambut Andini ke atas gilabener bener anus nomer satu kata aku sambil terus mengenjot anus Andini.

Teriakan Andini terdengar semakin nyaring dan melengking ketika kontol aku bergerak keluar masuk anusnya dengan cepat,achhh. Fredooo sakitttt erang Andini,aku tau teriakannya itu engga bisa kedengeran oleh siapapun karena gudang itu jauh dari depan sekolah dan sekolah lagian lagi sepi dan itu yang buat aku makin semangat memompa kontol aku di anus Andini .

Baru kali ini aku ngerasaiin yang namanya anal seks dan dengan kenikmatan anus seorang yang seksi padat pula dan kerasa nikmatnya ampe ubun – ubun aku,aku lalu mencengkram pinggul Andini dengan kedua tangan aku dan mengeluarkan – masukkan kontol aku dengan sangat cepat ayooo. giii ngentootttt luuuu ngenttttottt.. caci aku seraya sesekali menampar anus semok Andini kiri dan kanan sampai kelihatan anusnya kelihatan memerah dan Andini hanya bisa menjerit seirama sodokan kontol aku di dalam liang anusnya yang sedang di tusuk oleh kontol aku

ahhh.. .le akiiittt Fredoo.. jangannnn. cepeeettthhh. cepettthhhh donkkkkhhh achhhh sakittt.. rintih Andini meminta aku bergerak pelan tapi aku udah terbang ke langit ke tujuh dan tidak perduli akan permintaan Andini yang menjerit itu dan terus mengenjot anus semok ini dengan cepat dan aku ingin lebih kasar lagi mensodomi anus Andini yang semok ini dan menggenjot anus semok ini dan dengan gerakan cepat aku memulai aktivitas dengan anus semok ini.

Lalu tiba – tiba Andini memekik panjang achhhh. achhhh. gilaaaa looooo perihhhhh. tauuuu sakiitttt jeritan melengking dari Andini pas kontol aku tarik hingga tinggal ujungnya dan memasukkannya dengan cepat dan keras sekali jadi ke dalam anus Andini dan keringat dingin pun menetes deras di punggung Andini dan saat itu pula aku menggangkat Andini dan punggung Andini bersentuhan dengan dada aku dan tangan aku meremas – remas buah dada Andini yang bulat seksi tersebut.

Seraya menyedot lehernya,bau harum dari lehernya yang buat aku makin gila menggenjot mundur maju anus Andini dan napas Andini kelihatan memburu dan tangan Andini tak henti – hertinya meremas tangan aku yang sedang meremas dada Andini sendiri dan aku memegang tangan Andini.

Dan menaruh ke belakang punggung aku dan mengangkat paha Andini seperti orang buang air besar dan setengah menundukan Andini ke bawah dan aku mulai lagi bergerak mundur maju menyodok anus Andini dengan cepat dan semakin keras meremas buah dada Andini seraya mencaci dan memaki Andini,

Andini hanya meremas anus aku dan bergerak maju mundur seirama kontol aku didalam anusnya yang sempit tersebut dan aku makin gila menyodok anus Andini dengan cepat seperti aku ingin menghancurkan anus seksi Andini ngenntootttt..luuu pelacuurrrrhh. caboo .jebolhhh luuuu jebolllhhh rasaiinnnchhh nichhh makann nihhhhhh.

Caci aku seraya meremas dada Andini dengan keras sekali dan kadang kadang menampar buah dada Andini ohhhh.. ahhhh. Fredooo Andiniiii.. .enggaaa.. .kuaaattt lagiiiiii ceeeppeettttaaannn. donkkkk rintihan Andini terdengar lagi ayooo. giiii sebentarrhhhh. laghiiiiii.. kata aku seraya menunggingkan dia lagi ahhh ohhhh.. .ahhhh. ahhhh..desahan Andini yang semakin tidak beraturan ,giiii..Fredooo engga tahann. mauuu Fredooo.. mauuu. keluarrrghhh. sayanghhh diii dalammm pantattt kamuuu dan kamuuuu.

Jadiiii. pacarrrrr akuuu.kata aku dan aku menancapkan kontol aku di anus Andini sekali jadi sehingga terbenam seluruhnya sampai keliatan buah zakarnya saja di anus mungil seksi padat Andini angggiiii sayanggg.

