Saturday, March 14, 2020

Kumpulan Cerita Horor Aku Dikorbankan Oleh Keluarga Suamiku (2)


Kumpulan Cerita Horor - Kenapa? Justru suamiku, yang kuharapkan akan membela dan melindungiku justru kini melawanku dan membela kakaknya??? Bahkan ia terus menekanku dengan mengatakan bahwa kalung yg awalnya ingin diberikan padaku pun kalung mutiara asli, bukan kalung "untuk keperluan lain" sebagaimana yang aku katakan padanya. Apa ia pikir aku bodoh? Orang awam pun tahu untuk berpikiran seperti apa ketika melihat bentuk kalungnya yang bukan diperuntukan untuk riasan itu.

Lalu Ia meminta aku bercerita awal mulanya kenapa sampai aku bisa bisanya curiga kepada keluarganya.. Maka aku ceritakan semua.. sedetail detailnya sampai ketika ia tahu bahwa paman merukiyah aku, seketika itu juga ia mulai marah besar. Ia bilang ia tdk ridha aku dirukiyah oleh siapapun termasuk pamanku sendiri dan meminta aku untuk meminta maaf kepada seluruh keluarganya termasuk temannya, Jika tidak, maka mengancam bahwa ia tidak mau mempertahankan hubungan rumah tangga ini!

Aku betul2 tdk habis berpikir, kenapa suamiku yg aku harapkan akan melindungi aku malah berkata seperti itu dan ia lebih memilih untuk membela temannya drpd istrinya???? Aku benar2 tdk bisa melakukan yg ia minta.. dan apa aku salah untuk diruqiyah??? aku benar2 takut pd apa yg terjadi sebelumnya yg aku alami.. .
Hingga akhirnya ia benar benar meninggalkan aku, ia mentalak aku lalu dari sanalah teror yg sebenarnya dimulai... .
Mamaku memintaku untuk kembali kerumah dan tinggal bersamanya ia khawatir terjadi sesuatu lg padaku dan benar saja apa yang dikhawatirkan mama terjadi padaku..

Setiap malam aku merasakan atap kamarku diinjak oleh makhluk besar seolah ia berjalan diatap rumahku. Setiap kali aku pulang bekerja, selalu ada sesosok perempuan yg ikut denganku... Berhari hari ia menempel di belakangku dan tdk mau pergi

Pernah suatu hari aku pulang kerja dgn menggunakan jasa ojek online. Entah driverku dia indigo atau memang memiliki kekurangan, dia mengatakan padaku bahwa ada yg mengikuti kami sejak pertama aku menaiki motor. Makhluknya juga gak cuma 1.. ada perempuan, genderuwo dan wujud anak2..

Disaat keadaan semakin tidak kondusif seperti itu, aku memutuskan kembali kerumah paman. Disaat itulah ia membuka semua yg terjadi padaku bahwa sejak awal, suamiku mendapatkan aku dgn cara yg tidak baik.. ia menggunakan jasa dukun rupanya. Dukun itu kemungkinan ia kenal dr temannya yg jahat itu, yang menginap di kontrakanku. Medianya kemungkinan berasal dari fotoku. Suamiku mengambil fotoku dr facebook dan menggunakannya untuk mengikatku agar aku tdk menikah dgn orang lain selain dirinya. Istilahnya gantung waris. Sungguh benar aku mengalami gantung waris karena berkali kali jika aku menjalin hubungan dgn seorang pria maka tdk akan bertahan lama. Selalu seperti itu sampai aku bertemu dgn suamiku yg skrg. .

Paman berkata bahwa ia mengetahuinya sejak awal tetapi ia memilih membiarkan karena ia yakin bahwa apa yg kita tanam maka itu yg akan kita tuai. Jika suamiku nanti memang meceraikan aku maka ilmu gantung waris tsb akan kembali kpd dirinya sendiri atas kehendak Allah. Disini aku tdk tahu apakah apa yg dilakukan oleh teman dan keluarganya kepadaku dilakukan atas seizinnya agar aku menurut kepadanya seperti seorang pembantu atau hanya pemanfaatan keberadaanku..

Diisini suamiku sudah meninggalkan aku sendirian dgn alasan ibunya sakit dan minta untuk ditemani. lalu suatu hari ia mengirim text via wa meminta aku untuk memberikan seluruh uang gaji yg selama ini ia kirim kpd ku, tentu saja dgn jelas aku menolak. Walaupun sebenarnya gaji yg selama ini ia berikan selalu aku tabung dan tdk pernah aku pakai tanpa seizinnya bahkan ketika ia dinas keluar negri pun segala kebutuhan pribadiku menggunakan gajiku sendiri..

Tapi aku merasa ia sdh sangat keterlaluan, sehingga aku mengelak dan mengatakan jika uang yg ia berikan habis untuk aku gunakan berobat selama aku sakit, ia marah dan mentalak aku melalui wa.

Benar bahwa jangan kita menilai orang dr shalat dan puasanya saja tp nilai orang dr tanggung jawabnya. Suamiku org yg selalu taat shalatnya selalu rajin ke masjid tp ternyata ia bisa berlaku sedemikian padaku. Ketika aku meminta ia untuk mengembalikanku dg baik2 kpd orangtuaku ia tdk mau dan lgsg pergi begitu saja setelah sebelumnya memblokir nomorku.

Cobaan pun datang kembali ketika aku sadar bahwa aku tdk menstruasi 1bln ini,dan ketika aku periksakan ke dokter...aku dinyatakan positif hamil. Disaat itu aku benar2 kalut. aku juga sempat bertengkar dgn ibuku dia sempat menyalahkan aku karena salah memilih pasangan hidup yg sebetulnya sejak awal ibuku kurang suka dg suamiku..

Aku sempat pergi dr rumah aku duduk diam di dalam stasiun pikiranku galau, aku hamil dan suamiku meninggalkanku ditambah ibu kandungku sendiri marah padaku.. aku sempat memberitahu salah satu kakak laki2nya atas kondisiku yg sedang hamil tp balasannya bahwa mereka tdk percaya padaku. Aku pergi masuk ke stasiun kereta dan duduk diam disana hingga jam 11malam..

Sempat aku berpikiran hal negatif, aku merasa benar2 sendirian dan semua orang menjauhiku dan terpikirkan bahwa mungkin lebih baik aku mati. Aku ingin meloncat saja ketika kereta datang mungkin saja rasanya tidak akan sakit...

Tp kemudian aku tersadar bahwa mati bukan jalan satu2nya, bagaimana dengan anak ini yg bahkan dia baru hidup 1bln di dalam rahimku...

Ketika itu temanku menelepon dan menanyakan keberadaanku, rupanya pamanku yg memang mengenal salah satu teman dekatku menghubunginya untuk meminta bantuan mencari aku yg tdk kunjung pulang. Saat itu aku putuskan untuk menerima takdirku yg seperti ini dan kembali kerumah..

Tak lama surat pengadilan agama datang dgn keterangan suamiku meminta cerai dg alasan2 yg sama sekali tdk pernah aku lakukan. Aku pun datang ke pengadilan tp sejak awal pengadilan hingga akhir ia tdk pernah datang sama sekali. Maka sidang pun dibatalkan. Rupanya suamiku ingin menggantung status perkawinan kami...

Sementara aku pun berfokus dulu pd kehamilanku ini, sangat sulit rasanya hamil sendirian dg keadaan tanpa suami.. ditambah dengan teror yang tak kunjung usai..

sangat sulit rasanya hamil sendirian dgn keadaan tanpa suami, kontrol kandungan pun aku lakukan rutin setiap bulan sendirian tanpa ada yg mendampingiku, aku harus kuat karena ini demi anakku. Hingga aku pun melahirkan tanpa adanya suami entah dia ada dimana saat aku tulis cerita ini..

Ketika hamilpun, keluarga mereka masih tdk berhenti menggangguku. Suatu ketika aku hamil di usia 8bln aku terbangun jam 12malam pas, lalu pintu kamarku yg memang tdk pernah aku tutup berhadapan dg ruang tamu yg lampunya dalam keadaan mati. Disana aku melihat satu sosok besar hitam dgn mata merah menyala dan taring yg panjang di kedua mulutnya. Ia semakin lama semakin mendekat ke arahku. Aku bacakan ayat kursi alfatehah dan muawidzatain. Aku mencoba berkomunikasi padanya dalam hati sambil bertatapan mata dengannya. Aku minta ia untuk pergi, dan ia hanya menggeram, lalu kuminta ia pergi untuk kedua kalinya dan geramannya makin kencang hingga aku pun merasa takut karena aku sedang mengandung.. aku bacakan ayat kursi mencoba membaca dg tenang dan kuminta kembali agar ia pergi.. awalnya ia tdk mau pergi karena jika ia kembali ia akan dihukum oleh dukun yg mengirimnya. lalu aku minta ia pergi ke tempat lain lalu ia pun pergi tp aku tdk tahu kemana ia pergi, wallahualam...

 KLIK DISINI

Sekarang setelah anakku lahir aku putuskan untuk menggugat cerai suamiku karena sdh 1th ia tidak memberikan nafkah kepada ku. Demi kebaikan anak ini mungkin kelak aku nyatakan bahwa ayahnya sdh meninggal ketika ia bertanya.. Aku tdk akan mempertemukan mereka biarlah jika aku berdosa, aku tau suamiku mencari cari keberadaaku dan anakku. dia menghubungi nmr bibiku dan meminta untuk tdk menghalang halanginya untuk bertemu dengan anaknya. Tp semua terlambat aku tdk akan kembali padanya, aku tdk mau hidup dg rasa terancam bisa saja keluarganya nanti juga akan mencelakai anakku...

Dan itu terbukti ketika anakku berusia 1bulan..

Hal yang menjadi kekhawatiranku terbukti ketika anakku berusia 1bulan, kebetulan paman datang kerumah orangtuaku dan melihat anakku yg menangis terus terusan, seketika itu ia mengurut pelan anakku dengan membacakan doa rukyah salah satu yg dibacakan berulang ulang adalah ayat di surah as saffat.

Seketika itu juga tiba tiba muncul rambut rambut hitam dr kulit anakku, selain itu ada jiga pasir hitam dan duri bambu yg biasa kita temukan di pohin bambu yg kalau kita pegang rasanya gatal.. itu semua muncul dari bayi kecilku..

Hatiku sangat sedih anak 1bulan yg tdk mengerti apa2 dan masih suci ini kenapa jadi sasaran mereka??? Tidak cukupkah mereka menghancurkan hidupku dan kini merembet ke anakku satu satunya?!!!

Paman mencoba membesarkan hatiku, ia bilang anak kecil tdk akan bisa disantet karena ia memiliki 4malaikat pelindung. Namun tetap saja aku menangis, apa salah anakku?? ia bahkan tdk tahu apa2 mengenai apa yg terjadi.. Dan suamiku knp ia tega berbuat begitu pd anaknya?? walaupun mungkin ia lakukan agar si anak rewel dan agar aku mengemis padanya untuk kembali padaku tp ini sangat keterlaluan hingga mengorbankan anaknya sendiri. Mungkin perceraian memang jalan satu2nya agar kami lepas dr belenggu yg mereka buat..

Selama kehamilan hingga kini, Aku masih melihat berbagai macam makhluk dr perempuan sampai jin yg mereka kirimkan kerumahku. ditambah Kakiku sekarang pincang karena paman bilang mereka menabur sesuatu di dekat kantorku jd ketika aku melewatinya maka sihir yg diberikan oleh dukunnya akan langsung menimpaku. Kakiku sangat sakit seperti diikat oleh tambang. Aku bahkan pernah merasakan ditarik oleh sesuatu saat aku tidur.. aku lelah.. aku takut.. aku hanya ingin semua ini berakhir dan aku tidak lagi memiliki urusan dengan suami ataupun keluarganya lagi..

Pamanku juga sempat menggambarkan sosok yang mereka kirim, berwujud burung api dengan tinggi melebihi atap rumahku, gambar tersebut akan kutampilkan di bawah berikutntya


Salah satu makhluk yang dikirimkan oleh keluarga suamiku adalah sosok menyerupai burung api, paman sempat melukiskannya,, kalian bisa melihatnya di atas. Ukurannya besar dan tinggi, bahkan melebihi atap rumahku.. Sosok itu dikirimkan ke rumahku ketika aku memberitahu keluarganya bahwa anakku telah lahir.. dan tak berapa lama, muncul keganjilan pada Anakku.. ia selalu menangis jika aku bawa ke kamarku.

Bbrp waktu lalu ketika aku bergantian menjaga anakku dgn ibuku, dr depan rumah ibuku mendengar tawa kuntilanak yang cukup nyaring.. Akhirnya anakku terus menerus menangis dan tdk tidur selama 2hari hingga sakit.. merasa rumahku tak lagi aman, maka lgsg aku titipkan ke rumah kerabatku dan aku merahasiakannya dari suamiku. Aku tidak ingin lelaki itu mengetahui dimana anakku tinggal... .
hal lain yang membuat aku makin sedih adalah anakku tdk pernah mau jika aku gendong, paman bilang selalu ada makhluk yg mengikuti di belakangku. Maka anakku pun tdk mengkonsumsi asi sama sekali karena jika aku yg menggendong ia lgsg menangis keras... .

Mungkin ada yg bertanya, kenapa keluarganya sebegitu berniat mencelakaiku? Kemungkinan besar adalah karena harta. Suamiku adalah anak bungsu namun juga menjadi tulang punggung keluarga. Kakak2nya belum ada yang menikah dan keluarganya sering hidup dengan mewah. Kehadiranku bagai ancaman bagi keluarganya bahwa aku akan mengambil "sumber kemewahan" mereka..

