Tuesday, March 23, 2021

Home » » Kumpulan Cerita Dewasa Sekertaris Pembangkit Gairah

Kumpulan Cerita Dewasa Sekertaris Pembangkit Gairah


Kumpulan Cerita Dewasa - Dea Karunia Rahmawati sebuah nama yang cantik secantik wajah dan body tubuhnya. Dea adalah sekertarisku yang sangat menggairahkan. Meski dia sudah mempunyai suami dan umurnya yang sudah gak muda lagi, namun saat memandangnya gairahku selalu bangkit. Kemolekan tubuhnya sangat menggodaku sekali. Dikantor Dea terkenal judes dan sedikit galak, namun wanita seperti ini yang membuatku lebih tertantang untuk bisa mendapatkannya. Sehari-hari Dea seruangan denganku, namun aku jarang berbicara dengannya, hingga akhirnya aku menolongnya karena dia berbuat kesalahan dan dimarahi oleh bos dan aku membelanya. Sejak saat itulah aku mulai akrab dan dekat dengan Dea.

Sedikit gambaran tentang Dea, dia berusia sekitar 34 tahun. Dea sudah menikah kurang lebih 3 tahun, namun dia belom dikaruniai seorang anak. Body Dea sangat molek dengan tingginya 168cm dengan berat badan sekitar 55kg membuat tubuhnya terlihat semok. Kulitannya juga putih bersih. Pesona Dea semakin menarik dengan hiasan buah dada yang cukup menonjol di dadanya, ukurannya sekitar 36B. pinggangnya juga sangat langsing, dan semua itulah yang membuat gairahku selalu bangkit saat aku emncuri pandang melihat kemolekan tubuhnya.

Dan sejak aku membelanya didepan atasan, aku muali dekat dengannya. Kami selalu makan bersama saat istirahat kantor. Bahkan pernah Dea membawakan aku makan dan kita makan bareng didalam ruang kerja. Keakrabpan seperti itu terus berlanjut hingga aku mengenal Dea lebih dalam dan ternyata kalau sudah kenal, Dea enak juga diajak ngobrol. Kami sering berbagi cerita tentang kehidupan kami maisng-masing, yang membuat kita semakin dekat dan kuraskana kalau aku mulai jatuh cinta dengan Dea.

Suatu hari saat sedang bekerja, tiba-tiba hp’ku berbunyi. Dan setelah kulihat, ternyata bbm dari Dea yang berisi “Nanti sepulang kerja kita ke cafe ****** yaaa” ajak Dea. Tak memakai lama, langsung saja kubales “OKE”. “Kita ketemu diparkiran yaaa” balas Dea lagi. “Oke saying” balasku lagi denagn emot senyum. Sambil bekerja aku terus menanti jam kerja agar cepat selesai. Dan setelah seharian aku menunggu, akhirnya jam pulang pun tiba. Aku-pun bergegas menuju parkiran. Saat aku keluar ruangan, kulihat kantor sudah cukup sepi, dan lansgung saja kulangkahkan kaki menuruni tangga. Namun baru beberapa langakah aku turun tangga, ada seseorang yang memanggilku, dan setelah kutengok ternyata Dea yang memanggilku.

Sejenak aku terdiam karena kulihat pemandangan yang sangat indah, kulihat gundukan yag terbungkus celana dalam yang dipakai Dea. Aku dapat melihatnya karena posisiku dibawah dan Dea diatas dan juga karena waktu itu Dea memakai Rok yang sangat mini. Seketika aku-pun menjadi sangat bergairah sekali. 

Kemudian sesudah Dea disampingku, kita pun menuju keparkiran bersama sambil ngobrol dalam perjalanan menuju parkiran. Karena kita membawa mobil sendiri-sendiri, maka akhirnya kita putuskan untuk menggunakan mobil Dea daan langsung kita menuju cafe yang sudah dipilih Dea. Dalam perjalanan aku sempat menanyakan “Apa kama gak dicariin suami kamu De??”. Tapi dengan santainya Dea jawab “Suamiku sedang sibuk dengan tender nya, jadi santai saja”. Aku yang mendengar jawaban Dea yang seperti memberi kesempatan, menjadi semringah gembira, karena waktu kita bersama pasti akan semakin lama. “Oowwhh begitu ya” jawabku singkat. Dan setelah kurang lebih 1 jam perjalanan akhirnya kita sampai di cafe.

Saat dicafe kita sudah ngobrol panjang lebar dan sekitar 1 jam kita dicafe akhirnya Dea menceritakan tentang kehidupan dengan suaminya. Dea bercerita kalau suaminya sekarang menjadi semakin berbeda karena kesibukannya dalam bekerja, sehingga Dea kurang mendapat perhatian dan yang menbuatku kaget Dea juga bercerita kalau dia juga jarang berhubungan Sex dengan suaminya sejak kesibukan suaminya tersebut. Aku-pun menenangkan hati Dea dengan gombalan-gombalanku dan Dea pun menanggapinya dengan baik, seakan memberi tanda-tanda kepadaku, namun aku masih belum berani mengungkapkan keinginanku. Setelah jam menunjukan pukul sepuluh malam, Dea ngajak untuk pulang.

