Saturday, April 4, 2020

Kumpulan Cerita Dewasa Enaknya Crot Dimuka


Kumpulan Cerita Dewasa - Aku mempunyai teman cowok di perusahaan swasta tugasnya adalah menemui klien jika ada klien yang minta penjelasan dari penawaran yang kantor berikan, hari Jumat biasanya telpon sepi tapi pukul 09.30 pagi tadi ada telpon dari salah satu klien untuk diberi penjelasan mengenai penawaran yang kami berikan.

Sekitar jam 11.00 tiba-tiba datang seorang cewek, dia adalah Bella, kami tahu dia adalah pacarnya Antonius. Kami persilahkan Bella untuk masuk dan menunggu Antonius yang sedang ada dinas keluar. Bella juga bilang kalau memang disuruh Antoius untuk menunggu dikantor.

Bella waktu itu baru pulang dari kantornya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kantor kami. Kami berempat berbincang-bincang diruang tengah. Bella duduk di kursi meja kantor Antoius. Bella mengenakan blazer warna abu-abu dengan rok span diatas lutut. Cantik.

Dari postur tubuhnya boleh dijamin semua laki-laki yang melihatnya pasti akan tergiur untuk mencicipinya. Bella, 22 tahun, mempunyai tinggi kurang lebih 165 cm, 47 kg dan menggunakan bra ukuran (kira-kira) 34c, dan kulitnya putih. Dengan wajah layaknya cewek kantoran.

Sekitar jam 12.25 tiba-tiba Antoius telepon kantor memberi kabar kalau 2 roda belakang mobil yang dipakai mengalami kebocoran di jalan padahal posisi dia ada di tempat yang jauh dari pemukiman dan belum sampai ke tempat calon klien. Dia mencoba untuk mencari tempat tambal ban di dekat situ. Antoius juga sempat bebincang dengan Bella untuk sabar menunggu.

Kami pun meneruskan perbincangan kami berempat. Dengan bercanda kami juga menggoda Bella dengan cerita-cerita mengenai hubungan dia dengan Antoius. Diluar terlihat mulai mendung. Dan benar saja tidak beberapa lama kemudia turun hujan. Aku mencoba menghubungi HP Antonius, dia masih mencari tempat tambal ban dan kehujanan juga. Kami teruskan pembicaraan.

“Bella, gimana “punya” Antoius, gede nggak?”, tanya Indra menanyakan sesuatu yang membuat merah padam muka Bella.
“Ah…mas Indra…tanyanya kok gitu…rahasia dong”, jawab Bella malu-malu.
“Gedean mana kalo sama punya Pak Redi ….”, tanya Indra sambil menyebutkan namaku.
“Ah….mas Indra…”, jawab Bella lagi.

Pembicaraan seperti itu pun terus berlanjut. Kami semakin memojokkan Bella dengan pertanyaan-pertanyaan menjurus sex. Kami juga tahu kalau Bella sudah sering berhubungan badan dengan Antonius dari cerita Antonius sendiri. Dan hal itupun tidak kami tutupi dalam pertanyaan untuk memojokkan Bella.

“Eh, kalian berdua jangan “nganggurin” Bella gitu donk, kasih Bella “minum” ..!” perintahku kepada Indra dan Beni dengan perintah simbolis. Rupanya Indra dan Beni tahu apa maksudku.

“Oh iya, sori Bella, maaf Boss…..!” jawab Beni sekenanya sambil pura-pura berjalan menuju belakang ,padahal dia berjalan kearah belakang kursi Bella dan hal itu tidak disadari Bella. Diluar hujan semakin deras!

Dengan gerakan kilat Beni merangkul Bella dari belakang….

“Gini..,” kata Beni dengan mendekap erat Bella. “Kamu pikir deh Bella… umurmu baru 22 dan bodymu sexy, ngga kecewa donk kami nyobain kamu” lanjut Beni semakin erat mendekap Bella yang meronta dan terkejut mendapat perlakuan seperti itu.

“Ah … apa-apaan ini” teriak Bella , sehingga tampaklah wajahnya yang ketakutan.

Hal ini semakin membuat kami bertiga jadi horny saja.

Tiba-tiba saja Indra menarik kaki Bella.

“Diam…sebentar Bella..!” perintahku sambil mencoba melepas kancing blazer yang Bella pakai.
Lalu Bella dengan terburu buru ikut mencoba melepas rok yang dipakai Bella dan sambil bicara kepada saya, “Dah boss ditidurin aja dulu di lantai”.

Bella semakin meronta dan coba berteriak tapi dekapan tangan Beni dan Indra membungkam erat mulut Bella. Dan teriakan lenyap ditelan suara derasnya hujan.

“Sudah kamu ngga usah melawan, yang penting sekarang kamu santai aja di lantai dan ikutin permainan kami” timpalku.

“Permainan apa …..?” tanya Bella dengan ketakutan.

Tapi kami senang sekali, apalagi saya melihat Bella seperti ini. Saya jadi tambah horny….
“Ok-ok ..baik..,” kata Bella tiba-tiba, “Kalian semua sudah tahu kalau aku sering berhubungan badan dengan mas Antonius….tapi jangan ceritakan kejadian ini… aku mau melayani permainan kalian…”, kata Bella membuat kami bertiga terkejut mendengarnya.

Tiba-tiba saja Bella langsung mendekati saya dan segera menciumi saya di bibir.. Otomatis saya merespon. Lidah kami saling ‘bergerilya’. Kemudian ciuman Bella berganti ke bibir Beni, hm.. enaknya pikirku. Dan berganti lagi ke bibir Indra. Aku jilati leher Bella, terus dia juga menjilati kuping Indra.

Tanpa sadar Bella mendesah, “Ahh, enak, Mas… terus..!”

“Sekarang aku buka baju kamu….! Tapi tangan kamu tetap diam…. boleh pegangan jalantol Beni atau Indra ..!” kataku.

“Aduh dingin dong..! Masa mau ML saya yang ditenjangi dulu..!” jawab Bella.

Dengan cepat aku membuka baju Bella dan langsung aku lempar. Dengan sigapnya Indra dan Beni langsung bergerilya di dada Bella. Dinaikkannya BH Bella sehingga mereka berdua bisa menggigit kedua puting Bella.

“Ahh, enak gigitannya….” Bella mendesah pelan.
Samar-samar saya melihat Bella sambil memperhatikan wajah saya dan dia tersenyum.

Sekarang tangan saya mencoba mencari buah dada Bella untuk saya remas-remas.

Beni dan Indra segera menuju bagian bawah tubuh Bella.

“Pokoknya santai saja Bella…!” kata Beni sambil menaikkan rok yang dikenakan Bella.
“Hmm.., CD model low cut dengan warna hitam nih..!” ujar Indra sambil bergumam melihat CD yang dipakai Bella.

“Kamu tahu saja kesukaan kami..!” kata Indra, “Dan kamu seksi banget dengan CD warna ini, bikin kita horny….!” kataku. Dan sekarang Bella sudah berjongkok untuk dia mulai ber-‘karaoke’.
“Oohh, enak, sedot lagi yang kuat Bella..!” kata saya sambil mendesah.

Kurang lebih 15 menit Bella telah ber-‘karaoke’ terhadap penis kami bertiga. Kemudian Bella dengan perlahan melepas sendiri seluruh baju, rok dan pakaian dalamnya.

“Sekarang…sentuh tubuh telanjangku….!” kata Bella memerintah kami bertiga.

Kesempatan ini tidak kami sia-sia kan. Langsung saja saya rebahkan Bella di lantai dan saya jilati vaginanya, dan Beni juga tidak kalah ganasnya menyedot habis kedua putting Bella sedangkan Indra melumat habis bibir Bella. .Samar-samar saya mendengar Bella mulai mendesah.

 KLIK DISINI

Kali ini saya gantian ke buah dada Bella, saya menjilati dulu pinggirnya secara bergantian, dari kanan ke kiri. Tetapi saya tidak menyentuh sedikit pun puting Bella.

Dan Bella kemudian bicara, “Ayo isep… puting saya..!”

“Wah ini saatnya ..!” pikir saya dalam hati.

“Kamu minta diisep puting kamu..!” jawab saya sambil tersenyum.

Saya lihat Bani dan Indra tersenyum melihat Bella terkapar pasrah.

Tidak lama setelah saya memainkan buah dada Bella, saya turun lagi ke vaginanya. Tampaklah bulu-bulu vagina Bella yang begitu halus dan dicukur rapih. Dengan sigap saya langsung menghisap vagina Bella.

“Ohh.. enakk..! Terus donk Mas..!” sahut Bella sambil mendesah.
Kalimat itu membuat saya tambah semangat, maka saya tambah liar untuk menghisap vaginanya.

“Ahh….aku mau keluar,” lirih Bella

Dan tiba-tiba saja cairan vagina Bella keluar diiringin teriakan dari Bella.“Mas, kamu kok hebat ….mainin memekku..?” kata Bella terputus-putus.
Saya hanya tersenyum saja.

“Masukin punya mas…sekarang..!” pinta Bella.

“Nanti dulu, puting kamu aku isep lagi..!” jawab saya.

Maka dengan cepat langsung puting yang berwarna coklat muda itu saya hisap dengan kencangnya secara bergantian, kiri dan kanan.

“Ahh, enakk mas..! Kencang lagi..!” teriak Bella.

Mendengar suara cewek lagi terangsang begitu membuat saya tambah horny, apalagi penisku sudah dari tadi menunggu giliran ‘masuk’. Maka langsung saja saya memasukkan penis saya ke vagina Bella.

“Sempit banget memek Bella…!” pikir saya dalam hati.

Setelah sedikit bersusah payah, akhirnya masuk juga penis saya ke vagina Bella

“memek kamu enak dan sempit ….” kata saya dengan napas yang mulai tidak teratur.
Dan kalimat saya dibalas dengan senyum oleh Bella yang sedang merem melek.

Begitu masuk, langsung saya goyangkan. Yang ada hanya suara Bella yang terus mendesah dan teriak.

“Terus mas… tambah cepet ..!”

Dan sekilas di samping saya tampak Beni dan Indra dengan penis mereka sudah menegang.

“Sabar …tunggu giliran kalian, sekarang aku beresi dulu memek Bella ini..!” jawab saya sambil sambil menggoyangkan Bella.

Beni dan Indra hanya menganggukan kepala.

Tidak lama kemudian Bella minta ganti posisi, kali ini dia mau di atas.

Kami pun berganti posisi.

“Ahh.., enakk.., penis mas terasa banget didalam..!” teriak Bella  sambil merem melek.

5 menit kemudian Bella teriak, “Ahh.., aku keluar lagi..!” dan dia langsung jatuh ke pelukan saya.

Tetapi saya belum keluar. Akhirnya saya ganti dengan gaya dogy.

Kali ini kembali Bella menjerit, “Terus… mas..!”

Tidak lama kemudian saya merasa kalau saya sudah mau keluar.

“Bella, mau keluarin dimana..?” tanya saya.

“Di muka saya saja.” jawabnya cepat.

Kemudian, “Croott.., crott..!” sperma saya saya keluarkan di wajah Bella.

Kemudian Bella dengan cepat membersihkan penis saya, bahkan saya sampai ngilu dengan hisapannya. Tidak lama saya pun jatuh lemas di sampingnya. Saya melihat Beni dan Indra meremas penis masing-masing dan dia pun melihat Bella dengan tatapan ingin mendapat perlakuaan yang sama seperti saya.

Tiba-tiba saja Indra mencium Bella dengan ganasnya. Secara otomatis Bella membalasnya. Kemudian ciuman Indra mulai turun ke leher Bella dan dada . Bella hanya pasrah diperlakukan seperti itu. Dada Bella diremas-remas oleh Indra dan sapuan lidahnya mulai turun ke daerah bawah.

“Hmm.., vag|na kamu bakal aku bikin basah lagi…..!” kata Indra dengan suara menggoda.
Kemudian tanpa diperintah Indra segera mencium dan menjilati vag|na Bella dengan lahapnya seperti orang yang kelaparan.

“Ahh.. ahh.. ahh.., enak mas..!” timpal Bella.

Kemudian Beni tidak mau kalah, segera Beni raih buah dada Bella dan segera menghisapnya. Beni mulai dari putingnya yang kanan, kemudian beralih ke yang kiri, Beni juga remas-remas buah dada Bella.

“Yang kencang mas..!” kata Bella lirih.

Kurang lebih 5 menit Beni memainkan dada Bella, kemudian Beni turun ke vaginanya. Tampaklah vagina Bella yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang rapih itu sudah tampak basah.

“Memek kamu sudah basah Bella.., sudah ngga tahan yach..?” kata Beni sambil tersenyum.

Bella hanya menangguk saja tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Kemudian Beni mendekatkan mulutnya ke depan vagina Bella, dan langsung Beni hisap jilati vagina Bella

“Teruss..! Enak…mas!” itulah suara yang terdengar dari mulut Bella .

Setelah 10 menit Beni memainkan vagina Bella, Beni melakukan gerakan lebih jauh. Dan dengan segera Beni memasukkan penisnya ke dalam vagina Bella.

“Pelan-pelan….!” kata Bella.

Beni hanya tersenyum dan segera mencium Bella, dan Bella pun membalasnya dengan penuh semangat.

Bless, seluruh penis Beni kini berada di dalam vagina Bella. Dan tanpa dikomando lagi Beni segera bergerak diikuti goyangan pinggul Bella. Bella memeluk Beni begitu eratnya dan Beni memperhatikan wajah Bella yang sedang merem melek seakan-akan tidak ingin berhenti memperoleh kenikmatan.

5 menit kemudian Bella ingin berganti posisi.

“Gantian dogy …!” pinta Bella

Beni turuti saja kemauan Bella.

“Bless, bless.., bless..!” sedikit terdengar suara penis dan vagina yang sedang berlomba, karena vagina Bella sudah basah dan menurut Beni, Bella tidak lama lagi akan keluar.

Dan benar saja dugaan Beni, tiba-tiba saja Bella teriak, “Ah.., ahh.., ahh.., aku keluar..!”
Kemudian Bella langsung jatuh lemas dengan posisi telungkup, sementara penis Beni masih tertancap dalam vagina Bella. Beni segera menggerakkan penisnya supaya dapat juga segera keluar. Tidak lama Beni terasa ingin keluar.

“Keluarin di mana Bella..?” tanya Beni.
“Di dalam …..!” jawab Bella dengan suara yang terbata-bata.
Lalu, “Crott, crott..!” penis Beni segera mengeluarkan semburan spermanya.
“Ahh..!” Beni bersuara dengan keras, “Enak….!” lanjut Beni.

Kemudian Beni langsung rebah di sebelah kanan Bella, sementara Indra tersenyum memperhatikan mereka berdua karena belum mencicipi Bella.

“Wah capek kamu Bella..?” tanya Indra.

Bella yang sudah lemas hanya dapat tersenyum.

Setelah istirahat beberapa menit, Bella melanjutkan meladeni permainan Indra.

