Saturday, March 14, 2020

Home » » Kumpulan Cerita Horor Aku Dikorbankan Oleh Keluarga Suamiku (1)

Kumpulan Cerita Horor Aku Dikorbankan Oleh Keluarga Suamiku (1)


Kumpulan Cerita Horor - Assalamualaikum kak, aku berniat untuk share cerita kehidupan aku tapi mungkin untuk nama instansi perusahaan harus aku samarkan karena aku sebenarnya gakmau orang yg aku kenal tau jalan hidupku.
Tolong disamarkan juga namaku ya..

Aku baru saja menikah di tahun 2018 lalu. Aku banyak berharap kpd orang yg menjadi suamiku, berharap terlalu tinggi padanya dan berharap tdk akan pernah sirna cinta kami tapi kenyataannya sangat menyakitkan. Waktu dg sangat cepat menunjukkan siapa suami dan keluarganya serta apa yg telah mereka perbuat di belakangku. Entah knp aku pun merasa menjadi perempuan yg sangat sial disaat itu.

Aku pernah berkenalan dengannya 7th lalu dan aku tahu dia sempat menaruh hati padaku tp aku tidak suka dg pria yg lebih muda. Perlahan lahan aku menghindar sampai akhirnya kami lost contact dan dipertemukan 7th kemudian dan disaat itu dia dengan berani mengajak aku menikah. .

1minggu di awal pernikahan dia mendapat tugas keluar negeri maka aku pun tinggal sendiri di kontrakan yg jauh dr rumah orangtuaku. Awalnya tdk merasakan apa2 sampai ketika teman dr suamiku ini menghubungi dan meminta izin untuk tinggal di kontrakanku selama mereka tinggal di jkt untuk sementara.
Dari sinilah semua terbongkar, semua terbuka, semua menunjukkan sifat aslinya.

Dengan senang hati aku menerima mereka dan menampung mereka sementara di kontrakanku. Rupanya kebaikanku adalah awal penderitaanku. Mereka tinggal selama 1minggu tanpa aku menaruh curiga apa saja yg mereka lakukan di dalam kontrakanku ketika aku pergi bekerja.

Tak terasa 1minggu akhirnya mereka pamit. Dan dari situlah aku mulai merasakan hawa yg luar biasa tidak nyaman di dalam kontrakanku.

Aku bukan indigo, tapi terkadang aku bisa melihat keberadaan mereka. Aku seringkali merasa ada wanita yg mengikutiku dengan cara berjalan merangkak ketika aku berada di dapur, dan di dalam kamar mandi aku merasa ada pocong yg tengah mengawasiku. Tapi aku anggap itu angin lalu sampai aku benar2 melihat sesosok perempuan berdiri tepat di depanku ketika aku baru saja berbaring di kasur!

Aku mencoba untuk tenang dan mengabaikannya sampai sosok itu pergi. Tp rupanya belum selesai dan aku sangat sadar bahwa aku benar2 diganggu ketika aku melihat sebuah tangan besar dengan kuku panjang yg hitam pekat meraih tanganku. Aku benar2 merasa sangat ketakutan dan merasakan sesuatu yg salah. Tapi disaat itu aku tdk memberitahukan kondisiku itu kepada siapaun termasuk keluarga atau bahkan suamiku karena aku takut mereka khawatir. .

Aku merasakan sesuatu yg salah karena ketika pertama kali aku menyewa kontrakan tsb, aku yakin secara hawa ruangan dan sebagainya benar2 dlm kondisi yg sangat aman bahkan dr kerberadaan makhluk2 tsb, namun justru teror makhluk2 itu aku rasakan semenjak teman dari suamiku itu menginap.

Maka aku beranikan diri untuk bercerita kepada pamanku yg dia memang ahli dalam hal tersebut, dia hanya berkata ada yg tdk suka padaku dan berniat menghancurkan rumah tanggaku. Tapi siapa??.. DEG! Saat itu aku teringat kpd kakak iparku. Karena sebelum acara pernikahan, aku tidak tahu apa yg terjadi, tiba2 saja dia melabrakku dan mengatakan bahwa semenjak suamiku mengenal aku dia membangkang dari kakaknya dan mengakibatkan mereka bertengkar sampai ibunya menangis.