Dan beginilah keadaanku sekarang, mengasuh seorang buah hati yang bahkan tidak diakui oleh ayah kandungnya sendiri.. namun biarlah aku bertahan. Aku yakin akan ada saatnya pertolongan Allah itu datang.. yang kubutuhkan adalah bersabar dan menjalani apa yang ada... .
Demikian ceritaku, semoga dapat diambil pelajarannya. Mohon doanya juga untuk keselamatanku dan anakku. Selasa esok insyaAllah akan menjadi hari sidang perceraian kami dan semoga setelahnya aku dan anakku bisa hidup dengan nyaman dan aman.. Tamat

Kumpulan Cerita Horor Aku Dikorbankan Oleh Keluarga Suamiku (1)


Kumpulan Cerita Horor - Assalamualaikum kak, aku berniat untuk share cerita kehidupan aku tapi mungkin untuk nama instansi perusahaan harus aku samarkan karena aku sebenarnya gakmau orang yg aku kenal tau jalan hidupku.
Tolong disamarkan juga namaku ya..

Aku baru saja menikah di tahun 2018 lalu. Aku banyak berharap kpd orang yg menjadi suamiku, berharap terlalu tinggi padanya dan berharap tdk akan pernah sirna cinta kami tapi kenyataannya sangat menyakitkan. Waktu dg sangat cepat menunjukkan siapa suami dan keluarganya serta apa yg telah mereka perbuat di belakangku. Entah knp aku pun merasa menjadi perempuan yg sangat sial disaat itu.

Aku pernah berkenalan dengannya 7th lalu dan aku tahu dia sempat menaruh hati padaku tp aku tidak suka dg pria yg lebih muda. Perlahan lahan aku menghindar sampai akhirnya kami lost contact dan dipertemukan 7th kemudian dan disaat itu dia dengan berani mengajak aku menikah. .

1minggu di awal pernikahan dia mendapat tugas keluar negeri maka aku pun tinggal sendiri di kontrakan yg jauh dr rumah orangtuaku. Awalnya tdk merasakan apa2 sampai ketika teman dr suamiku ini menghubungi dan meminta izin untuk tinggal di kontrakanku selama mereka tinggal di jkt untuk sementara.
Dari sinilah semua terbongkar, semua terbuka, semua menunjukkan sifat aslinya.

Dengan senang hati aku menerima mereka dan menampung mereka sementara di kontrakanku. Rupanya kebaikanku adalah awal penderitaanku. Mereka tinggal selama 1minggu tanpa aku menaruh curiga apa saja yg mereka lakukan di dalam kontrakanku ketika aku pergi bekerja.

Tak terasa 1minggu akhirnya mereka pamit. Dan dari situlah aku mulai merasakan hawa yg luar biasa tidak nyaman di dalam kontrakanku.

Aku bukan indigo, tapi terkadang aku bisa melihat keberadaan mereka. Aku seringkali merasa ada wanita yg mengikutiku dengan cara berjalan merangkak ketika aku berada di dapur, dan di dalam kamar mandi aku merasa ada pocong yg tengah mengawasiku. Tapi aku anggap itu angin lalu sampai aku benar2 melihat sesosok perempuan berdiri tepat di depanku ketika aku baru saja berbaring di kasur!

Aku mencoba untuk tenang dan mengabaikannya sampai sosok itu pergi. Tp rupanya belum selesai dan aku sangat sadar bahwa aku benar2 diganggu ketika aku melihat sebuah tangan besar dengan kuku panjang yg hitam pekat meraih tanganku. Aku benar2 merasa sangat ketakutan dan merasakan sesuatu yg salah. Tapi disaat itu aku tdk memberitahukan kondisiku itu kepada siapaun termasuk keluarga atau bahkan suamiku karena aku takut mereka khawatir. .

Aku merasakan sesuatu yg salah karena ketika pertama kali aku menyewa kontrakan tsb, aku yakin secara hawa ruangan dan sebagainya benar2 dlm kondisi yg sangat aman bahkan dr kerberadaan makhluk2 tsb, namun justru teror makhluk2 itu aku rasakan semenjak teman dari suamiku itu menginap.

Maka aku beranikan diri untuk bercerita kepada pamanku yg dia memang ahli dalam hal tersebut, dia hanya berkata ada yg tdk suka padaku dan berniat menghancurkan rumah tanggaku. Tapi siapa??.. DEG! Saat itu aku teringat kpd kakak iparku. Karena sebelum acara pernikahan, aku tidak tahu apa yg terjadi, tiba2 saja dia melabrakku dan mengatakan bahwa semenjak suamiku mengenal aku dia membangkang dari kakaknya dan mengakibatkan mereka bertengkar sampai ibunya menangis.

Aku tidak tahu masalah apa yang terjadi pada suamiku dan keluarganya, bahkan ketika kutanyakan pd suamiku dia tdk mau membahas masalah itu. Kuanggap masalah itu selesai karena aku meminta maaf pada kakaknya walaupun aku tdk tahu apa kesalahanku. Dan keanehan makin sering terjadi karena aku sering merasakan sakit yang amat sangat di perut pundak dan kepala, anehnya ini selalu terjadi mulai dr bada ashar hingga maghrib.. Karena sering ketakutan dengan kehadiran mereka di kontrakan, membuatku menyegajakan sering pulang telat dr kantor..
Sampai suatu ketika, paman menelponku..

Pamanku tiba2 menelpon dan menyuruhku untuk datang kerumahnya di bandung. Maka sabtu minggu aku pun pergi kesana, lalu tanpa kuminta, paman membacakanku ayat2 rukyah hingga aku benar2 merasakan sakit luar biasa di sekujur badanku.. sakit yg amat sangat hingga tanpa sadar aku menangis karena merasakan panas dan sakit yg belum pernah kurasakan.

Bibiku pun berada disampingku menemaniku dan menyuruhku untuk beristighfar dan memohon ampun kpd Allah. Lalu Paman memaksaku untuk meminum air bidara hingga aku pun muntah mengeluarkan isi perutku..

Dan percaya atau tidak.. yg aku keluarkan adalah cairan berwarna hijau dan kepingan2 putih. Aku tidam tahu itu apa tp setelah aku dirukyah oleh paman aku merasakan tubuhku benar2 sakit. Rupanya banyak yg bersemayam di dlm tubuhku yg untungnya bisa dikeluarkan oleh paman.

Jam 9malam sampai jam 2pagi aku sangat tersiksa entah kenapa aku bisa merasakan semua itu. Semua selesai ketika paman memintaku mandi dengan air bidara. Aku benar2 letih dan tdk memiliki tenaga sedikitpun. Paman bilang padaku kalau seandainya aku lemah ada kemungkinan bahwa aku sudah terbaring di rs begitu saja. Mungkin aku kuat karena Allah masih melindungiku. .
Dan yang membuatku terkejut, Paman mengatakan bahwa ini semua akibat perbuatan keluarga suamiku yg tak suka padaku. Saat itu aku merasa seperti tersambar petir, aku tak menyangka karena selama ini mereka sangat baik padaku dan dgn kakak perempuan dr suamiku pun aku berpikir bahwa tdk ada dendam diantara kami.

Kenapa semua seperti ini?? Aku benar2 tdk tahu harus percaya atau tidak. .
Saat itu paman memutuskan untuk memberitahukan orangtuaku atas apa yg terjadi padaku karena menurutnya ini sudah sangat membahayakanku. Aku tdk tahu harus berkata apa dan harus bagaimana. Aku ingin suamiku ada disaat seperti itu tp aku tidak tahu bagaimana reaksinya jika hal itu diketahui olehnya. Aku masih diam hingga esoknya ibu mertuaku menelponku.. .

Saat itu aku takut.. teringat akan rasa sakit yg kualami disekujur badanku saat di rukyah. Tp aku memberanikan diri mengangkat telpon itu. Nadanya terdengar biasa.Ia menanyakan kabarku karena sudah sebulan aku tdk datang kerumah..

Aku mengangkat telpon dari ibu mertuaku itu. Diujung telpon, Nadanya terdengar biasa. Ia menanyakan kabarku karena sudah sebulan aku tdk datang kerumah. Biasanya aku selalu pergi ke rumah mertuaku diawal bulan dan menginap disana seolah itu rumahku sendiri. Aku menganggap mereka orangtuaku. Aku menganggap kakak2 suamiku adalah keluargaku.. Aku selalu menanyakan apa kebutuhan ayah dan ibu mertuaku jika mereka butuh sesuatu maka biar aku yg menyediakannya karena mereka sudah tua, dan aku tdk mau mereka pergi sendiri keluar mencari kebutuhan. Karena sebelumnya suamikulah yg memenuhi kebutuhan mereka maka ketika suamiku tdk ada aku berusaha menggantikannya..

Tapi apa yg tampak di depan mata tdk selalu sesuai dg yg dibelakang...

Karena sudah ditanyakan seperti itu, Hari itu aku memberanikan diri untuk datang kerumah mertuaku usai pulang bekerja. Ibu mertuaku bilang, kakak ipar perempuan mau menemuiku karena dia bilang pacarnya yg baru saja jalan2 dr luar negeri memberikan aku oleh2 kalung mutiara. .
Dengan dada berdegup kencang aku masuk kedalam rumah setelah sebelumnya aku meminta tolong kepada temanku untuk menelponku segera jika aku meminta. Aku bercerita kepada temanku masalah yg kuhadapi maka aku berpesan untuk segera menelponku jika aku mengirimkan text WA sebagai tanda sinyal aku dalam bahaya.

Berhubung saat itu bertepatan dgn momen awal ramadhan aku pun mencoba meminta maaf kpd mereka apapun kesalahanku aku berharap mereka mau memaafkan aku dan tdk melakukan hal yg aneh2 seperti itu. Tetapi semua tidak dpt diduga...

Aku benar2 merasakan bahaya ketika kakak ipar perempuanku menyodorkan sebuah kalung yg ia bilang sebagai hadiah dr pacarnya. Yang diawal katanya kalung mutiara tetapi itu hanya kalung dengan bandul hitam dan tali kalung seperti tali yg dipakaikan kepada hewan peliharaan kucing atau anjing...

Karena aku memiliki "kekurangan" keturunan dari ayah, maka aku bisa merasakan perasaan yg tidak enak ketika aku memegang kalung yg disodorkan kepadaku itu... Perasaanku ga enak sama sekali.. Saat itu juga aku langsung mengirim text WA kepada temanku dan berharap dia menelponku dan berpura2 menyuruhku segera pergi menjemputnya agar aku bisa keluar dr rumah itu. Untunglah, temanku sigap dan dia benar2 menelpon dan kami pun bersandiwara sesuai rencana yang sebelumnya sudah aku persiapkan.

Aku secepat mungkin pamit tanpa sempat mencoba kalung itu, tetapi apa mau dikata ibu mertuaku menahanku dan memintaku untuk membawa kalung tsb.. Aku beralasan karena mau pergi mengantar teman agak jauh, maka biarkan kalung tsb disimpan dulu oleh beliau aku beralasan takutnya hilang jika aku bawa bawa.. namun ibu mertua dan kakak iparku terus memaksa dan aku dengan berbagai cara berusaha terus menolak.

Merasa tak berhasil membujukku untuk mengenakan kalung itu, akhirnya ibu mertuaku memaksaku membawa air minum untuk bekal di jalan. .
Kali ini Aku menerimanya tapi aku sudah sangat berhati hati dan tidak mau terjadi lagi sesuatu yg aneh di diriku nanti, maka ketika dalam perjalanan pulang aku membuang air itu. Sebelumnya Paman juga sudah berpesan untuk tidak lagi makan dan minum apapun pemberian mereka..

Dalam perjalanan pulang aku sangat sedih dan menangis kenapa mereka begitu jahat padaku. Kenapa mereka ingin mencelakaiku?? Apa salahku?? aku sdh berusaha sebaik mungkin agar diterima keluarga mereka tapi mereka begitu sangat ingin mencelakaiku...

Maka yakinlah aku bahwa apa yg dikatakan paman semuanya benar. Sampai aku benar2 ingin suamiku segera pulang menemaniku, aku ingin dia disini ketika aku merasakan kekhawatiran, aku ingin dia setidaknya memberikan aku kekuatan untuk menerima semua ini menerima kenyataan yg tdk aku inginkan sama sekali..

Aku ingin bertanya kpd keluarga suamiku apa salahku hingga mereka berniat membuatku sakit??.. atau.. apakah mereka berniat membunuhku perlahan lahan?

Semua tanda tanya hadir dalam kepalaku dan aku tidak dapat lagi mengendalikan emosiku.. hingga akhirnya aku bercerita pada suamiku ttg apa yg terjadi padaku, tp aku mengatakan bahwa hal itu dialami oleh temanku. Aku ingin tahu apa pendapatnya jika hal itu terjadi padanya. Aku jg tidak bisa memberitahukan yg sebenarnya aku takut menyakiti hatinya jika ia tahu bahwa keluarganya berniat menghancurkan rumah tangga kami. .

 KLIK DISINI

Saat itu paman menyarankanku untuk membersihkan semua bagian kontrakan yg aku tempati. Cari disetiap sudut apapun yg mencurigakan. Akupun melakukannya ditemani orangtua dan adikkum. Tahukah apa yg kami temukan?? Bungkusan kain kafan kecil2 berada diatap tempat kamarku.. . Ruang dapur memiliki ventilasi atap yg bisa dimasuki oleh satu orang dg memanjat tembok. Adikku melihatnya dan berniat mengambilnya tp dilarang oleh paman karena siapapun yg memegang barang tsb akan menjadi korban santet selanjutnya bahkan sulit untuk disembuhkan.Kami terdiam.

Maka paman sendiri yg menginformasikan bahwa dialah yg akan mengambil barang tsb ketika di tengah2 ramadhan. Ia yakin jika dalam bulan ramadhan ini kekuatan syaitan melemah.