Fredooooo jeritan terakhir Andini dan cratt crattt crattt sperma aku meledak kembali tapi ini meledak di dalam anus Andini dan aku seketika itu pula aku menekan kontol aku di anus Andini ke dalam sampai muncratan sperma terakhir aku kedalam anus Andini ini .

Napas aku dan Andini tersengal – sengal sehabis 20 menit aku menggenjot anus Andini habis habisan dan achhh. enakkk jerit aku ketika kontol aku tercabut dengan sendirinya dari anus Andini makasih ya gi aku puas banget kata aku seraya mengelus rambut dan mencium pipi dan meremas buah dada Andini.

Andini hanya tersenyum dan Andini kusuruh membersihkan kontol aku dari sisa sperma dan Andini pun berlutut di depan kontol aku dan dengan mulut dan lidahnya lagi dia membersihkan penis aku dari lumuran sperma sampai bersih serta memijit batang kontol aku dan tidak disangka dia menyedot kontol aku dan menelan sisa sperma aku yang sedikit keluar dari kontol aku dan rasanya ngilu dan enak banget iyaaku..

Juga nikmatin kok perlakuan kamu tadi enak kata Andini seraya memakai bajunya kembali dan kami berdua keluar dari gudang dan sebelum keluar aku sempat melihat darah di atas karung buku yang menjadi alas kami main dan aku menunjuk tempat alas mainaku dan Andini tadi wahh giii kamu..kata aku iya aku masih virgin..kata Andini yang sayu karena kecapaian dan hanya melempar senyum ke aku elo nyesel gi berbuat gitu ama aku kalo nyesel,dan kalo terjadi apa apa aku mau kok tanggung jawab kata aku seraya mengelus rambut Andini yang tiba – tiba memeluk dan menangis :

Emang kamu engga main main dengan yang tadi kata Andini dengan mata berair dan aku memeluk tubuh mungilnya ehhmm engga.. la .. aku serius kata aku kan Andini hanya cewek bispak disini apa kamu engga malu ama temen2x kamu kata Andini terisak isak cewek bispak kok perawan,mau engga jadi bokin aku kata aku engga tau,tapi emang Andini suka ama Fredo dari dulu dan pas Andini pagi digudang Andini ngebayangin di entot ama Fredo kata Andini wahhh beneeerrr nihhh jadii..gimana donk kata aku dan Andini hanya tersenyum dan aku keluar mengambil mobil dan mengantar Andini ke rumahnya aku tunggu tlp kamu say kata aku seraya mencium bibir Andini dan memasukan kartu nama berisi no tlp aku ke dalam saku bajunya.

Sesudah itu aku pulang ke rumah dengan membawa perasaan yang bahagia dan membawa kenangan biru yang romantis di gudang sekolah aku dan menunggu calon pacar aku telpon dan malamnya jadi Andini menelepon aku dan mengatakan perasaannya dan bahwa dia mau jadi bokin aku dan ingin mengulang saat itu lagi,tapi dengan syarat dia mau jadi cewe satu satunya dan sejak itu aku ama Andini jadian dan pernah saat itu aku pacar aku Andini,andi dan pacar yang kami berdua menjebol keperawannya di gudang sekolah yang sama (aku jebol pantat Andini dan aku juga jebol pantat ita..maruk pantat ya ) ita selalu melakukan perbuatan nikmat itu berempat di wc sekolah,di hotel,kontrakan kami,ato dimana saja.

Pernah aku tidur ama Andini ama ita sekaligus dan kalo ama Andini tak terhitung jumlahnya kayanya tuh memek udah memble tapi ajaib lo memek ama anus Andini tetap sempit kaya dulu lain ama ita yang jalannya udah ngegang karena banyak di sodomi ama andi pacarnya dan itu yang ngebuat aku ketagihan dan nyeret dia tuk tidur bareng mulu dan engga mau coba memek ama anus selain punya cewek aku,liburan anak – anak pada belajar tapi aku ama Andini malah ngentot abis – abisan pernah suatu hari aku ama Andini dan melakukannya di alam terbuka pas aku berempat kemping di gunung dan aku melakuannya di batu besar disana.

Itulah cerita rahasia di gudang sekolah kami aku,temen aku andi serta Andini pacar semok aku yang seksi dan mungkin karena ketagihan ama memek ama anus Andini aku jadian ampe sekarang aku kuliah.

