Thursday, March 26, 2020

Home » » Kumpulan Cerita Horor Tenanglah Aku Disini Bisa Melihatmu

Kumpulan Cerita Horor Tenanglah Aku Disini Bisa Melihatmu


Kumpulan Cerita Horor - Kejadian ini aku alami saat aku masih kelas 10 SMA tepatnya 7 tahun yang lalu. Saat itu aku akan mengikuti acara kemah pramuka yang wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas 10. Kakak DA (sebutan senior untuk jabatan anak pramuka di SMA kala itu), memberikan instruksi seputar acara tersebut. Dibagilah beberapa kelompok yang memisahkan antara laki-laki dan perempuan. Setiap kelompok diarahkan atau dipandu oleh pengampu (entah sebutannya apa dalam pramuka sudah aku lupa) yang bertugas memandu kelompok tersebut. Kelompokku (kalau tidak salah namanya Pendobrak 5) mendapatkan pengampu yang menurutku sangat enakan dan loyal. Sebut saja Kak Topan, dia adalah pengampu yang santai tapi tetap tegas dan disiplin dengan anggota kelompoknya.

Mendekati acara kemah tepatnya 1 hari sebelum dilaksanakannya kemah, aku dan teman-teman mempersiapkan semuanya, seputar apa yang dibutuhkan untuk kemah tersebut. Mulai dari tenda, tali pramuka, patok, bambu, kayu bakar, dan sebagainya. Aku dan teman2 satu kelompok berkumpul di rumah frengky yang juga salah satu anggota kelompokku yang digunakan untuk mepersiapkan kebutuhan kemah. .

Dan kejadian aneh sebenarnya sudah mulai aku rasakan saat di rumah frengky. Waktu itu kelompokku bingung mencari bambu untuk mendirikan tenda. Alhasil terbesit ide dari frengky untuk mencari bambu kuning di area kuburan dekat rumahnya. Aku dan teman2 yang lain sebenarnya sempat tak setuju jika menggunakan bambu kuning dari kuburan, karena menurut anggapan kebanyakan orang (terutama orang jawa) bambu kuning yang berasal dari kuburan merupakan tempat bersarangnya genderuwo. Namun apa boleh buat karena tidak ada bambu biasa akhirnya dengan terpaksa menggunakan bambu kuning itu.

"Yakin mau pake bambu kuning freng? Dari kuburan loh". tanya aku ragu.

"Lah mau gimana lagi, gak ada bambu biasa eh hahaha". balas frengky.

"Uda deh gapapa yang penting bisa dipake buat bangun tenda". sahut ahmad yg juga merupakan anggota kelompokku..

Tak ada yang membantahnya, akhirnya kamipun menggunakan bambu kuning dari areal pemakaman tersebut..

Aku pun akhirnya setuju walaupun dengan berat hati. Rencana mereka akan menebang bambu kuning itu sore hari, namun karena aku sudah merasa tidak enak dengan suasana sekitar rumah frengky + ditambah berat hati dengan keputusan teman2 yang akan menggunakan bambu kuning, Akhirnya siang itu aku berniat pamit pulang duluan bersama ilham (teman satu kelompok juga) yang memang aku suka nebeng dia kalau pergi kemana mana hehe (karena belum boleh naik motor sama ortu). .
Aku minta tolong ke dia untuk mengantarku pulang. Dia orangnya memang baik dan ramah terhadap siapa saja.

"Ham, balik yuk, anterin aku pulang rumah dulu bisa?". pintaku kepadanya.
"Hmm oke fan kamu tak anterin pulang dulu tapi nanti sore balik lagi ya kesini bantu motong bambu sekalian dibawa ke rumah frengky dari kuburan". Ujarnya memintaku untuk kembali lagi.

"Ah nggak deh aku kayanya lagi gak enak badan nih, paling gak balik lagi hehe". jawabku ngeles.

"Zzz kamu mah alesan aja, bilang aja males balik". gerutu ilham.