Setelah semua kain kafan yg berada di atap kamarku diambil, paman membawanya ke bandung lalu ditaruh di lapangan terbuka, dan kelilingi dgn air bidara dan dibakar. Saat itu keanehan terjadi.. kami semua mendengar suara tawa kuntilanak dan dalam hitungan detik semua lampu dirumah paman sampai bbrp kontrakan di dekat lapangan tempat kami membakar kain tsb langsung padam total!

Kami pastikan itu bukan mati lampu karena mati bersamaan dengan datangnya suara tawa yg kami dengar. Aku , om dan bibi semua sangat ketakutan. Tp saat itulah seluruh rasa sakit dibadanku hilang bersamaan dg dibakarnya temuan kain kafan itu.. .

Aku bertanya pd paman siapa yg menaruh barang2 tsb di dalam kontrakanku??

Paman hanya menjawab.."siapa yg sebelumnya menginap di kontrakanmu dalam sepekan terakhir maka dialah pelakunya!"

Tahu siapa yg menginap di kontrakaanku kan? Iya.. tidak ada yg lain selain teman teman dr suamiku beserta istri dan anaknya yg meminta untuk tinggal di kontrakanku selama di Jakarta.. Ya merekalah pelakunya.

Tapi aku diam.. aku tdk melakukan tindakan apa2 terhadap mereka.. aku jg tdk tahu apakah mereka bekerjasama dengan keluarga suamiku atau tidak, mengingat bahwa teman suamiku ini memang sdh dianggap keluarga oleh mereka. Tapi aku sudah  tidak tahan lagi untuk menutupi semuanya..

Maka akupun bercerita kepada suamiku, masih dengan seakan2 ini adalah kejadian yg menimpa orang lain. Namun suamiku entah mengapa dia amat yakin bahwa hal itu yg terjadi padaku bukan pada temanku.. Kami bercerita melalui telpon dan itupun ketika dia ada waktu senggang diantara pekerjaannya, ia selalu sempatkan berkomunikasi denganku..

Ia telah mengetahui apa yg aku coba tutupi dan dia berkata dengan nada yg sangat yakin bahwa ini semua perbuatan kakak perempuannya. Aku terdiam, aku sangat ingin mengiyakan kalimat itu. aku sangat ingin meminta perlindungannya tp kemudian aku tahu apa yg aku lakukan dan apa yg aku harapkan adalah salah..

Ketika aku meminta ia untuk bertindak tegas kepada kakaknya, maka apa yg aku harapkan adalah hal menyakitkan. ketika ia bilang bahwa ia akan kembali ke indonesia dan berjanji padaku untuk menyelesaikan masalah kami, aku sempat sangat berharap suamiku memiliki ketegasan.. namun, sepulangnya dr luar negri ia tidak langsung menemuiku.. melainkan Ia pulang lebih dahulu kerumah orangtuanya. Baru keesokan harinya ia menemui aku dan beralasan bahwa ia tdk bisa pergi menemuiku dgn alasan ia tidak punya uang rupiah... Apakah ini alasan yg masuk akal? Tentu tidak make sense sama sekali. tp aku berusaha untuk percaya padanya... Dan ia tidak membahas itu.

Satu minggu kami tinggal bersama dan kami pun mulai sering bertengkar sampai tiba2 ia bilang bahwa dugaanku salah.. kakak perempuannya serta temannya itu tdk melakukan apa2 kepadaku

Friday, March 13, 2020

Kumpulan Cerita Horor Sang Bayangan Alas Roban (2)


Kumpulan Cerita Horor - "Iya bang" jawab ane

Ane nyalahin rokok lagi dan bantuin abang ane bongkar mesin.

Jam menunjukan pukul 5 sore, dimana waktunya beres2 buat tutup toko. Setelah kejadian tadi pagi belum ada lagi suara2 yang terdengar di telinga ane. Setelah beres2 selesai, ane siap2 menghidupkan motor dan pakai jaket untuk lanjut pulang kerumah..

Sesampainya di depan gang, ane liat anak2 pada nongkrong di warkop, ada Amir juga disitu. Akhirnya ane sempetin mampir dulu sambil pesen es jeruk buat temen ngobrol. Kayanya berita ane demam udah kesebar ke seantero RT ane, dan anak2 mulai dengan ceng2an yg agak garing..

"CIEEEEE CALON PENGANTIN,,,,,"

wasssuuu, sue bat dah ah. Amir pun membuka obrolan

"Cewe yang gw liat itu jelas banget za, rambut depannya poni lurus, dan antingnya agak besar, gw fikir itu kenalan baru lu, kan banyak tuh orang2 yg istirahat diwarung waktu itu" kata Amir

WHAAATTTT??? ciri2nya kok sama dengan yang ane mimpiin???

"Apaan sih lu, kaga lah. Bayangan kali" ane coba ngeles dari obrolan soal ghaib. Lelah juga abis bantu2 di toko bokap soalnya
"Eh katanya si Yadi (bukan nama sebenarnya) ulang tahun ya? maen biliard yu" kata ane mengalihkan pembicaraan

"Trus yang bayar gw lagi??" Yadi menanggapi

"Ya elu lah, masa mamang warkop???" kata ane

"2 jam aja ya..." kata Yadi
"Oke, ntar sisanya biar gw yg bayar, ajak aja anak2, sewa 2 meja" kata ane.

"Ywd ntar abis Isya ya" Amir menambahkan obrolan..

Setelah sepakat ane langsung bayar es jeruk ane dan balik cabut kerumah. Ane tengok jam sudah pukul 19.30 WIB, dan ternyata hujan turun deras sekali,. ahhhh batal deh rencana main biliard nya.

"...Kalau memang penting saya bisa memindahkan hujan buat kamu..." suara itu terdengar lagi
Karena ditawari hal yang membantu, ane tanggepin perbincangan kali ini,

"Hujan itu dari Allah, memang kamu bisa merubah kehendak Tuhan?" tanya ane.

"Bukan merubah kehendak Tuhan, tapi memindahkan hujan dengan cara meniupkan angin kearah yang saya mau" jawab dia.
"Ywd kalau bisa coba aja buktiin" kata ane.

"Sebentar ya" lanjut dia. Dan bener saja, HUJAN BERHENTI!

Setelah hujan berhenti ane langsung kerumah sepupu yg juga temen nongkrong, namanya Parman. Ke Parman ane ceritain semuanya, dan Parman ingin pembuktian langsung

"Coba za, nanti gw mau liat pembuktiannya" kata Parman
"Oke" jawab ane.

Setelah anak2 pada kumpul, kaami langsung ke TKP, kebetulan lokasi main biliardnya gak jauh dari tempat ane, sekitar 15 menit naik motor. Sesampainya di dalam, kami langsung buat turnamen kecil dimana 1 lawan 1, yang kalah ganti dan harus mengolongi meja biliard. Disitu ane dapet ide untuk membuktikan "dia" kepada Parman.

"Man, sini deh" kata ane sambil bergeser posisi menjauh dari anak2. "Kenapa za?" kata Parman

"Lu mau pembuktian kan?" kata ane.
"Gini, si Abi kan gak bisa maen biliard, gw bisa buat si Abi menang turnamen nih" lanjut ane.

"Ywd coba za, gw mau liat" kata Parman antusias.

"Sbntar" lalu ane coba meminta "dia" untuk membantu Abi menang turnamen dan membuat semua lawan2nya kalah.

"Oke akan saya buktikan kalau saya ini nyata dan bisa bantu kamu" kata "dia" meng iyakan.

Akhirnya permainanpun dimulai, dan anehnya setiap lawan yang ketemu Abi, pasti kalah, termasuk ane. Sampai ke babak Final dimana Abi harus ketemu Dedi, Dedi adalah salah satu yang jago dan sering ikut turnamen biliard tingkat pemula. ane agak ragu apa bisa si Abi yang pegang stik aja gak bener bisa ngalahin Dedi??

Dan Bener saja, semua bola 1 sampai 8 habis dibabat oleh Dedi,. Oiya permainan yang kami mainin adalah bola 9, jadi kalau bisa masukin bola 9 ke lubang dialah pemenangnya. Dan ketika Dedi akan eksekusi bola 9 yang sudah ada dipinggir lubang, tiba2 bola putih Dedipun ikut masuk, dan akhirnya kembali Abi yang menang..

Parman mendekati ane. "Gila ya... bisa gitu???" kata Parman

"Gak tau gw juga" jawab ane... Dan sekali lagi "dia" telah membuktikan eksistensinya..

"Saya telah membuktikan ke kamu kalau saya ada dan nyata, apa kamu akan siap menikah dengan saya?"

Suara itu datang di tengah permainan biliard yang masih berlangsung..

OH Tuhan,, lama2 ane bisa gila kalau gini! gimana kalau bener kata abang?? "gak mungkin makhluk begitu mau kasih sesuatu cuma2 tanpa imbalan"??

Hari2 berjalan normal seperti biasa, hanya saja setelah ane diikuti oleh makhluk itu, ane lebih banyak terbantu baik dari yang ane minta ataupun tidak. Dan percakapanpun jadi lebih sering karena ane sudah terbiasa dengan kehadiran "dia" .

Dan karena beberapa teman dan tetangga tau soal kejadian ini, maka kadang kalau ada masalah seputar ghoib di sana ane dipanggil untuk kasih bantuan. Misalnya pada malam 17an dimana para remaja begadang untuk pasang2 bendera dan panggung untuk lomba, ada salah satu warga yang kesurupan, doi nangis2 dan tertawa seperti kuntilanak, kadang2 membanting2 badannya juga ketanah. Ane yg kebetulan ada di TKP disuruh untuk bantu ngusir kuntilanaknya..

"za, za.. udah jangan bengong aja, ajak ngobrol tuh maunya apa?" kata Parman

"LLAHHHHHH??? ngapa gw sih? panggil aja Pak RT atau ustad Somad.." sahut ane males

"Pak RT?? emang mau bikin surat pindah tuh kunti?? udah sebisa lu ajalah.."Parman agak memaksa

"Ah ada2 aja nih.." disamping ane males, ane juga gak tau harus gimana? ane kan bukan dukun yg punya ritual2 seperti halnya Pak Hasyim misalnya.

 KLIK DISINI

Akhirnya ane deketin tuh orang yang lagi dipegangin warga lain, ketika ane mau buka obrolan tau2 "dia" udah buka omongan duluan.
"Gak usah khawatir, dalam dunia kami, dia cuma babu atau jin kelas rendah. Mau saya bakar atau gimana?" kata dia.

"Gak usahlah, suruh pergi aja, tapi keluarnya nunggu aba2 dari saya ya,, biar terlihat dramatis" sahut ane

"Mau pamer ya? yasudah terserah aja" kata "dia".
Akhirnya ane pura2 mejemin mata, trus mulut komat kamit gak jelas.. dan seperti di acara2 penampakan, ane pura2 usap wajahnya dari bawah sampai ke ubun2 yang kesurupan.. pas sampai di atas ubun2nya ane sedikit teriak.."KELUARRR LUUUU!!!". Lalu yang kesurupan tadi terlihat lemas, dan sedikit menangis..(hebat juga nih akting ane..padahal tanpa digituin juga udah bisa diusir dari tadi).

Setelah sadar dan ditanya2, Menurut pengakuan yang kesurupan tadi, sebelum kesurupan dia melihat...

Menurut pengakuan yang kesurupan tadi, sebelum kesurupan dia melihat ada wanita yang duduk diatas panggung, sambil goyang2in kaki, lama2 dilihat & tau2 doi udah gak sadar...

Karena saking seringnya ane dialog sama "dia" bahkan kami udah kaya temen ngobrol aja. Bahkan disaat bokap ane meninggal, "dia" coba hibur ane

"Ayah kamu udah bahagia banget disana, ketika manusia meninggal, jasadnya akan membusuk ditanah namun ruh nya tetap ada, dan mereka punya kehidupan juga dialam sana, sama seperti kita hidup. Namun bedanya si ruh itu tidak punya nafsu lagi, dan diwaktu2 yang memungkinkan dia bisa datang baik lewat mimpi ataupun kehidupan nyata" kata dia.

Gak taulah,, ane anggap ini anugerah atau apa. Karena sekali lagi ane inget pesen abang ane "gak mungkin makhluk begitu mau kasih sesuatu cuma2 tanpa imbalan".

Pernah sewaktu2 ane lagi boncengin nyokap pake motor, dan ada 2 remaja yg geber2 motor samping ane.. Ane sempet khilaf dan ngucap "Enak jatoh ke tuh anak"..

"Baik" tiba2 terdengar suara "dia" di telinga ane

Dan langsung aja, gak ada angin gak ada hujan tuh anak jatoh kesamping kiri seperti ada yang dorong dari sebelah kanannya. padahal kondisi jalan lurus dan lancar. Wah... kudu hati2 nih mulut...

Karena telah lama ngobrol, kita jadi seperti sudah saling kenal karakter dan sifatnya masing2. Ane tau sifat "Dia" agak pencemburu, karena pernah waktu di Mall Citarland waktu ane lagi liat2 sepatu di salah satu kios di mall tersebut, gak sengaja ane lihat cewe pakai celana yang pendeknya super sekali... ya namanya laki2 ane liatin dia jalan sampai kepala ane ngikutin kemana arah tuh cewe jalan.

Dan..
GUBRAAAKKKKK!!

Tau2 tuh cewe jatuh dan semua belanjaannya jatuh berantakan.. "waduhhhhh jangan2 ulah "dia" nih.." ane ucap dalam hati. "Iya, masih untung cuma jatuh, gak mati tuh orang" eh dijawab sama dia melalui pikiran ane.