Tanpa terasa hampir 3 jam kami menikmati tubuhBella. Setelah selesai kira-kira setengah jam sebelum jam 4 sore Antonius datang.

Kami hanya tersenyum melihat Anto mencium pipi Bella dengan sayang

Kumpulan Cerita Dewasa Tante Mila Yang Kesepian


Kumpulan Cerita Dewasa - Perkenalkan Namaku Moses seorang karyawan yang bekerja di perusahaan di kota yang terkenal dengan makanan khasnya yaitu Pudak.
Pekerjaanku hanya bagian pencatatan keluar atau masuk barang, tepatnya di Gudang penyimpanan. Aku sendiri berasal dari Kota yang terkenal dengan dinginnya udaranya. Aku disini hanya tinggal di sebuah kost yang letaknya tidak jauh dari perusahaan, masuk di sebuah gang yang hanya bisa dilewati kerndaraan bermotor ( roda 2 ).

Kisah ini berawal ketika aku baru menempati kost sekitar 8 bulan lamanya. Wajahku biasa saja tapi aku tipe orang yang mudah akrab, sehingga aku mudah dikenal dan mengenal satu sama lain. Bukan di lingkungan kost tetapi lingkungan sekitar kost ( warga asli sekitar kost ). Sehingga aku di kenalkan pada salah satu ibu yang menurutku biasa saja. Bertubuh khas orang berumur 42 tahunan. Orangnya tapi baik hatinya ( baik karena mau ngenalin anak perempuan nya kepadaku ). Sebut saja Bu Mila ( nama lengkap Karmila) waktu itu sekitar jam 7 malam aku berniat membeli nasi goreng di daerah sekitar kost. Aku bertemu ibu mila yang sama sama antri membeli nasi goreng. Aku di sapa terlebih dahulu.

Bu Mila: Wan ? Mau beli nasi goreng juga….?
Aku : ( sambil cengengesan ) Iya bu, Laper belum makan dari td siang. Maklum anak kost bu….
Bu Mila: Ya namanya juga jauh dari orang tua. Ya pacarnya donk di ajak kekost kalo siang suruh masakin.
Aku: ( sambil ketawa ) Belum punya bu……
Bu Mila: Pernah pacaran berapa kali?
Aku : Sekali bu trus diputus…

Obrolanku dengan Bu mila terputus akibat pesanan nasi goreng sudah selesai. Akibatnya pulang berjalan bersama . Tengah perjalanan Bu mila berkata ” Sama anak ku mau pa ndak ?”. Aku hanya senyum dan kujawab ” ya ndak papa buk kalo ibu mau punya menantu seperti saya ” sambil tertawa terbahak- bahak. Bu mila berkata lagi ” kalo mau habis makan kerumah ibu ya, ayahnya Ivon juga gak di rumah lagi keluar kota , biar sari ada teman nya nonton tv. “. ( ayah Ivon : ayah suami Bu mila dan Ivon adalah anaknya). Aku hanya menjawab ” Iya buk nanti saya kerumah ibu”

Tepat jam 8 malam aku bergegas ke rumah Bu mila yang hanya berjarak kurang lebih 100 meter dari kost. Sampai di depan rumah Bu Mila berada di teras dengan anak semata wayangnya. lantas di persilahkan masuk dan duduk bertiga.

Bu mila: Makan mu kok cepet? keburu ketemu Ivon ya?
Aku: hehehehe tadi ibu yang nyuruh kesini..
Ivon: (Senyum) Ibu lo kok gitu sich.
Bu mila: lha Moses lo jomblo kan gak papa ..
Ivon: Ya kalo Mas Moses nya mau bu….!!!. Ivon kan gak cantik. Kulit saja agak coklat Badan juga gak tinggi!!!
Bu mila: gak papa Von. Iya kan Moses?
Aku: Iya buk ( terpaksa saya iyakan saja karna jomblo yang penting sikat aja)
Bu mila: Tuch kan…….Apa ibu bilang.
Ivon: ( senyum senang ) Makasih loh mas. Ohya mas Ivon masuk dulu ya mas mau istirahat besok mas main kesini lagi ya?
Aku: Ok Ivon , selamat beristirahat ya ( dia berdiri dan meninggalkan aku dan ibu nya)

Dalam sepintas Ivon menurut penilaian ku Ivon tidak tinggi tp badannya membentuk sekali ( sekel ), Dada lumayan bulat meskipun blm tau aslinya. Sedangkan ibu mila badannya juga hampir sama bedanya agak kendur kelihatannya.Bu mila: Makasih Moses kalo kamu sudah bersedia. Anak jaman sekarang beda dengan dulu. kalo sekarang harus permak total meskipun ibu kurang berada masalah keuangan tetap ibu usahakan biar anak bisa di pandang.
Aku: maksud ibu apa bu?
Bu mila: Ibu tau anak ibu gak cantik jadi ibu usahain memaksimalkan yang ada. Biar gak seperti ibu di tinggal terus sama suami.

Aku: memangnya apa buk hubungannya? memangnya ada masalah dengan suami ibu?
Bu mila: ( sambil bernafas mengeluh) Iya Ayah Ivon jarang pulang. Mungkin dia tidak suka lagi dengan ibu. Ibu sudah tua mungkin ya. ( sambil berdiri ibu bertanya lagi) Apa sich kurangnya aku di mata lelaki menurut Nak Moses?
Aku: ( bingung,) mmmm apa ya bu? ( sambil memperhatikan badan Bu mila dari atas sampai bawah,)
Bu mila : Apa? yang kurang? jawab saja jujur apa adanya menurut pandangan mu.
Aku: kalo sedikit tidak senonoh gak papa kan bu?

Bu mila: Terserah kamu. biar ayah sari mau pulang biar gak uangnya saja yang pulang.
Aku: ( kuberanikan diri) Ibu sich memang sudah ber umur tidak menutup kemungkina ibu juga sudah mulai banyak berkurangnya.Tapi kalo saya jadi suami ibu ya saya tiap hari pulang bu ( mulai melancarkan SSI)
Bu mila: Apa yang membuatmu berkata seperti itu? sedangkan aku hanya begini badan saja tidak begitu membentuk Dada juga kendur wajah juga coklat sama seperti sari pakaian juga gini gini saja.
Aku: ( mulai fokus pada pakaian dan lancarkan SSI, maklum aku SSI karena dari pada tidak Ada). Ibu pakai baju begini kalo menurut saya ya surah bikin tertarik karena khas orang sini pakaiannya ( kebetulan Bu mila hanya menggunakan baju long dress depan ada kancingnya 3).

Bu mila: Masak sich ( sambil berputar di depan ku, lalu menatapku) trus apa lagi?
Aku: eeeee itu…… juga masih ok menarik selera ( tidak berani menyebut Dada, apalagi toket)
Bu mila: Oh ini ( sambil di pegang keduanya, lantas Bu mila Duduk di samping kiriku ) Kalo ini sich sama saja dengan yang lain buktinya juga Ayah sari juga sudah tidak tertarik.
Aku: oh gitu ya bu
Bu mila: Kamu mau tau ukuran berapa ini?
Aku: mmmm kalo boleh sich bu
Bu mila: ini hanya ukuran 38 C sudah kendur pula. beda dengan punya Ivon kalo sari 36 C tapi masih kenceng.
Aku: Oh gitu ya buk

Lantas apa yang terjadi aku dan Bu mila hanya diam saja sekitar 10 menitan sampai akhirnya jam 10 malam aku berpamitan dengan Bu mila

Aku: Bu sudah malam bu aku mau pamit besok kesini lagi.
Bu mila: Iya udah kalo gitu gpp Oh ya ini No Hp Ibu.
Aku: No nya Ivon donk bu ….. kok ibunya?
Bu mila: Sama Saja…… nnti aku kasi.

Begitu sampai kost aku masuk kan no nya dan ku save. Muncul lah salah satu aplikasi chating masa kini dengan no tersebut. Aku kirim chat pertama ” Ini Moses bu….” beberapa menit kemudian ” Oh ini no kamu, Aku save ya” aku membalas ” iya”
Selang beberapa hari, tepatnya malam minggu jam 7 malam. Aku berkunjung kembali ke rumah Bu mila. Aku menemuai Ivon , mulai ngobrol dan mengakrabkan diri padanya mulai cerita tentang perjalanan cintanya, ternyata Aku baru mengetahui kalo Ivon baru lulus tahun ini dari sekolah SMA. Selagi dia bercerita aku tidak terlalu fokus dengan ceritanya tapi aku menelusuri bntuk tubuh dan mukanya. Sebenarnya Ivon itu orangnya Gak begitu menarik hanya saja Dada dan pantat membentuk. Tiba tiba sari menutupi dadanya dengan tangannya, Aku sempat Kaget.

Ivon: Mas lihat apa sich?
Aku: Itu eeeee enggak kok.
Ivon: Mas ini senengnya yang gituan ya?
Aku: Gituan apa?
Ivon: Ini Dada. Dari tadi Ivon lihat mas lihat dada mulu!!!!!
Aku: ( memberanikan diri) Iya terlihat menantang hehehehe.
Ivon: Ini gara gara Ibu mas….. seperti ini.
Aku: loh ibu? memangnya ibu knapa ? Apa hubungannya dengan Dada?
Ivon: Awalnya Sich kecil mas…tapi sama ibu suruh gedein dikit. Agar laki2 tertarik.
Aku: Caranya?

 KLIK DISINI

Ivon: ini sama ibu di kasi ramuan dari kacang panjang di halusin terus di balurkan setiap mau tidur selama 3 bulan ini. Jadinya agak mengembang. Dari 36 A menjadi 36 C
Aku: Oh gitu caranya? Mas boleh Lihat atau pengang?
Ivon: Jangan mas nanti ada orang. Ivon juga malu Ya kalo mas suka beneran sama Ivon?
Aku: Kalo aku gak suka , knapa juga aku malam minggu kesini?
Ivon: ( berfikir ) Di ruang Tamu saja mas, Ayo masuk

Aku lantas mengikutinya. Terjadilah , dalam keadaan sepi ibunya entah kemana. aku merangkul sambil meremasnya. Dalam keadaan ini Aku tegang sekali si burung dara. Aku mulai membuka kancing depannya ” aku buka ya, aku mau lihat” sari tak menjawab diam saja. Dan terpampanglah Dada sekal montok ber BH warna coklat mirip kulitnya. indah sekali…… Setelah aku remas remas dari luar sari hanya memejamkan matanya. Tiba tiba saja ibunya muncul… dan berkata” loh Moses…. kamu disini ” aku dan Ivon langsung merapikan dan tertunduk malu. aku juga takut kalo nanti dimarahi. Ivon di suruh ibunya ke kamar untuk tidur.Ibunya mengikutinya. aku di biarkan sendiri sekitar 30 menitan. Lalu Ivon keluar kembali datang padaku dan berkata ” mas sama ibu mas di suruh pulang dulu. maaf ya mas…!!!!” dari raut mukanya dia cemberut.mungkin di marahi kejadian tadi. Aku berdiri dan berpamitan. Tapi Ivon menghalangiku sebentar. ” Mas….. jangan kwatir, Ini masih milik Mas Moses” sambil menunjuk dadanya. Aku merangkulnya dan berbisik ” makasih ya” Ivon menjawab ” Besok sore aku kekost nya Mas” aku lantas senyum dan meninggalkannya.

Sampai tempat kost jam 9 malam aku melihat Hpku ternyata ada chating dari ibunya Sari.

Ibu Mila: kamu tadi ngapain merangkul Sari? pakai pegagang dadanya juga? Kamu kok kurang ajar…. kmu gak kasian sma masa depan Ivon?
Aku: Maaf bu saya khilaf
Ibu Mila: kamu ini bisa saja kalo sudah ketahuan khilaf.
Aku: Iya bu habisnya sepi sich tadi.hehehehehe
Ibu Mila: kamu jangan kurang ajar . gak enak kalo sama tetangga kalo kalian begitu.
Aku: Iya bu. ( aku menjawab singkat agar Ibu Mila tidak panjang lebar)
Ibu Mila: sebnarnya gpp sich cman jgn keterlaluan.
Aku: yg bnar bu? ( sambil senyum- sendiri baca chatnya).
Ibu Mila: kamu suka apanya sich?pasti dadanya ya?
Aku: hehehehe iya bu……habisnya waktu pertama kesana ibu sudah cerita gitu jadi aku fokusnya ya kesitu hehehehehe
Ibu Mila: Iya salahku juga Wan…… besok pagi main kerumah ya . Makan pagi disini.
Aku: Iya bu.

Dalam hati ternyata ibu mila gak marah….. malah besok aku di undang makan pagi. besok pasti lihat yang sekel lagi. sambil tertawa.tibalah saat pagi itu. pakai celana 3/4 kaos bermerk sendal gunung.Aku melangkah kerumah Sari.Sampai di didepan aku langsung masuk. kehalamannya. Ibu mila sudah berada pada ruang tamu. langsung mempersilahkan masuk.