Aku sebenernya awalnya takut terhadap hal yang barbau mistis, apalagi setelah dengar penjelasan kalau bambu kuning itu tempat tinggal genderuwo ditambah ngambilnya di kuburan lagi, hiiii seketika saat itu juga aku langsung merinding. Tapi aku tidak ingin teman temanku yang lain tau ketakutanku ini. Ya gengsi dong kalau sekiranya aku terlihat penakut diusiaku ini.

Akhirnya aku pamit dengan teman2 kelompokku dengan berbagai alasan, namun temanku yang bernama ba'in tiba2 bertanya dengan sedikit mengejek.

"Kamu takut ya? Punya (sensor) kok penakut hahaha".
.
"Asem kamu ba'! Aku cuman gak enak badan aja". balasku kesal.

Di perjalanan pulang ilham pun sepertinya masih penasaran denganku kenapa mengajaknya pulang dulu. Dia pun bertanya heran seperti ingin tau apa yang aku rasakan sebenarnya.

"Kamu sebenernya kenapa sih fan?".

"Lah dibilangin aku gak enak badan kok". berusaha meyakinkannya.

"Hmm yaudah deh". jawabnya menyudahi kekepoannya.

Aku pun sampai rumah dan beristirahat sejenak. Sampai akhirnya malam hari tiba. Ya, aku benar benar tidak kembali ke rumah frengky.. namun malam itu, ada rasa gelisah dalam diriku..

Malam itu, Aku merasa gelisah saat akan beranjak tidur. Yap, susah untuk terlelap adalah kendala utamaku malam itu. Benar saja aku merasa merinding tiba2. Entah kenapa rasa merinding itu datang secara tiba2 padahal aku tidak lihat sesuatu yang aneh di sekitar kamarku..

Akhirnya aku pun tertidur, dan aku pun bermimpi malam itu. Mimpiku kali ini adalah yang teraneh sepanjang hidupku. Aku bermimpi bertemu dengan sosok kakek tua berjubah serba putih dan bersorban juga berambut putih panjang. Suasana latar tempat aku bertemu sosok tua itu juga berwarna putih namun seperti sebuah taman. Aku pun mendekati kakek tua itu dan bertanya,

"Siapa kamu? Kenapa semuanya serba putih begini?"

"Sekedap malih panjenengan saged kebika". (sebentar lagi kamu bisa terbuka), jawab kakek tua itu dengan suara serak menggunakan bahasa jawa krama.

Seketika aku heran dengan maksud kalimat yang diucapkan kakek tua itu. Apa sebenarnya arti kalimat itu. Terbuka? Apanya yang terbuka?. Namun, sebelum aku menanyakan maksud kakek tua itu di mimpiku, ibuku membangunkanku dan aku terbangun dengan kebingungan karena memang mimpiku itu terkesan singkat tapi di kehidupan nyata aku tertidur pulas semalaman. .
Aku tengak tengok seperti orang linglung serasa seperti ada yang masih ganjil karena memang mimpiku itu ibarat cerita yang "Nggantung" endingnya tidak jelas apa.

Terlepas dari mimpiku semalam dan hanya menganggapnya bunga tidur, akupun segera siap2 untuk berangkat ke acara kemah pramuka di sekolah. Apa yang aku butuhkan sudah dipersiapkan oleh ibuku. Beliau memang orangnya sigap jika aku ada suatu kegiatan, disisi lain Aku memang masih terlalu manja saat itu. Apa2 pasti selalu orang tua yang mengurusi, maklum namanya juga anak bungsu.

Tepat pukul 06.00 WIB aku tiba di sekolah. Teman2ku satu kelompok sudah banyak yang datang untuk bersiap siap mendirikan tenda. Kelompok yang lain pun juga sudah banyak yang berdatangan ke area camp untuk mendirikan tenda. Oh iya acara kemah pramuka ini di laksanakan di lingkup sekolahku.