TAMAT

Kumpulan Cerita Dewasa Menjadi Guru Yang Baik Untuk Anak Ibu Kost Ku Yang Cantik


Kumpulan Cerita Dewasa - Pengalaman aku kali ini berawal satu tahun yang lalu, sekitar pertengahan Januari 2015 lalu. Saat itu aku baru saja mendapatkan kerjaku di kota Surabaya sehingga untuk mendapatkan rumah dalam waktu dekat tidak mungkin aku lakukan karena terus terang saja, aku belum mendapatkan tabungan yang cukup untuk membeli rumah. Akhirnya aku putuskan untuk kost didaerah dekat kantor.

Akhirnya aku dapatkan tempat kost yang aku inginkan, perlu pembaca ketahui, ibu kostku mempunyai anak perempuan yang saat itu masih berada dibawah bangku SMA, sebut saja namanya Sarah. Sarah adalah sosok yang mengasyikkan jika dilihat, walaupun dia masih dibangku SMA, Sarah mempunyai bentuk tubuh yang montok dan setelah aku banding-bandingkan, Sarah mirip dengan seorang selebitris di Indonesia yang masih single sampai sekarang. Oya, sebelumnya namaku Dandy, 30 tahun seorang karyawan di salah satu perusahaan di Surabaya.

Singkat cerita, tanpa terasa aku menjalani masa kostku dan karena aku termasuk orang yang supel, aku cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Dan karakter aku itu membuat Sarah yang semakin hari semakin ranum dany, tergila-gila dengan aku.

Sampai suatu hari aku beranikan diri untuk mencium bibirnya, diluar dugaanku Sarah membalas dengan buasnya. Sampai akhirnya aktivitas itu menjadi kegiatan rutin antara aku dengan Sarah, sepulang kantor atau memanfaatkan waktu-waktu sepi di kost-kostan. Setiap melakukan hal itu, tanganku yang bandel juga tidak lupa menyelinap di balik CD nya dan sedikit menggesek-gesekan jari telunjukku di ujung clitorisnya.

Dan walaupun aku hanya menggesekkan adik kecilku tetapi setiap aktivitas itu, aku selalu mencapai klimaks. 3 tahun ternyata waktu yang sedikit untuk menikmati hal itu. Sampai akhirnya aku harus keluar dari kost-kostan dan Sarah harus kuliah di kota dingin Malang.

Setelah sekian tahun lamanya aku tidak mendengar kabar tentang Sarah, di tahun 2016 aku iseng-iseng call Sarah di rumahnya dan walhasil dari obrolan pertama di telepon tersebut, aku dapatkan nomor phone dia di Malang dan juga dia memberikan nomor HP.

Akhirnya kita berdua sering kontak via telephone, walaupun aku sudah berstatus nggak bujang lagi, tetapi dia tetap saja bilang kalau masih sayang sama aku. Sampai akhirnya kita janjian untuk ketemu saat dia weekend, karena setiap hari itu Sarah selalu rajin pulang ke Surabaya.

Pucuk ditunggu ulam pun tiba, dengan perasaan deg-degan akhirnya aku bertemu dengan sosok Sarah yang dulu masih lugu dan centil, sekarang tumbuh menjadi gadis yang sexy, sintal dengan ukuran bra 34. Waw, semakin aku menelan ludah setiap melihat tubuhnya yang sexy.

“Mas Dandy, gimana kabarnya ,” tanya Sarah merusak pikiranku yang jorok.
“Ee.. baik, bagaimana dengan kamu?” jawabku gugup.

Kita berdua bercerita panjang lebar setelah sekaian lama nggak ketemu, Sampai akhirnya aku harus antar dia balik ke rumahnya di Surabaya.

“En, kamu sudah punya pacar..?” tanyaku.
“Lagi blank nih Mas.. ” jawab Sarah tangkas
“O yah, kamu masih inget nggak saat aku ajarin kamu berciuman dulu?” godaku.
“Ihh, Mas Dandy emang bandel kok,” sambil mencubit lenganku.
“Aow..,” aku meringis kesakitan.
“Kamu mau nggak kalau aku terusin pelajarannya,” tanyaku sekali lagi.
“Mau aja asal Mas yang ajarin,” jawaban Sarah membuat aku merinding.