Aku tidak tahu masalah apa yang terjadi pada suamiku dan keluarganya, bahkan ketika kutanyakan pd suamiku dia tdk mau membahas masalah itu. Kuanggap masalah itu selesai karena aku meminta maaf pada kakaknya walaupun aku tdk tahu apa kesalahanku. Dan keanehan makin sering terjadi karena aku sering merasakan sakit yang amat sangat di perut pundak dan kepala, anehnya ini selalu terjadi mulai dr bada ashar hingga maghrib.. Karena sering ketakutan dengan kehadiran mereka di kontrakan, membuatku menyegajakan sering pulang telat dr kantor..
Sampai suatu ketika, paman menelponku..

Pamanku tiba2 menelpon dan menyuruhku untuk datang kerumahnya di bandung. Maka sabtu minggu aku pun pergi kesana, lalu tanpa kuminta, paman membacakanku ayat2 rukyah hingga aku benar2 merasakan sakit luar biasa di sekujur badanku.. sakit yg amat sangat hingga tanpa sadar aku menangis karena merasakan panas dan sakit yg belum pernah kurasakan.

Bibiku pun berada disampingku menemaniku dan menyuruhku untuk beristighfar dan memohon ampun kpd Allah. Lalu Paman memaksaku untuk meminum air bidara hingga aku pun muntah mengeluarkan isi perutku..

Dan percaya atau tidak.. yg aku keluarkan adalah cairan berwarna hijau dan kepingan2 putih. Aku tidam tahu itu apa tp setelah aku dirukyah oleh paman aku merasakan tubuhku benar2 sakit. Rupanya banyak yg bersemayam di dlm tubuhku yg untungnya bisa dikeluarkan oleh paman.

Jam 9malam sampai jam 2pagi aku sangat tersiksa entah kenapa aku bisa merasakan semua itu. Semua selesai ketika paman memintaku mandi dengan air bidara. Aku benar2 letih dan tdk memiliki tenaga sedikitpun. Paman bilang padaku kalau seandainya aku lemah ada kemungkinan bahwa aku sudah terbaring di rs begitu saja. Mungkin aku kuat karena Allah masih melindungiku. .
Dan yang membuatku terkejut, Paman mengatakan bahwa ini semua akibat perbuatan keluarga suamiku yg tak suka padaku. Saat itu aku merasa seperti tersambar petir, aku tak menyangka karena selama ini mereka sangat baik padaku dan dgn kakak perempuan dr suamiku pun aku berpikir bahwa tdk ada dendam diantara kami.

Kenapa semua seperti ini?? Aku benar2 tdk tahu harus percaya atau tidak. .
Saat itu paman memutuskan untuk memberitahukan orangtuaku atas apa yg terjadi padaku karena menurutnya ini sudah sangat membahayakanku. Aku tdk tahu harus berkata apa dan harus bagaimana. Aku ingin suamiku ada disaat seperti itu tp aku tidak tahu bagaimana reaksinya jika hal itu diketahui olehnya. Aku masih diam hingga esoknya ibu mertuaku menelponku.. .

Saat itu aku takut.. teringat akan rasa sakit yg kualami disekujur badanku saat di rukyah. Tp aku memberanikan diri mengangkat telpon itu. Nadanya terdengar biasa.Ia menanyakan kabarku karena sudah sebulan aku tdk datang kerumah..

Aku mengangkat telpon dari ibu mertuaku itu. Diujung telpon, Nadanya terdengar biasa. Ia menanyakan kabarku karena sudah sebulan aku tdk datang kerumah. Biasanya aku selalu pergi ke rumah mertuaku diawal bulan dan menginap disana seolah itu rumahku sendiri. Aku menganggap mereka orangtuaku. Aku menganggap kakak2 suamiku adalah keluargaku.. Aku selalu menanyakan apa kebutuhan ayah dan ibu mertuaku jika mereka butuh sesuatu maka biar aku yg menyediakannya karena mereka sudah tua, dan aku tdk mau mereka pergi sendiri keluar mencari kebutuhan. Karena sebelumnya suamikulah yg memenuhi kebutuhan mereka maka ketika suamiku tdk ada aku berusaha menggantikannya..

Tapi apa yg tampak di depan mata tdk selalu sesuai dg yg dibelakang...