Camping area berada di dekat parkiran karena waktu itu disitu masih ada tanah yang lumayan lapang untuk mendirikan tenda (Namun setelah aku lulus area tersebut sudah dibangun 2 bangunan baru yang harus mengorbankan lapangan voli dan salah satu pohon ditebang yang mana pohon itu bisa dikatakan menjadi icon sekolahku yang sering disebut "Pohon Kembar" oleh warga sekolah maupun luar sekolah).

Tak lama kemudian, pengampu kelompokku (kak topan) datang menghampiri kelompokku yang sedang bersiap-siap untuk mendirikan tenda. Dia pun ikut membantu kelompok yang dia ampu untuk mendirikan tenda. Tak lupa juga bambu kuning yang ditebang dari kuburan dekat rumahnya frengky langsung digunakan menjadi tulangan atas tenda. .
Namun tiba2 kak topan bertanya dengan sedikit agak kaget, "Heh kok pake bambu kuning? Seriusan ini?".

"Hahaha ya serius kak, emang kenapa kak topan kok kayaknya kaget gitu?". Sahut ahmad dengan ketawa sembari bertanya kembali ke kak topan.

"Lah kan bambu kuning terkenal mistis. Kalian berani?". tanya kak topan.

"Hahaha kita gak mikirin aneh2 sih kak, positif thinking aja". Jawab ahmad kembali.

Seketika semuanya tertawa tapi aku hanya terdiam sembari tersenyum kecil karena memang pikiranku sudah terlanjur kemana mana dengan adanya bambu kuning itu. Aku pun bertanya dalam hati "Nanti kalo ada yang menampakan diri gimana ya nih? Trus kalo mukanya serem gimana? Astaghfirulloh amit2 jangan sampai".

Setelah tenda per kelompok sudah jadi semua, akhirnya acara pun dimulai. Kegiatan demi kegiatan dilaksanakan dengan baik oleh kelompokku. Hingga malam tiba, aku masih saja kepikiran dengan bambu kuning itu. Entah kenapa pikiranku selalu negatif thinking semenjak aku bermimpi aneh kemarin malam. Seperti ada firasat tapi entah apa itu.

Aku pun duduk di depan tenda sambil memandangi suasana sekitar. Namun pandanganku tiba2 terhenti tepat di depan kelasku X-5 (sekarang laboratorium atas yg dekat wc laki2). Saat itu Aku seperti melihat bayangan hitam yang melintas cepat menuju ke kelas sebelah yaitu X-6..

Aku penasaran dengan apa yang aku lihat itu tapi takut juga. Tak lama kemudian ilham dan ba'in datang ikut bergabung denganku duduk di depan tenda dan menepuk pundakku dari belakang.

"Heh! Ngapain ngalamun sendirian di depan tenda?".
Seketika aku kaget.

"Asem kamu ba'! Ngagetin aku aja! Ini aku lagi liat2 sekitar. Sini gabung ba', ham".

Akhirnya kita berdua ngobrol. Tapi sesekali pandanganku masih tertuju pada kelasku. Dan mereka berdua mulai kepo denganku.

"Liat apaan sih?" tanya si ilham.

"Iya kok kaya liat cewek aja seriusnya hahaha". timpal si ba'in.

"Hmm gapapa gapapa hehe. Eh ke kelas kita yuk". ajakku kepada mereka.

"Hah? Ngapain?". mereka bertanya padaku.

"Kok kaya aku ngrasa liat orang diatas". jawabku.

Benar saja setelah aku bicara seperti itu, tiba2 ada seperti 3 orang yang berada diatas sana sedang memandangi ke arahku dengan mata berwarna merah menyala. Sontak aku kaget dan langsung membuang pandanganku ke arah lain.

"Astaghfirullohalaziim, apa itu!!??". jantungku berdebar kencang, dan bulu kudukku berdiri.

"Kalian liat gak???". tanyaku ke mereka.