Aku: Ivon nya kemana buk?
Ibu Mila: tak suruh ke neneknya td pagi ngantar makanan . kalo hari minggu gini pasti kegiatannya ya ngantar makanan kerumah neneknya.( rumah neneknya beda kelurahan dengan tempat tinggal)
Aku : oh gitu buk!!!
Ibu Mila: Ayo makan dulu kamu blm makan gitu.( sambil berdiri)
Aku: ( mengikutinya, kuperhatikan tumben pakai daster !!! bisa buat pelampiasan nich selagi Sari g ada lagian juga suaminya 2 minggu- 3 minggu gak pulang, pasti kesepian. batin ku)

Aku di persilakan makan tp Ibu Mila tidak katanya sudah sarapan td dengan Ivon. Setelah acara makan selesai aku di buatin kopi.ketika menaruh aku sekejap melihat belahan dadanya yang kancingnya entah terbuka atau di buka. kelihatan BH nya.( wih rejeki…..nich). Setelah itu bu mila berpamitan Mandi kepadaku. Sambil membawa handuk. Aku menikmati kopi ku sambil menunggu Bu mila mandi dan Ivon pulang. Saat santai Bu mila keluar dari kamar mandi mondar mandir di depanku memakai handuk saja sambil membawa jemuran basah untuk di jemur….( wah rejeki nich gmna cara bisa menikmatinya….? aku berfikir sejenak.). Selagi berfikir Dia kembali menuju kamarnya yg tidak jauh dari Tempat makan. Ibu mila keluar…. dan bertanya padaku

Ibu Mila: Tegang ya? kepingin Ya? ( sambil mendekati dan duduk di depanku)
Aku: ( Diam dan memperhatikan pakaiannya . memakai daster khas Ibu2, kancing depan 3 dan di buka 2 mengintip BH warna putih kecoklatan yang kontras dengan kulit agak hitamnya, belahannya msh ok meskipun umur 42 tahun.) Ibu melihatnya kok gitu…?
Ibu Mila: Aku mau curhat sama kamu. Ibu sebenarnya kesepian….. Ayah Ivon jarang pulang. akibatnya ibu tiap malam Slalu membayangkan Ayah Ivon saja. tapi semenjak kejadian kemarin kamu sama Ivon ibu sudah tidak membayangkan Ayah Ivontapi kok ke kamu ya…..? Apa kamu guna guna?
Aku: Ya nggak lah buk ngapain saya guna guna, ibu ada asa saja ( dalam hati…. Wah rejeki belum dapat anaknya ,malah di beri sama ibunya…..lumayan gak papa)
Ibu Mila: Aku sudah lama tidak di peluk sama Ayah Ivon. Kamu mau kan bantu ibu? (sambil membusungkan dadanya twrlihat jelas belahannya)
Aku: ( sambil tertunduk berfikir) Gmna caranya? nnti kalo Ivon datang bagaimna?
Ibu Mila: Tenang Saja Ivon pulangnya Sore…katanya langsung mampir ke kost mu… Jadi sekarang masih Jam 10 kita punya waktu. Bagaimna? siap? gak usah difikirin yg penting kamu bersedia. Aku kunci dulu pintu depan setelah itu Aku masuk kamar….nanti kalo aku panggil kamu masuk ya……
Aku: ( hanya terpana dan tanpa sadar mengangguk, tanda setuju)

kemudian Ibu mila berdiri meninggalkanku.
Selagi aku di tinggal Ibu mila Aku membuka hape dan membuka situs web. mencari teknik2 memuaskan Stw. maklum dia termasuk STW. Aku melihat vidio sebentar lalu di tengah sedang asyik dan tegang Ibu mita memanggil dari kamarnya membuka sedikit pintunya sabil berkata ” Awan ….. Ibu Siap kamu kesini ya”. Aku berdiri dan tegang panas dingin aku mendekati pintu lalu masuk. Aku melihat Ibu mila menghadap kaca sedang menyisir rambut dengan pakaian yg sudah di ganti dengan handuk… aku berjalan mendekatinya dia berdiri berjalan mundur mendekati ku.dadaku menempel pada punggung nya. dia berkata ” celana dan kaos mu lepas ya” aku melepas semua baju dan celana kecuali CD ku.dia kembali menempel ku tangan kirinya meraba si burung yg sudah tegang melewati CD.
Ibu Mila: kok sampai nongol gini? Punyamu besar juga ya? ( tangan kanannya memegang tangan kananku dan menempelkan di dada yg masih tertutup handuk dan BH putihnya. Dia melepas handuknya….aku meraba bawah nya.. dan ternyata tidak pakai Cd… langsung aku sergap miss v nya….ternyata sudah basah sekali….aku kembali keatas dan meremas dadanya….dia mengeluh keenakan.

aku melepas BH nya dan meremas nya kembali.. dia berbalik lalu mulut beradu mulut sekitar 5 menit dia berkomentar ” dadaku sudah kendur ya” aku jawab ” nggak kok masih segar buktinya aku mau sama ibu” lalu aku menyedot puting kanannya. dia laget dan mengeluh. Bergantian kanan dan kiri. Dia lalu berbicara dan mengangkat mukaku. sambil mencium dia berkata ” punyamu besar dan panjang ya , aku sampai basah sekali, ibu cium ya ? ” ibu mila lalu jongkok dan membuka CD ku dia jilat kepala Burung ku sampai mengkilat lalu ibu mila rabahan sambil megangkang tanda siap. Aku mendekatinya. Ketika siap tempur masuk sedikit kepala burung ku. Dia mendongak ” Ayo Moses masukin…..” Tapi aku tidak masukin malah melepasnya dan mengganti lidahku menari pada lubangnya. dia mengaduk dan menjambak rambutku. berkejut2 dan berteriak ” kamu Apain…… itu oh…. enak” Aku rasakan tambah basah. ketika basah aku arahkan keatasnya sedikit lalu aku sedot dengan tiba tiba. Ibu Mila kelonjotan dan berteriak “Ampun Moses ……..Ampun….. Enak sekali……” ketika ibu mila lagi enak enaknya aku jongkok lalu memasukkan si burung dengan cepat lalu aku tahan dalam dalam. ibu mila ” Oh….. kamu gila Awan…… Enak…….Enak sekali……………” sambil dia berkejut 3 kali. Aku tusuk kembali maju mundur sekitar 10 kali tusukan Ibu mila menjerit dan menggapit ku. Tanda dia orgasme aku lanjutkan sampai berkali kali dengan tempo cepat. Ibu mila mohon ampun …. tidak sampai 50 menit dengan gaya masih sama . Aku merasakan ada yang mau keluar aku tambah lagi kecepatannya. dia menjerit dan menggapitku. tiba saat keluar aku tancap dalam dalam dan keluarlah air itu. Sampai 3-4 kali. Aku melepasnya dan tiduran di Sampingnya. Tak terasa Aku tertidur merangkul Bu Mila.

Entah berapa lama hingga aku sadar waktu sudah menunjuk kan pukul Satu. Aku bangun dan mengenakan pakaianku aku lihat Bu mila sudah tidak di tempat.ketika aku keluar kamar aku melihatnya di meja makan menyiapkan kopi lagi untuk ku. sambil duduk hanya berbalut handuk. dia mengeringkan rambutnya. Dia melempar senyum kepadaku.

Ibu Mila: kamu sudah bangun.pasti capek.
Aku: iya bu. maaf ( sambil Duduk )
Ibu Mila: (sambil senyum) meskipun kamu hanya keluar sekali aku sudah puas karena aku sudah 4 kali. ( sambil mengetipkan mata). Tapi ingat kalo kamu ingin lagi langsung bilang ya. jangan di lampiasin ke Ivon. Kasian dia masih virgin.
Aku: ( aku senyum) iya iya bu.
Ibu Mila: kalo cuman kiss dan nyusu saja gak papa. tapi jangan di kost mu. nanti aku tidak bisa pantau.( sambil berkata lirih) aku soalnya bakalan ketagihan sama kamu.
Aku: Iya bu iya siap…..hehehehehelalu

aku berpamitan mau pulang karena jam 1 lebih 20. aku berdiri dan ibu Mila juga berdiri memeluk ku dan mencium bibir ku.aku balas lebih hot. lalu ibu mila berpesan ” kalo ingin lagi kesininya Malam ya kecuali hari minggu, kalo minggu pagi aja. kalo gari biasa diatas jam 9 malam ya” aku mengangguk. dan berpamitan dengan nya . aku meninggalkan ruangan meja makan menuju kost.

Sampai di kost aku hanya senyum senyum sendiri dan keheranan kok bisa ya aku tadi.jam 4 aku sudah mandi dan bersih siap menunggu kedatangan Ivon. yang berjanji akan datang jam 4. Aku tunggu sampai mahrib dan tidak ada kedatangannya.

Friday, April 3, 2020

Kumpulan Cerita Dewasa Jadi Pelacur Demi Papa


Kumpulan Cerita Dewasa - Aku adalah seorang ayah dari 2 orang anak lelaki yang berusia 9 dan 4 tahun. Isteriku bekerja sebagai Manager di suatu prusahaan swasta. Kehidupan rumah tanggaku harmonis dan bahagia, kehidupan seks-ku dengan isteriku tidak ada hambatan sama sekali. Kami memiliki seorang pembantu, Yuli namanya, berumur kurang lebih 23 tahun, belum kawin dan masih lugu karena kami dapatkan langsung dari desanya di Jawa Timur. Wajahnya biasa saja, tidak cantik juga tidak jelek, kulitnya bersih dan putih terawat, badannya kecil, tinggi kira-kira 157 cm, tidak gemuk tapi sangat ideal dengan postur tubuhnya, buah dadanya lumayan besar

Cerita ini terjadi pada tahun 1999, berawal ketika aku pulang kantor kurang lebih pukul 14:00, jauh lebih cepat dari biasanya yang pukul 19:00. Anakku biasanya pulang dengan ibunya pukul 18:30, dari rumah neneknya. Seperti biasanya, aku langsung mengganti celanaku dengan sarung kegemaranku yang tipis tapi adem, tanpa celana dalam. Pada saat aku keluar kamar, nampak Yuli sedang menyiapkan minuman untukku, segelas besar es teh manis.

Pada saat dia akan memberikan padaku, tiba-tiba dia tersandung karpet di depan sofa di mana aku duduk sambil membaca koran, gelas terlempar ke tempatku, dan dia terjerembab tepat di pangkuanku, kepalanya membentur keras kemaluanku yang hanya bersarung tipis. Spontan aku meringis kesakitan dengan badan yang sudah basah kuyup tersiram es teh manis, dia bangun membersihkan gelas yang jatuh sambil memohon maaf yang tidak henti-hentinya.

Semula aku akan marah, namun melihat wajahnya yang lugu aku jadi kasihan, sambil aku memegangi kemaluanku aku berkata, “Sudahlah nggak pa-pa, cuman iniku jadi pegel”, sambil menunjuk kemaluanku.
“Yuli harus gimana Pak?” tanyanya lugu.
Aku berdiri sambil berganti kaos oblong, menyahut sambil iseng, “Ini musti diurut nih!”
“Ya, Pak nanti saya urut, tapi Yuli bersihin ini dulu Pak!” jawabnya.

Aku langsung masuk kamar, perasaanku saat itu kaget bercampur senang, karena mendengar jawaban pembantuku yang tidak disangka-sangka. Tidak lama kemudian dia mengetuk pintu, “Pak, Mana Pak yang harus Yuli urut..” Aku langsung rebah dan membuka sarung tipisku, dengan kemaluanku yang masih lemas menggelantung. Sum menghampiri pinggir tempat tidur dan duduk.
“Pake, rhemason apa balsem Pak?” tanyanya.
“Jangan.. pake tangan aja, ntar bisa panas!” jawabku.

Lalu dia meraih batang kemaluanku perlahan-lahan, sekonyong-konyong kemaluanku bergerak tegang, ketika dia menggenggamnya.
“Pak, kok jadi besar?” tanyanya kaget.
“Wah itu bengkaknya mesti cepet-cepet diurut. Kasih ludahmu aja biar nggak seret”, kataku sedikit tegang.
Dengan tenang wajahnya mendekati kemaluanku, diludahinya ujung kemaluanku.
“Ah.. kurang banyak”, bisikku bernafsu.
Kemudian kuangkat pantatku, sampai ujung kemaluanku menyentuh bibirnya, “Dimasukin aja ke mulutmu, biar nggak cape ngurut, dan cepet keluar yang bikin bengkak!” perintahku seenaknya.

Perlahan dia memasukkan kemaluanku, kepalanya kutuntun naik turun, awalnya kemaluanku kena giginya terus, tapi lama-lama mungkin dia terbiasa dengan irama dan tusukanku. Aku merasa nikmat sekali. “Akh.. uh.. uh.. hah..” Kulumannya semakin nikmat, ketika aku mau keluar aku bilang kepadanya, “Yul nanti kalau aku keluar, jangan dimuntahin ya, telan aja, sebab itu obat buat kesehatan, bagus sekali buat kamu”, bisikku. “Hepp.. ehm.. Hhm”, jawabnya sambil melirikku dan terus mengulum naik turun.

Akhirnya kumuncratkan semua air maniku. “Akh.. akh.. akh.. Yul.. Yum.. enakhh..” Pada saat aku menyemprotkan air maniku, dia diam tidak bergerak, wajahnya meringis merasakan cairan asing membasahi kerongkongannya, hanya aku saja yang membimbing kepalanya agar tetap tidak melepas kulumannya.

Setelah aku lemas baru dia melepaskan kulumannya, “Udah Pak?, apa masih sakit Pak?” tanyanya lugu, dengan wajah yang memelas, bibirnya yang basah memerah, dan sedikit berkeringat. Aku tertegun memandang Yyl yang begitu menggairahkan saat itu, aku duduk menghampirinya, “Yul kamu capek ya, apa kamu mau tahu kalau kamu diurut juga kamu bisa seger kayak Bapak sekarang!”

“Nggak Pak, saya nggak capek, apa bener sih Pak kalo diurut kayak tadi, bisa bikin seger? tanyanya semakin penasaran. Aku hanya menjawab dengan anggukan dan sambil meraih pundaknya kucium keningnya, lalu turun ke bibirnya yang basah dan merah, dia tidak meronta juga tidak membalas. Aku merasakan keringat dinginnya mulai keluar, ketika aku mulai membuka kancing bajunya satu persatu, sama sekali dia tidak berontak hingga tinggal celana dalam dan Bh-nya saja.

Tiba-tiba dia berkata, “Pak, Yul malu Pak, nanti kalo Ibu dateng gimana Pak?” tanyanya takut.
“Lho Ibu kan baru nanti jam enam, sekarang baru jam tiga, jadi kita masih bisa bikin seger badan”, jawabku penuh nafsu. Lalu semua kubuka tanpa penutup, begitu juga aku, kemaluanku sudah mulai berdiri lagi. Dia kurebahkan di tepi tempat tidur, lalu aku berjongkok di depan dengkulnya yang masih tertutup rapat, “Buka pelan-pelan ya, nggak pa-pa kok, aku cuma mau urut punya kamu”, kataku meyakinkan, lalu dia mulai membuka pangkal pahanya, putih, bersih dan sangat sedikit bulunya yang mengitari liang kewanitaannya, cenderung botak.

Dengan ketidaksabaranku, aku langsung menjilat bibir luar kewanitaannya pembantu lugu korban seks majikan, tanpa ampun aku jilat, sesekali aku sodokkan lidahku ke dalam, “Akh.. Pak geli.. akh.. akuhhfh..” Klitorisnya basah mengkilat, berwarna merah jambu. Aku hisap, hanya kira-kira 5 menit kulumat liang kewanitaannya, lalu dia berteriak sambil menggeliat dan menjepit kepalaku dengan pahanya serta matanya terpejam. “Akh.. akh.. uahh..” teriakan panjang disertai mengalirnya cairan dari dalam liang kewanitaannya yang langsung kujilati sampai bersih.

“Gimana Yul, enak?” tanyaku nakal. Dia mengangguk sambil menggigit bibir, matanya basah kutahu dia masih takut. “Nah sekarang, kalau kamu sudah ngerti enak, kita coba lagi ya, kamu nggak usah takut!”. Kuhampiri bibirnya, kulumat bibirnya, dia mulai memberikan reaksi, kuraba buah dadanya yang kecil, lalu kuhisap-hisap puting susunya, dia menggelinjang, lama kucumbui dia, hingga dia merasa rileks dan mulai memberikan reaksi untuk membalas cumbuanku, kemaluanku sudah tegang.

Kemudian kuraba liang kewanitaannya yang ternyata sudah berlendir dan basah, kesempatan ini tidak kusia-siakan, kutancapkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya, dia berteriak kecil, “Aauu.. sakit Pak!”. Lalu dengan perlahan kutusukkan lagi, sempit memang, “Akhh.. uuf sakit Pak..”. Melihat wajahnya yang hanya meringis dengan bibir basah, kuteruskan tusukanku sambil berkata, “Ini nggak akan lama sakitnya, nanti lebih enak dari yang tadi, sakitnya jangan dirasain..” tanpa menunggu reaksinya kutancapkan kemaluanku, meskipun dia meronta kesakitan, pada saat kemaluanku terbenam di dalam liang surganya kulihat matanya berair (mungkin menangis) tapi aku sudah tidak memikirkannya lagi, aku mulai mengayunkan semua nafsuku untuk si Sum.