Setelah kita bercanda dan bercerita panjang lebar, akhirnya aku menawarkan diri untuk ketemu minggu depannya lagi.

“Sarah, minggu depan ketemu lagi yuk,” ajakku.
“Boleh deh Mas..,” jawab Sarah dengan ceria.
“Tapi nginep ya di hotel?” godaku.
“Lho ngapain?” Sarah balas bertanya.
“Katanya mau lanjutin pelajarannya..” aku mencoba memancing .
“Nakaall Mas Dandy.. nih.”

Tanpa terasa akhirnya Sarah harus turun di dekat rumahnya.

“Ma kasih ya Mas, sampai ketemu minggu depan,” sambil pamit Sarah mengecup pipiku. Alamak, darah mudaku bergejolak menerima sentuhan bibirnya yang mungil. Aku perhatikan lenggak-lenggok pinggulnya meninggalkan mobil starletku, sembari aku membayangkan seandainya aku bisa menikmati tubuh kamu Sarah, duh betapa bahagainya diriku.

Satu minggu tanpa terasa aku lewatin, sampailah aku ketemu dengan Sarah. Kali ini aku sudah booking hotel berbintang di pinggiran kota untuk satu malam. Tepat pukul 16.30, sepulang kantor aku bergegas mengemasi pekerjaan aku dan meluncur di tempat yang sudah kita sepakati bersama.

Bulu kudukku merinding saat dia memasuki mobilku, parfumnya yang harum sontak menggugah saraf kelaki-lakianku.

Tanpa pikir panjang, aku segera meluncur menuju hotel yang sudah aku booking sehari sebelumnya. Jujur saja, buat Sarah ini adalah hal yang pertama masuk di hotel, sehingga dia sedikit kaku untuk lingkungan yang ada. Setelah chek ni, aku bergegas menuju lift untuk langsung ke kamar.

“Mas, aku mau mandi dulu ya..?” pinta Sarah.
“Oke silahkan, apa mau aku mandiin,” godaku.
“Nggak ah, nakal Mas Dandy nih..” sambil menjawab seperti itu, Sarah bergegas menuju kamar mandi, dengan dibalut sehelai handuk, Sarah berjalan gontai menuju kamar mandi. Mataku benar-benar tidak bisa berkedip melihat pemandangan tubuh Sarah yang benar-benar menggairahkan. Pikiranku melayang saat membayangkan kemolekan tubuhnya.

20 menit berikutnya Sarah keluar kamar mandi dengan menggunakan gaun tidur yang tipis, hingga membuat darah aku naik ke ubun-ubun. Akan tetapi aku berusaha mengendalikan gejolak nafsuku di depan Sarah karena memang di depan dia, aku adalah figur seorang kakak yang baik.

“O ya Sarah, kamu mau makan apa sekalian pesannya,” tanyaku untuk menutupi gejolak bathinku.
“Terserah Mas deh,” jawabnya.

Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul 20.15 menit dan tanpa terasa kami sudah bercerita panjang lebar, untuk sekedar melepas kangen. Kita berdua bercengkrama, bercanda cerita tentang apapun, sampai akhirnya..


“En, kamu serius mau lanjutin pelajarannya,” tanyaku serius.
“He eh Mas Dandy,” jawabnya.
“Sarah..” aku tidak meneruskan pertanyaanku karena dengan cepat aku langsung menyerbu bibir Sarah yang mungil.
“Mas..” Sarah mendesah sambil memeluk badanku erat, tangannya yang bandel mulai meraba daerah sensitifku, sesekali memainkan rambutku. Sarah mengelus kudukku sehingga membuat aku terangsang hebat.
Lidah Sarah yang nakal, sesekali mengimbangi lidahku yag menjelajah seluruh bibirnya. Jemariku mulai bergerilya untuk melepas pengait BH Sarah. Pengait BH nya terlepas,
“Mas.. kamu memang guru yang baik,” sambil aku benamkan dalam-dalam wajahku dalam belahan payudaranya yang montok.

Sekitar 15mnt aku bercumbu dengan Sarah, aku semakin penasaran dengan apa yang ada dibalik CD nya. Dengan perlahan aku mulai berusaha membuka CD yang dikenakan oleh Sarah dan kegiatan aku semakin mudah karena Sarah berusaha mengangkat pantatnya sehingga memudahkan aku untuk mempreteli CD nya.