Wah kacau nih,, ane gak jawab dan pura2 oon aja waktu itu, sambil kembali milih2 sepatu adidas yang ane suka.

**** Pada suatu malam, ane penasaran sama "dia', baik namanya, dunianya, dll. Karena setelah beberapa lama ngobrol, ane gak pernah sekalipun tanya "siapa nama kamu??"

Pas ane lagi rebahan dan mau tidur, ane coba buka percakapan dengan "dia" "Maaf, kamu ada??" tanya ane pelan sekali, takut nyokap dikamar sebelah denger

"Iya kenapa" kata dia

"Dunia kamu itu kaya gimana sih, dunia Jin, nama kamu, dan asal kamu, apa seseram film2 di TV?? tanya ane. tapi "Hahahaha,, ya ngga lah, yang ada di TV itu ya cuma khalayan2 manusia aja yang ketakutan, akhirnya muka kami di jelek2in sama mereka" kata dia.

"Tuhan menciptakan kami sama seperti manusia, punya kehidupan normal, dan dikasih kebebasan memilih jalan hidup dan agama, makanya ada yang Jin kafir, dan Jin Muslim" kata dia

Waktu perbincangan kali ini, ane ngerasa kalau 'dia" tiduran juga disamping ane (gak tau perasaan atau emang bener).

"Jin kafir juga ada 2 golongan, ada yang Jin non Muslim dia tidak ganggu, dan ada Jin yang Jahat. Dan diatas kawanan jin jahat ada Iblis yang memang ditugaskan untuk membuat manusia menyimpang dari jalan Tuhan, misalnya mengabulkan permohonan orang yang ingin cepat kaya dengan jalan Pesugihan, Berubah jadi hewan, bahkan berubah jadi ruh orang yang meinggal dengan maksud meminta persembahan kepada yang masih hidup" kata dia.

"Apa kamu mau lihat langsung biar gak penasaran?" tanya dia
"Ehhhh.. emang bisa? buka mata bathin gitu kaya diiklan2? atau lewat mimpi? tanya ane. "Langsung aja" kata dia

Dan sebelum ane sempet tanya2 lagi, tiba2 mata ane ngantuk berattt & badan serasa diayun2 atas kebawah, kiri ke kanan,, pelaaannn banget. Rasanya enak banget.

Tau2 badan ane serasa enteng dan saat ane gerakin tangan kanan ane, ane melihat ada 1 tangan kanan lagi yang terlihat pucat. Dan ane tersentak kaget karena itu jasad ane..

Akhirnya ane pelan2 melihat ada bayangan perempuan yang berdiri disamping ane, perlahan lahan wajahnya semakin terlihat jelas banget, dan benar, dia adalah Jin perempuan yang selama ini ngorbol sama ane. Parasnya cantik banget, ayu, mengenakan baju adat jawa seperti kain batik...

Parasnya cantik banget, ayu, mengenakan baju adat jawa seperti kain batik, namun tertutup rapat, kain batik itu menutupi rapat sampai kekaki, rambutnya terurai panjang sepinggang.

Dia menjulurkan tangannya ke ane yang kondisi masih tiduran. Ane pegang tangannya dan dia bantu ane untuk berdiri, ringan banget, seolah2 gak ada gravitasi disini. Badan dia kaya ngeluarin cahaya, terang agak biru, ane masih celingak celinguk dan sesekali melihat tubuh ane yang asli terbujur kaku, pucat.

"Ini adalah dunia ruh, kamu belum masuk dunia aku. didunia inilah ruh2 manusia yang meninggal tidak normal berada, seperti orang tertabrak, pesugihan. Kamu akan lihat sendiri nanti" kata dia

Ane diajak keliling sebentar sama "dia" pas sampe depan gang depan rumah ane, ane lihat ada seseorang yg duduk tapi badannya berlumuran darah, dia melihat ke arah ane dengan tatapan tajem,, anjrittt serem banget!

"Jangan takut za, mereka gak akan bisa nyentuh kamu, selagi ada aku disamping kamu" kata dia

Duh, harusnya itu kata2 laki2 buat cewe.."Kamu jangan takut selama ada aku disamping kamu",, ngapa jadi "dia" yang ngomomg gitu?? jadi terlihat lemah amat ane rasanya dilindungin cewek.

Setelah banyak melihat hal2 aneh, ane udah mulai males.

"Apa dunia kamu masih lama? lewat mana kalau kedunia kamu?" tanya ane.

"Lewat mana?? saya tinggal bawa kamu saja ke dunia saya, ini cuma mau menunjukan aja ke kamu, kalau dunia seperti ini bukan dunia kami" kata dia

WASSSUUUU bukan dari tadi aja ngajak, ngapain lihat2 orang yang mati penasaran, gendong2 bayi, berlumuran darah, dll hadeh

Tiba2 ruh ane seperti debu yang terbang, gak tau, gak bisa lihat apa2, cuma cahaya2 putih, biru, hijau,, yang melintas begitu cepat.. dan ketika ane sadar, ane udah melayang diatas sebuah tempat, dimana banyak anak2 kecil yang lari2an, ada bangunan2 dengan adat jawa. Dan ane berhenti di depan sebuah istana mewah, bertembok batu2 tinggi, dan ada 2 penjaga yang ane inget salah satu dari mereka adalah Jin yang mau nangkep ane di alas roban waktu itu.. si hijau..

Dua Jin penjaga tadi agak membungkuk waktu ane dan "dia" melangkah masuk, ane masih berfikir, "dia" ini RATU, atau apa?? kok sampe pada hormat banget sama 'dia"?

Pas pintu utama terbuka nampak seorang Ibu2 yang mengenakan pakaian jawa dan kain panjangnya, yang turun dari kursi dan berjalan ke arah ane,. Dan seketika ane sadar... loh kok??? ini kan ibu2 yang waktu itu dimimpi ane?? dan tiba2 "dia" membungkuk dan mencium kaki si Ibu2 itu..

"Bunda.." kata dia

Oooohhhh ternyata ini toh Ibu ratu, penguasa Alas Roban, aroma wanginya khas banget, dan paras mukanya benar2 bijaksana sekali.

Istana ini bener2 indah banget, banyak ornamen2 dan kaligrafi arab yang terbuat emas dan permata yang berkilauan, sesekali ane coba sentuh permata2 itu dan rasanya dingin banget. Yang masih ane kurang faham adalah bahwa badan ane ini berbentuk ruh, tapi koq masih bisa merasakan dingin, hangat, dan terasa banget jika dicubit. Ane perhatikan bagian2 tubuh ane yang pernah ada bekas luka, tapi semuanya hilang. Oh ini toh yang dibilang ruh atau arwah..

Ane bener2 bersyukur sama Tuhan dikasih kesempatan melihat dunia makhluk ciptaannya selain bangsa ane manusia.

Ane duduk berdua dengan "dia" di sebuah pendopo depan istana, sambil mengagumi dunia yang baru ane datengin ini. Semua bergerak sangat cepat, dan ane lihat ada para pengawal istana yang terbang dengan cepat dan masuk ke istana.

"Ada tamu yang datang dari selatan" kata dia

"Tamu?? siapa?" tanya ane

Belum sempat dia jawab, ane lihat ada rombongan dari atas yang turun pas depan istana. Pakaian mereka dominan hijau dan dilapis motif emas, ditengah rombongan ada wanita yang tingginya sekitar 180an cm (ane tau karena tinggi ane 170cm, dan pas ane berdiri dia terlihat lebih tinggi sedikit dari ane). Pas ane mau tanya itu rombongan dari mana ke "dia" ane tengok dia sudah gak ada.. Kemana ini orang??

Ane lihat di depan istana Ibu Ratu dan petinggi2 kerajaan berdiri menyambut kedatangan rombongan tadi, termasuk "dia" yang tau2 udah ada disamping Ibu nya..

Rombongan tadi didominasi oleh wanita, dan salah satu dari mereka menatap ane sambil tersenyum, lalu ia menundukkan kepala, ane sambut dengan senyum dan tundukkan kepala balik. Lalu rombongan tadi memberikan bingkisan berupa kotak dan surat yang langsung di terima oleh Ibu Ratu. Setelah memberikan bingkisan dan surat tadi, rombongan itu kemudian terbang lagi dan dengan cepat hilang dari penglihatan ane.

"Itu tamu dari kerajaan laut" tiba2 suara dia terdengar disamping ane..

"Astaga,, bisa gak sih gak ngagetin??!" kata ane agak sewot

"Hahahah, di dunia kami hal ini udah biasa" kata dia.

"Selatan??jangan2 maksud kamu...." sebelum ane mau sebut penguasa laut selatan, dia langsung motong percakapan ane.

"Iya, jangan sebut nama itu sembarangan,.!! Dalam dunia kami menyebut nama sama dengan memanggil, karena itulah jika ada bangsa kamu sanggup berkomunikasi dengan kami, kami jarang menyebutkan nama asli kami ke siapapun" kata dia

"Oh pantes dari awal kamu gak pernah sebutin nama sebagaimana layaknya perkenalan di dunia saya ya?" tanya ane. "Iya, karena aku gak mau bohong sama kamu,.. Dalam dunia aku, aku termasuk yang berkedudukan tinggi, dan harus jaga etika aku sebagai petinggi dari dunia yang kamu sebut Jin"

"Ah gak adil dong, masa kamu tau nama saya, tapi saya gak tau nama kamu.." jawab ane

Dia menggeleng sambil tersenyum,,
"Aku yakin suatu saat kamu akan cerita sama orang tentang hubungan ini, karena dari awal kamu sudah begitu kan? dan aku gak mau ketika ada Jin dari kerajaan lain tau, mereka akan menertawakan kerajaan aku karena tidak bisa jaga etika".

Iya juga sih, dari awal ane udah cerita ke abang ane dan parman, kaalau dari awal "dia" sudah menyebutkan namanya, mungkin ane juga udah langsung cerita ke mereka.
"Ayu jalan2.." kata dia menarik tangan ane

Ane fikir kata2 "jalan-jalan" bener2 jalan kaki, tapi ternyata enggak. Kami terbang. Ane diajak berkeliling dunia dia, ada tempat2 ibadah, ada bangunan seperti rumah, dan sesekali ane lihat dia menyapa sebangsanya degan ramah.

Dan suasana dan situasi disana... Berbeda dengan dunia kita..

SItuasi disana agak beda dengan dunia kita, yang ane inget langitnya terasa agak berwarna jingga, masih banyak daratan luas dan ada air sungai mengalir mengelilingi istana. Udaranya sejuuuukkk banget, dan tanahnya terasa gak terlalu keras.

"Kita balik ke istana untuk pamitan ya sama Ibu" kata dia ditengah perjalanan.

Ane mengangguk tanda setuju
Tidak ada hitungan menit tiba2 ane udah berada di depan gerbang istana, dan kembali 2 pengawal tadi masih tegap berdiri di samping gerbang. Mereka membungkuk dan kami pun masuk untuk bertemu sang Ratu.

Kali ini ane ikut membungkuk ketika "dia" membukukkan badannya ke hadapan Ratu, tapi si Ibu dengan cepat menahan gerakan ane dan membangunkan kembali badan ane.

"Nak, kita beda alam, tidak boleh kamu manusia membungkuk kepada bangsa kami, dan kamipun begitu, kita diciptakan untuk saling berdampingan" kata Ibu itu.

Astaga,, bijaksana sekali beliau..

"Dan kamu, (sambil menengok kearah anak perempuannya) tidak sepantasnya kamu memiliki keinginan berlebih dengan bangsa manusia, kamu harus bersikap besar, kamu adalah anak Ibu, harus jaga etika.." dari mata sang Ratu terlihat jelas ada kekecewaan disitu.

"Kamu harus ingat kata2 Ibu ya nak" lanjutnya lagi sambil mencium kening putrinya

"Baik bu, kami pamit" kata dia.
Dan kembali badan ane terasa seperti debu yang ditiup angin, ringan banget, dan tiba2 ruh ane udah kembali ke raga ane..

Saat ane membuka mata, ane denger ada orang yang lagi baca Yasin, dan orang2 sudah memenuhi ruang tamu ane,, badan ane ditutupin kain cokelat, dan kedua tangan ane sudah berada di atas dada bertumpukkan (tangan kanan diatas tangan kiri) seperti ORANG MATI..!

Semua orang kaget pas ane sedikit membangunkan badan ane, ada yang lari, ada yang bengong, tapi nyokap langsung meluk ane.. ya, kalian pasti tau apa yg sudah terjadi pada ane..

Setelah kejadian itu, udah hampir seminggu ane gak denger2 lagi suara2 "dia", sampai pada satu kejadian dimana ane tabrakan...

pikir ane "kok dia gak ngasih peringatan sih kalau bakal ada kejadian kaya gini??"

Dua hari setelah kejadian ane ditabrak, akhirnya "dia" membuka percakapan kembali. "Kamu tuh ceroboh, naik motor kencang2, tidak hati2!!, kamu harus bisa jaga diri dong za," terdengar suaranya seperti nahan tangis.

"Kamu kenapa sih, lama gak nongol, dateng2 marah2?" tanya ane

"Aku udah mikirin perkataan Ibu, soal hubungin kita yang beda alam" kata dia.

GLEKKKK kok tiba2 ane jadi seperti patah hati ya?? padahal kan emang kudu begitu, tapu ada rasa ga rela..

"Tapi kamu gak usah takut, aku akan ada ketika kamu benar2 membutuhkan, aku akan selalu ngawasin kamu, kamu pasti lebih bahagia dengan bangsa kamu sendiri" kata dia, dan kali ini dia bener2 terdengar nangis.

"Cinta kami bangsa Jin bukan main2, kami jatuh cinta tidak mudah,dan kami membenci juga karena sebab, hubungan kita memang berakhir, tapi masa depan kita tidak pernah tau" kata dia..