"Liat apa sih? Gak ada apa apa". jawab ilham

"Itu ada orang diatas sana warnanya item, matanya merah!!! Lah masa gak liat sih?!". tunjukku kearah sosok yang kumaksud.

"Ah gak ada fan, gak usah aneh2 ah, kamu paling salah lihat aja". jawab si ba'in.

"Tapi beneran a a da.. Loh kok ilang sih? Tadi ada disitu loh ba' ham!". Seketika 3 sosok itu menghilang ketika aku menengok ke atas kembali.

"Tuh kan kamu cuman nglindur aja fan hahaha". ejek si ba'in.

Dan mereka berdua tertawa mengira aku nglindur seperti orang yang berhalusinasi. Tapi entah kenapa tadi itu begitu nyata di mataku. .

Iya, 3 sosok bayangan hitam yang seperti orang itu memiliki bermata merah menyala, bahkan dgn pengelihatan sepersekian detik itu, aku bisa tau wujud mereka... 2 perempuan berambut panjang terurai dan 1 nya seperti laki2 dengan rambut pendek.. .

 KLIK DISINI

Tapi kenapa?? Dan siapa mereka???

"Yaudah ayo mending cek ke atas aja supaya kalian percaya". ajakku meyakinkan mereka.

"Ah ngapain naik2 kesana segala, lagian kan pintu kelas juga di kunci, kamu mau masuk gitu?" tanya si ba'in yg sepertinya tidak mau dengan ajakanku.

"Iya, mau ngapain naik segala?". sambung ilham.

"Ya cuman pengen buktiin aja apa yang aku lihat tadi, siapa tau itu orang kan, ato kakak DA yang lihat dari atas, ya makanya ayo coba cek aja". paksaku ke mereka.

Sebenernya aku penasaran dengan 3 sosok itu tapi aku sedikit agak takut juga makanya aku mengajak mereka untuk menemaniku naik membuktikan keberadaannya.

"Hmm yaudah ayo coba naik, yuk ba'!". jawab ilham mengiyakan ajakanku dan mengajak si ba'in untuk ikut juga.

"Yaudah ayo ayo." sambung ba'in.
Kemudian kami bertiga berjalan ke arah tangga. Di dekat tangga kami bertemu dengan Dwi (nama samaran) yaitu teman sekelasku di X-5, dia cewe tapi tingkahnya kadang suka seperti laki. Dia juga suka hal2 yang berbau mistis tapi penakut juga.

"Eh wi, dari mana kamu?". tanyaku kepadanya.

"Eh fandhy, ilham, ba'in. Aku abis dari wc nih biasa panggilan alam hahaha". jawabnya.

"Yaelah ke wc laki2? Gilak kamu cewek apa cowok sih? Hahaha". ejekku kepadanya.

"Asem ya aku 100% cewek tulen lah hahaha. Eh ngomong2 kalian pada mau kemana? Kok rame2? Mau ke wc ya? Tapi pada gak berani trus bareng2 gitu? Hahaha". tanyanya sambil mengejek balik.

"Ih nggak ya, kita bertiga mau ke atas, ke kelas kita". jawabku.
"Lah ngapain ke atas segala? Mau ketemu 'penunggu' kelas ya? Hahaha". jawab si dwi dengan candaan.

"Huusss ngawur kamu, ati2 mulutnya dijaga kalo ngomong, ini sekolah bukan cuman kita aja yang menghuni hmm". jawabku sdikit ketakutan.

"Ayo lah ikut aja wi naik ke atas, tadi aku lihat sesuatu diatas". ajakku ke dwi.

"Iya ayo wi". timpal ba'in dan ilham.

"Baiklah ayo!". jawab dwi semangat.

Akhirnya dwi mengiyakan ajakan kami. Kami berempat pun naik lewat tangga yang dari arah wc. Pelan2 kami naik disertai rasa takut dan was2. Namun langkahku kuhentikan ditengah perjalanan.

"Lah kenapa berhenti?" tanya dwi.