Alamak! bulu yang tumbuh masih halus sekali dan baunya wow.. ranum sekali segar, tanpa berpikir panjang aku segera membuka kedua pahanya dan mengunci dengan lenganku sehingga vagina Sarah yang masih merah terpampang jelas didepan mataku. Dengan usapan halus, lidahku yang bandel mulai menjelajahi setiap mm permukaan vagina Sarah.

“Oh.. Mas Dandy.. asyik sekali Mas.. ughh,” rintih Sarah saat lidahku mulai nakal menguak lubang surganya. Tubuh Sarah seperti cacing kepanasan menerima setiap jilatan lidahku, hisapan lidahku dan sesekali mengangkat pantatnya saat lidahku masuk dalam-dalam lubang vaginanya. Sesekali tangannya meremas rambutku yang sedikit gondrong, dan hal itu membuat gairahku semakin naik.

“Mas Dandy.. enak sekali Mas.. oh.. kenapa nggak dulu-dulu Mas,” rengek Sarah sambil melihat lidahku sedang mengerjai vaginanya. Clitorisnya yang semakin membesar memudahkanku untuk membuat Sarah melayang. Ternyata Sarah type orang yang mudah orgasme terbukti 15 menit pertama dia mengerang sambil menaik turunkan pantatnya.

“Mas.. Mas Dandy, Sarah kebelet pipis Mas.. aduh,” rintih Enda.
“Pipis aja sayang di mulut Mas..” jawabku.
“Mas.. aduh.. Sarah nggak kuat..” Sarah menjerit lirih sambil menggapitkan kedua pahanya di kepalaku. Dengan cekatan aku langsung membuka lebar mulutku dan cairan yang keluar begitu banyak sehingga aku merasakan minum air putih.
“Aduh Mas Dandy.. sudah sayang.. uh.. nikmat sekali Mas, kamu memang pandai dalam bercinta aakhh..” kata Sarah. Aku tidak mendengar kan rintihannya, karena aku berkonsentrasi untuk ronde berikutnya karena aku ingin Sarah merasakan nikmatnya bercinta dengan aku.

Setelah cairan yang keluar aku bersihkan dengan cara aku jilatin, Sarah kembali terangsang saat clitorisnya aku gesek dengan batang kemaluanku.

“Wow.. panjang sekali Mas Dandy.. aku suka banget.”
Sarah mulai menjilati dan mengulum batang kemaluanku, sepertinya dia sangat pandai mengoral cowok.
“Aakhh.. Sarah.. kamu pinter tuh,” erangku.

Sarah tidak menjawab pujianku, dia semakin lahap menelan dan mengulum serta meghisap penisku, aku merem melek setiap penisku masuk dalam mulutnya.

Dasar aku, dengan kecepatan yang tidak diduga, aku langsung meraih selangkangan Sarah sehingga posisi kami menjadi 69. Kita berdua saling membuat rangsangan pada daerah-daerah yang sensitif.

Tidak selang berapa lama,
“Mmm, Mas Dandy.. aku.. pipis lagi.. oh..” Sarah menggelepar kedua kalinya menerima serangan lidahku dan aku tidak tinggal diam, segera aku membalikan tubuh Sarah dihadapanku dan,
“Sarah kamu masih virgin?” tanyaku.
“Mungkin sudah tidak Mas,?” jawab Sarah.
Aku sedikit kaget sembari bertanya, “Siapa yang lakukan pertama?”
“Aku pernah jatuh Mas, terus ngeluarin darah.”

Sambil membisikna kata mesra, aku berusaha mencari lubang untuk adik kecilku yang sudah mulai menegang 7 kali lipat dari biasanya. Dengan bantuan sisa cairan yang masih ada di sekitar vagina Sarah, penisku mulai mencari lubangnya dan bless.

“Mas Dandy.. enak sekali sayang.”
Sarah membantu mempermudah aku untuk memasukan penisku, sambil mendekap tubuhku, dia mulai memutar pinggulnya, sehingga penisku terasa ada yang memijit.
“Ooh.. Mas Dandy, kenapa tidak dari dulu kau berikan kenikmatan ini padaku..” Sarah berkelenjotan menerima sodokan penisku.
“Crek crekk crek” penisku keluar masuk dalam lubang vaginanya yang sudah mulai becek dan basah kuyup.
“Mas.. Sarah, pipis lagi.. ahh..” Sarah menjerit panjang saat orgasme yang ketiga diraihnya.