Hanya sekitar 7 menit dia tidak memberikan reaksi, namun setelah itu aku merasakan denyutan di dalam liang kewanitaannya, kehangatan cairan liang kewanitaannya dan erangan kecil dari bibirnya. Aku tahu dia akan mencapai klimaks, ketika dia mulai menggoyangkan pantatnya, seolah membantu kemaluanku memompa tubuhnya. Tak lama kemudian, tangannya merangkul erat leherku, kakinya menjepit pinggangku, pantatnya naik turun, matanya terpejam, bibirnya digigit sambil mengerang, “Pak.. Pak terus.. Pak.. Yul.. Yull..Yul.. daapet enaakhh Pak.. ahh..” mendengar erangan seperti itu aku makin bernafsu, kupompa dia lebih cepat dan.. “Sum.. akh.. akh.. akh..” kusemprotkan semua maniku dalam liang kewanitaannya, sambil kupandangi wajahnya yang lemas. Aku lemas, dia pun lemas.

“Yul aku nikmat sekali, habis ini kamu mandi ya, terus beresin tempat tidur ini ya!”, suruhku di tengah kenikmatan yang kurasakan.
“Ya Pak”, jawabnya singkat sambil mengenakan pakaiannya kembali.
Ketika dia mau keluar kamar untuk mandi dia berbalik dan bertanya, “Pak.. kalo pulang siang kayak gini telpon dulu ya Pak, biar Yul bisa mandi dulu, terus bisa ngurutin Bapak lagi”, lalu ngeloyor keluar kamar, aku masih tertegun dengan omongannya barusan, sambil menoleh ke sprei yang terdapat bercak darah perawan Sum.

 KLIK DISINI

Saat ini Sum masih bekerja di rumahku, setiap 2 hari menjelang menstruasi (datang bulannya sangat teratur), aku pulang lebih awal untuk berhubungan dengan pembantuku, namun hampir setiap hari di pagi hari kurang lebih pukul 5, kemaluanku selalu dikulumnya saat dia mencuci di ruang cuci, pada saat itu isteriku dan anak-anakku belum bangun.

Panggil saja Celine, gadis muda, cantik, manis dan seksi. Umurnya masih muda 23 tahunan, dia juga masih kuliah disalah satu perguruan tinggi. Namun keadaan ekonomi keluarganya sangat berbalik dengan kecantikannya, ekonominya bisa dikatakan sangat kurang, untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan untuk membayar kuliahnya setiap hari dia selalu sibuk dengan rutinitas pekerjaannya. Apapun pekerjaannya pasti Celine lakukan agar keluarganya tidak kekurangan.

Hingga akhirnya suatu hari ayah Celine terkena sakit keras dan harus dirawat dirumah sakit dan harus operasi. Celine sangat kebingungan karena tabungannya sangat kurang banyak untuk membayar biaya operasi ayahnya. Celine bingung harus mencari uang kemana karena dia sudah berusaha meminjam kepada teman-temannya tapi nominal uang cukup banyak jadi teman-temannya gak mungkin ada yang bisa membantu. Celine pun menjadi gelisah dengan keadaan itu.

Ditengah kegelisahannya datanglah seorang teman Celine menawarkan pekerjaan yang kiranya hasilnya lumayan banyak. Sejenak Celine agak merasa lega dengan tawaran temannya itu. lalu temannya menyuruh Celine untuk ganti pakaian, namun teman Celine menyuruh Celine untuk berpakaian yang seksi. Celine sendiri sempat herankenapa temannya menyuruh Celine berpakaian seksi, tapi karena terdesak keadaan jadi Celine nurut pada temannya gitu aja. Selesai ganti pakaian teman Celine memuji kecantikan dan keseksian Celine, karena pada waktu itu Celine menggunakan kemeja setrit dan rok yang sangat mini sekali. Terlihat Celine sangat anggun sekali, buah dadanya terlihat padat berisi, berukuran 33C dan pantatnya terlihat sangat bulat padat. Penampilannya membuat setiap laki-laki terpana melihatnya.

Diperjalanan Celine dikasih tau temannya kalau dia akan disalurkan kesebuah panti pijat. Celine sangat kaget sekali dengan pemberitahuan temennya itu, sempat Celine akan menolak, namun Celine kembali memikirkan keadaan ayahnya yang sedang sakit keras dan membutuhkan banyak biaya. Celine pun hanya diam dan mengangguk saja, tanda Celine menyetujui tawaran temannya. Setelah itu diajaknya Celine kesebuah rumah sangat besar sekali dan diajaknya Celine masuk. Disana Celine dan temannya disambut seorang wanita yang sudah akrab dengan teman Celine tadi. Lalu teman Celine memasrahkan Celine kepada Neti salah satu pegawai. Kemudian pegawai itu pun memberikan pengarahan kepada Celine dan mengajak Celine untuk melihat sekeliling rumah dan tata cara dan segala sesuatu yang akan menjadi tugas Celine.

“dia pemilik panti pijat ini….namanya oom Bram” kata Neti. Neti kemudian berbicara sejenak dengan Bram , lalu meninggalkan Celine berduaan disana. “halo…saya Bram….panggil saja oom Bram….” kata Bram sambil mengulurkan tangannya “Celine, oom.

” jawab Celine menyambut uluran tangan Bram. Bram tidak segera melepaskan genggaman tangannya, ia menatap Celine bagai sedang menaksir sebuah karya seni.
“ok kalau begitu…” katanya kemudian sambil melepaskan jabatan tangannya. Bram kemudian melepaskan satu persatu pakaiannya, sehingga ia telanjang bulat, penisnya kelihattan cukup besar, setidaknya membuat Celine agak tercekat.

“nah Celine..coba urut punya oom……”kata Bram. Celine perlahan mendekat dan berlutut d antara kaki oom Edo, kedua tangannya menggenggam penis Bram, dan dengan gerakan yang teratur ia mulai memijit penis Bram, naik turun. Bram terlihat tersenyum dan puas dengan pijitan Celine.

“coba pake mulut …..” perintahnya Celine dengan patuh memasukkan penis itu ke dalam mulutnya, dan menyusuri penis tersebut maju mundur dengan bibirnya, suara geraman dan kocokan berirama mengiri semua nya. “uughh…you are….uughhh….” Bram menggeram sambil meremas rambut Celine sampai acak acakan.

Celine terus melakukan oral dengan santai, ia sering melakukannya dengan mantan pacarnya dulu. sampai beberapa lama akhirnya , penis oom Bram menyemburkan cairannya, oom Bram menahan kepala Celine agar seluruh spermanya tertelan oleh gadis itu. “hahahah..bagus..bagus…kamu berbakat juga ternyata…….hahahaha…kamu diterima……” kata oom Bram senang. Celine masih berlutut dilantai dan tertunduk malu, kini sudah tak mungkin lagi untuk kembali.

Sabtu malam adalah malam pertama Celine menjalani pekerjaanya sebagai massage girl. “anak anak….pak burhan sudah datang….” kata tante mirna sambil mengantar seseorang yg wajahnya sepertinya Celine kenal, pak burhan adalah salah seorang pejabat pemerintah, dan wajahnya sering muncul di televisi menyuarakan gerakan moral , sangat bertolak belakang dengan apa yg dia lakukan sekarang. sebagai pelanggan tetap tempat itu, mata pak burhan langsung menangkap barang baru di tempat itu. tak mempedulikan godaan para perempuan lain , ia mendekati Celine.

“hai…gadis manis….kamu siapa….?” tanya pak burhan…. “ehh..Celine ..ehh..oom….”jawab Celine “baru ya disini…..” tanya pak burhan “ini emang hari pertamanya dia oom…

” Neti yg menjawab ditimpali dengan anggukan kepala Celine.
“ooh…..bagus..ayo…..langsung ke dalam…oom udah pegel pegel nih…” kata pak burhan sambil menarik tangan Celine masuk ke sebuah kamar. Celine sedikit senang dan gugup menghadapi pelanggan pertamanya.

“oom mau mandi dulu..?” tanya Celine “ga usah…langsung aja.

“kata pak burhan sambil melepaskn seluruh pakaiannya, sementara Celine merapikan tempat tidur dan baby oil.
“loo..kok bajunya ga dibuka…” kata pak burhan ketika melihat Lussi berdiri di sisi ranjang masih berpakaian lengkap.

“oom bukain ya…” kata pak burhan sambil membuka satu persatu kancing baju Celine, dan melemparkan
jatuh blouse Celine, sambil melepas bra Celine , pak burhan menyempatkan meremas sejenak buah dada Celine yg menggiurkan itu, barulah ia kemudian melepas rok dan dalamn Celine, sehingga Celine pun kini tealnjang bulat.

pak burhan lalu berbarin telungkup di ranjang , dan Celine mulai melakukan pemijatan. saat Celine meratakan baby oil di punggung pak burhan dan memijat, pak burhan dengan santai mengajaknya mengobrol banyak hal, sehingga suasananya cukup cair., pak burhan tak henti henti memuji pijatan dan sentuhan Celine. kemudian pak burhan membalikkan badan, penisnya tegak tegang perkasa.

“pijat refleksinya dong ….” kata pak burhan sambil tersenyum, Celine mengerti maksudnya. giat mulai memijat mijat penis pak burhan, sementara pak burhan aktif meremas remas buah dada Celine, Celinememijat, dan mengocok makin kuat saat rangsangan di buah dadanya membuatnya semakin terbang melayang.

Celine kemudian menggantikan tangan dengan mulutnya, penis besar pak burhan kini memenuhi mulutnya, dengan mulutnya ia menghisap dan bergerak naik turun menyusuri panjang penis itu. “uagghhhh..gila….hebat kamu……” kaya pak burhan terlihat puas Celine terus mengocok, mengulum , dan menjilat penis itu sehingga membuat pak burhan semakin terbuai oleh kenikmatan.

tak butuh waktu lama sampai penis itu semakin mengang dan mengejang dan akhirnya menyemburkan seluruh isinya, Celine membersihkan sisa sisa sperma dengan menjilatinya, membuat pak burhan semakin tertawa puas, ia pun memberi tip yang cukup besar. malam pertama Celine , ia harus melayani 6 orang tamu, namun hasil yg didapatkan cukup lumayan, ia tak akan menyesali keputusannya terjun ke dunia seperti ini.

malam minggu berikutnya, tante mirna menyuruh Celine untuk memakai seragam SMA, karena ada pelanggan yg menginginkan dipijat oleh gadis SMA. dengan wajah polos Celine, tak sulit bagi Celine untuk menjelma menjadi gadis SMA. malam itu Celine memakai kemaja putih sma ketat dengan dua kancing atasnya dibuka, dan rok abu abu pendek, dibaliknya ia tak memakai apa apa lagi.

pukul 9 malam, pelanggan itu tiba, dan langsung terpana melihat kecantikan dan kemolekan Lussi yang terbalut seragam sma. pelanggan yang dimaksud ternyata adalah pak Dido, ia adalah salah seroang konglomerat papan atas indonesia, beberapa hari lalu ia baru lolos dari tuduhan korupsi , maka hari ini ia ingin merayakannya.

“halo..saya Dido…..kamu pasti Celine..?”
“betul oom….
” ‘yukk….” pak Dido tak sabar membawa Celine ke kamar.
“oom…mau mandi dulu……
” tanya Celine “iya..tapi kamu lihat ya….
” kata pak Dido sambil mencolek buah dada Celine.

pak Dido pun mandi dengan pintu terbuka agar Celine bisa melihatnya, dan ia meminta Celine selagi ia mandi, Celine harus melakukan rangsangan sendiri. dan begitulah, sambil pak Dido di kamar mandi, Celine mengelus ngelus pahanya sendiri sampai ke pangkal paha, menyibakan rok pendeknya, kemudian tangannya meremas remas buah dadanya sendiri sambil mengerang dan merintih.

“aahhhhh…awww,,,aauuhhh……..ahhhhhhhh…..” Dia membuka satu persatu kancing bajunya , memperlihatkan buah dadanya , meremasnya kembali dan memainkan putingnya.
“oooooh……..aaaahhhhh…ooouuhhhhh……awwww…….” entah karena ia terangsang atau menjiwai , ia tak menyadari pak Dido mendekatinya, ia baru menyadari saat penis pak Dido sudah ada di depan mulutnya, tanpa membuang waktu sedetik pun , penis tersebut telah masuk ke mulut Celine.

Celine mulai memaju mundurkan kepalanya, memberikan sensasi kenikmatan pada penis pak Dido. Lussi memainkan jurus jilatan dan hisapan mautnya , sampai akhirnya sperma pak Dido menyembur masuk ke mulutnya….

“huhuhu..bagus..bagus…” kata pak Dido pak Dido kemudian menerkam dan menindih tubuh Celine, buah dada gadis itu diremas dan disedot sedotnya bagai bayi, membuat Celine mengerang dan merintih.
“oooooh….oom……pelan….oom…….ahhhhhhhh..awhhhhh….” pak Dido kemudian menyusuri lekuk lekuk tubuh Lussi dengan lidahnya, menimbulkan sensasi geli dan birahi pada Lussi.

“ooh….hihii..awahhh..geliii..aww…..oom….ahhh….oom…” Celine semakin menggelinjang tak karuan saat sapuan lidah pak Dido mencapai klitorisnya, birahinya kini sudah hampir mencapai puncaknya.
puas menjilati dan meng “obok obok” tubuh Celine , pak burhan menyuruh Celine untuk bersiap dlm posisi doggy style. setelah bersiap pada posisinya, dengan lembut dan perlahan pak Dido mulai memasukan penisnya, dan mendorongnya perlahan, namun kian lama kian cepat. sambil menggenjot Celine, tangan pak Dido tidak menganggur, buah dada Celine yg menggantung ia remas remas, bebrapa kali pantat Lussi ia pukul sampai memerah.

“aww…oom…….uuhhhh…pe…aahh..lan…….dong…ahhhhh…” setiap sodokan pak Dido membuat Celine semakin dekat pada orgasme, ia membenamkan wajahnya di bantal menahan suara rintihan dan erangan kenikmatan dari mulutnya.
“uughh…..Lussi…uughhh..kamu….hebat….ahhh….” geram pak Dido keduanya menggeram dan mengerang menambah erotis suasana ruangan itu, smpai akhirnya keduanya bersamaan mencapai orgasme.