Tiba2 dada ane tarasa sesak, seperti ada yang peluk, dingin dan SANGAT TERASA. "Saya gak tau harus ngomong apa, tapi jika kamu sudah membuat keputusan, semoga itu yang terbaik" jawab ane, dan gak terasa air mata ane netes..

Lalu aroma harum tiba2 memenuhi isi ruangan kamar ane, dan gak terdengar lagi suara "dia"

Beberapa minggu telah berlalu, dan ane ngerasa sepi banget, kaya bener2 diputusin cewe beneran..sampai saat ini memang kadang kalau sedang ada masalah yang ane rasa sudah mentok, pasti ada kejadian yang membuat masalah itu tiba2 selesai, kadang diluar logika banget.

Pas ane nikah misalnya, kaya ada bisikan samar2 yang bilang "kamu udah bener milih perempuan, anak2 kamu bakal jadi orang2 hebat nantinya".. sesekali ane merasa dia masih senantiasa ada disini..

Pengalaman ini real ane alami, dan ane berusaha mengingat ingat semua kejadian yang udah lama terjadi. Karena takut salah, bahaya juga menceritakan dunia "dia" takutnya berimbas ke ane juga.. semoga dapat diambil hikmahnya...TAMAT

Kumpulan Cerita Horor Sang Bayangan Alas Roban (1)


Kumpulan Cerita Horor - Salam Dariku, Untukmu Sang Bayangan dari Alas Roban.

Perkenalkan nama ane Reza. Ane bekerja di salah satu usaha percetakan. Disini ane mau share cerita yg cukup membekas bagi ane.

Langsung aja ane mau share tentang pengalaman hidup ane yang gak bakal ane lupain..
Cerita ini bermula sekitar akhir tahun 2008, dimana Ane diminta temen ane untuk nemenin ambil mobil kantor di Madura dan di bawa balik ke Jakarta. Oiya temen ane bernama Amir (nama samaran/doi gak mau disebut dalam cerita ini), doi bekerja sebagai driver di salah satu kontraktor untuk proyek jembatan Suramadu. "Za, ntar malem mau ikut gw ga?" tanya Amir

"Kemana Mir?" Ane balik tanya.

"Ke Madura ngambil mobil kantor gw, disuruh bawa balik keJakarta" jawab Amir.

"Berapa hari ya kira2?" tanya Ane lg.

"Paling 3-4 harian, jalan santai aja kita, syukur2 bisa lebih cepet".

"Oke deh, tapi ongkosnya lu yg tanggung ye?" kata Ane

"Siappppp" sahut Amir[/size]

Akhirnya ane menyanggupi,.
Habis Maghrib, kita jalan ke stasiun Kota, lalu kita naik kereta sampai ke Surabaya. Awalnya dalam perjalanan di kereta ane gak ada firasat apa2 soal keberangkatan ini, pas sampai malam ane gak bisa tidur dan agak gelisah, gak tau sebabnya dan biasanyapun kalau seperti ini pasti ada sesuatu yang bakal terjadi. Tapi karena tujuan ane nemenin Amir, ane gak mau bikin kacau dan ganggu konsentrasi dia di perjalanan, jadi ane pendem sendiri aja.

Sesampainya di Surabaya, hari sudah pagi, dan kita sarapan di dekat stasiun, ada banyak sekali kuliner khas disana yang ane gak sempat cicipin (karena memang gak mau ganggu waktu Amir yang udah ngajak ane) jadi ane cuma makan Lontong Balap aja.

Selesai sarapan dan menghabiskan 1 batang rokok, perjalan kami lanjutkan ke pelabuhan menggunakan sarana Becak, sekalian menikmati kota yang belum pernah ane datengin. Setelah sampai di Pelabuhan temen ane langsung pesen 2 tiket menuju Madura.

Ketika Kapal yang kami naiki sampai di Madura, Amir melambai pada seseorang yang dugaan ane itu adalah salah satu teman kerjanya. Benar saja, ternyata dia sudah menunggu untuk menjemput kami ke lokasi mobil berada.

Lokasi tersebut agak berdekatan dengan pantai, dan ane bisa lihat proses pembangunan jembatan Suramadu sedang dikerjakan. Di lokasi yang mirip bedeng dengan bangunan triplek itu ane di suguhkan kopi dan cemilan2 untuk sedikit bersantai. Akhirnya setelah agak segar, Amir mengajak ane untuk pulang,.

Mobil melaju dengan agak santai, setelah menyebrangi laut akhirnya kami sampai ke Surabaya. Di Surabaya kami membeli perbekalan seperti rokok, minuman, dan makan2 ringan. Sekitar pukul 6 sore, kami memasuki kawasan Alas Roban, karena ane gak faham jalan, Amir memberikan arahan ke ane,

Amir : "Za, nanti kalau lihat "sesuatu" atau "ada sesuatu" yang tiba2 nyebrang jangan bikin panik ya.."

Ane agak kurang faham maksudnya : "maksudnya mir?"

Amir : "Kita mau masuk Alas Roban, katanya sih tempat ini "agak beda","

Dari kata2nya dia ane udah faham maksudnya apa. Karena dia fokus bawa mobil jadi mungkin dia mau konsentrasi dan gak mau dibuat panik oleh ane.
"Oke Mir" jawab ane.

Setelah memasuki kawasan Alas Roban agak lama, sampailah kita pada tikungan di mana ane gak bisa lupain sampe sekarang (ane ngetik ini jam 02.00 dini hari, dan masih merinding kalau diinget), ada satu tikungan ke kiri dimana pas wajah ane lihat pemandangan ke kiri tiba2 ane liat makhluk yang tingginya sekitar 3 meter lebih berwarna hijau, sambil mengangkat tangannya seolah-olah mau menerkam ane. Ane agak panik karena baru seumur umur lihat "gituan" dengan begitu JELAS DAN DEKAT!!!!

Tadinya ane mau teriak, tapi pas lihat wajah Amir fokus bawa mobil dan inget kata2 dia, akhirnya ane mengurungkan niat ane.

"Kenapa mukalu Za?" tanya amir

"Oh, eh.... gpp kok bro, slow aja,,hahahaha" ane coba nutupin walaupun ane berfikir Amir udah tau dari lihat ekspresi muka ane.

"Dzikiran aja yg banyak, ntar ada tempat rame kita istirahat sebentar" kata Amir menenangkan.

Sesampainya di tempat ramai, Amir parkir mobil di salah satu minimarket, dia kembali beli rokok untuk stok dan persediaan minuman karena stok sudah habis. Dan ane belum cerita apa2 ke dia karena takut ganggu konsentrasi dia.

Akhirnya setelah agak lama, kami melanjutkan perjalan menuju Jakarta. Singkat cerita, kami sampai di daerah Tegal (tepatnya ane lupa daerah mana), terlihat Amir mulai agak lelah dan memutuskan untuk istirahat. Tapi karena sudah malam dan kondisi sepi, kami hanya menemukan pom bensin tua yang nampaknya sudah tidak terpakai.

"Kita istirahat disini ya?" kata Amir

Hahhhh?? wah gila nih orang, perasaan ane mulai gak karuan nih.. karena dia yang bawa mobil akhirnya ane nurut aja. Maklum, waktu itu ane belum bisa bawa mobil, jadi sepanjang perjalan Amir lah yang nyupirin, wkwk kasihan si Amir.

Ketika mobil dimatikan, si Amir langsung pulas tertidur, dan ane pun berusaha untuk memejamkan mata, namun antara setengah sadar ane ngeliat ada tangan yang masuk ke sela2 kaca jendela mobil yang ane buka, ane langsung kaget dan otomatis membangunkan Amir.

"Kenapa lu??" kata Amir

"Eh,,, gpp kok" jawab ane takut membuat dia panik

"Ada2 aja lu" kata Amir lagi sambil melanjutkan tidur

Ane berusaha meyakinkan diri kalau itu halusinasi aja. dan berusaha kembali tidur..

Dalam mimpi ane ngeliat seorang anak gadis usia 10th an dengan rambut poni lurus dan memakai baju putih nyebrang di pom bensin yg ane tidurin ini. Dia gandeng entah adiknya atau bukan sekitar umur 3than berkepala botak dan hanya memakai pampers aja. Dalem mimpi tersebut mobil ane mau keluar dari pom bensin dan mereka menyebrang sambil matanya melotot ke arah ane, ane teriak dalem mimpi buat nabrak itu anak berdua..

"TABRAK AJA MIRRR ITU SETANNNN!!!!" teriak ane kepada Amir dalam mimpi

Mata kedua anak itu terus melotot kearah ane, dan membuat ane terbangun dengan jantung yg berdegup kencang.

Gak pake mikir panjang, akhirnya ane bangunin Amir...

"Mir! Bangun Mir!, ini tempat GAK AMAN!".....kata ane gak peduli dia mau marah atau gimana,,

Amir pun kaget dan langsung menyalakan mobilnya. Dan kamipun melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Mobil masih melaju dengan santai melanjutkan perjalanan ke Jakarta, sementara rokok dan minuman hampir habis dan matapun masih agak mengantuk, akhirnya kami memutuskan untuk cari warung buat ngopi2 dan beli perbekalan.

Sesampainya di warung tempat istirahat, terlihat pengunjung agak ramai, ada bus juga yang terparkir didepan warung tersebut dan beberapa sepeda motor plat B yang terparkir depan mushola disamping warung. Ane langsung cari toilet buat cuci muka dan buang air kecil. Sementara Amir pergi kewarung beli perbekalan untuk dijalan nanti.

Setelah selesai, ane langsung samperin Amir yang lagi asik ngopi di bangku depan warung.

"Kunci mobil mana Mir?" kata ane.

"Mau ngapain lu?" jawab Amir

"Mau rebahan di mobil" kata ane

"Kaga ngopi lu?" tanya Amir

"Ngga lah, paling ngerokok aja di mobil"

Amirpun memberikan kunci mobilnya ke ane., setelah membuka sedikit kaca jendela mobil, ane nyalain sebatang rokok sambil mundurin jok mobil sedikit biar bisa lempengin kaki. Posisi duduk ane di bangku supir sebelah kanan, karena takut kalau ane kepulesan dan mobil gak kekunci, ntar dibawa kabur maling.

Dari jauh amir nampak mengangkat sebelah tangannya dan tersenyum ke ane., ane balas sambil mengangkat tangan, dalam hati ane berfikir "gak jelas amat ya si Amir?? efek lelah kali"...wkwkwkwkw

 KLIK DISINI

Setelah beberapa lama di warung itu, Amir berjalan kembali ke mobil, dimana ane masih asik dengerin lagu Iwan Fals,

"Cewe tadi mana?" kata Amir

"Cewe yang mana????!?" tanya ane bingung

"Ya elah, gw tau komuk lu, jangan bohong dah" kata Amir

"Laaaahhhh?? dari tadi gw sendiri gentonggg" sahut ane.. si Amir emang punya badan agak besar, jadi agak sering ane panggil yg ngga2 kalau lagi bercanda.

"Demi Apa lu????" tanya Amir meyakinkan.

"Demi Allah dah,,ngapa sih lu? dateng2 nanyain cewe?". .
Seketika wajah Amir mulai pucat,

"Demi Tuhan gw liat cewe duduk disini (sambil nunjuk bangku mobil depan sebelah kiri), makanya gw ngangkat tangan gw ke dia".. kata Amir

Oh berarti dia tadi bukan senyumin ke ane toh.

Ah, yaudah lah, bismillah aja, kita lanjut jalan. Baca2 doa aja dijalan biar gak ada kejadian apa2".. lanjut Amir

Ane masih sedikit gak percaya dengan yang di ceritain Amir, tapi mengingat dia orang yg di tuakan di tongkrongan dan lagipula setau ane, doi ini orangnya polos, jadi gak mungkin juga dia bohong. Tapi yasudah, kamipun kembali melanjutkan perjalanan, ane terus melafadzkan doa2 agar tidak terjadi apa2 di perjalanan.

Akhirnya kami sampai di gang depan rumah kami, rumah Amir cuma berjarak sekitar 30 meteran dari rumah ane, dan mobilpun di parkir dilapangan seberang gang.

Kami langsung mampir di warkop langganan kami dan memesan es untuk menyegarkan tenggorokan, belum ada yang berani cerita soal pengalaman di perjalanan tadi.

"Besok ajalah kita ngobrolnya, gw cape banget nih" kata Amir

"Iya gw juga udang lelah nih" jawab ane.

Amirpun memberikan uang ke ane, sekitar Rp.600rb

"Nih sisa duit jalan dari kantor" kata Amir

"Wiihh, mayan buat nyambung hidup...."jawab ane sambil nyengir. .

Kamipun pulang ke rumah masing2... Sesampainya di rumah, uang tersebut ane kasih ke nyokap, dan langsung menuju tempat tidur buat istirahat.

"Kamu gak makan dulu?" tanya nyokap.

"Ngga mah, udah tadi dijalan, aku lelah banget mau istirahat"

"Oh yaudah, nanti kalau lapar mamah udah masak, kamu ambil aja ya, mamah mau ke rumah cici dulu" kata nyokap. "Iya mah"
Note : Cici adalah panggilan untuk kakak ane nomer dua, gak tau sebabnya kenapa mpo ane dipanggil cici sama adik2nya, termasuk ane. Padahal kita keluarga Betawi tulen.. hadehhh masih jadi misteri.

Ane langsung tertidur pulas.

Dalam mimpi ane digandeng oleh seorang wanita cantik, dan sampai sekarang kecantikannya masih bisa ane inget jelas. Kami jalan bergandengan, ane terus tatap wajah dia, terlihat di senyum kecil sambil sesekali nengok ke arah ane. Ane ngerasa udah sayang banget sama dia, kaya pacaran udah puluhan tahun dah (jomblo pasti kaga faham).