Aku sudah tidak mempedulikan keadaan dia yang masih lemas setelah 3 kali orgasme, aku langsung membalik tubuh Sarah sehingga posisi Sarah sekarang seperti doggy style. Dengan leluasa aku bisa mengentot Sarah dari belakang dengan keringat bercucuran.

“Mas.. kamu memang jago.. ooh.. uughh..” Sarah merintih saat penisku masuk semua sampai pangkal batang kemaluanku. Tangannya yang halus hanya bisa mencengkeran seprei hotel saat menahan kenikmatan yang aku berikan. Pikiranku hanya satu, aku harus bisa memberikan kepuasan yang abadi untuk Sarah, sehingga kalau dia butuh lagi pasti mencariku.

45 menit sudah pergumulan ini terjadi, entah berapa kali sudah Sarah orgasme. Sampai akhirnya aku sendiri sudah merasakan klimaks sudah di ubun-ubun.

“Sarah.. Mas mau keluar nih..,” rintihku.
“Iya Mas, jangan dikeluarin didalam ya Mas..,” pinta Sarah.
“Iyaa.. sayang.. duh, tubuh kamu benar-benar montok sayang.. uughh.”

Aku merintih saat dia mulai meggoyang untuk ke sekian kalinya, gila gadis muda yang dulu aku kenal masih lugu, sekarang sudah menjadi pasanganku untuk bercinta.

“Sarah.. ohh Mas keluar..,” secepat kilat aku mencabut penisku dan mengarahkan ke mulut Sarah.
“Aowww..” spermaku muncrat diwajah Sarah. Sarah menjilati penisku dengn lahap sampai tidak tesisa sedikitpun spermaku yang keluar.
“Mas, kamu memang guru jempolan.. aku sudah 9 kali orgasme, Mas Dandy baru sekali.. kamu hebat Mas,” cerita Sarah.
“Kamu suka sayang,” tanyaku.
“Suka banget, kamu maukan selalu berikan kenikmatan itu untukku?” balas Sarah bertanya.
“Iya sayang, aku janji memberikan kenikmatan itu.”

Sarah memelukku dan membimbing aku untuk ke kamar mandi, dan dalam kamar mandipun aku juga melakukan lagi sampai pukul 3 dini hari. Sangat romantis bercinta dengan mantan anak ibu kost, karena dia juga baru pertama ini mengalami orgasme yang luar biasa dan sampai sekarang aku masih kontak-kontak sama dia, tepatnya saat dia butuh, aku segera atur jadwalku.

TAMAT

Kumpulan Cerita Dewasa Ngentot Ibu Guru Berjilbab Yang Masih Perawan


Kumpulan Cerita Dewasa - Namaku SM dan sekarang umurku baru 18 tahun, dan perawakanku tinggi 170 cm dan kulitku sawo matang, sedangkan mataku berwarna coklat, dankisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata sekaligus pengalaman hidupku. Tahun 2015 yang lalu… Saat ini aku sekolah di salah satu SMK yang ada di tanjung pinang (kepulauan riau).

Sekolahku letaknya jauh di luar kota (kira2 20 km dari kota tempat tinggalku), dan sehari-hari aku pergi menggunakan bus jemputan sekolahku, dan dari sinilah kisahku bermula. Pada suatu siang saat di sekolahan aku dan teman-teman sedang istirahat dikantin sekolah dan sambil bercanda ria, dan saat itu pula ada guruku (berjilbab) sedang makan bersama kami, pada saat itu pula aku merasa sering di lirik oleh ibu itu (panggil saja EKA), bu eka badannya langsing cenderung agak kurus, matanya besar, mulutnya sedikit lebar dan bibirnya tipis, payudaranya kelihatan agak besar,

sedangkan pantatnya padat dan seksi, bu eka adalah guru kelasku yang mengajar mata pelajaran bahasa inggris, dan dalam hal pelajarannya aku selalu di puji olehnya karena nilaiku selalu mendapat 8 Saat didalam pelajaran sedang berlangsung bu eka sering melirik nakal ke arahku dan terkadang dia sering mengeluarkan lidahnya sambil menjilati bibirnya, dan terkadang dia suka meletakkan jari tangannya di selangkangannya dan sambil meraba di daerah sekitar vaginanya. Dan terkadang saya selalu salah tingkah di buatnya (maklum masih perjaka!!!!), dan kelakuannya hanya aku saja yang tahu.