Karena sudah ditanyakan seperti itu, Hari itu aku memberanikan diri untuk datang kerumah mertuaku usai pulang bekerja. Ibu mertuaku bilang, kakak ipar perempuan mau menemuiku karena dia bilang pacarnya yg baru saja jalan2 dr luar negeri memberikan aku oleh2 kalung mutiara. .
Dengan dada berdegup kencang aku masuk kedalam rumah setelah sebelumnya aku meminta tolong kepada temanku untuk menelponku segera jika aku meminta. Aku bercerita kepada temanku masalah yg kuhadapi maka aku berpesan untuk segera menelponku jika aku mengirimkan text WA sebagai tanda sinyal aku dalam bahaya.

Berhubung saat itu bertepatan dgn momen awal ramadhan aku pun mencoba meminta maaf kpd mereka apapun kesalahanku aku berharap mereka mau memaafkan aku dan tdk melakukan hal yg aneh2 seperti itu. Tetapi semua tidak dpt diduga...

Aku benar2 merasakan bahaya ketika kakak ipar perempuanku menyodorkan sebuah kalung yg ia bilang sebagai hadiah dr pacarnya. Yang diawal katanya kalung mutiara tetapi itu hanya kalung dengan bandul hitam dan tali kalung seperti tali yg dipakaikan kepada hewan peliharaan kucing atau anjing...

Karena aku memiliki "kekurangan" keturunan dari ayah, maka aku bisa merasakan perasaan yg tidak enak ketika aku memegang kalung yg disodorkan kepadaku itu... Perasaanku ga enak sama sekali.. Saat itu juga aku langsung mengirim text WA kepada temanku dan berharap dia menelponku dan berpura2 menyuruhku segera pergi menjemputnya agar aku bisa keluar dr rumah itu. Untunglah, temanku sigap dan dia benar2 menelpon dan kami pun bersandiwara sesuai rencana yang sebelumnya sudah aku persiapkan.

Aku secepat mungkin pamit tanpa sempat mencoba kalung itu, tetapi apa mau dikata ibu mertuaku menahanku dan memintaku untuk membawa kalung tsb.. Aku beralasan karena mau pergi mengantar teman agak jauh, maka biarkan kalung tsb disimpan dulu oleh beliau aku beralasan takutnya hilang jika aku bawa bawa.. namun ibu mertua dan kakak iparku terus memaksa dan aku dengan berbagai cara berusaha terus menolak.

Merasa tak berhasil membujukku untuk mengenakan kalung itu, akhirnya ibu mertuaku memaksaku membawa air minum untuk bekal di jalan. .
Kali ini Aku menerimanya tapi aku sudah sangat berhati hati dan tidak mau terjadi lagi sesuatu yg aneh di diriku nanti, maka ketika dalam perjalanan pulang aku membuang air itu. Sebelumnya Paman juga sudah berpesan untuk tidak lagi makan dan minum apapun pemberian mereka..

Dalam perjalanan pulang aku sangat sedih dan menangis kenapa mereka begitu jahat padaku. Kenapa mereka ingin mencelakaiku?? Apa salahku?? aku sdh berusaha sebaik mungkin agar diterima keluarga mereka tapi mereka begitu sangat ingin mencelakaiku...

Maka yakinlah aku bahwa apa yg dikatakan paman semuanya benar. Sampai aku benar2 ingin suamiku segera pulang menemaniku, aku ingin dia disini ketika aku merasakan kekhawatiran, aku ingin dia setidaknya memberikan aku kekuatan untuk menerima semua ini menerima kenyataan yg tdk aku inginkan sama sekali..

Aku ingin bertanya kpd keluarga suamiku apa salahku hingga mereka berniat membuatku sakit??.. atau.. apakah mereka berniat membunuhku perlahan lahan?

Semua tanda tanya hadir dalam kepalaku dan aku tidak dapat lagi mengendalikan emosiku.. hingga akhirnya aku bercerita pada suamiku ttg apa yg terjadi padaku, tp aku mengatakan bahwa hal itu dialami oleh temanku. Aku ingin tahu apa pendapatnya jika hal itu terjadi padanya. Aku jg tidak bisa memberitahukan yg sebenarnya aku takut menyakiti hatinya jika ia tahu bahwa keluarganya berniat menghancurkan rumah tangga kami. .