“aaaaaaaahhhhhh….aahhhhhhh…” Celine berteriak panjang lengan dan lutut Celine melemah membuatnya ambruk di kasur dengan tubuh pak Dido diatasnya, dengan penis masih menancap, malam itu mereka akhiri dengan mandi bersama, di kamar mandi pak Dido masih sempat menyetubuhi Celine dengan posisi berdiri, membuat seluruh tenaga Celine habis malam itu. tips dari pak Dido adalah yg paling besar dari semua tips yg ia terima, hal yg layak ia terima mengngat ia harus bekerja sangat keras, untunglah tante mirna mengerti keadaanya dan menyuruh Celine beristirahat dan tidak menerima tamu dulu. Pak Dido dan pak burhan menjadi langganan tetap Celine disana, mereka berdua tak mau dilayani siapapun kecuali Celine. sampai pada akhirnya pak burhan ingin memiliki Celine hanya untuk miliknya, ia menebus Celine dari tante mirna , dan menjadikan Lussi sebagai simpanannya sampai sekarang. hal itu menjadi berkah tersendiri bagi Celine, kini dia tak lagi khawatir akan kehabisan uang , rumah dan mobil pun kini ia punya, meski jauh dalam hatinya ia berharap ia bisa hidup normal dan menjalani kehidupan bekeluarga seperti halnya orang lain…..hanya saja…entah kapan.

Kumpulan Cerita Dewasa Pembantuku Yang Lugu


Kumpulan Cerita Dewasa - Aku adalah seorang ayah dari 2 orang anak lelaki yang berusia 9 dan 4 tahun. Isteriku bekerja sebagai Manager di suatu prusahaan swasta. Kehidupan rumah tanggaku harmonis dan bahagia, kehidupan seks-ku dengan isteriku tidak ada hambatan sama sekali. Kami memiliki seorang pembantu, Yuli namanya, berumur kurang lebih 23 tahun, belum kawin dan masih lugu karena kami dapatkan langsung dari desanya di Jawa Timur. Wajahnya biasa saja, tidak cantik juga tidak jelek, kulitnya bersih dan putih terawat, badannya kecil, tinggi kira-kira 157 cm, tidak gemuk tapi sangat ideal dengan postur tubuhnya, buah dadanya lumayan besar

Cerita ini terjadi pada tahun 1999, berawal ketika aku pulang kantor kurang lebih pukul 14:00, jauh lebih cepat dari biasanya yang pukul 19:00. Anakku biasanya pulang dengan ibunya pukul 18:30, dari rumah neneknya. Seperti biasanya, aku langsung mengganti celanaku dengan sarung kegemaranku yang tipis tapi adem, tanpa celana dalam. Pada saat aku keluar kamar, nampak Yuli sedang menyiapkan minuman untukku, segelas besar es teh manis.

Pada saat dia akan memberikan padaku, tiba-tiba dia tersandung karpet di depan sofa di mana aku duduk sambil membaca koran, gelas terlempar ke tempatku, dan dia terjerembab tepat di pangkuanku, kepalanya membentur keras kemaluanku yang hanya bersarung tipis. Spontan aku meringis kesakitan dengan badan yang sudah basah kuyup tersiram es teh manis, dia bangun membersihkan gelas yang jatuh sambil memohon maaf yang tidak henti-hentinya.

Semula aku akan marah, namun melihat wajahnya yang lugu aku jadi kasihan, sambil aku memegangi kemaluanku aku berkata, “Sudahlah nggak pa-pa, cuman iniku jadi pegel”, sambil menunjuk kemaluanku.
“Yuli harus gimana Pak?” tanyanya lugu.
Aku berdiri sambil berganti kaos oblong, menyahut sambil iseng, “Ini musti diurut nih!”
“Ya, Pak nanti saya urut, tapi Yuli bersihin ini dulu Pak!” jawabnya.

Aku langsung masuk kamar, perasaanku saat itu kaget bercampur senang, karena mendengar jawaban pembantuku yang tidak disangka-sangka. Tidak lama kemudian dia mengetuk pintu, “Pak, Mana Pak yang harus Yuli urut..” Aku langsung rebah dan membuka sarung tipisku, dengan kemaluanku yang masih lemas menggelantung. Sum menghampiri pinggir tempat tidur dan duduk.
“Pake, rhemason apa balsem Pak?” tanyanya.
“Jangan.. pake tangan aja, ntar bisa panas!” jawabku.

Lalu dia meraih batang kemaluanku perlahan-lahan, sekonyong-konyong kemaluanku bergerak tegang, ketika dia menggenggamnya.
“Pak, kok jadi besar?” tanyanya kaget.
“Wah itu bengkaknya mesti cepet-cepet diurut. Kasih ludahmu aja biar nggak seret”, kataku sedikit tegang.
Dengan tenang wajahnya mendekati kemaluanku, diludahinya ujung kemaluanku.
“Ah.. kurang banyak”, bisikku bernafsu.
Kemudian kuangkat pantatku, sampai ujung kemaluanku menyentuh bibirnya, “Dimasukin aja ke mulutmu, biar nggak cape ngurut, dan cepet keluar yang bikin bengkak!” perintahku seenaknya.

Perlahan dia memasukkan kemaluanku, kepalanya kutuntun naik turun, awalnya kemaluanku kena giginya terus, tapi lama-lama mungkin dia terbiasa dengan irama dan tusukanku. Aku merasa nikmat sekali. “Akh.. uh.. uh.. hah..” Kulumannya semakin nikmat, ketika aku mau keluar aku bilang kepadanya, “Yul nanti kalau aku keluar, jangan dimuntahin ya, telan aja, sebab itu obat buat kesehatan, bagus sekali buat kamu”, bisikku. “Hepp.. ehm.. Hhm”, jawabnya sambil melirikku dan terus mengulum naik turun.

Akhirnya kumuncratkan semua air maniku. “Akh.. akh.. akh.. Yul.. Yum.. enakhh..” Pada saat aku menyemprotkan air maniku, dia diam tidak bergerak, wajahnya meringis merasakan cairan asing membasahi kerongkongannya, hanya aku saja yang membimbing kepalanya agar tetap tidak melepas kulumannya.

Setelah aku lemas baru dia melepaskan kulumannya, “Udah Pak?, apa masih sakit Pak?” tanyanya lugu, dengan wajah yang memelas, bibirnya yang basah memerah, dan sedikit berkeringat. Aku tertegun memandang Yyl yang begitu menggairahkan saat itu, aku duduk menghampirinya, “Yul kamu capek ya, apa kamu mau tahu kalau kamu diurut juga kamu bisa seger kayak Bapak sekarang!”

“Nggak Pak, saya nggak capek, apa bener sih Pak kalo diurut kayak tadi, bisa bikin seger? tanyanya semakin penasaran. Aku hanya menjawab dengan anggukan dan sambil meraih pundaknya kucium keningnya, lalu turun ke bibirnya yang basah dan merah, dia tidak meronta juga tidak membalas. Aku merasakan keringat dinginnya mulai keluar, ketika aku mulai membuka kancing bajunya satu persatu, sama sekali dia tidak berontak hingga tinggal celana dalam dan Bh-nya saja.

Tiba-tiba dia berkata, “Pak, Yul malu Pak, nanti kalo Ibu dateng gimana Pak?” tanyanya takut.
“Lho Ibu kan baru nanti jam enam, sekarang baru jam tiga, jadi kita masih bisa bikin seger badan”, jawabku penuh nafsu. Lalu semua kubuka tanpa penutup, begitu juga aku, kemaluanku sudah mulai berdiri lagi. Dia kurebahkan di tepi tempat tidur, lalu aku berjongkok di depan dengkulnya yang masih tertutup rapat, “Buka pelan-pelan ya, nggak pa-pa kok, aku cuma mau urut punya kamu”, kataku meyakinkan, lalu dia mulai membuka pangkal pahanya, putih, bersih dan sangat sedikit bulunya yang mengitari liang kewanitaannya, cenderung botak.

Dengan ketidaksabaranku, aku langsung menjilat bibir luar kewanitaannya pembantu lugu korban seks majikan, tanpa ampun aku jilat, sesekali aku sodokkan lidahku ke dalam, “Akh.. Pak geli.. akh.. akuhhfh..” Klitorisnya basah mengkilat, berwarna merah jambu. Aku hisap, hanya kira-kira 5 menit kulumat liang kewanitaannya, lalu dia berteriak sambil menggeliat dan menjepit kepalaku dengan pahanya serta matanya terpejam. “Akh.. akh.. uahh..” teriakan panjang disertai mengalirnya cairan dari dalam liang kewanitaannya yang langsung kujilati sampai bersih.

 KLIK DISINI

“Gimana Yul, enak?” tanyaku nakal. Dia mengangguk sambil menggigit bibir, matanya basah kutahu dia masih takut. “Nah sekarang, kalau kamu sudah ngerti enak, kita coba lagi ya, kamu nggak usah takut!”. Kuhampiri bibirnya, kulumat bibirnya, dia mulai memberikan reaksi, kuraba buah dadanya yang kecil, lalu kuhisap-hisap puting susunya, dia menggelinjang, lama kucumbui dia, hingga dia merasa rileks dan mulai memberikan reaksi untuk membalas cumbuanku, kemaluanku sudah tegang.

Kemudian kuraba liang kewanitaannya yang ternyata sudah berlendir dan basah, kesempatan ini tidak kusia-siakan, kutancapkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya, dia berteriak kecil, “Aauu.. sakit Pak!”. Lalu dengan perlahan kutusukkan lagi, sempit memang, “Akhh.. uuf sakit Pak..”. Melihat wajahnya yang hanya meringis dengan bibir basah, kuteruskan tusukanku sambil berkata, “Ini nggak akan lama sakitnya, nanti lebih enak dari yang tadi, sakitnya jangan dirasain..” tanpa menunggu reaksinya kutancapkan kemaluanku, meskipun dia meronta kesakitan, pada saat kemaluanku terbenam di dalam liang surganya kulihat matanya berair (mungkin menangis) tapi aku sudah tidak memikirkannya lagi, aku mulai mengayunkan semua nafsuku untuk si Sum.

Hanya sekitar 7 menit dia tidak memberikan reaksi, namun setelah itu aku merasakan denyutan di dalam liang kewanitaannya, kehangatan cairan liang kewanitaannya dan erangan kecil dari bibirnya. Aku tahu dia akan mencapai klimaks, ketika dia mulai menggoyangkan pantatnya, seolah membantu kemaluanku memompa tubuhnya. Tak lama kemudian, tangannya merangkul erat leherku, kakinya menjepit pinggangku, pantatnya naik turun, matanya terpejam, bibirnya digigit sambil mengerang, “Pak.. Pak terus.. Pak.. Yul.. Yull..Yul.. daapet enaakhh Pak.. ahh..” mendengar erangan seperti itu aku makin bernafsu, kupompa dia lebih cepat dan.. “Sum.. akh.. akh.. akh..” kusemprotkan semua maniku dalam liang kewanitaannya, sambil kupandangi wajahnya yang lemas. Aku lemas, dia pun lemas.

“Yul aku nikmat sekali, habis ini kamu mandi ya, terus beresin tempat tidur ini ya!”, suruhku di tengah kenikmatan yang kurasakan.
“Ya Pak”, jawabnya singkat sambil mengenakan pakaiannya kembali.
Ketika dia mau keluar kamar untuk mandi dia berbalik dan bertanya, “Pak.. kalo pulang siang kayak gini telpon dulu ya Pak, biar Yul bisa mandi dulu, terus bisa ngurutin Bapak lagi”, lalu ngeloyor keluar kamar, aku masih tertegun dengan omongannya barusan, sambil menoleh ke sprei yang terdapat bercak darah perawan Sum.

Saat ini Sum masih bekerja di rumahku, setiap 2 hari menjelang menstruasi (datang bulannya sangat teratur), aku pulang lebih awal untuk berhubungan dengan pembantuku, namun hampir setiap hari di pagi hari kurang lebih pukul 5, kemaluanku selalu dikulumnya saat dia mencuci di ruang cuci, pada saat itu isteriku dan anak-anakku belum bangun.

Thursday, April 2, 2020

Kumpulan Cerita Horor Dia Yang Tersenyum Seringai Dalam Gelapnya Malam


Kumpulan Cerita Horor - Sebelumnya perkenalkan, aku perempuan berasal dari ujung bogor timur perbatasan cianjur, usiaku saat ini 19 tahun, inisial namaku "D", tapi karena anak bungsu, keluargaku biasa memanggil "de, atau dede" dan kalian boleh memanggilku apa saja selama sopan.

Sampai detik ini aku sedang berusaha untuk melupakan semuanya tentang "mereka", bukan karena aku tak bersyukur dengan kekurangan ini, tapi hanya ingin hidup normal seperti orang kebanyakan, tapi entah kenapa rasanya sulit. Kalian pasti tau "mereka" yang sedang aku maksud, bukan?

Kurang lebih sekitar dua bulan lalu aku bertemu lagi dengan sosoknya dan ini mengingatkanku kembali pada awal mula kesadaranku beberapa tahun silam, bahwa "mereka" itu benar ada.

Cukup lama aku berdebat dengan pikiranku, dan setelah meminta izin pada beberapa pihak, akhirnya aku memutuskan untuk menceritakan semuanya ke sini..

Dulu, bisa dibilang aku orangnya super cuek, apa yang aku rasakan dan lihat sering kali diabaikan, bukannya tidak percaya dengan hal yang diluar nalar, tapi lebih ke aku menganggapnya hanya halusinasi.

Sampai akhirnya kisah ini terjadi, tepatnya pada awal tahun 2014..
Saat itu sedang libur pondok(pesantren).. setelah beberapa hari dirumah, aku tak merasakan kejanggalan apapun, aku melakukan aktivitas seperti biasanya, mandi, makan dan sebagainya, hingga saat malam jum'at. Selepas maghrib, aku kembali ke kamar untuk mengaji, dipertengahan surat yang aku baca, tenggorokanku tercekat, sakit sekali, mataku panas dan terus berderai air mata, ingin rasanya berteriak meminta tolong, namun tak bisa.

Aku sendiri bingung apa yang terjadi, yang aku pikirkan saat itu hanya kematian akan segera tiba menghampiriku..

Dalam hatiku memohon "Ya Allah, bantu aku." Dan terus berusaha bersyahadat dengan susah payah. Beberapa saat kemudian, Alhamdulillah akhirnya aku bisa lepas dari semua itu. Aku beranjak untuk keluar kamar, namun saat diambang pintu aku tersungkur tak sadarkan diri.

Kemudian aku terbangun dgn hidung yang mimisan, aku melihat ibu menangis, dan wajah ayahpun nampak panik, aku tau betul mereka khawatir hingga akhirnya aku mengurungkan niat untuk menceritakan apa yang tadi aku alami.

Aku pergi wudhu dan pamit ke kamar setelah menolak ajakan ibu untuk tidur bersamanya. Karena rasanya aku ingin memikirkan apa yang baru saja terjadi, apa ini halusinasi lagi?

Aku tidur, dan bermimpi melihat sosok perempuan, dia tertidur diantara dapur dan kamar mandi rumahku, tangannya menutup seolah sedang bertapa. Sama persis seperti apa yang aku lihat saat pingsan tadi.

Bedanya kali ini "dia" menoleh, kemudian berdiri, berjalan namun kakinya tak napak, keluar dari kamar mandi, wajahnya menyeringai, setelah melewati dapur, dan tepat dihadapanku, ketawanya melengking dengan mulut yang melebar hingga ke leher, kemudian berhenti lalu menatap seolah ingin menerkam.