Saat istirahat tiba aku di panggil ke kantor oleh ibu guru itu, dan saat itu aku di suruh mengikutinya dari belakang. Jarak kami terlalu dekat sehingga saat aku berjalan terlalu cepat sampai-sampai tangan ibu eka tersentuh penisku (karena bu eka kalau berjalan sering melenggangkan tangannya) yang saat itu sedang tegang akibat tingkahnya di kalas. Namun reaksi ibu eka hanya tersenyum dan wajahnya sedikit memerah.

Sampai saat aku pulang menaiki bus jemputan kami…Aku dan temanku duduk paling belakang, sedangkan bu eka duduk di kursi deretan paling depan. Saat semua teman-temanku sudah turun semua (saat itu tinggal aku bu Eka dan supirnya) bu eka melirik nakal ke arahku, dan tiba tiba ia langsung pindah duduknya di sebelahku dia duduk paling pojok dekat dinding), dan dia menyuruhku pindah di sebelahnya, dan aku pun menanggapi ajakannya.

Saat itu dia meminjan handphone aku, katanya dia mau beli hp yang mirip punyaku entah alasan atau apalah… Saat dia memegang hp ku tiba-tiba hp ku berbunyi, dan deringan hp ku saat itu berbunyi desahan wanita saat di kentot. aaaahhhhh… ahhhhshhhhshshh… oooooo… oooooohhhhhh dan seterusnya ternyata temanku yang menelepon. Tanpa basa basi bu eka bilang “apa ngga ada yang lebih hot, ibu mau dong”. dengan nada berbisik.

Yang membuatku nafsu. “jangan malu-malu tunjukin aja ama ibu… ” Saat itu kupasang ear phone dan langsung aku perlihatkan rekaman videoo yang ku dapat dari temanku.Tanpa aku sadari bu eka meraba kontolku yang saat itu sedang tegang-tegangnya, dan dia terkejut, “wooow besar sekali anumu… ” Padahal aku punya ngga gede-gede amat, panjangnya 15 cm dan diameternya 2.3 cm aja yaaa standart lahhhh… Dan terjadilah percakapan antara aku dan bu eka:

Saat itu dia berbisik padaku “aku masih perawan looo… ” di iringi dengan desahan. Lalu jawabku “oh yaaa, saya juga masih perjaka bu… ” bu eka: jadi klo gitu kita pertemukan saja antara perjaka dan perawan, pasti nikmat… (tanpa basa basi lagi) lalu jawabku malu aku: “ngga ah bu , saya ngga berani!!” bu eka: “ayolah… (dengan nada memelas)” aku: “tapi di mana bu? (tanyaku!)” bu eka: “di hotel aja biar aman” aku: “tapi aku ngga punya uang bu” bu eka : “ngga apa-apa ibu yang bayarin!!!”Dan saat tiba di kamar hotel ibu itupun langsung beraksi tanpa basa basi lagi.


ia melucuti bajunya satu persatu sambil di iringi dengan desahan… yang pertama ia lepaskan adalah jilbab yang menutupi kepalanya, lalu baju, kemudian rok panjangnya. dan tibala saat ia melepaskan bh nya, yang ku lihat saat itu adalah toket ibu yang putih mulus (mungkin karena sering di tutupi kalleeee) dan putingnya yang masih merah. dan pada saat ia mau melepaskan celana dalamnya dia bertanya padaku… “mau bantuin ngga… ” lalu hanya ku jawab dengan mengangguk saja. tanpa basa basi juga, aku mulai melepaskan celana dalamnya yang berwarna putis tipis.