Tiba2 ane dibangunin nyokap dan sudah banyak orang yang berkumpul... disana, badan ane menggigil, dan bibir ane terasa kaku.

"Za...za...bangun za,, sadar za..."suara nyokap terdengar nahan nangis.

"Ya Allah, ini dari mana emang anak?" ada suara orang tua yang ane denger. dan ternyata dia adalah Pak Hasyim, salah satu orang pinter kenalan bokap ane

Sedikit penjelasan, Pak Hasyim ini orang "pinter" dari cirebon, doi termasuk orang yang ahli dalam pengobatan urat syaraf dan supranatural, sekarang pak Hasyim menjadi "pegangan" oleh salah satu perusahaan besar di Tanjung Priok.

"Ada yang ngikutin nih jin dari hutan" kata pak Hasyim.

"Ya Allah.. pak, tolong dibantu gimana baiknya" kata nyokap ane

"Sebentar, saya mau tanya dulu maunya apa nih jin" sahut Pak Hasyim

Pak Hasyim-pun melakukan ritual, dia menaruh gelas berisi air putih diatas kepalanya, dari posisi duduk bersila, badanya mulai memutar dan bergerak2, anehnya gelasnya gak jatoh!!! Apa pake power glue kali ya??

Dia bicara dalam bahasa jawa,
"Oh jadi gitu, gak bisa lah.." dari banyaknya kata2 yang keluar, cuma itu kata2 yang ane faham.

Akhirnya pak Hasyim selesai dengan ritualnya

"Bagaimana pak?" tanya nyokap

"Ini anak katanya lewat depan istana dia, badannya wangi. Dan ini jin suka sama dia, malah tadinya minta dinikahi" kata pak hasyim..

WHATTTTT??? nikah sama JIN?? gimana sebar undangannya, fitting gaun pengantinnya, terus gimana foto praweddnya kalau emang kejadian???!

Semua saling memandang satu sama lain, gak bisa ngomong apa2. "Tapi tenang aja, saya sudah bilang kalau kalian beda alam, kalau suka cukup dampingin aja, jagain aja. Jangan bertindak lebih," kata pak Hasyim

Akhirnya setelah obrolan panjang, ane dikasih minum oleh pak Hasyim dan kembali tidur

Dimimpi berikutnya ane kaya ada di sebuah rumah besar, dan ada pelayan lengkap dengan perabotan mewah. Ane jalan sambil dipegangi wanita yang ada dimimpi ane yang pertama, ada seorang ibu yang berumur sekitar 50an th, dan ane tanpa sadar panggil dia mamah. Seinget ane dalam mimpi itu ane berjalan dan melewati dia yang sedang berdiri, sambil menganggukan kepala ane meyapa dia "Mah..." dan dia tersenyum membalas sapaan ane. .

Padahal ane gak kenal siapa nih ibu ibu udah maen panggil "mah" aja

Dihari kedua, rumah ane kedatangan tamu, keluarga ane adalah keluarga besar, jadi kalau ada anggota keluarga yang sakit, maka saudara pasti pada dateng menjenguk. kondisi ane masih terbaring di tempat tidur. Dan tau2 salah satu adik nyokap nyamperin sambil pegang sebelah tangan ane.

Setelah beberapa lama memejamkan mata, dia akhrinya bicara: "Kamu jangan gegabah ya za, ada jin yang lagi deketin kamu terus, dari awal masuk ncing udah punya perasaan gak enak" kata ncing ane

"Ncing tau dari mamah ya?" tanya ane

"Ngga, belom, Ncing belum ngobrol sama mamah emang mamah udah tau?" tanya dia

Ane diem gak jawab, karena bingung campur kondisi badan yang ngga fit. Kok bisa sama ya antara omongan dia sama pak Hasyim??? fikir ane.

Ane terus dimimpiin sama nih cewe, dan dimimpi ketiga ini, ane seperti komunikasi sama dia. Ane seperti ada disebuah taman yang depannya hutan lebat. kami duduk berdua di bangku taman tersebut.

"Kamu harus percaya kalau saya ada, dan saya selalu ada dekat kamu" kata dia

"Saya akan buka dialog dengan kamu disaat kamu mau, dan agar kamu yakin dengan keberadaan saya" lanjutnya lagi.

"badan kamu demam karena belum terbiasa dekat dengan saya, besok kamu akan sembuh dan normal lagi" dia menutup pembicaraan dan anepun terbangun..

Setelah melewati demam hebat selama 3 hari, akhirnya ane sembuh total, persis seperti yang cewe itu bilang dalam mimpi ane semalem, entah kebetulan atau apa, ane sendiri masih belum yakin tetang semuanya.

Pagi itu seperti pagi2 yang udah ane jalanin sebelumnya sebagai PEJABAT (Pengangguran Jakarta Barat) pada umumnya. Seduh kopi, ngerokok dan duduk sambil nonton TV. Nyokap ane adalah seorang Ibu rumah tangga biasa, yang sangat perduli dengan anak2nya, setelah memberikan gorengan sebagai pendamping ngopi, nyokap mulai buka obrolan

"Kamu udah sembuh za?" tanya nyokap.

"Udah mah, alhamdulillah sehat banget malah" jawab ane.

"Klo iseng ke bengkel papah aja, bantu2in disana" kata mamah

"Oh ywd nanti ya mah, saya selesai in ngopi dulu..." jawab ane

Info, Bokap ane punya usaha servis alat2 kantor, seperti komputer, mesin absen, penghancur kertas, dll. Dan kebanyakan karyawan disana abang2 ane.

Setelah ane habiskan kopi dan beberapa batang rokok, ane bersiap menuju toko bokap di daerah Kalideres Jakarta Barat. Dari posisi rumah ane di Kembangan perjalanan kira2 30-40 menit jalan santai menuju lokasi toko.

Sebelum berangkat, ane pamitan dulu ke nyokap dan menghidupkan rokok lagi sebagai teman perjalanan. Biasanya ane selalu lewat rute kampung (jalan alternatif menghindari jalan raya) karena belum punya sim, tapi kali ini ane niat mau lewat jalan raya aja, agar bisa memangkas waktu lebih cepat. Setelah sampai dijalan raya, tiba2 ane denger suara..
"jangan lewat situ, ada razia banyak polisi"..

Ane celingak celinguk sambil mikir siapa yang ngomong barusan.. memang di daerah Jembatan Gantung sering ada razia, tapi masa iya pagi2 gini? fikir ane waktu itu. Namun untuk jaga2 akhirnya sebelum jembatan ane coba berhenti dan belok sedikit ke kiri, dimana ane bisa mantau lokasi seberang jembatan yang sering ada razia tersebut. Dan bener aja ada razia besar2an disitu.. Waduh? akhirnya ane lanjut belok kiri dan masuk jalan alternatif.

Diperjalanan ane masih bingung siapa yang bicara jelas banget tadi, dengan kecepatan dan tiupan angin mustahil ada suara tanpa teriak yang bisa terdengar jelas apalagi ane pake helm.

Tiba2 suara itu terdengar lagi,,

"jangan bingung, saya sudah bilang akan buka dialog antara saya dan kamu kan? sekarang kapanpun kita bisa ngobrol bebas" suara itu jelas banget di telinga ane, sampe2 ane berhentiin motor ane.

"Apa ini yang ada dimimpi saya? dan benar kamu dari Alas Roban?" ane coba bicara sepelan mungkin agar suara ane cukup ane aja yg denger, takut dibilang GILA!

"Iya benar, dan saya adalah salah satu yang terkuat disana" lanjutnya.

Ahhhhh,, fikir ane ini adalah halusinasi atau apalah, karena ane pernah lihat berita bahwa banyak yang sering dapet bisikan2 yang berakibat bunuh diri, dll. Salah salah ane takut bisa berakibat sama karena ngikutin nih suara ghaib!

Sesampainya di toko bokap ane, disana cuma ada abang ane yang nomer lima,. Oiya ane enam bersaudara, dan ane anak terakhir, jadi ane sama abang ane ini lebih akrab dibanding sama abang2 ane yg lain.

"Pada kemana bang?" tanya ane

"Pada keluar, ada kerjaan diluar,. Elu udah sembuh?" sahut abang ane.

"Udah bang"

"Kata pak hasyim lu didemenin jin ya?" tanya abang.

"Iya barusan juga gw ngalamin kejadian aneh lagi"
Dan ane pun mulai menceritakan semuanya ke abang ane soal kejadian pagi ini.

"Wiihh enak dong, coba za minta datengin orang (pelanggan maksudnya), gw dari pagi belum ada pemasukan nih, asal buat beli rokok aja" kata abang ane sambil becanda

"Coba ntar gw tanya, bisa ga" canda balik.

Lalu ane kembali fokus dan bicara sepelan mungkin agar tidka terlalu mencolok

"Maaf, abang saya dan saya butuh pembuktian apakah obrolan ini cuma halusinasi atau memang benar kamu ada,. Abang saya minta di datangi pelanggan katanya asal buat beli rokok aja" kata ane sedikit ragu dan aneh sama diri ane sendiri.
*Edit admin : meminta suatu manfaat dari jin adalah haram dalam islam .
"Baik, tunggu sebentar, saya akan datangkan pelanggan untuk kakak kamu" jawab dia.
Lalu ane sampaikan ke abang ane jawaban si "dia", dan abang ane tertawa sambil bilang

"Yauda mita liat aja"

Dan selang beberapa menit (sekitar 10-15 menit) tiba2 ada motor yang parkir, dan tampak buru2 sekali. "Pak maaf saya ada mesin absen, ini rusak tapi gak tau kenapa, bisa dibuat tanda terima dulu ngga? soalnya saya buru2,. Ini saya kasih DP dulu saja 200rb, nanti telp aja rusaknya apa ya, dan biayanya berapa..."

Lalu abang ane langsung buat tanda terima, dan setelah dikasih ke si Bapak, bapak itu langsung cabut.. "Wih hebat bener za...kebetulan gak itu ya?" tanya abang ane.

"Gak tau bang" sahut ane

"Gimana kamu sudah percaya kalau ini nyata?" suara itu terdengar lagi di telinga ane, tapi ane gak jawab karena bisa aja itu kebetulan.

Abang ane sambil cek mesin absen yang tadi ngomong.... "Kalau emang bener, lu harus ati2, jangan sampe lu disesatkan sama gituan, takut ada timbal baliknya, GAK MUNGKIN MAKHLUK KAYAK GITU NGELAKUIN SESUATU TANPA IMBALAN"

Thursday, March 12, 2020

Kumpulan Cerita Horor Diikuti Penunggu Tangga ( 2 )


Kumpulan Cerita Horor - Hari demi hari berlalu. Gue ngerasa kondisi tubuh gue drop banget. Kebetulan gue juga lagi ada masalah salah satu temen kantor yang jadinya bikin masalah gue digosipin sama org2 kantor. Gue kepikiran banget hal itu sampai ga bisa tidur, skrg gue takut buat ketemu sama orang2. Dan dari situlah gue jatuh sakit. Inget gue pernah ngeluh sakit perut kan? Dari semua badan gue yang sakit, perutlah yang paling sakit saat itu. Sakit banget sampe gue ga bisa berdiri sama sekali untuk sekedar ke kamar mandi.

Ka Fani menyarankan gue untuk istirahat dikosan aja. Hari itu gue hanya tidur di kamar, bener2 tidur sampe sore, makan siang yg ka Fani kasih pun ga gue sentuh sama sekali. Sekitar jam 7 malam kalo ga salah, gue ngerasa bagian bawah badan ga enak banget. Dan ternyata gue haid saat itu, agak jijik karena darahnya banyak banget.. padahl sebelumnya gue ga pernah kaya gitu. Dengan langkah jontai gue berjalan menuju kamar mandi yg letaknya dibelakang lewatin lorong kecil, disini serem banget karena kurang pencahayaan dan ada bocor dikit karena lembab.

Setelah bersih2 gue balik lagi ke kasur dan ya tidur lagi. Besoknya karena kondisi gue gak membaik Ka Fani & satu org temen kantor gue anter ke klinik. Dan kata dokter gue cuman kena Asam lambung, dikasihlah gue obat dan pulang. Setelah 3 hari, kondisi gue sama sekali ga membaik, gak makan ga minum cuman tiduran. Kata ka Fani dan Mba Ina gue selama 3 hari tidur terlentang dengan posisi yg sama setiap harinya.

Karena ga kunjung membaik juga, Mamah & adik gue sampe dateng ke kosan buat cek kondisi gue. Dan saat itu juga gue dibawa ke RS. Gue disini udh ngerasa bukan diri sendiri lagi, sebenarnya posisi kosan gue sama Rumah Sakit ga terlalu jauh kira2 15 menit sampe. Tapi rasanya gue kaya baru keluar rumah, liat cahaya matahari dan jalan jauh banget. Oh ya selama dikamar gue ga pernah ngijinin siapapun buat nyalain lampu, kalo ada yg nyalain lampu senyenyak apapun tidur gue pasti bangun buat teriak atau minta lampunya buat segera dimatiin...

Sampe ruangan, gue di cek Ama dokter. Gue bilang kalo perut sakit banget. Dia tanya gue lagi haid ga? iya. Terus dokternya nekuk2 kaki gue, dan reflek gue teriak. Dokternya bilang, kemungkinan gue usus buntu (beda sama diagnosis dokter yg di klinik).Tapi dokternya ga bisa mastiin, katanya harus diperiksa lagi setelah gue selesai haid

Gue balik lagi ke kosan, gue ga sadar udh berapa hari terbaring sakit. Mamah gue udh minta pulang aja ke rumah, karena beliau bisa leluasa ngurus gue. Sedangkan kalo disini beliau awam sama daerahnya. Tapi gue menolak, gue lupa saat itu karena apa gamau. Yang jelas adik gue yang paling peka kalo gue itu nolak sama sekali gamau pulang dan bilang mau disini aja, lebih tepatnya didalam kamar yg gelap dan cuman d temenin sama kipas angin yang nembak langsung ke badan.