"Bentar wi, lagi nyiapin mental hehe". jawabku bercanda untuk menenangkan diri.

"Ih dasar, ayo ah lanjut, udah merinding nih aku". celoteh si dwi.

Greekkk.. Greekkk..

Tiba2 ada suara terdengar dari atas. Seketika kita bertiga kaget dan saling bertatap-tatapan.

"Eh kamu denger sesuatu gak?" tanyaku kepada ba'in, ilham, dwi.
"Iya denger fan". mereka menjawab seperti ketakutan.
"Turun aja yuk lah, kok mulai aneh ini". ajak si ba'in mulai ketakutan.
Tiba2,

Greekkk... Suara itu terdengar lagi. Aku berpikir suara itu seperti bangku atau meja yang digeser. "Tapi siapa yang geser? Setan?" Gumamku mulai ngawur. .
Aku sudah mulai negthink. Rasa takut kini sudah semakin besar. Kami berempat pun terdiam tanpa kata.

Greekkk... Greekkk...
Suara itu terdengar semakin jelas. Benar2 seperti suara meja atau bangku yang digeser. Bulu kudukku berdiri kencang. Keringat dingin pun tak tertahankan. "Sebenarnya suara apa itu? Bangku? Meja? Tapi siapa yang geser? Apa benar mereka ada disini?" tanyaku dalam hati. .
Entah aku kesambet atau apa, seketika ku beranikan diri untuk mengecek langsung ke sumber suara itu. Namun tiba2 Ilham, ba'in dan dwi pun ikut membututiku. Suara itu terdengar jelas tepat disebelah kananku yaitu di kelas X-5, Iya itu kelas kami berempat!

Pelan2 aku mendekat ke arah pintu kelas tetapi ilham, ba'in dan dwi berhenti di anak tangga terakhir dekat dengan jendela pojok. Aku menengok ke belakang memastikan teman2ku masih ada dibelakangku. Mereka memberikan kode isyarat yang sepertinya menyuruhku untuk turun. Namun tetap saja aku masih penasaran dengan suara itu dan coba makin mendekat.

Greekkk... Greekkk...

Suara itu terdengar untuk kesekian kalinya dan ini lebih banyak namun sedikit pelan. "Astaghfirullohalaziim, apa lagi ini? Maunya apa sih? Kalo misal mau menampakkan diri ya tinggal menampakkan diri aja, gak usah pake nimbulin suara apa gerak2in benda, bikin senam jantung aja ini makhluk!!". bisikku sendiri yg makin tambah ngawur bicaranya. .
Aku tidak bisa mengontrol emosi di pikiranku, akibat kalimat yang aku lontarkan itu tiba2 terdengar suara pelan di telinga sebelah kiriku seperti suara bisikan.

"AKU DISINI..."

Suara bisikan itu terlontar. Sontak aku kaget karenanya, namun aku berusaha untuk tetap tenang walaupun keringat sudah bercucuran karena menahan rasa takut yang menjadi-jadi.

"AKU DISINI..."

Suara bisikan itu kembali terdengar.
Aku mencoba menengok ke arah jendela tengah dan coba melihat ke isi kelas dan ternyata tidak ada apa2. Hanya gelap dengan sedikit sayup2 cahaya dari arah lampu depan kelas menyoroti ke arah dalam. Aku memastikan bahwa bangku dan meja kelasku masih tertata rapi, dan benar saja bangku meja tidak ada yang berantakan padahal suara seperti gesekan kaki meja ataupun bangku itu terdengar beberapa kali.

Kembali aku menengok ke arah kiri ke arah teman2ku berdiri menunggu. Mereka tampaknya merasa ketakutan melihat ekspresiku yang memang sudah panik, ah bukan panik lagi tapi lebih tepatnya panik pakai banget yang disertai rasa takut.

"Fan!! ayo ah turun, suasananya udah horor banget loh ini". bisik si ilham agak kencang ke arahku.