Secara manusiawi, jelas aku merasa takut, tapi apa iya aku harus diam saja?

Dengan ragu, aku mencoba berkomunikasi dengannya, "Apa maumu?!", dia semakin mendekat "Kamu yang mengganggu ketenanganku, beribadah tak tau waktu, ini rumahku, harusnya sadar diri!", ucapnya berteriak, "Dan sebagai gantinya, aku ingin meminjam tubuhmu, aku akan mengendalikannya untuk dendamku yang belum terbalas!!!" sambungnya.

Aku terdiam.. tubuhku lemas, bahkan untuk sekedar menelan ludahpun rasanya sulit, rasa takutku bertambah saat mendengar pernyataanya, apalagi dengan diiringi ketawanya, dan mata yang penuh kebencian, membuat nyaliku sedikit ciut saat itu.

Tapi entah dapat keberanian dari mana, aku malah menantangnya, "Dasar iblis, setan, jin, atau apapun itu! Silakan saja kalau bisa, kamu pikir aku takut, hah?! Teriakku bercampur air mata.

Dia mendekat dan berhasil mencakar tangan kiriku, aku terus mundur hingga akhirnya mentok sampai tembok, dia tertawa lagi seolah meremehkan, rasanya telingaku mau pecah mendengarnya.

Dia mencekik, dan mengangkatku, karena bagaimanapun tubuhku kalah tinggi dengannya. "Aku bunuh kamu!" Ucapnya menyeringai. "Hidup dan matiku ditangan Allah" jawabku kemudian meludahinya tepat diwajah. Dan sepertinya tindakanku membuatnya marah sehingga dia mengeratkan tangannya dileherku.

Aku semakin kesulitan bernapas dibuatnya, "Ya Allah, beri aku kekuatan untuk melawannya." doaku berulang kali.

Saat tubuhku mulai melemah, aku melihat cahaya yang mendekat, dan berhenti tepat dibelakang mahluk itu, kini aku bisa melihatnya dengan jelas apa cahaya itu.. ternyata dia adalah seorang kakek dengan wajah teduh sepertinya senyum itu tak asing bagiku, memakai jubah putih lengkap dengan sorbannya, melemparkan tasbih dan berlalu begitu saja.

Aku berhasil meraihnya, beristighfar dalam hati karena mulutku seperti terkunci, sesaat kemudian aku bisa mengucapkan "AllahuAkbar" dengan lantang dan dia terpental, dan akupun terjatuh.

Aku terbangun tepat saat azan shubuh, nafasku terengah dan keringat membanjiri tubuhku padahal hawanya sangat dingin, aku bergegas sholat namun ketika wudhu tanganku terasa perih, aku melihat ada luka cakar yang cukup panjang dari pergelangan tangan sampai ke siku, sama seperti dalam mimpi.

Aku berusaha melupakannya, tapi kejanggalan terus menyelimuti perasaanku, aku yakin ini bukan ulahku, karena kukuku terlalu pendek untuk melakukannya, tapi kalaupun mimpi itu menjadi nyata rasanya tak masuk akal.

Paginya akupun melihat ada luka lecet yang kebiruan dileher, itu yang membuatku akhirnya menceritakan semua pada ibu, ibu terlihat sama takut dan sama bingungnya dengan aku. Sembari mengobati lukaku, "Banyakin berdoa ya, semoga Allah jagain de, ibu, ayah sama dede" katanya.

Jam berlalu, rasanya siang semakin cepat berlalu.

Dan malam itu setelah selesai mengerjakan tugas, aku merebahkan diri dikasur, saat itu juga ada hembusan napas dibelakangku, namun lagi lagi aku cuek, tak lama kemudian tv nyala dan mati dgn sendirinya, "ah mungkin rusak" pikirku tetap tak peduli.

Tapi saat tiduran dengan posisi telungkup tiba tiba rambutku seperti ada yang menjambak, aku kaget dan langsung berbalik badan, dengan keadaan lampu yang dimatikan otomatis kamar menjadi gelap, aku mencari hp untuk dinyalakan senternya, dan dia ada tepat diatasku, dengan wajah yang menyeramkan berusaha untuk mencekik, jelas aku melawan dengan memukulnya, kemudian dia menghilang.

Besoknya saat sedang mandi, aku merasakan napas itu lagi.. dan kini ia tepat dibelakang kepalaku dengan diiringi tawa cekikikan yg memenuhi seisi kamar mandi!

Walaupun samar tapi berhasil bikin merinding. Aku mencoba untuk tetap tenang sembari memeluk lutut, mengumpulkan keberanian. Dengan posisiku membelakangi pintu, otomatis harus berbalik badan jika ingin keluar dari kamar mandi.. dan aku tak ingin melihatnya jika aku berbalik badan saat itu.

Beberapa menit berlalu, dan aku masih bertahan dengan posisiku, rasanya sangat lelah sekali, tenagaku cukup terkuras terus terusan diganggu seperti ini.

Saat menunduk aku melihat sepasang kaki dibawahku sangat jelas namun kaki itu terbenam dalam lantai, seketika langsung teringat posisinya dalam mimpiku, tidur telentang diantara dapur dan kamar mandi. Jantungku semakin berdegup kencang, merubuhkan keberanian yang daritadi aku kumpulkan. "Jadi aku jongkok diantara kakinya?" pikirku.

Mau sampai kapan aku bertahan disini? Akhirnya perlahan aku berbalik badan, dan benar saja.. sosok menyeramkan itu duduk tepat dilawang pintu yang masi tertutup.

Aku berteriak sekeras mungkin, tapi rasanya percuma karena sepertinya suaraku tak terdengar oleh ibu yang sedang memasak, padahal jaraknya cukup dekat, karena posisi dapur dan kamar mandi itu saling berhadapan.

Semakin aku teriak, semakin keras dia tertawa, hingga mulutnya terus melebar tak karuan, ngeri, takut, jijik melihatnya, dan dengan aroma busuk yang berhasil membuatku mual. "Brp lama dia ga sikat gigi?"
Disaat seperti ini sempat sempatnya pikiran itu terlintas dibenakku, aku menggelengkan kepala, mencoba untuk fokus.

Tiba tiba tangannya terus memanjang meraih kepalaku, membenturkannya ketembok hingga beberapa kali, dan akupun terjatuh.
Disisa kesadaranku, aku mendengar suara ibu memanggil. Berbarengan dgn hilangnya sosok itu. Aku mengambil handuk dan keluar. Aku disambut ibu yg khawatir krn mendengar suara benturan dari dlm kmr mandi.
Aku tidur setelahnya, dan terbangun karena perut sangat lapar.

Saat berjalan melewati cermin aku berhenti untuk merapikan rambutku yg super berantakan, aku terdiam karena ada yang beda dgn bayanganku, wajah itu sangat putih, jelas tidak wajar dgn warna kulit manusia, dan dipantulan aku tersenyum sangat lebar, padahal aku sendiri sdg bengong... .

Pikiranku langsung menangkap bahwa itu pasti dia lagi, namun tubuhku kaku, dengan sekuat tenaga aku mencoba mengangkat sisir yang sedang dipegang, lalu melemparkannya tepat dibayangan itu. Dan "prank", beberapa pecahan itu mengenai kakiku.

 KLIK DISINI

Aku menutup mataku dengan tangan dan terus berteriak, itu berhasil membuat ibu berlari dan memelukku erat, menenangkan dengan mengusap kepalaku, "Ibu dia siapa? De kenapa?", aku histeris. "De, liat ibu hey istighfar ayo, Astaghfirullah hal adzim" ucap ibu sembari menepuk pipiku, aku mengikuti ucapannya, "rasanya aku sudah tidak waras lagi." Pikirku.

Beberapa hari setelahnya, aku berobat karena sudah waktunya check up bulanan, aku tertidur selama diperjalanan, lumayankan bisa istirahat.

Sesampainya dirumah sakit, dan duduk diruang tunggu, aku bertemu anak kecil, dia duduk disampingku, aku mengajaknya berbicara, tapi tak ada jawaban.

"De ngomong sama siapa?" tanya ibu. "Dia" aku menunjuknya, tapi ternyata hanya aku yang bisa melihat. "Apa apaan ini? Mungkin benar aku sudah gila." gerutuku dalam hati.

Diruang dokter, seperti biasanya ditanya beberapa hal dan aku mengeluhkan kakiku yang sakit akhir akhir ini.

Akhirnya aku diminta masuk ke ruang lab untuk tes darah, disana aku bertemu dengan dokter Anita, "Kamu lagi? Dijaga dong kesehatannya, bosen saya periksanya" ucapnya terkekeh.

Aku menanggapinya hanya dengan senyum, mataku fokus kepojok ruangan, ada sosok perempuan dengan rambut yang kusut berdiri dengan kepala menunduk, dan lagi aku berpikir "hanya halusinasi".

Saat menunggu di apotek, aku meninggalkan ibu untuk izin ke toilet, tapi aku tak kunjung masuk karena walaupun pintunya terbuka tapi masi ada orang didalam.

Tak lama kemudian, "belum mau masuk?" Tanya seorang ibu, aku menggeleng. "Ya udah saya duluan ya" ucapnya langsung menutup pintu..

Aku bengong, banyak pertanyaan yang muncul di kepalaku, tapi ah sudahlah. Aku pergi dari sana, menghampiri ibu yang sudah menunggu diluar.

Diperjalanan pulang hingga sampai dirumah, entah sudah berapa banyak "mereka" yang aku lihat, tapi logikaku masi bersikeras menentang semuanya. .

Dua minggu berlalu, keadaan kakiku semakin menjadi, tiba tiba lemas dan langsung terjatuh saat sedang berjalan, layaknya seorang bayi.

Atau bahkan sering kali terbangun tengah malam karena merasakan kaki yang sakit luar biasa, dan setelah beberapa kali, aku baru sadar bahwa semua itu selalu terjadi saat jam dua malam.. .

Waktu berlalu hingga masa Liburanku usai, tapi ayah meminta izin libur lagi kepada pihak pesantren, karena sudah mengetahui keadaanku yang sering sakit, akhirnya diizinkan dengan syarat tetap mengerjakan tugas yang diberikan.

Begitu dan terus begitu, aku masih selalu dihantui, bahkan terkesan diteror karena banyak luka lebam atau cakaran, setiap aku terbangun dari mimpi dan rasanya pun lumayan sakit.

Ibu dan ayah sudah berusaha meminta tolong didoakan kepada beberapa ustadz dekat rumah, karena semakin khawatir dengan kejanggalan yang aku alami. Tapi seperti yang sudah sudah, setelah bersedia namun keesokan harinya mereka tiba tiba bilang tak bisa membantu tanpa alasan yang jelas.

Rasanya hanya bisa pasrah, karena ayah apalagi ibu tak tau harus bagaimana lagi?

Sampai akhirnya kakak pertamaku datang menjenguk bersama suaminya, ibu menceritakan keadaanku yang sering kali kesakitan saat tengah malam, denganku pun mereka mengobrol cukup banyak, namun lebih banyak bertanya kabar dan soal pelajaran, tak sekalipun menyinggung tentang apa yang aku alami.

Tadinya aku pikir mereka akan menganggap aku sakit seperti biasanya, tak merasakan kejanggalan apapun, tapi ternyata besoknya kaka iparku menelepon ibu, .

"bu, gimana kalo dede diobatin sama om aa aja, soalnya kaya ada yang ga beres. Mungkin ini sih cuma perasaan aa sama teteh aja, tapi apa salahnya dicari tau kan? Kalo emang mau nanti dikabarin lagi." Ibu mengiyakan, katanya demi kebaikanku...

Dua hari setelahnya, ada telepon masuk dengan nomer baru, ternyata beliau kaka dari kaka iparku, ya karena kebetulan om kaka iparku, kiyai Sholeh sedang sibuk mengurusi beberapa pasien dipesantrennya, jadi beliau mengutus ustadz Atnam untuk membantuku.

"Neng tunggu ya, malem ini bapa doain, bismillah atas izin Allah semuanya bisa selesai." katanya sesaat setelah menanyakan nama lengkap aku dan ayahku.

Sebenarnya beliau menyuruh ibu atau ayah membawaku ketempatnya agar bisa dijaga dan terus dipantau oleh beberapa santri kiyai Sholeh, tapi karena keadaanku yang tak memungkinkan akhirnya mencoba lewat doa jarak jauh.

Malam itu aku tidur diruang tamu sesuai perintah, bersama ibu, ayah dan kakaku yang ketiga. Posisiku dipojok kiri dan dipeluk ibu dari belakang, tapi seperti biasa aku terbangun jam dua malam karena merasakan kaki yang sakit luar biasa, aku memanggil ibu sambil mengoyangkan tangannya dipinggangku, tapi kenapa tangan ibu rasanya sedingin es?..

Dan saat kulihat, pinggangku dipeluk oleh sebuah tangan dgn kuku yg sangat panjang! sontak aku menepisnya dgn cepat. Keringat dingin membanjiri tubuhku menahan rasa takut, dengan terus membaca ayat kursi, tanganku berusaha terus meraba untuk mencari tubuh ibu tanpa berani berbalik badan, aku terus berteriak cukup lama, tapi tak ada satu orangpun yang bangun.

Aku menyerah, dan aku terpaksa berbalik badan... dan dia tidak hilang.. dia disini.. dia ada ditengah antara aku dan ibu, tapi anehnya tidak seseram biasanya. Dengan gaun merah muda, rambut yang masi digulung dan ditusuk sumpit, bunga merah ditelinganya, dan kulitnya sangat putih. Tubuhnya semakin mendekat, dan saat itu pula wajah seramnya kembali, dia berteriak ditelingaku "PERRGIIII!".

Aku menangis histeris kerena dia mencekikku, aku memejamkan mata dan terus berusaha mendorongnya sembari berdoa, akhirnya semua terbangun, ibu memelukku, dan kamipun terjaga sampai adzan shubuh.. Dan ada luka lagi yg tertinggal, seperti biasanya setiap ada kejadian entah nyata ataupun mimpi, kejadian itu selalu meninggalkan bekas di kulitku. Seolah ini peringatan bahwa ancaman yg kualami adalah suatu hal serius...

Malamnya, ustadz Atnam kembali menelepon, katanya beliau diserang sampai muntah, "Kekuatan ini jahat dan lumayan kuat, tapi saya udah bilang sama kiyai Sholeh untuk bantu mendoakan." ucapnya pada ibu ayah, aku yang mendengar itu langsung menangis bukan cuma takut, tapi juga sangat merasa bersalah.

"Neng bapa mau nanya boleh ya?", "Dia perempuan?", "Kulitnya putih", "Pake baju merah jambu?", "Rambutnya digulung?", "Terus ada kembang ros ditelinganya?"

Aku hanya menjawab "iya.." disetiap pertanyaannya, karena memang begitu adanya. Apa yang ditanyakan sama persis dengan apa yang aku lihat.