Saat itu mamah gue dan adik masih fine2 aja. Tapi semuanya mulai aneh saat adik gue yang peka ini, tiap malem suka kebangun karena denger gue ngangkat jari dan... Berhitung. Berhitung?? Iya, Jadi gue dalam kondisi tidur, mata merem, tapi jari gue seolah2 sedang berhitung dan mulut gue pun ngucapin angka2 nya. Tapi gue cuman ngitung dari 1-100 setelah 100 gue ngulang lagi dari 1. Dan kata adik, itu berulang2 setiap malam..

Adik gue pernah beberapa kali nangkis tangan gue yang lagi ngitung, karena dia bilang takut. Dan dia juga ngerasa suara gue kaya bukan gue. Siangnya adik gue cerita perihal hal ini ke Mamah, dan mungkin mulai merasa ada yg janggal. Mamah mohon2 sama gue untuk mau pulang ke rumah sama dia saat itu juga.

Dan apa yang gue bilang?
Gue : Udah mamah pulang aja, aku mau disini aja udh ga sakit.

Mamah : Siapa bilang ga sakit, orang ga bisa bangun, gabisa jalan sendiri. Bilang ga sakit.

Gue : Udah pulang aja Mamah, aku bisa sendiri.

Oh iya, selama sakit gue sama sekali ga mau ganti baju. Gue maunya pake baju dan celana yg itu2 aja, meskipun paginya baju itu dicuci siangnya gw harus pake baju itu lagi. Kalo belom ganti gue narik2 baju yg gue pake sambil marah mau pake baju itu.. gue ngelakuinnya secara spontan aja, gatau kenapa..

Singkat ceritanya akhirnya gue mau diajak pulang, setelah dibujuk dari pagi. Gue baru pulang habis ashar kalo ga salah. Gue pesen grab untuk ke terminal (gue saat pesen lagi sadar) Tapi ketika udh d mobil gue udh ga sadar lagi sama badan gue sendiri. Itu gue tapi bukan gue. .
Sesampainya di Terminal kita naik bis menuju terminal Baranangsiang untuk naik Elf Putih (Kalo kalian tau mobil Bogoran) Jarak tempuh kurang lebih 1 Jam. Gue duduk berdua sama Mamah, sedangkan adik gue didepan. Beliau selalu megangin gw, karena gw kalo sakit kaya suka ngepalin tangan gitu buat nahan rasa sakitnya. Ga kehitung berapa kali Mamah kena remasan tangan gue, yang kata beliau sakit banget. Mamah gue ga bisa ngebayangin sesakit apa gue nahan rasa sakitnya. Apalagi perjalan masih jauh, fyi rumah gue ngelewatin puncak & dari situ masih jauh.

Langit udh mulai gelap, gue ga inget jam berapa. Karena boro2 liat jam, jalan aja udh diseret2 ama Mamah. Untung mobilnya masih ada, gue duduk di samping jendela belakang supir. Mamah gue selalu disebelah gue & Ade sebelahnya. Kalo kalian pernah naik Elf ini kalian pasti tau harus sepenuh apa mobilnya baru bisa jalan, dempet2an dan itu makin sakit. Mamah ngusap2 kepala gue supaya tidur, dan ya gue ketiduran.

Ditengah perjalanan gue terbangun, dan gue liat lampu2 di bawah yg terang banget dan itu sangat indah. Pemandangan puncak pada malam hari pada tau kan? Nah gue liat itu, tapi gue ngerasa sedih dan gue pun ga bisa nahan air mata gue. Gue ngerasa udah dibawa jauh banget. Gue ga tau mau dibawa dimana. Padahal bukan 1/2 kali gue lewat sini, udh ratusan mungkin. Tapi ya itu bukan gue, tapi kata ada perjolakan batin di diri gue. .

Itu badan gue, tapi pikirannya bukan gue. Gue ada di badan gue, tapi kaya yg jauh banget gue hanya bisa mikir tapi ga bisa ngapa2in. Gue ga bisa bilang ke Mamah kalo yg dia peluk saat ini itu bukan gue. Tapi seseorang yg menempel ditubuh gue. Sedangkan gue terperangkap entah dimana...

Gue ngerasa udah dibawa jauh banget. Gue ga tau mau dibawa dimana. Padahal bukan 1 atau 2 kali lewat sini, udh ratusan mungkin. Tapi ya itu bukan gue yang sebenarnya...

Itu badan gue, tapi pikirannya bukan.. Gue ada di badan gue, tapi kaya yg jauh banget.. dan hanya bisa mikir tapi ga bisa ngapa2in. Gue ga bisa bilang ke Mamah kalo yg dia peluk saat ini itu bukan anaknya.. Tapi seseorang yg menempel ditubuh gue. Sedangkan diri gue sendiri terperangkap entah dimana.

Satu persatu penumpang turun, tersisa kami bertiga. Kondektur merasakan ada yg aneh sama gue. Dia sampe nanya kenapa, dan mamah cuman jawab kalo anaknya sakit. Yaiyalah orang juga aneh liat anak segede inu nangis cengeng kaya 'anak kecil'.

Mamah gue minta diturunin dideket angkot yang menuju rumah, karena supir dan kondektur nya kasian melihat kondisi gue mereka nurut aja. Setelah turun, gue inget jelas si kondektur bilang hati2 ke mamah..

Naiklah kita ke angkot, dan didalam masih kosong. Kita sempet ngetem lama banget buat nunggu penumpang penuh. Satu persatu penumpang mulai naik, dan rata2 cewe anak SMP gitu yg abis beli souvenir2 kalo gue liat dari kantong yg mereka bawa. Gue liatin. Satu persatu badan mereka dari bawah Ampe kepala. Yes bener satu2 sampe beberapa dari mereka risih. Ga lama dari situ gue nangis lagi sedih banget, gatau kenapa. Air mata mengalir deras, sampe seisi angkot ngeliatin gue aneh.

Mamah mengelap air mata gue tapi gue tetep nangis, ini bukan nangis karena sakit. Tapi gue merasakan kesedihan yg teramat dalam, entah apa. Tapi disitu rasanya sedih banget pas ngeliat anak2 SMP itu..

Sampe depan perumahan, kita harus jalan sedikit lagi baru sampe rumah. Mamah terus menopang badan gue yg rasanya udah kayak mau pingsan. Berat banget. Bahkan sampe depan pager rumah gue sama mamah nyaris jatuh berdua, karena gue ga bisa menahan berat badan gue sendiri...

Sampailah kami di rumah, Ade gue langsung lari ke kamarnya dan tidur di kasurnya. Rumah gue cukup gede untuk dihuni bertiga. Ada 4 Kamar, tapi anehnya gue sama sekali ga mau masuk ke salah satu kamar yg ada di rumah. Gue langsung bilang ke Mamah kalo gue mau tidur di ruang tengah depan tv, yang cukup besar juga kamarnya.

"Aku gamau masuk ke kamar itu (sambil nunjuk kamar Ade & Mamah, gue bisa liat adik dari jendela)

Mamah : terus mau tidur dimana?

Disini, aku mau tidur disini (sambil nunjuk lagi)

Adik : Ih apaan sih Kaka dari kemaren aku aku mulu (karena biasanya gue memanggil badan sendiri dengan sebutan "Kaka")

Seketika itu juga gue melotot ke dia

Gue: Aku ga suka sama dia, dia galak. Aku takut. Tidur disini aja, disana panas.

Adik ngedumel mungkin kesal liat tingkah gue yg kekanak2an dan dia bilang dia takut sama tatapan tadi

Kasur pun digelar, adik gue tidur di kamarnya. Gue & mamah tiduran d ruangan tv. Gue bisa merasa kalo orang di rumah sudah pada tidur saat itu, tapi gue ga bisa tidur. Gue terus melek, sambil angkat jari2 lagi. Mamah gue yg kecapean terus menerus minta gue tidur, karena bentar lagi sahur dan beliau capek. Tapi gue ga bisa tidur, hingga akhirnya gue nyeletuk

Gue : Ngajiin aku dong mah, aku ga pernah dingajiin

Mamah gue setengah sadar bangun.
Mamah : Ngajiin apa maksudnya?

Gue : Dibacain surat2 aku maunya

Dan gue menunjuk Al Qur'an yang ada diatasnya lemari tepat dideket pintu masuk kamar Adek

Beliau langsung bangun, ambil wudhu, sholat, lalu baca Qur'an disamping gue. Dan apa yang terjadi?? gue teriak2 kepanasan, teriak sekenceng2nya ampe Ade bangun padahal belom waktunya sahur. Mamah coba nenangin gue, disitu beliau keheranan kenapa gue teriak2 pas dibacain Ayat Suci Al-Qur'an. Padahal tadi sendiri gue yang minta.

Gue : UDAH UDAH BACANYA UDAH!!! SAKIT!! GAMAU!!! UDAH BERISIIIIK!!!. DIAM DIAM!!! (Teriak gue sambil meronta2)

Karena gamau tetangga bangun karena teriakan gue yg kenceng banget, Mamah pun berhenti, sambil terus berdzikir. Beliau dan adik sempet sahur. Dan setelah solat subuh mamah dan adik kembali ngaji dideket disisi gue

Ketika dibacain ayat suci quran sama mamah dan adek, respon gue saat itu langsung teriak2, dan itu kenceng banget kayak orang kesakitan disiksa. Sampe tetangga2 pada dateng kerumah karena suara berisik. Ya mereka berhamburan ngecek kenapa gue teriak2. Mamah gue kebingungan, beliau nangis sambil terus berdoa, melihat keadaan yg terjadi tetangga gue yg pada dateng pun ikut ngaji. Mereka pada bingung gue kenapa. Masa kesurupan? kan lagi bulan ramadhan ga mungkin lah, pikir mereka.

 KLIK DISINI

Mamah nyuruh adik gue untuk telpon kakak, untuk minta bantuan liat kondisi gue. Karena rumahnya cukup jauh jadi emang ga bisa langsung sampe. Akhirnya ibu2 tetangga depan rumah gue keluar, gataunya dia ajak Kaka perempuannya yg berprofesi sebagai guru agama di sekolahan. Dan orang inilah yang mencoba menenangkan gue.

Satu persatu tetangga gue yg dateng gue perhatiin, gue tau siapa mereka. Gue kenal mereka. Tapi si yg ada didalam tubuh gue ga kenal siapa mereka, yg dia tau hanya Mamah gue. Dari awal gue selalu pegangin tangan mamah, gamau lepas. Dan kata mamah genggaman tangan gue kenceng banget, sampai beliau ga bisa ngelepasin.

Makin pagi makin rame tetangga berhamburan kerumah gue. Liat kondisi gue teriak2, kata mereka suara gue kenceng banget sampe bisa kedenger ke beberapa rumah disekitar.

Ibu2 yang guru agama itu gak ngaji, dia malah bisikin gue pelan2 dengan tatapan mata iba. Kira2 begini yg dia omongin..

Ibu : Udah jangan teriak2 ya, kasian dia kecapean haus. Berhenti ya. Capek..

Dan dia terus mengulang2 kata itu sambil ngelus2 rambut gue.
Akhirnya gue berhenti.

Ibu : Udah ya cape.. mau minum? Air ya air?

Gue : Gamau (Kata gue pertama kali mau diajak ngobrol setelah teriak2)

Ibu2 tetangga yg lain terus ngaji dan beristighfar. Kata Ibu2 yg guru agama tadi dia bilang kemungkinan dia ketempelan anak kecil. Kita ajak ngobrol pelan2 aja katanya...

Ibu 1 : Terus maunya apa?..

Gue : Roti.. roti Stroberi

Ibu : Terus maunya apa?

Gue : Roti Stroberi

Orang2 disana pada heran dan agak lega juga karena gue berhenti teriak dan mau diajak komunikasi.

Gue : Roti Stroberi!! Roti Stroberi!!!!

Orang2 pada kalang kabut nyari warung yg udh buka buat nyari roti stroberi. Bulan puasa masih pagi pula mana ada yg jual??

Ibu: Kenapa roti stroberi?

Gue : Buat bekel sekolah! (Gue selalu jawab singkat ala2 anak kecil gitu)

Karena gaada roti stroberi, gue akhirnya dikasih roti coklat. Karena ya memang gaada, orang2 mikirnya yg penting roti aja. Dikasih lah rotinya ke tangan gue, tapi itu roti ga gue cobain. gue tau kalo itu buka roti stroberi yg gue pengen. Gue langsung lempar itu jauh2.

Gue : Roti Stroberi! Bukan Coklat! Itu ditempat makan aku warna pink!! (Gue nangis sambil teriak2 lagi)

Orang2 histeris lagi, terus gue pegang2 rambut sendiri.

Ibu : Kamu ngapain?..

Gue : Ngepang Rambut .
Ibu: Ko dikepang?

Gue : Biar rapi kan mau sekolah. Ini baju aku roknya merah bunga2 bagus ga?..

Ibu : Kan kamu ga pake rok merah

Gue : Pake baju merah ga keliatan.

Terus tiba2 keponakan2 gue yg masih kecil sama anak2 tetangga pada masuk kedalam. Gue liat mereka, dan langsung teriak suruh mereka nyamperin gue.