 KLIK DISINI

Saat itu paman menyarankanku untuk membersihkan semua bagian kontrakan yg aku tempati. Cari disetiap sudut apapun yg mencurigakan. Akupun melakukannya ditemani orangtua dan adikkum. Tahukah apa yg kami temukan?? Bungkusan kain kafan kecil2 berada diatap tempat kamarku.. . Ruang dapur memiliki ventilasi atap yg bisa dimasuki oleh satu orang dg memanjat tembok. Adikku melihatnya dan berniat mengambilnya tp dilarang oleh paman karena siapapun yg memegang barang tsb akan menjadi korban santet selanjutnya bahkan sulit untuk disembuhkan.Kami terdiam.

Maka paman sendiri yg menginformasikan bahwa dialah yg akan mengambil barang tsb ketika di tengah2 ramadhan. Ia yakin jika dalam bulan ramadhan ini kekuatan syaitan melemah.

Setelah semua kain kafan yg berada di atap kamarku diambil, paman membawanya ke bandung lalu ditaruh di lapangan terbuka, dan kelilingi dgn air bidara dan dibakar. Saat itu keanehan terjadi.. kami semua mendengar suara tawa kuntilanak dan dalam hitungan detik semua lampu dirumah paman sampai bbrp kontrakan di dekat lapangan tempat kami membakar kain tsb langsung padam total!

Kami pastikan itu bukan mati lampu karena mati bersamaan dengan datangnya suara tawa yg kami dengar. Aku , om dan bibi semua sangat ketakutan. Tp saat itulah seluruh rasa sakit dibadanku hilang bersamaan dg dibakarnya temuan kain kafan itu.. .

Aku bertanya pd paman siapa yg menaruh barang2 tsb di dalam kontrakanku??

Paman hanya menjawab.."siapa yg sebelumnya menginap di kontrakanmu dalam sepekan terakhir maka dialah pelakunya!"

Tahu siapa yg menginap di kontrakaanku kan? Iya.. tidak ada yg lain selain teman teman dr suamiku beserta istri dan anaknya yg meminta untuk tinggal di kontrakanku selama di Jakarta.. Ya merekalah pelakunya.

Tapi aku diam.. aku tdk melakukan tindakan apa2 terhadap mereka.. aku jg tdk tahu apakah mereka bekerjasama dengan keluarga suamiku atau tidak, mengingat bahwa teman suamiku ini memang sdh dianggap keluarga oleh mereka. Tapi aku sudah  tidak tahan lagi untuk menutupi semuanya..

Maka akupun bercerita kepada suamiku, masih dengan seakan2 ini adalah kejadian yg menimpa orang lain. Namun suamiku entah mengapa dia amat yakin bahwa hal itu yg terjadi padaku bukan pada temanku.. Kami bercerita melalui telpon dan itupun ketika dia ada waktu senggang diantara pekerjaannya, ia selalu sempatkan berkomunikasi denganku..

Ia telah mengetahui apa yg aku coba tutupi dan dia berkata dengan nada yg sangat yakin bahwa ini semua perbuatan kakak perempuannya. Aku terdiam, aku sangat ingin mengiyakan kalimat itu. aku sangat ingin meminta perlindungannya tp kemudian aku tahu apa yg aku lakukan dan apa yg aku harapkan adalah salah..

Ketika aku meminta ia untuk bertindak tegas kepada kakaknya, maka apa yg aku harapkan adalah hal menyakitkan. ketika ia bilang bahwa ia akan kembali ke indonesia dan berjanji padaku untuk menyelesaikan masalah kami, aku sempat sangat berharap suamiku memiliki ketegasan.. namun, sepulangnya dr luar negri ia tidak langsung menemuiku.. melainkan Ia pulang lebih dahulu kerumah orangtuanya. Baru keesokan harinya ia menemui aku dan beralasan bahwa ia tdk bisa pergi menemuiku dgn alasan ia tidak punya uang rupiah... Apakah ini alasan yg masuk akal? Tentu tidak make sense sama sekali. tp aku berusaha untuk percaya padanya... Dan ia tidak membahas itu.

Satu minggu kami tinggal bersama dan kami pun mulai sering bertengkar sampai tiba2 ia bilang bahwa dugaanku salah.. kakak perempuannya serta temannya itu tdk melakukan apa2 kepadaku
Share this games :

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.