Bagaimana mungkin? Sedangkan aku belum menceritakannya kepada siapapun, dan ternyata sosok seperti itulah yang datang menyerang ustadz Atnam, dan terus berteriak "Jangan ikut campur, ini urusanku!" katanya.

Setiap pagi aku baru bisa tidur karena malamnya tak pernah bisa nyenyak sebab rasa sakit dikaki yang semakin parah. Bukan cuma cape fisik tapi juga pikiran, kurang istirahat dan ga selera makan. Sudah berhari hari aku tak pernah berani melihat cermin, bahkan hanya untuk sekedar mandipun harus ditemani, karena pagi, siang, sore dan malam, kapanpun saat melakukan aktivitas apapun selalu dihantui rasa takut.

Besoknya aku tertidur selepas shubuh, dan terbangun menjelang siang, ibu baru pulang membawa beberapa kantong belanjaan, saat membukanya aku tau semua bahan masakan itu, namun ada satu yang asing dimataku, daun berukuran kecil, entah apa namanya?

Ternyata daun itu permintaan ustadz Atnam, ibu bilang susah payah mencari, tapi Alhamdulillah Allah beri jalan, ada satu orang yang punya tanaman itu dan memberinya suka rela. Aku bangga dengan perjuangannya. Terimakasih,ibu, ayah, teteh, aa, semoga kalian terutama ibu dan ayah sehat dan selalu dalam lindungan Allah, Aamiin.

Sesuai pesan ustadz Atnam, siang itu daun direndam dibaskom berisi air, hingga sorenya beliau menelepon untuk mendoakan, lalu dibiarkan semalaman untuk digunakan keesokan harinya, tepat dimalam jum'at.

Sesuai janji selepas isya, ustadz Atnam kembali menelepon, ternyata "dia" juga datang berusaha menyerang kyai Sholeh, namun berhasil digagalkan..

Selesai mendoakan baskom berisi rendaman, "Setelah teleponnya mati langsung kunci pintu, kalo nanti ada suara apapun tolong jangan pergi, terus aja baca doa yang tadi dikirim disms, dan cipratkan airnya, yakin semuanya bisa dilawan atas izin Allah, saya dan kiyai Sholeh bantu mendoakan dari sini." ucap ustadz Atnam pada ibu, karena kebetulan ayah sedang piket kerja, jadi kami hanya bertiga.

Posisinya ibu didepan, aku ditengah, dan kakaku dibelakang. Kami terus berjalan, berdoa dan mencipratkan air itu diseluruh ruangan, namun saat dikamarku tiba tiba ada suara gaduh barang yang berjatuhan, anginpun terasa berhembus kencang sampai pintu kamar mandi terus terbuka dan terbanting sendiri, seisi rumahku seakan bergerak tanpa kendali. Suara itu baru berhenti, setelah ibu selesai melakukan semuanya.

Paginya ibu menelepon ustadz Atnam, menceritakan semuanya didepan ayah yang sedang penasaran, ternyata ditempat beliau dan kiyai Sholeh pun sama, beberapa barang berjatuhan saat membantu mendoakan.

"Semoga dia ga akan ganggu neng lagi, jangan lupa terus minta perlindungan sama Allah ya."

. "Aamiin." ucapku.

Saat itulah aku tau sebuah kenyataan, bahwa mata bathinku sudah terbuka sebagian sejak lahir, dan saat mengalami kejadian itu ternyata tidak sengaja terbuka seluruhnya, makanya semua kejadian itu sangat jelas dipandanganku.

Ibu meminta ditutup agar aku tak mengalami hal diluar nalar lagi. Tapi katanya hanya bisa ditutup yang tidak sengaja terbuka aja, yang sudah terbuka sejak lahir, akan tetap terbuka sampai kapanpun.

Tapi suatu saat yang sudah ditutup pun akan terbuka lalu tertutup secara sendiri lagi, tanpa bisa dikontrol. Jadi kapanpun itu terjadi aku harus mempersiapkan diri, namun setidaknya aku bisa merasa lega karena tak setiap hari terbuka seluruhnya.. Beberapa bulan berlalu, aku merasakan ketenangan kembali setelah kejadian itu, dan aku sudah mengetahui juga bahwa seorang kakek yang menolongku dalam mimpi waktu itu ternyata sosok menyerupai buyutku

Bagaimana aku tau? Aku melihat lukisan wajahnya dirumah sepupu ayah. Aku memandangi wajah itu dan tersenyum, kemudian merasakan kehadiranya. "Abah jagain semampunya, neng jangan lupa sholat ya." Bisiknya. "Terimakasih abah" ucapku dalam hati.

Aku bersyukur, Allah membantu semuanya melalui ustadz Atnam dan kiyai Sholeh, dan akhirnya aku bisa kembali masuk untuk belajar, namun seperti biasa izin pulang setiap bulan untuk jadwal berobat.

Kebetulan pula saat itu ada acara keluarga dirumah nenek, dibogor barat. Aku berangkat bertiga, bersama ibu ayah, karena kakaku sudah dari beberapa hari sebelumnya.

Disana aku bertemu dengan ustadz Abdan, pemilik pesantren didesanya, kebetulan beliau adalah ade sepupu ibu.

Beliau menghampiriku dan tersenyum "Kalo ketemu apapun jangan pernah ngerasa takut ya, lawan aja, manusia itu mahluk yang sempurna, jadi jangan mau kalah." Ucapnya, mengusap kepalaku, lalu pergi.

Dan saat aku memasuki rumah nenek, aku mendengar ibu dan om menyebutku dalam obrolannya. "Tadi Abdan bilang, dede udah kebuka mata bathinnya dari bayi, itu bener?", ibu mengiyakan pertanyaan om.

Ibu juga bilang bahwa dulu saat masih kecil setiap hari aku selalu menceritakan makhluk seperti itu, tapi awalnya dipikir semuanya hanya ocehan anak kecil, dan sekarang ibu baru menyadarinya.

Disaat itu pula leherku kaku, sakit dan aku pun muntah, lalu pingsan. Dalam keadaan setengah sadar aku mendengar suara ustadz Abdan, "Ma, udah lepas. Dunianya udah beda, bukan gini caranya kalo sayang. Ini cucu ema jugakan? Kasian kesakitan." Ternyata katanya, aku dipeluk jin yang menyerupai ibu dari ustadz Abdan yang sudah meninggal.

Sekarang, dengan fakta yang ada, mau tidak mau aku semakin percaya dengan kekuranganku yang bisa melihat "mereka". Karena sejak saat itu aku semakin peka, walaupun tidak selalu melihat, tapi kadang sering merasakan atau hanya sekedar mencium baunya...

Semoga kisahku bermanfaat, dilain kesempatan, aku akan ceritakan ttg sosok yang ada disisiku, menemaniku menulis cerita ini, sosok yang kuberi nama "Cici.."
TAMAT

Kumpulan Cerita Horor 1 Tahun DiKost Berhantu


Kumpulan Cerita Horor - Nama aku dewi..aku tinggal di bali dan aku baru saja menikah sekitar 1 tahun yang lalu..cerita ini aku ambil berdasarkan kisah nyataku sendiri yg ku alami ketika aku baru saja mengandung... Saat itu aku baru mngandung 2 bulan dan aku sedang mencari kos kosan baru untukku. Aku akan pindah kos karena di kos lama, aku mngalami gangguan terhadap jabang bayiku. Di bali rawan sekali terhadap orang yang memiliki ilmu hitam yang mngambil janin janin dalam kandungan untuk kesaktiannya. Hal itulah yang menggangguku di kos lama.

Ketika itu bulan maret dan mendekati hari raya nyepi, jadi aku agak terburu buru mencari kos kosan. Akhirnya aku menemukan kos kosan yang tidak jauh dari rumah orang tuaku. Kos kosan itu bagus,parkir motornya juga lumayan luas. Dan aku mendapat kamar di lantai satu. Hanya saja kamar itu terletak paling pojok di ujung koridor..

Yaah,Tak apalah pikirku..toh kamar itu juga bagus. Hanya saja kamar itu ventilasinya kecil dan tidak memiliki jendela. Harga kamarnya pun lebih murah di banding kamar yang lain. Aku pun tak memiliki rasa curiga karena pkirku mungkin karena kamarnya lebih kecil jadi harganya murah. Akhirnya aku dan suamiku deal menyewa kos kosan tersebut.. Di malam sebelum aku menempati kos kosan itu, aku bermimpi aneh. Aku bermimpi ada seorang kakek kakek yang memberitahuku bahwa kos kosanku itu gelap. Sangat gelap. Aku tidak mengerti maksud mimpiku itu. Aku ceritakan itu pada ibuku tapi ibuku menganggap mimpiku itu adalah mimpi di kos lama mengenai orang yang punya ilmu hitam tersebut... Keesokan harinya, aku dan suamiku mulai acara pindah pindahan sekitar jam 7 malam. Tapi aku tidak bisa membantu banyak karena aku juga sedang hamil.

Hari pertama aku menempati kos itu aku bertengkar hebat dgan suamiku padahal itu karena hal yang sepele sampai sampai adikku yang paling kecil meleraiku. Aku emosi luar biasa. Suamiku kemudian pergi mengantar adikku pulang ke rumah orang tuaku. Aku pun sendirian di kos.. aku memilih untuk merapikan pakaian. Entah mengapa aku merasa merinding. Tiba tiba aku mendengar gagang ember di kamar mandi bergerak gerak..

Tiba tiba aku mendengar gagang ember di kamar mandi bergerak gerak dan menimbulkan suara cukup keras.. Suasana di kos saat itu sepi karena semua penghuni sedang bekerja... tak tak tak... suara itu terus meneror.. Aku takut karena aku sendirian. Aku berdoa dalam hati kemudian suara itu menghilang. Aku merasa lega karena beberapa saat kemudian suamiku datang..

Hari demi hari aku lalui di kos itu... Disana aku bahkan jarang memiliki tetangga karena yg kos di sana anak muda smua jadi mereka kebanyakan bekerja dan tidur. Aku selalu mengusahakan agar jadwal kerjaku bisa sama dengan suamiku. Karena jika tidak sama aku pasti akan kesepian.. Bbrapa minggu pertama aku tinggal disana aku sering bermimpi buruk. Aku sering mimpi melahirkan dan mimpi darah. Tapi selalu aku yang bermimpi. Bukan suamiku. Pernah juga aku bermimpi ada orang yang menyuruhku pindah tidur. Jika aku tidak mau pindah tidur,dia akan memindahkan tidurku di kuburan. Mimpi yang aneh dan tidak masuk akal. Tapi aku bermimpi seperti itu berulang ulang kali.. Sampai disana pun aku masih belum menyadari bahwa di kamar kosku itu tidak hanya ada aku dan suamiku,melainkan ada makluk lain juga... ya, entah dimana, tp dia ada...

Berbulan bulan kemudian hingga kandunganku menginjak 6 bulan mimpi mimpi yang aku alami semakin seram.  Bahkan kini teror itu menimpa suamiku.. ia sempat bermimpi melihat sosok ibu ibu menggendong bayi di kamar mandi... Ya kamar mandi..entah mengapa aku selalu merasa horor berada dalam kamar mandi itu sendirian. Kamar mandi dengan lampu remang remang dan selalu lembab karena tidak ada sedikitpun celah untuk cahaya matahari masuk... ini jadi salah satu tempat yg membuatku risih.. Saat itu bulan juli tahun 2014.

Selama beberapa minggu nasi yang aku masak selalu basi. Padahal baru bebrapa jam aku masak,tiba tiba saat aku bawa untuk bekal kerja, nasi itu sudah basi beserta lauk lauknya. Dan keadaan basinya itu aneh. Basi total,berair dan seperti sudah di aduk aduk. Aku tanyakan itu pada mertua dan mertua hanya bisa heran dengan keadaan itu.. Begitupun dengan teman teman kerja yang sering kasihan melihatku yang membawa bekal tapi bekalnya sering basi..

Aku mulai menyadari keanehan itu sampai pada pertengahan bulan juli 2015 aku kehilangan jabang bayiku yang sudah menginjak usia 7 bulan...Menurut medis bayiku meninggal karena terlilit tali pusar. Aku sangat terpukul menyadari hal itu...

Namun yang membuat aku dan suamiku merasa lebih terpukul lagi adalah melihat keadaan bayiku yang menyedihkan... kondisi Kepalanya lebam dan gosong. Kulitnya pun gosong tidak seperti bayi yang meninggal karena terlilit tali pusar pada umumnya. Para ustad dan tetangga yang memandikan jabang bayiku pun terkejut dengan keadaan bayiku.Dari situlah mereka menyimpulkan bahwa bayiku meninggal karena di makan makluk halus.

Aku merasa ngeri mendengarnya. Entah dimana makluk halus yang berani mnyakiti anakku. Aku marah Dan menyumpah nyumpah pada mkluk halus itu dan berjanji akan menghabisi makhluk apapun yang memakan anakku. Di malam tahlilan hari ke 7 kematian anakku aku bilang pada suamiku bahwa aku yakin mkluk yang memakan anakku adalah iblis yang ada di dalam kosku. Aku lebih yakin lagi ketika salah satu saudara suamiku mengatakan bahwa di dalam kamar kosku ada satu sosok makluk laki2 menyerupai genderuwo yang tinggal di kamar mandi. Dia suka kamar mandi karena kamar mandiku lembab Tidak terkena cahaya. Dan malam itu juga aku bilang pada suamiku agar besok dia hrus berusaha mencari org utk mengusir makhluk itu.

Namun Rupanya setan itu mengetahui pembicaraanku dan suamiku... Dia lebih dulu masuk ke dalam mimpiku dan dia menampakkan wujudnya berupa genderuwo. Dan ternyata setan di dalam kosku bukan hanya satu,tapi dua. Yang satunya adalah kuntilanak. Didalam mimpi pun aku juga ngeri melihat sosok mereka yang menyeramkan. Aku yakin sebenarnya mereka ingin menampakkan sosok nyatanya padaku. Tapi mereka mungkin memiliki batas kemampuan sama seperti manusia. Di dalam mimpi mereka berkata bukan mereka yang mengambil anakku. Tapi ada mkhluk lain dari luar. Mereka menunjukkan sosok makhluk itu padaku. Makhluk berwujud hitam besar dengan mata merah menyala...

KLIK DISINI

Aku tersentak kemudian terbangun dari mimpi dan menceritakan semua itu pada suamiku. Suamiku menyimpulkan bahwa yang membunuh anak kami memang kekuatan dari luar

Aku pun yakin, yang membunuh anak kami memang kekuatan dari luar... Bukan setan dalam rumah itu. Aku pun berpikir begitu. Terlebih lagi kedua setan itu mengaku mereka muslim, mereka juga makluk Allah. Aku dan suami pun batal mencari org utk mengusir mereka.. .