"Ssssssstttt". aku hanya memberi suara untuk menyuruhnya diam.
Dan kemudian,

Greekkk... Greekkk...

Suara terdengar lagi dan lagi sekarang tepat di hadapanku, namun posisi kepalaku masih menghadap ke arah teman2ku. Aku memejamkan mata sambil berdoa apa saja yang aku bisa. Aku coba menengok ke arah jendela dan mendekatkan mukaku ke kaca untuk melihat lebih dekat. Ku buka kedua mataku dan ternyata... 'sepi' tak ada apa2.

Aku sedikit menghela nafas namun mataku tetap jelalatan lirik ke kiri kanan dengan perasaan yang sudah kacau akibat gangguan suara itu. Tapi, tiba2 aku terdiam dan mataku seolah-olah terkunci dan fokus ke arah pojok kanan yang memang berdekatan dengan bangku dan meja guru. Entah kenapa mataku bisa berhenti lirik sana sini, dan tiba2...

"AKU DISINI..."

Bisikan itu terdengar lagi, aku semakin merinding namun rasa penasaranku juga semakin besar!!

Suara siapa itu? Apa iya itu suara hantu? Apa iya hantu itu benar ada dan bisa menampakkan diri? Kenapa aku bisa melihatnya? Kenapa aku bisa mendengar suaranya???!!!

Aku yang dikenal selama ini sebagai seorang penakut bisa2nya seberani ini mencoba untuk mencari apa yang tadi aku lihat dan apa yang tadi aku dengar. .
Hanya bermodalkan nekat dan rasa penasaran yang tinggi menuntunku sampai disini untuk hal konyol yaitu 'mencari keberadaannya'. Iya, itu yang jadi alasanku mengapa menjadi sekepo ini.

Mataku masih fokus ke pojokan itu. Pikirku, ini pasti abis ini ada yang nampakin diri. Entah pikiran ngawurku itu seketika terucap dalam hati, dan benar saja, Wuuusss.... bayangan hitam melintas cepat dari arah pojok kanan ke arah pojok kiri.

"Astaghfirulloh, apa itu?". Mak deg jantungku.

"Fan, ada apa?". Tanya si dwi dengan nada pelan ketakutan.

"Hmm ga.. gapapa gapapa, gak ada apa apa gak ada apa apa". Jawabku agak gagap.

"Udah deh mendingan turun aja fan, anggep aja gak ada apa2, toh kita juga jadi gak senam jantung gini". Imbuh dwi.

"Nggak wi, aku mesti tau ada apa sebenernya di kelas kita ini, apa benar asalnya dari kelas kita ato dari kelas sebelah ato entah dari mana".

Aku mencoba untuk tetap positive thinking dengan apa yang baru saja aku lihat dan memilih tidak menceritakan itu ke mereka (teman2ku). Mungkin saja tadi hanya bayangan dari nyamuk yang melintasi dekat lampu. Hahaha positive thinking yang kedengarannya memang sedikit konyol, tapi entahlah itu cukup melegakan dan membuat pikiranku menjadi lebih baik.

Namun seketika aku berpikir yang tidak2 lagi, bayangan itu jelas banget kelihatan hitam pekat, masa iya bayangan sepekat itu? Biasanya bayangan kan hitamnya tidak begitu pekat, dan bayangan apa yang melintas secepat itu? Ah pikiranku masih saja kacau.

Baru saja berusaha untuk positive thinking tapi hancur sudah dengan pikiran negatifku. Nalarku seolah tak sampai untuk ke arah situ. Bayangan hitam aneh yang selama ini pernah aku lihat.

Kulihat jam kelas yang menunjukan waktu sudah pukul setengah sembilan. Suasana di bawah masih cukup ramai. Terdengar suara tawa teman2ku yang sedang bergurau. Namun suasana seceria itu tidak berlaku di atas sini, tepatnya dimana aku berdiri sekarang!