Sejak malam itu pertemuan kami untuk makan malam sering berlanjut. Kelihatannya Dea-pun menyukai cara bicaraku. Kadang kami pergi ke mall atau cafe, pokoknya tempat-tempat yang romantis.

“Kamu ternyata enak ya orangnya untuk diajak ngobrol. Dan terlihat sekali wawasan kamu luas. Pasti deh waktu kamu study diluar sana banyak cewek yang jadi teman kencan kamu” pertanyaannya mulai memancing ke masalah pribadi.

“Ya cukuplah kira-kira ada tiga yang cukup dekat, Kamu sendiri gimana, banyak juga donk cowok yang kamu undang makan malam kalau lagi perlu teman ngobrol” pancingku.

“Aaaahhh gak sih, kamu yang kedua sejak aku nikah, cuma dengan yang sebelum kamu gak lama paling tiga kali keluar aja, habis obrolannya gak nyambung” jawab Dea

Sampai suatu waktu sepulang dari cafe suasana diluar sangat romantis. Hujan rintik-rintik didepan kami ada sebuah mobil kijang yang berjalan cukup lambat.

“Penumpang mobil kijang didepan kita pasti lagi pacaran” ujarku membuka pembicaraan didalam mobil.

“Dari mana kamu tahu” Tanya Dea

“Lihat saja jalannya pelan sekali kayak gitu, kata orang kalau dijakarta nyetir mobil pelan-pelan kalau pengemudinya belum mahir pasti deh mereka lagi pacaran” jawabku

“Lalu ngapain kita ngikutin dia” tanya Dea

“Kan kita juga lagi pacaran” jawabku hampir tak terdengar.

Jujur saja aku masih takut untuk mengutarakan isi hatiku kepada Dea karena mengingat dia adalah sekretaris bos. Namun sepertinya itu justru membuatku lebih tertantang. Dea-pun kelihatannya terkejut, itu kulihat dari cara pandangnya.

“Sebetulnya sejak pertama kali aku ngobrol sama kamu aku sudah sangat tertarik sama kamu, cuma karena kamu sudah bersuami dan kamu juga sekretaris bos aku jadi agak minder juga” ujarku

“Aku juga siiiih, cuma memang itulah aku belum pernah melakukan hal ini sebelumnya jadi aku grogi” balas Dea

Lama kami terdiam terhanyut kedalam pikiran masing-masing. Akhirnya kuajak Dea untuk nonton film karena masih ada cukup waktu. Dan Dea hanya mengangguk saja. Didalam bioskop kami mencari tempat agak ketengah. Sampai sekarang pun aku lupa, sungguh tidak ingat lagi film apa yang kami tonton. Karena tujuan kami hanyalah untuk mendekatkan diri masing-masing yang sudah mulai terbawa desiran emosi yang menggairahkan. Tak lama setelah filmnya diputar aku pegang tangan kirinya. Kubelai hingga kebagian siku. 

Bulu-bulu tipis kurasakan membuat gairahku emakin bangkit. Kemudian kumasukkan jari telunjuknya kemulutku dan kumainkan dengan lidahku. Dea mulai terbawa, itu bisa kurasakan dari hembusan nafasnya yang semakin gak beraturan. Duduknya pun mulai tidak tenang. Sesekali kuletakkan tangan kananku diantara paha kiri bagian dalam untuk merasakan kehangatan disitu. Kelihatan sekali Dea menyukai permainan lidahku terhadap jari-jarinya. Saat tangan kanan semakin naik untuk mencari kehangatan yang lebih didalam kepangkal paha, dia menolaknya.


“Jangan Cand, aku belum pernah melakukannya dibioskop” ujar Dea menolak

“Aku juga belum pernah kok De, cuma aku jadi sangat bergairah terhadap kamu, kalo begitu kita keluar aja yuk, Pulang” pintaku

Akhirnya kami keluar sebelum filmnya berakhir. Ditengah perjalanan Dea protes.

“Kamu kok kurang ajar sih tadi, berani-beraninya mempermainkan jariku” ujar Dea

“Maap deeeeh, tapi kamu suka kan??? Buktinya tadi didalam kamu diam saja” balasku

Karena aku yang nebeng mobil Dea maka Dea yang mengantarku pulang. Sebelum aku turun dia minta ijin kepadaku untuk ketoilet sekaligus minta segelas air putih. Kupersilahkan dia duduk diruang tamu sementara aku mengambilkan minum untuknya. Kami melanjutkan obrolan kami tanpa topik tertentu. Malam itu jam sudah menunjukan pukul setengah 11 malam.