Setelah keguguran sampai acara 7 hari kematian jabang bayi kami,aku dan suami tidur di rumah orang tuaku. Orang tuaku sudah punya firasat buruk terhadap kos kosanku itu dan melarangku pulang kesana lagi. Lagi pula aku masih nifas jadi belum bisa bekerja juga. Sampai pada dua minggu kemudian aku chek up ke rumah sakit,dokter yang merawatku memperbolehkan aku kembali bekerja. Aku pun pulang ke kos di malam sebelum esoknya aku bekerja.

Ibu menyuruhku agar pulang besok saja karena sekarang malam jumat,ibu takut terjadi apa apa karena aku masih nifas. Tapi aku bersikeras tetap pulang ke kos dengan alasan aku harus siap siap sebelum kerja besok. Untuk pindah kos juga butuh waktu. Lagi pula karena mimpi kemarin aku yakin tidak akan terjadi apa apa karena aku pikir penghuni kosku sebenarnya baik,tapi aku yang terlalu berpikiran negatif.

Sesampainya di kos, aku langsung menuju dapur yang letaknya di samping kamar mandi. Keadaan lampu kamar mandi masih mati. Aku melongokkan kepalaku ke dalam untuk melihat apa keadaan kamar mandi kotor atau tidak karena sudah lama aku tinggal. Ketika aku melongokkan kepala ke dalam kamar mandi seketika bulu kudukku meremang. Tiba tiba muncul seperti bau kentut. Aku segera menjauh dari kamar mandi. Suami bertanya ada apa namun aku hanya geleng geleng kepala..

Ketika akan tidur aku mengganti pembalutku dan membuang yang kotor di tempat sampah. Suamiku sudah mengingatkanku agar jangan buang pembalut sembarangan karena aku sedang nifas. Setan suka makan darah orang nifas. Aku buang bekas pembalut di tempat sampah di luar kamar. Malamnya aku bermimpi melihat sosok kerdil,hitam,bertaring dan berbulu sedang menjilati pembalutku bersama dua wanita berambut panjang berbaju putih yang ku yakini adalah kuntilanak.

Keesokan paginya aku melihat ke tempat sampah dan aku lihat kresek pembungkus pembalutku terkoyak. Entah makluk apa yang melakukannya..

Sebetulnya aku sudah ngeri dengan semua teror ini,tapi entah mengapa aku juga berat meninggalkan tempat itu. Terlalu banyak pertimbangan,padahal suami, teman kerja dan orang tua sudah menyarankan untuk segera pindah. Ibuku pun kurang suka melihat kos kosanku itu. Tempatnya bagus,tapi auranya yang tidak bagus. Begitu kata ibuku..

Suatu hari salah seorang temanku main ke kosku untuk mengambil slip gajinya yang di titipkan oleh supervisorku. Dia ksana bersama suaminya. Suaminya sebut saja bernama iyan. Aku tau iyan sejak dlu memiliki kekuatan lebih bisa melihat roh roh halus. Keadaan saat itu sedang sepi. Jam menunjukkan pukul sebelas malam dan suamiku belum pulang... Temanku, bernama vita mencariku ke kamar di susul suaminya. Segera ku berikan slip gajinya seraya ngobrol ngobrol sedikit. Iyan datang dan ku persilahkan masuk. Tapi iyan menolak. Iyan menatap nyalang ke seluruh sudut kamarku.. Aku bertanya ada apa tapi iyan menggeleng. Dia bergegas menyuruh vita untuk segera pulang.. Aku mengantar mereka sampai ke gerbang. Iyan yang di atas motor terbelalak matanya melihat ke lantai dua yang saat itu gelap! Memang smua penghuni kos belum datang makanya lampu belum ada yang hidupkan. Ada apa yan? Aku bertanya..Tapi iyan tidak berterus terang. Dia hanya menyuruhku hati hati sampai suamiku datang. Firasatku sudah tidak enak. Aku yakin iyan pasti melihat sesuatu yang tidak beres...

Dan benar saja.
Beberapa hari kemudian ketika aku bertemu vita,vita bilang padaku jika suaminya melihat sosok hitam berbulu bermata merah seperti genderuwo di kamarku. Dan sosok itu pula yang di lihat olehnya di lantai dua.

Aku terkejut,takut, dan tak tau harus bilang apa. Aku hidup sekamar dengan makluk mengerikan macam itu!!. Dan yang aku tau mkluk seperti itu sllu mengincar gadis gadis. Tapi aku diam. Aku sembunyikan rasa takutku dan tidak menceritakan hal itu pada suami dan orang tuaku..

Tidak hanya sampai di situ... Beberapa minggu kemudian,bibiku yang bertamu ke kosku pun mengalami hal yang sama. Beliau melihat sosok hitam genderuwo itu berada di teras di samping rak sepatuku. Dan yang di lihat bibiku tidak hanya satu....tapi banyak....

Tapi bibiku tidak bicara langsung padaku,dia menceritakan hal itu pada ibuku. Kemudian Ibuku menyampaikan hal itu padaku dan lagi lagi memaksaku untuk pindah. Lagi lagi aku bimbang,dan kembali di liputi rasa takut. Aku bingung harus berbuat apa. Semua kejadian ini serasa tak masuk akal tapi nyata. Mereka ada,dan mereka mengganggu para tamu tamuku.

Aku mulai lelah,di tambah lagi aku dan suamiku kerap kali bertengkar. Aku bingung harus berbuat apa. Ingin pindah tapi selalu saja ada hal yang mengganjalku.  Seperti terasa berat meninggalkan kos itu.

Sempat beberapa bulan keadaan mulai tentram. Tidak ada gangguan apapun namun memang mimpi.buruk kerap kali datang. Mimpi yang datang kemudian adalah mimpi melihat sosok ibu ibu berlumuran darah yang baru saja habis menggugurkan kandungan di bantu seorang ibu ibu yang lebih tua... Dan janin itu di buang ke dalam kloset. Aku mulai curiga pada penghuni kos ini dulu. Aku curiga ada yang pernah melakukan aborsi di kamar ini.! Karena sebelum sebelumnya aku juga selalu bermimpi ada anak kecil di kamar mandiku. Mungkinkah itu arwah janin yang di gugurkan itu? Aku juga tidak mengerti...

Saat keadaan mulai membaik tiba tiba aku melihat tetangga yang kamarnya dulu di depan kosku pindah ke kamar depan. Tetangga kosku ini bernama mbak krida. Iseng iseng saat dia sedang jemur pakaian aku tanya kenapa pindah??. Dan aku mendapat jawaban yang mengejutkan. Dia pindah karena sering di ganggu oleh makhluk halus di dalam kamarnya. Aku tidak bertanya seperti apa sosok makhluk halus tersebut. Tapi yang jelas memang ada yang tidak beres pada kost ini Kos kosan ini!!..

Takut pastinya. Dan rasa ketidak nyamanan itu mulai muncul lagi. Tiba tiba aku merasa sering takut tanpa sebab. Seperti ada yang mengikuti aku,mengawasi aku. Rasa ini sama persis seperti yang aku alami saat sebelum jabang bayiku meninggal. Aku mulai gelisah apalagi ketika aku bekerja beda shift dengan suamiku. Rasa takut itu semakin menjadi jadi. Takut yang tidak tau sebabnya. Seperti ada banyak mata yang mengintaiku. Mungkin jika aku memiliki kekuatan lebih pasti saat itu aku bisa melihat banyak makhluk menyeramkan di sekelilingku.

Aku percaya semua tempat berpenghuni. Hanya saja jika memang penghuninya baik tidak mugkin aku akan setakut ini. Aku mulai sadar bahwa mereka memang tidak suka kehadiranku disini. Jika aku sering shalat,gangguan itu justru semakin terasa. Mungkin mereka tidak suka mendengar lantunan doa doa..

Pernah suatu ketika aku sedang libur. Suamiku tidak bisa ambil libur jadi dia masuk pagi. Aku bangun pagi,belanja kemudian memasak. Rencananya nanti siang aku akan main ke rumah orang tuaku. Tepat jam sebelas siang aku mandi. Suasana kos memang sepi saat.itu. ya kosku memang sllu sepi. Takut memang, tapi aku berusaha memberanikan diri.. Rencananya aku akan mandi lama sambil luluran. Tapi niat itu kuurungkan ketika aku mulai merasa aneh. Mendadak lampu kamar mandiku meredup. Dan bau kentut itu tiba tiba tercium... Pikiranku mulai aneh aneh tapi aku berusaha mengalihkan pikiranku ke hal lain. Pintu kamar mandi ku buka karena saking takutnya. Tiba tiba bulu kudukku meremang. Hawa dingin menyelimuti kamar mandi. Aku merasakan ada makhluk lain di belakangku karena hembusan anginnya terasa sampai di punggung dan leherku!!! Aku tetap berusaha berani. Aku cepat cepat sabunan. Kemudian aku melihat bayangan hitam melesat di atas kepalaku! Aku tidak bisa mengelak lagi. Dia sudah berani menampakkan wujud walau tak sepenuhnya! Kepalaku mulai terasa berat. Pandanganku mulai kabur. Aku cepat cepat keluar dari kamar mandi sebelum aku terlanjur kesurupan... aku harus cepat!!

Sambil berganti baju aku masih tetap merinding. Aku menjemur handuk ke jemuran kemudian makan. Aku bisa merasakan Makhluk hitam itu masih di belakangku!. Meniup niup tengkuk dan telingaku. Aku tak tahan lagi. Akhirnya aku cepat cepat ke tempat ibu. Sampai di pintu gerbang kos kosan makhluk itu berhenti mengikutiku. Entah apa yang diinginkannya..

Sampai di rumah orang tuaku aku merasa sedikit lega. Aku tidak berani bilang apa apa pada mereka..aku takut mereka khawatir tentang keadaanku. Akhirnya setelah suamiku datang menjemput,aku baru menceritakan kejadian tadi siang. Dia diam. Aku mengerti.mungkin sebenarnya dia juga takut.tapi dia tidak mau terlihat lemah di depanku. Ini sudah kelewatan...

Kali ini mulai terlintas di pikiranku untuk pindah kos. Namun aku masih menunggu saat saat yang tepat. Lagi pula aku juga akan pindah tempat kerja. Jadi aku berpikir mungkin sebaiknya aku pindah kerja dulu baru kemudian pindah kos..

Rencana hanya rencana. Semua tuhan yang menentukan.

Rejekiku memang lancar. Bonus sering aku dapatkan. Namun aku lebih sering sakit. Mulai semenjak aku hamil sampai sekarang aku lebih sering sakit. Entah karena aku sering kerja lembur atau karena lain hal... sehingga blm ada dana dan kesempatan utk pindah..

Suatu malam,terjadi hal yang sangat aneh. Karena kejadian inilah akhirnya aku memutuskan untuk angkat kaki dari kos berhantu itu. Saat itu seperti biasa,di malam rabu suamiku selalu pergi futsal. Dia futsal mulai pukul 11 sampai 1 malam. Tentunya aku tidak pernah tidur di kos jika ia futsal. Biasanya dia mengantar aku dulu ke rumah orang tua baru kmudian menjemput aku lagi jika dia sudah pulang futsal.  Hari itu seperti biasa suamiku futsal dan dia pulang jam 1 kemudian menjemputku. Sesampai di kos entah mengapa hawanya sangat berbeda. Tiba tiba aku emosi pada suamiku tanpa sebab. Aku tidak mau tidur dekat dengannya. Ku tepis lengannya kita dia hendak memelukku. Aku memilih tidur dengan memeluk guling. Emosi yang entah datangnya dari mana...

Pagi hari , aku mendengar 1 buah sms masuk dari enny,partner kerjaku. Dia titip untuk di belikan lauk. Aku lirik jam Ternyata baru jam 5 pagi. Tapi aku merasa aneh. Aku merasa ada tangan yang menggerayangi pahaku. Cepat cepat aku menyingkir karena aku sadar betul itu bukan tangan suamiku. Yang lebih aneh lagi kamar gelap gulita. Ini mati lampu. Tapi mati lampu yang sangat berbeda. Yang lebih membuatku shock adalah aku tidak lagi mengenakan celana dalam. Aku hanya mengenakan dress tidurku. Padahal aku sangat ingat bahwa saat tidur tadi aku mengenakan celana dalam. Aku bangunkan suamiku. Aku jelaskan semua. Dan di tengah kegelapan aku mencari cari celana dalamku. Tiba tiba lampu hidup sendiri. Seisi kamar terang dan aku melihat celana dalamku tergeletak di lantai. Aku gemetar..aku tau aku tidak sedang ngelindur. Begitu juga suamiku... bukan suamiku yg melakukannya, tp "mereka"

Aku memutuskan pergi ke paranormal.. Aku tanyakan apa semalam aku ngelindur atau mmang ada mkluk lain yg melepas celanaku. Dan ternyata jawabn yang mnakutkan aku dapatkan. Ada makhluk lain menyerupai genderuwo yang melepas celanaku.... Dia menyukaiku dan ingin memilikiku.... Itulah sebabnya kenapa aku sering bertengkar dengan suami. Dia ingin aku berpisah dengan suamiku. Dia pula yang membunuh anakku karena dia benci pada anakku. Karena Anakku adalah keturunan suamiku. Dan paranormal tu bilang ada baiknya aku cepat2 pindah sebelum suatu hari setan itu bisa saja menyamar sebagai suamiku dan menghamiliku! Itu adalah hal Menakutkan sekali... mengandung bayi jin??? Tidak akan!

Aku dan suami segera mencari kos kosan lain. Tidak peduli bagus atau jelek mahal ataupun murah intinya kami harus menjauh dari rumah itu.

Suatu malam sebelum pindah aku dan suami bekerja tapi aku pulang dluan. Kembali aku menikmati ksendirianku yang menakutkan di ruangan itu. Aku pergi ke dapur dan memanasi lauk untuk makan suamiku nanti. Di belakang kamarku ada kebun yang tak berpenghuni. Tiba2 aku mendengar ada suara sesuatu yg besar jatuh di kebun belakang kamarku. DUGGGG. Sontak semua hewan tiba2 berbunyi. Kucing mengeong, anjing melolong, cicak2 bersahut sahutan, ayam berkokok dan suara hewan lain yg spertinya merasa takut seperti apa yang ku rasakan... Inikah kehadiran dia????. Aku mundur beberapa langkah. Bersiap jika ada hal buruk yang terlihat. Aku keluar kamar.
Tidak mau masuk kamar lagi sebelum suamiku datang. Aku sangat takut. Takut jika makluk itu mnampakkan wujudnya ditengah saut2an binatang malam itu...

Esoknya kami pindah kos2an. Sampai saat ini aku nyaman di kosan baruku. Aku tdak sakit2an, makin gemuk dan segar. Tidak pernah ada gangguan lagi.. Ctt admin:

Ada kalanya sosok2 itu bisa menyukai dan menempeli kita krn jinn juga memiliki hawa nafsu. Hindari memakai baju minim saat tidur bagi laki2 dan perempuan. Dan disarankan utk tidak full naked saat mandi karena dapat jadi pengundang sosok2 itu menyukai mu.. jangan sampai, kalian ditempeli oleh makhluk lain yg menyukai kalian dan hadir selalu di ruangan kalian.. menemani di sisi kalian.. Tamat