Disini suasana begitu mencekam karena kejadian aneh itu masih saja aku alami. Keinginan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya aku lihat tadi dari bawah berbuah rasa ketakutan dan keresahan yang tinggi.

Teman2ku yang ada diatas sini juga jadi ikut terlibat karena ajakanku. Maafkan aku teman2, ini memang bagian dari keegoisanku yang ingin meminimalisir rasa takutku terhadap hal2 seperti ini.

Aku masih berada diposisi yang sama. Tepat di depan jendela kelasku. Suasana memang semakin tidak bersahabat. Teman2ku pun juga sudah mulai ikut ketakutan.
KLUTAAAKK!!

Suara seperti benda yang jatuh terdengar dari dalam kelasku. Tapi teman2ku sepertinya tidak mendengarnya. Mereka hanya memandangku dengan muka yang siap siaga untuk lari jika ada sesuatu yang ganjil lagi. Dan..

Greekkk... Greekkk... Greekkk...

Suara gesekan meja atau bangku dengan lantai itu kembali terdengar. Kali ini membuat teman2ku memutuskan lari untuk meninggalkanku.

"Huaaaaa lariiii! males urusan sama kaya giniii". Mereka lari menuruni tangga.

"Woy tunggu jangan lari!". Aku pun sontak kaget dengan teriakan teman2ku itu, terutama si dwi.
Tapi aku putuskan tetap tinggal ditempat ini. Masih besar rasa ingin tahuku terhadap suara2 dan penampakan 3 orang berwarna hitam dan juga bayangan hitam yang melintas tadi membuatku tidak ingin beranjak dulu. Aku memang sudah panik, ditambah dengan kepanikan teman2ku tadi yang memilih untuk turun dulu.

Terdengar teriakan salah satu temanku dari bawah yang sepertinya suara si ilham yang memintaku untuk ikut turun.
"Fan! Fan! Ayo cepet turun!".
Namun aku tidak memperdulikan teriakan temanku itu. Aku tetap disini. Hal yang mungkin bisa dibilang konyol untuk seorang penakut sepertiku.

Kembali kudekatkan mukaku ke kaca jendela untuk melihat ke dalam kelas lagi dan tiba2..
"HAY.."
Muka seorang wanita berambut panjang muncul tepat di depan mataku dan menyapaku dengan suara yang lirih. Sontak membuatku kaget dan aku langsung lari menyusul temanku dibawah..

"Huuaaaaaaaa!" teriakku keras.
Kali ini aku menyerah. Seketika rasa takutku semakin menjadi-jadi!!

Entah ini mungkin akan menjadi mimpi burukku malam ini di acara kemah pramuka. Melihat sosok wanita berambut panjang bermuka pucat dan bermata sayu tepat dihadapanku.

"Ada apa fan? Kok kamu ikutan turun sambil teriak2?". Tanya si dwi penasaran.

"Emmm nganu gapapa besok aku ceritain. Sekarang ayo kembali ke tenda kita masing".

"Halah suruh cerita malah nyuruh balik ke tenda, tadi kamu yang ajak aku ikut ke atas, malah sekarang gak mau cerita apa yang sebenernya terjadi". Celoteh si dwi.

"Hehehe maaf, tapi ini bener2 bakalan jadi mimpi burukku wi". Jawabku.

"Ada apa sih sebenernya fan?". Tanya ba'in dan ilham penasaran juga.

"Yaudah aku cerita, tapi ayo sambil jalan ke tenda". Akhirnya aku tidak bisa menutupinya dari mereka apa yang sebenarnya aku lihat tadi dan memilih untuk menceritakan ke mereka sambari jalan ke arah tenda.

"Yaudah cepetan cerita". Si dwi memaksa.

"Iya iya, tadi aku lihat ada cewek di dalem kelas kita, mukanya pucet, matanya sayu gitu, rambutnya panjang terurai, sumpah seketika aku langsung kaget makanya aku teriak tadi".