yang kulihat saat itu adalah jembut tipis saja, lalu aku mulai menyandarkannya di dinding kamar sambil kujilati. da n timbullah suara desahan yang membuata tegang kontolku ah… ahh… ahhhhshhhh… terruussss… ohhh… yeahhh… oooohhhhh… au… udahh dong ibu ngga tahan lagi… ooohhhh… yeah… o… o… oo… ohhhh… tanpa ku sadari ada cairan yang membasahi wajahku. cairan putih ituku hisap dan ku tumpahkan ke dalam mulutnya, ternyata bu eka suka “mau lagi donggg… ” lalu aku kembali menghisap pepek bu eka yang basah dan licin kuat-kuat… “aaahhhh… ahhh… aarrgghh… uh… uh… uh… uh… ouuu… yeah… dan di sela teriiakan kerasnya muncrat lagi cairan putih kental itu dengan lajunya crroot… crooot

di saat dia terbaring lemas aku menindih badan bu eka dan selangkangannya ku buka lebar2, lalu ak u mencoba memasukkan kontolku ke dalam pepeknya bu eka dan yang terjadi malah ngga bisa karena sempit. saat ku tekan kepala kontolku sudah masuk setengah dan ibu itu berteriak “ahhhh… ahhhh.ahhhhh… ahhhhh… , sakitttt… ahhh… pelan-pelan dong… ” seakan tak perduli kutekan lagi. kali ini agak dalam ternyata seperti ada yang membatasi.

ku tekan kuat-kuat “ahhhhhhh… aaaaaa… aaaauuuuu… , sakit… ohh… oh… ooghhhhhh… ” aku paksakan saja… akhirnya tembus juga. “ahhhhhhhhhh… aaaaahhhhhh… , sakitttttttt… ” bu eka berteriak keras sekali… Sambil aku dorong kontontolku maju mundur pelan dan ku percepat goyanganku. “aahhhhhh… auhhhhhhhh… u.h… u.u… hh… a… u… u… hhhhh.hh.h.h. h… Dia terus menjerit kesakitan, dan sekitar 20 kali goyanganku aku terasa seperti mau keluar.

Lalu aku arahkan kontolku ke mulutnya dan… croot… … crroootttt… sekitar 5 kali muncrat mulut bu eka telah di penuhi oleh spermaku yang berwarna putoh kenta (maklum udah 2 minggu ngga ngocok) Selang beberapa menit aku baru menyadari kalau pepek bu eka mengeluarkan cairan seperti darah. Lalu ibu eka cepat-cepat ke kamar mandi. Setalah keluar dari kamar mandi bu eka langsung menyepong kontolku sambil tiduran di lantai. Ternyata walaupun perawan bu eka pandai sekali berpose.

Lalu ku pegang pinggul bu eka dan mengarahkan ke posisi menungging. Lalu aku arahkan kontolku ke pepek bu eka, lalu ku genjot lagi… ohhh… oh… o… h.h.h.h.hh… h.hhhhh… h… hhhhhhh… hhhhh… yeahhhhh oouu… yesssss… ooohhhhh… yeahhhhh… saat aku sudah mulai bosan ku cabut kontolku lalu ku arah kan ke buritnya “sakit ngga… ” laluku jawab “paling dikit bu… ” aku mencoba memasukkan tetapi ngga bisa karena terlalu sempit lalu bu eka berkakta “ngga apa-apa kok kan masih ada pepekku mau lagi nggaaaa… ” laluku kentot lagi pepeknya tapi sekarang beda waktu aku memeasukkan kontolku ke dalam, baru sedikit saja sudah di telan oleh pepeknya. Ternyata pepek ibu eka mirip dengan lumpur hidup.

aku mengarahkan kontolku lagi ahhh… ahhh… ahhh… ahh… oooouuuhh… yeah… ou… ou… ohhhhhh… dan saat sekitar 15 kali goyangan ku bu eka melepaskan kontolku “aku mau keluar… ” lalu ku jawab “aku juga bu… , kita keluarin di dalem aja buu… ” “iya deeh jawabnya… ” lalu kumasukkan lagi kontol ku kali ini aku menusukknya kuatkuat.

aaahhhh… ahhhh… aaaahhhhhh. ooooouuuuuuhhh… saat teriakan panjang itu aku menyemprotkan spermaku ke dalam pepeknya crroooot… crootttt… aku mendengar kata-katanya “nikmat sekali… ” Dan aku pun tidur sampai pagi dengan menancapkan kontolku di dalam pepeknya dengan posisi berhadapan ke samping…

TAMAT