“Sudah malam loh, kamu gak dicariin” Aku mulai agak khawatir karena sudah cukup larut untuk seorang cewek yang nyetir sendiri dimalam hari

“Gak papa, lagian aku ingin ngobrol sama kamu, abisnya kamu asyik siih” balas Dea

Wah rupanya dia mulai memberi tanda bahwa aku boleh melakukan apa yang sedang kupikirkan. Memang aku sudah lama memikirkan untuk bercumbu dengan Dea.

“Kalau begitu pindah donk duduknya sinih sebelahku” ujarku dengan kugeser posisi dudukku menyediakan tempat untuknya.

Segera saja Dea pindah disebelahku. Tanpa pikir panjang langsung saja kupeluk Dea dan menciumnya. Dan Dea membalas ciumanku dengan penuh nafsu. Kami memainkan lidah kami cukup lama. Wooouuow luar biasa...ternyata Dea sangat lihaii mempermainkan lidahnya. k0ntolku sudah mulai mengembang dan mengeras. Terdesak didalam celanaku yang agak ketat.

Tanganku mulai menjelajah kebawah bajunya dan mengarah kepayudaranya yang cukup besar. Dea terlihat jelas menikmati permainanku.

“Aahh. . Enak sekali Cand...sudah lama aku merindukan seperti ini...aku sangat terangsang” desah Dea

Kemudian aku mulai membuka satu persatu kancing bajunya dan mulailah terlihat BH-nya yang terbuat dari bahan yang licin dari bahan nylon berwarna hitam. Gila seksi sekali, aku juga sangat terangsang. Kuangkat BH-nya dan mulai mengulum putting susunya.

“Aahh. . Terus Cand... Aku basah sekali...” Dea terus mendesah sambil berusaha membuka resleting celanaku

Setelah berhasil terbuka Dea mengeluarkan k0ntolku yang telah ngaceng mengeras dan Dea mulai mengocoknya. Ujung k0ntolku sudah mulai basah kuyup oleh cairan semen. Nggak kalah gesitnya aku juga mulai mempermainkan lidahku turun kebagian perutnya yang masih ketat. Kujilati pusarnya dan Dea semakin bernafsu. Kuangkat Rok mininya dan terus mulai menjilati CD-nya yang sudah basah. Sungguh aku belum pernah merasakan gairah sedemikian dahsyat dengan wanita yang sudah bersuami. Kuturunkan Rok-nya perlahan dan lidahku mencari-cari klitorisnya yang merupakan bagian tersensitif.

“Gila...Cand. . Aku sudah gak tahan Cand. . . Terus isap Cand. . Oooouuuhh.....my God. . ,” Dea terus mendesah sambil terus mengocok k0ntolku

“Masukin aja Cand...Aku sudah mau keluar nih” pinta Dea

Aku juga sudah gak tahan lagi. Aku masukan k0ntolku kedalam mem3knya yang memerah karena rangsanganku. Dan dengan sekali hentakan “Bleeeeeess. . Kudorong k0ntolku semakin dalam. . . .Keluar. . Masuk. . Keluar. . Masuk. .”

“AAuuhh Cand. . Enak sekali. . k0ntolmu lebih besar dari punya suamiku. . Aaaaagggghh. . Lebih cepat Cand. . Aku mau orgasme” Dea terus berceloteh

Kupompa semakin cepat dan mulai terasa dorongan sperma yang hendak muncrat.

“Aku juga Dee. . Kita keluar bareng yah. . Ooouuuhh. . Gila. . Gila. AKu keluar Mel”

“Crooooot. . Crooooot. . Crooooooot. .” kutumpahkan pejuhku didalam memek Dea. Sambil meremas kedua buah dadanya. Bersamaan dengan itu aku juga rasakan pelukan Dea yang semakin kencang.

“Aku juga Cand. . Aaakkkkkhh...” Dea berteriak cukup keras

Aku khawatir terdengar oleh tetangga. Tapi bodoh amat sudah. Dea menggelinjang menikmati orgasmenya. Mukanya menegang menikmati ketegangan di daerah pangkal pahanya. Beberapa menit kami berdiam diri merasakan kenikmatan yang luar biasa.

“Cand. . Aku gak pernah merasakan orgasme dengan suamiku Cand...Sungguh ini yang pertama kali aku merasakan orgasme sejak aku menikah. Terima kasih kamu luar biasa hebat” Dea memujiku karena kelihatannya sangat puas.

“Aku juga sudah lama gak making love Dee...Kamu juga luar biasa. Biasanya aku cuma masturbasi saja. Habis nggak ada partner sih. Gimana kalau kita lanjut besok-besok” aku menawarkan diri

“Kenapa Tidak, aku juga berpikiran seperti itu juga kok ” jawab Dea bersemangat

Sejak malam itu hampir 3 kali seminggu kami berkencan dan selalu berakhir denagn berhubungan sex. Biasanya kami melakukannya sepulang kantor. tempatnyanya bervariasi, kadang dirumahku karena kebetulan aku tinggal sendiri waktu itu. Kadang kita kehotel atau bahkan pernah sekali-sekali didalam mobil. Ini juga suatu pengalaman yang sangat menantang. 

TAMAT
Share this games :

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.