"Hahahaha ah bohong lah kamu, mana ada penampakkan sampe segitunya, gak percaya ah".Jawab si ba'in menertawakanku karena tidak percaya dengan apa yang aku lihat tadi.

"Masa sih?". Tanya dwi yang sepertinya percaya denganku.

"Tapi bisa aja sih soalnya kan dari bawah tadi kamu yang lihat2 trus jadi bisa juga kamu dilihatin, aku juga tadi ngrasa aneh pas diatas apa lagi ada suara meja apa bangku digeser gitu". Sambung ilham yang mengiyakan omonganku.

"Ya Alloh beneran ba', wi, aku lihat jelas banget tadi. Nah itu ilham percaya, tadi beneran aku lihat mbak2 rambut panjang dan dia bilang 'hay' gitu ke aku, mungkin aja 'dia' juga yang mainan bangku ato meja itu". Jawabku meyakinkan mereka.

"Sumpah jelas banget tadi suaranya mana berkali kali lagi suara bangku kaya digeser gitu hiiii..". Sambung dwi.

"Ah yaudah2 makanya gak usah kaya tadi lagi lah pake acara nyari setan segala!!". Dumel si ba'in.

"Yaudah yuk masuk tenda. Dah ya wi kamu juga sana ke tendamu. Makasih udah mau nemenin". Ucapku.

"Oke oke sama2, nambah pengalaman horor ini hahaha, yuk fan, ham, ba'". Pamit dwi.
"Oke wi". Jawab kita bersama-sama.
Akhirnya aku, ba'in, ilham dan dwi kembali ke tenda masing2. Dan kejadian tadi tidak akan bisa aku lupakan sampai kapanpun. Dimana aku pertama kalinya melihat sosok wanita pucat berambut panjang yang mungkin itu disebut jin atau 'hantu' nama populernya, menyapaku dengan lirih. Sepintas memang 'dia' terlihat cantik tapi walaupun cantik tetap saja itu jin yang mana wujud aslinya pasti bukan itu, mereka bangsa jin hanya mengkloning bentuk dan wujud dari kita2 manusia yang sudah meninggal, jadi tipu daya jin sangat besar. Kita juga coba jangan selalu percaya dengan apa yang dikatakan oleh jin, karena hanya 1% saja kebenaran yang terucap dari mulutnya dan 99% sisanya adalah kebohongan. Jadi, jika kita sering berbohong kepada orang berarti kita bisa dikatakan mirip jin.
Jadikanlah perkataan jin itu sebuah evaluasi kita untuk berjaga2supaya tidak bertindak ceroboh dan jangan sekali2 berusaha menuruti permintaan jin karena kita akan jatuh dalam kesesatannya.

Apa yang aku alami tadi bisa jadi bahan pembelajaranku supaya bisa lebih sopan terhadap bangsa apapun. Baik itu bangsa yang terlihat maupun bangsa gaib. 'Dia' yang tadi menampakkan diri pasti mempunyai suatu tujuan. Entah dengan tujuan ingin menakutiku, atau sekedar berkenalan dan menunjukkan kalau 'dia' itu ada. Pastinya kejadian ini bukanlah kejadian terakhir yang aku alami di SMA ku dulu. Ini baru awal yang bisa disebut 'perkenalan'. Setelah kejadian ini banyak kejadian selanjutnya yang lebih menakutkan yang terjadi dan ku alami sampai aku lulus dari SMA ku ini. Memang SMA ku ini bukanlah sekolah yang luas, sekolahku justru menyandang gelar SMA tersempit di daerahku tinggal, namun dibalik sempitnya itu justru banyak sekali misteri yang masih tersembunyi di dalamnya. Mungkin kalian yang sedang sekolah atau pernah sekolah disitu ada juga yang mengalami kejadian seperti yang aku alami atau mungkin lebih menakutkan lagi. Untuk itu berhati-hatilah dalam bertindak. TAMAT.
Share this games :

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.