Gue : Aku mau main sama itu!! (nunjuk nunjuk dan hampir bangun)

Sontak ibu2 anak anak tadi mereka pada teriak nyuruh anaknya untuk keluar dan ga liat gue karena mungkin takut nanti "menular". Tapi ya dasarnya bocah pada ngeyel sambil ketawa2 dan balik lagi liatin gue.

Gue makin minta untuk dilepasin agar bisa main sama mereka. Ada satu anak perempuan cantik banget, yg ternyata dia anak si Ibu guru yg nanya2 gue. Gue bilang mau main sama dia. Ibu nya langsung ngucap istighfar. Dan beberapa ibu2 ngegiring mereka keluar dan diem ga bersuara. Karena sekecil apapun suara mereka gue bisa dengar.

Ibu : Ga boleh main sama dia ya (anak si ibu)

Gue : Kenapa?

Ibu: Bapaknya polisi, serem. Bawa pistol tar kamu di dor dor.

Dan tau gue jawab apa?
Gue : Ga serem.. yang serem kakek aku di lantai 5 bawa2 piso..

Ingat dengan "lantai 5?".. iya, hanya ada 1 tempat yang memiliki lantai 5 yg baru2 ini gue kunjungi, kantor baru..

lalu mamah pun bilang, itu jangan2 dari kantornya anak saya..

Ibu: Kamu siapa?

Gue diem

Ibu: Kakek siapa yg bawa piso?

Gue diem

Ibu: Kamu takut?
Gue : Aku ga nakal kok.., aku cuman duduk aja... Yang nakal yg laki2 di bawah... Beneran...

Ibu: Dibawah mana? Yg nakal siapa?

Gue : Dibawah tangga, dia suka lari2 berisik bolak balik. Tapi aku duduk aja. Aku ga suka main sama dia. Aku liat orang2 aja bolak balik...

Ibu: terus?

Gue : Aku sedih, Gaada yg ajak aku main. Aku di lewat2in aja...

Ibu: terus kamu ikut Kaka ini?

Gue : Iya

Ibu: Gimana ikutnya?

Gue : Pulang dibonceng naik motor...

Ya.. semuanya jelas dan dia lah yang mengikuti gue selama di kantor, jalan, sampai sekarang berada di tubuh gue.. .

Sang ibu coba mengeluarkan anak ini. Tapi karena namanya anak kecil bandel, dia lumayan susah banget untuk disuruh keluar. Kenapa dia betah? Karena dia suka dan sayang banget sama mamah gue, makanya dia terus2an megangin tangan beliau.

Gue terus diajak ngobrol sama si ibu, dan tetangga2 yg lain kaya asik liat perbincangan gue sama si ibu. Gue udh dibujuk buat pulang tapi gue gamau. Gak lama kakak mamah gue yang tadi ditelpon adek dateng, tapi dia takut ngeliat gue padahal dia cowok .. dia duduk paling belakang. Ketakutan banget kayaknya.

Gue udh minta yg aneh2 supaya gue bisa keluar. Gue list ya, karena gue diceritain sama mamah dan tetangg, jadi gue hapal banget.

1. Roti Stroberi + tempat makan warna pink

2. Tas gendong

3. Itung 1-100 (Orang2 bener-bener ngitung sampe seratus dong kaya lagi ngitung Ama bocah gitu, pelan2 dan gitulah nadanya. Sampe seratus gue bilang, "tapi bohong!" sambil ngakak. Maksudnya gue bohong bakal keluar setelah dihitungin sampe seratus.

4. Kepangin rambut

5. Dan ini paling susah minta ambilin sepatu warna item yg sebelah kanan karena sepatunya dia ilang sebelah katanya pas turun dari tangga.

Kaka mamah gue nyari tuh sepatu, mungkin beliau pikir dari pada lama2 deket gue mending cariin sepatu deh biar cepat keluar. Setelah dapet, dipasangi lah sepatu sama mamah.Dan taunya itu sepatu sebelah kiri, langsung gw lempar pake kaki dong.
Gue : Kanan, KANAN!!! Bukan kanan itu!

Akhirnya dapet tuh sepatunya, sepatu adik gue pas masih kecil. Dan mamah pasangin dan muat dong sepatu yg kecil banget dikaki gue yg gede. Mustahil banget kan?

Sepatu udah kan? Tapi tetep dia gamau keluar. Cape banget gue, tetangga yg lain pun cape mana bulan puasa. Akhirnya suaminya Tante gue bawa ustad kenalan dia. Katanya bisa ngeruqyah. .
Tapi kesan pertama gue ngeliat ustad ini kaya bukan ustad. Gue langsung menjudge dia ustad gadungan, gaada modelan ustad2nya, bahkan lebih ke kaya dukun. Kalo kalian tau style nya dukun macam gimana, pake baju serba hitam pake topi ala2 dukun gitu deh kaya di film2 batu akik dipasang dijari2 pake kalung gitu. Masih muda juga. (Waktu masih ketempelan pun masih sempet2nya gue nilai orang)

Si dukun ini ceritanya ambil alih, semua minggir. Dia ngeluarin botol bekas marjan gitu isinya air putih (well gue ga tau sih sebenernya air apaan yg jelas bau banget kaya minyak nyong2) terus dia ngeluarin kertas yg udh dilipat2 gitu, gue ga inget ada berapa. Dia tempel2in tuh ke gue.

Gue : Ini apaan sih, ko pegang2 aku.

Dukun : Diam!!

Gue : Ih apaan sih (gue pelototin matanya)

Dukun : Pegangin kakinya biar ga gerak2 (kata didukun ke anak buahnya)

Dia terus komat Kamit gatau baca apaan sambil terus tempel2 kertas ke gue, yang sama sekali ga ada efeknya. Akhirnya gue yg ditempelin anak kecil itu ngeledekin dia, dan menghancurkan kredibilitas nya sebagai dukun.

Gue : Apa sih ini d tempel2, bau lagi.

Dukun : Diam (komat Kamit)

Gue : Mana jelek lagi orangnya, bau pula

Orang2 ketawa dong, dukunnya gue bilang jelek. Gue makin bandel dong liat s dukun salting karena ga bisa diemin gue.

Dia terus komat Kamit, gue sautin sama nyanyi2an yg gue ga pernah denger sebelumnya. Dan orang2 pun ga ada yg tau, lagu bahasa Belanda mungkin? Gue ga tau karena gue ga tau bahasanya.

Dukun : gausah nyanyi!!

Tapi gue makin kenceng sambil liat dan ketawain si dukun. Bener2 gadungan nih. Lalu dia berhenti dan bilang ke mamah di depan semua orang.

Dukun : Ini jin anak kecilnya nakal, udah gabisa diusir. Udh mau tinggal di dia. Udah ga bisa diapa2in lagi, saya nyerah..

Mamah nangis serasa udh ga ada harapan lagi. Dukun & asistennya mau pergi.

Gue : Huh, emang dasar nya jelek, bau, PAYAH lagi. Pergi aja sana.
Gue tegesin lagi dan ejek ejek lagi dukunnya dan bener dukunnya langsung minggat.

Hari makin siang, si ibu yang guru agama itu keinget dia punya kenalan ustad didekat rumah juga. Diapun langsung jemput dan ga lama, Ustad nya dateng. Gue liat Ustad ini auranya beda sama si dukun tadi, kaya putih bersih gitu terus bercahaya lah. .
Dia duduk samping gue, sambil baca ayat2 Al Qur'an dan tetangga pun ikutan karena ayat yg ustad ini bacain jelas2 ada di Qur'an beda sama si dukun yg komat Kamit apaan tau.

Ustad ini nyuruh gue pulang, gue bilang gamau karena udh nyaman di tubuh ini. Ustadnya baca2 doa lagi, dan bilang

Ustad : Ini (jin)anak kecil kasian, meninggalnya jatuh di tangga terus di tinggalin orang tuanya.

Ustad : Ibu lepasin tangannya, jangan dipegangin. Kalo di pegangin dia makin kuat, karena dia nyangka Ibu mamahnya yg ninggalin. Sepertinya dia kurang kasih sayang, pas ada Ibu dia betah banget. Lepasin aja Bu tangannya. (Kata Ustadnya ke mamah gue, nadanya lembut banget)

Mamah gue coba buat lepasin tangan gue, gue ga mau tapi akhirnya lepas juga.

Gue : Mamah pegang lagi tangan aku, aku sayang mamah. Mamah pegang lagi mah. Mau sama mamah. (Gue nangis mencoba meraih tangan mamah)

Mamah gue pun nangis, tapi ustadnya bilang itu bukan gue.

Ustad : Keluar ya? Kasian.

Gue : Gamau

Ustad : Kenapa? Dunia kamu bukan disini. Mamah kamu bukan dia, dia mamahnya yg punya tubuh ini.

Gue : Mamah aku itu

Ustad : Bukan, pulang ya?

Gue : Yaudah pulang, tapi anterin lagi pake motor di bonceng mamah.

Dia minta dianter pulang boncengan motor. Antara ngakak dan kasian. Mungkin selama ini dia ga pernah pergi sejauh itu, dia selalu duduk di tangga ngarep ada yg ajak main..

Ustad : Yaudah pulang naik motor ya? Tapi naik motor pegel lama. Ustad langsung anterin aja ya.

Gue : Iya, tapi tar aku ikut lagi sama si kaka (dia walaupun udh balik, nantinya mau ngikut gue lagi)

Si ustad bilang, ga akan bener kalo si anak ini di balikin ketempat semula, karena dia udh suka gue dan pasti bakal ikut gue lagi. Akhirnya ustad itu mejamin mata, gue ga tau dia lagi ngapain. Taunya lagi berkomunikasi sama alam gaib, nyari siapa yg kira2 mau nerima dan ngerawat anak ini biar ga kesepian. Katanya beliau udh minta tolong ke mahkluk2 di gunung dan mahkluk di pantai. ( darisini gw ragu dengan ke-ustadz-an orang ini, fix dia sama aja dukun *admin) Dan akhirnya yg dipantai ini mau terima dia. Gue gatau siapa, dan gue ga berani nanya2.

Ustad : Udah ya pulang, disana banyak temen. Kamu bisa main. Kalo disini gabisa.

Gue : Yaudah. Tapi minta bunga.

Ustad : Buat apa?

Gue : Buat nabur di tangga (sambil gue praktekin ) karena aku ga pernah d taburin bunga kaya orang2..

Adik gue pun langsung ngambil beberapa bunga kenanga, yang memang ada didepan rumah. Ustadnya ngasih bunga itu ke tangan gue, gue remes2 tuh bunga terus gue taburin.

Dari situ gue mulai mau muntah, mamah gue dan ustad udah nadahin pake handuk supaya ga kemana2 muntahannya. Tapi si anaknya belom mau keluar. Jadi masih ketahan gitu..

Ustadnya baca2 doa lagi, akhirnya gue muntah sejadi2nya. Dan gue ngerasa lega banget. Ya gue kembali menjadi gue yang semula... Semua itu selesai sampe sekitar Dzuhur. .
Hampir seharian tetangga pada ngumpul tempat gue, satu persatu mulai pulang. Menyisakan gue, mamah, adik gue, paman gue dan beberapa sodara.

Ustad : Kamu suka bengong di kantor ya?

Gue bilang, bengong sih gak, cuman emng saat itu lagi ada masalah di kantor. Makanya pikiran kosong Dan suka banget pulang malem, jadi cewe sendiri yg plg terakhir di antara cowok2.

Ustadnya berpesan supaya gue banyak2 istighfar, jangan bengong dan diam terus. Gue pun mengiyakan. .

Karena kondisi gue drop banget, akibat ga makan2 akhirnya gue di opname sampe 3 hari di RS. Memang bener2 disuruh istirahat.

Oh ya selain ngeledek si dukun, si anak ini pernah ngeledek Anto.

Ibu : Ko kamu ikut Kaka ini? Kenapa gak ikut yang ngebonceng??
Gue : "Gamau, jelek". Pas diceritain ini gue ngakak. maap.

Dan belakangan gue tau dari temen kantor gue yg cewek, yg bilang hati2 ke gue karna gatau kondisi kantor yg baru kaya gimana. Ingat kan? Dia bilang, kalo kantor baru gue dulunya adalah klinik aborsi. Jadi jangan heran kalo banyak perwujudan anak2 yg ada di sana..

Dan ustad bilang, kalo yg usil itu anak yg dibawah tangga. Ya Deket ruangan yg gue enggan masuk, disana dia sering bolak balik sana sini lari2an, jadi ga heran kalo orang2 kantor suka risih dan ngedenger gerasak gerusuk. Nah si anak ini yg ditangga menuju lantai 2 (Ga gue sebutin namanya ya, gue udah dikasih tau siapa namanya tapi setiap nyebut nama itu gue suka keingetan) dia ini emang bener2 diem aja duduk di tangga ga ngapa2in. Mungkin interaksi dia sekedar dongkak2in kepala untuk liat siapa yang bisa dia ajak main. Dan yang paling galak adalah si kakek yang bawa piso di lantai 5. Katanya semua mahkluk di sana takut sama si kakek. Tapi si kakek selalu di lantai 5. Alhamdulillah gue ga suka kelantai 5 huft. Dan ini sama persis kaya yg si anak omongin sebelum si Ustad dateng.

Sekarang, Alhamdulillah, kantor gue sekarang udh rame, udah rapi barang2 udh ga numpuk, gangguan2 di awal pindah pun sudah jarang terjadi, Sudah mulai sering ngaji juga dikantor, jadi udh ademlah. Dan sampe sekarang gue masih kerja di kantor itu, masih di lantai 2 yang sama.

Cukup pertama dan terakhir kalinya gue ngalamin hal ini. Semoga kedepannya ga pernah terjadi lagi dan cerita gue bisa memberikan hikmah kepada pembaca semua. Aamiin....TAMAT